Fakta
tersebut sejatinya bukan merupakan kabar bagus di tengah fase
pemangkasan anggaran. Pemerintah federal harus menghemat kas hingga $85
miliar dalam tujuh bulan ke depan sehingga beberapa sektor akan
kehilangan sumber dana. Ancaman terbesar adalah potensi PHK ratusan ribu
pegawai negeri di daerah dan kemungkinan pemecatan pegawai di
industri-industri terkait. Apabila pemangkasan ini memang berlaku
sepanjang tahun, maka perekonomian Amerika akan menyusut sebanyak 0,6
poin persentase dan mengurangi penciptaan tenaga kerja full-time sebanyak 750.000 posisi. Demikian hasil riset Kantor Anggaran Kongres.
Kembali ke laporan Non-farm Payrolls,
hasil survei ekonom briefing.com menyimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja
baru di bulan Januari lalu bertambah 165.000 orang. Angka tersebut
lebih tinggi dibanding kenaikan jumlah yang tercatat di bulan Januari,
yakni 157.000 orang. Pun demikian, rasio pengangguran sepertinya belum
beranjak dari level 7,9% atau masih di atas catatan bulan September
tahun lalu yang sebesar 7,8%. Selain itu, masih ada data
sekunder dari sektor tenaga kerja pekan ini, termasuk laporan perubahan
peta lapangan kerja versi ADP serta klaim pengangguran, baik klaim
pendahuluan maupun klaim berjalan. Ekonom yang disurvei oleh CNN
meyakini pertumbuhan tenaga kerja kembali berlanjut tahun ini, dengan
laju yang kurang lebih sama dengan tahun lalu. Jika memang hasilnya
identik, maka lini perekonomian Amerika akan membuka sebanyak 2,2 juta
lapangan kerja sehingga rasio pengangguran tahun ini akan turun ke 7,5%.
Indikator
penting lainnya yang layak untuk dicermati tengah pekan ini adalah
Beige Book Federal Reserve, survei tentang kinerja ekonomi per wilayah.
Sementara dari sektor manufaktur, data ISM sektor jasa, factory orders, unit labor cost dan wholesale inventories
juga siap diumumkan. Pekan lalu data ISM menunjukkan bahwa aktivitas
jasa bulan di bulan Februari melaju lebih cepat dibanding perkiraan.
Akan tetapi performa produksi secara global masih mengkhawatirkan,
terutama setelah sektor manufaktur China melemah di luar dugaan bulan
lalu.
Ketiga
indeks utama Amerika sukses menutup pekan di level yang lebih tinggi
dibanding satu pekan sebelumnya. Dow Jones Industrial Average naik 0.6%,
S&P 500 menguat 0.2% dan Nasdaq naik 0.3%. Indeks Dow Jones kini
hanya membutuhkan 1% lagi untuk menggapai level tertinggi sepanjang masa
dan S&P memerlukan tambahan 4% untuk merangsek ke puncak. Terlepas
dari obsesi pelaku pasar untuk melihat kedua indeks kembali memecahkan
rekor tertingginya, performa pasar saham di awal Maret sangat ditentukan
oleh serial data ekonomi dan resolusi kebijakan soal pemangkasan
anggaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar