Senin, 03 Oktober 2011

Sentimen Negatif Merahkan Bursa Regional


Sentimen Negatif Merahkan Bursa Regional Saham regional mengawali perdagangan bulan ini dengan sentimen yang masih dibayangi oleh kecemasan atas pertumbuhan ekonomi global dan krisis hutang zona Eropa. Indeks merosot tajam dengan dengan Nikkei -1.8%, S&P/ASX -2.8%, HSI -4.6%, STI -2.3% dan Sensex -2.0%. Pasar China dan Korea tutup untuk hari libur.
EUR/USD menyentuh level rendah baru delapan bulan setelah hari Minggu (02/10) pemerintah Yunani mengatakan Yunani kemungkinan besar gagal memenuhi target defisit tahun ini meski Yunani juga berencana untuk memangkas sektor pekerja umum. Trader menunggu hasil pertemuan para menteri zona Eropa hari ini. EUR/USD di 1.3325 dari 1.3390 hari Jumat sore di New York, EUR/JPY di 102.68 dari 103.12 dan USD/JPY di 77.08 dari 77.09. AUD/USD di 0.9614 setelah menyentuh level rendah baru 2011 di 0.9594, dari 0.9750 hari Jumat sore di Sydney.Hasil survey Tankan Bank of Japan melonjak ke wilayah positif untuk kali pertama sejak bulan Maret, melonjak menjadi 2 untuk tiga bulan sampai dengan September vs -9 menurut survey bulan Juni dan sedikit berada di bawah ekspektasi ekonom sebesar 3. Data PMI China bulan September yang dirilis hari Sabtu (01/10) menunjukkan kenaikan 51.2, kenaikan untuk bulan kedua vs bulan Agustus di 50.9. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi.
Indeks performa sektor manufaktur Australia dari PricewaterhouseCoopers menunjukkan angka untuk bulan September turun 1.0 poin dari bulan Agustus menjadi 42.3. PMI HSBC Taiwan bulan September turun menjadi 44.5 dari 45.2 untuk bulan Agustus. Spot emas di $1,637.70/oz, up $12.90 dari level penutupan New York hari Jumat. Minyak Nymex bulan November turun $1.24 menjadi $77.96/bbl. 

Emas Sulit Penuhi Target $ 2,000


Emas Sulit Penuhi Target $2,000Emas memang baru saja mencatat koreksi 3-hari terbesar dalam 28 tahun terakhir. Namun apakah bisa diartikan bahwa emas kehilangan daya untuk membidik $2,000 per ons di akhir tahun.
Hanya dalam waktu 1 bulan (sejak awal September), emas sudah kehilangan sekitar $300. Setelah meraih rekor tertinggi $1,920 per ons, logam mulia favorit investor ini anjlok sampai kisaran $1,600 di akhir bulan. Beberapa pengamat menilai koreksi tajam sebagai pemecahan 'gelembung' harga. Banyak analis langsung merevisi proyeksi harga emas di akhir tahun, yang tadinya diprediksi bisa merangsek ke $2,000 per ons.
Menurut Josina Oliphant, Analis Komoditi Rand Merchant Bank, faktor fundamental yang mendukung harga masih eksis. Termasuk di dalamnya adalah tingkat likuiditas global yang tinggi dan suku bunga rendah di berbagai negara maju. "Selama masalah eurozone belum pudar, emas akan jadi pilihan safa haven utama," ujar Oliphant.
Tetapi Oliphant juga melihat bahwa permintaan emas sebagai tameng inflasi juga mulai berkurang, searah dengan penurunan inflasi Amerika Serikat (AS). Hal tersebut mempersulit harga untuk menembus $2,000. Oliphant sendiri meramalkan bahwa emas hanya akan sampai pada level $1,900 di penghujung 2011.
Untuk jangka waktu lebih panjang, hingga tahun depan, emas diprediksi tidak akan kesulitan mencapai target $2,000. Mengingat harga saat ini masih sangat jauh di bawah rekor harga rill $2,500 per ons, yang tercapai pada periode 1980-an. Apalagi bank sentral AS sudah berkomitmen menjaga suku bunga tetap rendah, setidaknya hingga pertengahan 2013. Kebijakan the Fed sangat bagus bagi prospek harga emas.
Sedangkan Walter de Wet, Periset Komoditi Standard Bank London, melihat emas masih berpeluang merangsek ke $2,000. Jika tidak di akhir tahun ini, maka komoditi anti-inflasi bisa mencoba naik ke target idealnya pada kuartal perdana 2012. De Wet memaparkan asumsinya berdasarkan kebijakan cetak uang pemerintah AS. "Jika the Fed terus mencetak uang, maka harga emas akan naik terseret oleh pergerakan mata uang lain," ujarnya.
Ia melihat emas jatuh akhir-akhir ini karena pasar uang tidak beroperasi dengan baik sehingga negara Eropa dan emerging markets memilih tunai sebagai jaminan. Di samping itu, kenaikan marjin kepemilikan emas di China turut mengambat penguatan. "Jika harga turun antara 6% dan 7% dalam satu hari saja, maka investor harus menyuntik dana segar ke rekening mereka supaya bisa terus bertransaksi," ujarnya. De Wet melihat emas akan kembali menemukan momentum untuk mencapai level $1,885 di akhir tahun ini dan $1,900 di kuartal awal 2012.

Euro Kian Tenggelam

 EUR/USD sepertinya kembali mendapat tekanan dan tergelincir hingga area support dikisaran 1.33203. Bias untuk pergerakan EURUSD saat ini masih terlihat bearish dan berpotensi untuk mengalami pergerakan bearish lanjutan menuju area 1.32360 jika support dikisaran 1.33203 tersebut pecah. Namun sebaliknya kondisi CCI dan juga Stochastic yang saat ini berada dalam area oversold membuka peluang terjadinya rebound menuju area resistance dikisaran 1.34046 hingga 1.34988 jika bullish terlihat dan support tersebut masih bertahan. 


Euro Kian Tenggelam

Tekanan Bearish Sterling

Cable bertahan dalam area bearish trend dan telah menembus area support dikisaran 1.55203. Secara teknikal melihat kondisi pergerakan CCI dan Stochastic yang telah mendekati area jenuh jual, Cable berpeluang rebond menuju area resistance dikisaran 1.56225 hingga 1.58053 jika support tersebut mampu bertahan. Namun waspadai pecahnya area support karena dapat memicu terjadinya akselerasi bearish dengan tujuan awal dikisaran 1.54180 hingga 1.53266.


Tekanan Bearish Sterling

Yunani Kecewakan Dunia


Yunani Kecewakan DuniaYunani kembali mengambil langkah 'kejam' dalam upaya pemulihan kondisi finansialnya. Pemerintah meloloskan program pemangkasan senilai 6,6 miliar euro (8,8 miliar) guna memangkas defisit yang tidak kunjung surut.
Salah satu klausul pemangkasan yang paling tidak populer adalah PHK terhadap pegawai negeri. Kebijakan tersebut harus diambil guna mengikis defisit sampai 6,8% dari produk domestik bruto (GDP) atau 14,7 setara dengan miliar euro. Defisit Yunani tahun ini masih berkutat di sekitar 8,5% dari angka perekonomian.
Level defisit terkini masih sangat jauh dibanding apa yang sudah ditargetkan oleh Uni Eropa (EU), Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Sentral Eropa (ECB). Ketiga institusi memerintahkan Yunani memangkas defisit sampai 7,6% untuk tahun ini dan 6,5% pada 2012 mendatang. 'Troika' kembali meminta Perdana Menteri George Papandreou untuk melakukan upaya efisiensi lebih keras supaya bisa mendapat bailout baru senilai 8 miliar euro dan jatah EFSF sejumlah 109 miliar euro.
Jika memperhitungkan kemajuan yang terjadi di Yunani, maka mustahil bagi pemerintah untuk memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Troika. Perlu suatu program luar biasa supaya target defisit tahun ini bisa terpenuhi. Untuk jangka pendek, Papandreou harus membuktikan bahwa negaranya layak mendapat suntikan likuiditas baru.
1. Yannis Varoufakis, Profesor Ekonomi Universitas Athena
"Kebijakan 'jahat' kembali diambil pemerintah."
Varoufakis melihat bahwa negara gagal meraup pendapatan yang cukup. Berbagai indikator moneter melesat dari harapan otoritas kawasan. Fakta tersebut sangat merugikan warga Yunani, karena Athena dipastikan harus mengambil langkah pemangkasan baru (dan keras). Sejauh ini, pemerintah sudah menjanjikan kenaikan pajak, pemotongan upah minimum dan PHK bertahap terhadap pegawai negeri hingga seperlima pada 2015 mendatang. Hal tersebut tentu membebani warga negara yang sekarang sudah menghadapi banyak masalah. Seandainya bantuan Troika berhasil didapat Yunani, bukan jaminan bahwa kondisi ekonomi bisa membaik dalam 5 tahun ke depan.
2. Christian Noyer, Anggota European Central Bank
"Tidak realistis jika berharap ada kenaikan jumlah dana dalam EFSF."
Noyer membantah rumor yang menyebut bahwa akan ada penambahan likuiditas dalam European Financial Stability Facility (EFSF). Angka 440 miliar euro sudah dipandang lebih dari cukup untuk rekapitalisasi bank dan pembelian obligasi di pasar sekunder. Meski demikian, Noyer membuka jalan jika dilakukan nantinya ada skema baru dalam ekspansi dana EFSF. Komitmen Eropa memang tidak bisa diubah tetapi perluasan skema bisa diambil jika diperlukan kapasitas intervensi lebih besar. Meski kondisi fiskal Yunani dan beberapa negara lain tidak membaik, nominal EFSF sudah dipandang ideal. 

Analisa pekan ini : Sterling Rawan, Komoditi Jalani Pemulihan


USD/JPY
Pasangan mata uang USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 76.10 seraya mencari support di area tersebut. USD/JPY naik sampai ke atas 77.00 Jumat lalu akibat kecemasan investor. Saya tidak terlalu yakin dengan tren saat ini, mengingat investor tengah berharap akan adanya kebijakan ampuh dari pemerintah guna mempercepat pertumbuhan. Namun demikian, resisten kuat terdekat berada di 77.85, dengan downside terbatas antara support 76.00-76.50.   
EUR/USD
EUR/USD bergerak sideways dari 1.3362 ke 1.3690 pekan lalu. Saya memperkirakan euro menemukan support kuat antara 1.3400 dan 1.3420, sebagaimana terpantau pada Jumat lalu. Kami masih memegang proyeksi Saya sebelumnya bahwa euro menuju kisaran 1.3950 dalam 2 pekan. Kecuali terjadi pelemahan hingga menembus level dekat 1.3400.
GBP/USD
GBP/USD menemukan support kuat di 1.5540 pekan lalu. Namun level tersebut gagal dipertahankan sehingga poundsterling dapat menguji target bawah 1.5400. Meski demikian, Saya melihat resisten kuat terletak di 1.5750 (R1) dan 1.5870 (R2) untuk pekan ini. Saya sarankan untuk bertransaksi dengan waspada karena GBP/USD bisa bergerak liar dan menyesatkan investor.  
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI kokoh di area support kuat 77.50 seraya konsolidasi antara 80.00 dan 84.50 pekan lalu. Harga minyak mengarah pada koreksi kuartalan terbesar di New York sejak krisis finansial 2008. Kali ini, dampak dari perlambatan ekonomi China menjadi pemicu penurunan utama. Untuk satu pekan ke depan, Saya memperkirakan harga minyak dapat merangsek ke atas resisten 84.70 dan meraih 88.00 untuk menjalani pemulihan teknikal.
EMAS
Harga emas terpantau sideways minggu lalu. Emas anjlok ke 1532.60 di awal pekan dan pulih ke 1677.10 sebelum kembali berayun. Untuk pekan ini, Saya memperkirakan emas membangun basis pergerakan di area 1580.00. Minat beli akan mengangkat tren dari level ini. Titik pemulihan yang saya targetkan adalah 1730 karena emas belum mencerna downtrend sebelumnya. Abaikan proyeksi beli Anda jika pelemahan sampai ke area level 1560.00.    

Waspadai Tekanan Jual Emas

Waspadai Tekanan Jual Emas Harga emas melambung di sesi Asia namun untuk jangka pendek masih dalam tekanan penjualan, menurut analis Credit Agricole, Robin Bhar. Spot emas di $1,633.50/ons, naik $8.70 dari level penutupan namun turun hampir 15.0% dari level rekor di $1,920.94 pada 6 September. Trader dan analis memprediksi level support emas di kisaran $1,550/ons. Meski investor mencemaskan mengenai volatilitas logam akhir-akhir ini, minat untuk emas fisik masih kuat. "Permintaan fisik sangat kuat sejak Lunar New Year."

Sabtu, 01 Oktober 2011

Fed Akan Mengambil Tindakan Jika Perekonomian Terus Melemah


Fed Akan Mengambil Tindakan Jika Perekonomian Terus Melemah  Federal Reserve AS akan bertindak apabila perekonomian terus melemah dan Fed mempunyai kekuatan untuk melakukannya, ucap salah satu pejabat tinggi Fed hari Jumat. Presiden Fed bagian St. Louis James Bullardmemperkirakan ekonomi akan bertumbuh dengan lambat hingga tahun depan, meski rentan terhadap guncangan. "Jika performa ekonomi kian buruk, kebijakan moneter akan merespon," ucap Bullard. "Untuk saat ini maupun nanti, Fed tidak pernah ‘kehabisan amunisi’."
Dengan tingkat suku bunga dekat nol, Bullard mengatakan Fed dapat mendukung perekonomian melalui inflasi dan ekspektasi inflasi serta pembelian aset. Hasil polling oleh Reuters pada awal bulan ini menunjukkan peluang sebesar 32% bahwa Fed akan meluncurkan quantitative easing tahap ketiga.

Kuartal Terburuk Wall Street Sejak Krisis

Kuartal Terburuk Wall Street Sejak Krisis
saham As ditutup dekat level rendah sesi hari Jumat seiring investor enggan untuk tetap berada dalam pasar menjelang akhir pekan dan mencetak kuartal terburuk dalam hampir selama 3 tahun ditengah kecemasan mengenai pemulihan global. Ketiga  indeks utama anjlok lebih dari 10% untuk tingkat kuartal. “Ketika proteksi dari Fed hilang, investor merasa Fed tidak mendukung mereka, jadi mereka tidak akan mengambil resiko,” ucap Joe Saluzzi, wakil manajer perdangangan pada Themis Trading. “Ada banyak keraguan, ditunjukkan adanya rebound yang cepat pasca data ekonomi.”
Saham bank besar di AS juga turun, seperti Morgan Stanley dan Citigroup, sementara Goldman Sachs juga anjlok setelah Mediobanca Securities memangkas target harganya menjadi $106 dari $120. Investor milyuner Warren Buffett mengatakan perusahaanya Berkshire Hathaway telah mulai membeli kembali saham, namun pembelian tersebut tidak akan mencegah perusahaan melakukan akuisisi lebih lanjutan atau berbelanja infrastruktur. Buffett juga menegaskan dukungannya terhadap Bank of America.

Wall Street: Selamat Tinggal Kuartal Buruk!


Wall Street: Selamat Tinggal Kuartal Buruk! Hari ini adalah sesi perdagangan terakhir dari periode kuartal III 2011. Mulai pekan depan, investor bisa mengucapkan 'selamat tinggal' pada tiga bulan paling buruk setelah masa krisis 3 tahun silam. Namun demikian, Wall Street butuh sentimen lebih untuk kembali ke performa awal sepanjang sisa tahun ini. Apalagi bursa ekuitas sudah merugi sampai 12% sepanjang tiga bulan yang suram.
Indeks S&P 500 sudah kehilangan 12,1% atau kerugian triwulan terbesar sejak Q4 2008. Ketika itu indeks loss sampai 22% dalam satu kuartal. Sementara Dow Jones tergerus 10,2% sekaligus menandai kuartal terburuk sejak Q2 2010. Penurunan Dow sendiri adalah yang terbesar sejak periode Q1 2009, masa puncak krisis finansial di Amerika Serikat (AS).
Hingga akhir tahun ini, pasar saham masih dibayangi isu klasik, hutang Eropa dan resesi dalam negeri. Investor juga wajib mengamati pembahasan ihwal defisit oleh komite kongres antar partai. Legislatif tengah mengolah rekomendasi agar rasio defisit AS bisa berkurang pada tenggat waktu November mendatang.
"Target S&P mencapai kisaran 1,300 kemungkinan pupus karena isu luar negeri masih bergejolak," ujar Stuart Freeman, Chief Equity Strategist Wells Fargo. Freeman membidik range harga 1,250 hingga 1,300 untuk diraih S&P pada akhir tahun nanti.
Indeks utama AS kemarin bergerak tidak kompak karena dibayangi sentimen beda. S&P dan Dow terpantau positif dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,81% (9.34 poin) dan 1,3% (143.08 poin) ke level 1160.40 dan 11153.98. Adapun indeks Nasdaq justru anjlok 0,43% (10.82 poin) ke level 2480.76. Ketiga indeks idealnya mampu mencetak gain pada sesi perdagangan terkhir di kuartal III. Dengan demikian, investor bisa lebih optimis bertransaksi di hari perdana triwulan akhir 2011 Senin mendatang. 

Jumat, 30 September 2011

GBPUSD Akhiri Fase Konsolidasi ?


 Pada grafik H1 dapat kita perhatikan harga telah bergerak sideways dalam 3 hari terakhir tanpa arah dan momentum yang jelas, namun telah tembus dibawah channel bullish utama. Fakta ini mengindikasikan bias netral di jangka pendek, namun jika anjlok dibawah area 1.5540 seharusnya berpotens memicu tekanan bearish mengincar area 1.5475 sebelum menuju ke strong support 1.5325.
Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 1.5715, tembus secara konsisten diatas area tersebut berpotensi mengancam skenario bearish yang mengkonfirmasi fase koreksi keatas lebih lanjut.
Akankah GBPUSD Akhiri Fase Konsolidasi ?

Soros Buy Back Emas Di Level 1600


Soros Buy Back Emas Di Level 1600Soros terpantau telah melakukan pembelian Emas lagi di kisaran $1600 per troy ons, setelah sebelumnya beliau sempat lakukan penjualan posisi Emasnya.
Berdasarkan rumor, posisi Soros tersebut terpicu oleh antisipasi pembukaan bursa Emas Pan Asia di Kunming City pada Juni 2012 nanti, bursa Emas di Asia Tenggara tersebut termasuk salah satu strategi China untuk mendominasi pasar keuangan global dan ekonomi global dalam 5 tahun.
Pan Asian Gold Exchange akan menyebabkan para pelaku pasar China bisa berspekulasi kontrak Emas berjangka atau bahkan membeli emas fisik melalui akun bank atau melalui broker. Sekitar 320 juta konsumen Agricultrual Bank of China kemungkinan akan memanfaatkan akun bank nya untuk bertransaksi Emas dalam renminbi.
Hal ini juga berarti kiblat pasar spot Emas kemungkinan akan menuju China dari sebelumnya di London’s Metal Exchange atau Comex di New York, misalnya jika terjadi kenaikan margin requirement Comex untuk meredakan aksi spekulatif, namun jika tidak diikuti oleh bursa China kemungkinan jadi tidak lagi berpengaruh.
Faktor ini juga berpotensi mempengaruhi perubahan pola perdagangan Emas selama ini, selain menjadi katalis kenaikan harga emas kedepannya.

Emas Hasilkan Kinerja Bulanan Terburuk Sejak Oktober 2008


Emas Hasilkan Kinerja Bulanan Terburuk Sejak Oktober 2008Meski emas sejauh ini terkerek naik 0.47% di hari Jumat ditopang oleh kelegaan sementara dari para investor atas situasi utang zona Eropa, namun secara keseluruhan Emas membukukan kinerja bulanan yang terburuk sejak 3 tahun terakhir.
Apalagi krisis utang zona Eropa tampaknya belum akan terselesaikan dalam waktu dekat, sehingga para investor masih terfokus pada Yunani yang berada dalam tekanan untuk ambil langkah penghematan anggaran yang lebih radikal untuk mencegah penularan krisis ke kawasan Eropa lainnya.
Titik terangnya masih terdapat pada permintaan emas fisik yang tampak menguat seiring pengusaha perhiasan China tampak membeli emas untuk stok libur nasional Golden Week pekan depan, selain itu minat beli juga tinggi di India menjelang musim pernikahan India.

Bearish Emas Masih Ada


 XAU/USD memasuki fase konsolidasi, namun harga emas secara umum masih tertekan. Stochastic 4 jam mempertahankan peluang pullback hingga ke resistance di 1674.65. Tekanan bearish masih ada dan stochastic mendekati area overbought, sehingga kemunculan sinyal bearish dari indikator tersebut memungkinkan pergerakan bearish untuk menguji kembali support di 1599.78. Hati-hati jika pecah ke atas resistance 1674.65 karena berpotensi akan memperbesar momentum bullish yang bisa mendorong emas hingga ke 1749.52.
Waspadai juga penembusan ke bawah support 1599.78 karena sangat mungkin akan menekan harga emas untuk menguji kembali support yang berada di 1532.85. 
Tekanan Bearish Emas Masih Ada

Vonis Resesi Membutuhkan Konfirmasi


Vonis Resesi Membutuhkan KonfirmasiPerekonomian Amerika Serikat (AS) masih statis di kuartal II lalu. Namun pelaku investasi masih bisa bersyukur karena angka Produk Domestik Bruto (GDP) terkini lebih baik dibanding prediksi pasar.
Pada periode tiga bulan yang berakhir Juni, GDP Amerika tumbuh 1,3%. Data Departemen Perdagangan membaik jika dibandingkan dengan ekspektasi analis yang disurvei CNNMoney, 1,1%. Sementara untuk kuartal III, pertumbuhan GDP diprediksi sebesar 1,8%.
Idealnya, AS harus mencetak pertumbuhan GDP sampai 3% supaya sektor tenaga kerja bisa berekspansi. Tetapi nyaris mustahil mewujudkan hal itu, setidaknya hingga 2012 mendatang. Ekonom kini berpendapat bahwa peluang untuk resesi naik menjadi 1 berbanding 3 dalam 6 bulan ke depan. Potensi resesi kali ini jauh lebih tinggi dibanding ekspektasi 3 bulan lalu yang hanya kurang dari 20%. Dari 24 ekonom yang disurvei CNN, 3 responden bertaruh peluang resesi sudah mencapai 50-50.
Meski demikian, hasil GDP kuartal II memberi sedikit harapan bahwa perekonomian dapat membaik dalam waktu dekat. Untuk menjaga optimisme pasar dibutuhkan rilis angka pengangguran dan sentimen konsumen yang juga mengarah ke jalan perbaikan.
Joseph LaVorgna, Kepala Ekonom Deutsche Bank wilayah AS, kombinasi antara revisi naik pada data pengeluaran konsumen dan laba korporasi telah memberi harapan baru. "Di tengah risiko resesi, laporan pendapatan korporasi menjadi indikator utama pemulihan AS," tulisnya dalam sebuah laporan.
Sementara Paul Dales dari Capital Economics menilai bahwa dibutuhkan lebih dari sekedar data ekonomi positif untuk memicu optimisme pasar. Sektor rumah tangga dipandang Dales masih harus berjuang menutup beban hutang. Situasi diperburuk oleh persiapan pemerintah untuk memangkas anggaran. "Pertumbuhan tampaknya tidak lebih baik dibanding tahun ini, Saya perkirakan GDP 2012 hanya sebesar 1,5%," ujar Dales.
Komentar berbeda dilontarkan oleh eks-Kepala Strategis Morgan Stanley, Byron Wien. Ia optimis menanti kemajuan dan memperkirakan pasar saham tetap positif hingga akhr tahun 2011. "Saya rasa Kita tidak sedang berada dalam resesi," ujar pria yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Blackstone Advisory Partners. Wien merujuk pada data klaim awal pengangguran dan capital goods orders yang makin bagus. Sedangkan kenaikan laba korporasi pasti terjadi secara gradual. "AS sudah melalui masa terburuk, Saya yakin kondisi tidak bisa lebih buruk lagi," tutupnya.
Jika berkaca pada pendapat pelaku pasar dan ekonom, ekonomi AS memang sedang serba tidak jelas. Performa data GDP bisa menunjukkan bahwa risiko resesi sudah di depan mata. Dari sisi lain, sektor korporasi dan bisnis masih berdenyut meski detaknya kecil. Tidak heran jika investor konsisten waspada menyikapi perkembangan terbaru. Mengingat vonis resesi maupun recovery membutuhkan konfirmasi.

Industrial Production Jepang Naik 0.8%


Industrial Production Jepang Naik 0.8%Data industrial production Jepang bulan Agustus naik 0.8% berdasarkan basis bulanan, menurut data yang dikeluarkan pemerintah pada hari Jumat. Para ekonomi telah memperkirakan kenaikan produksi sekitar 1.5%, menurut data yang dikumpulkan oleh Dow Jones Newswire.
Kenaikan di bulan Agustus memperlihatkan kenaikan produksi dalam 5 bulan berturut-turut dan badan statistik pemerintah mencatat bahwa data industrial production nyaris pulih dari dampak gempa yang terjadi di bulan Maret.

Downgrade S&P dan Fitch Muluskan Kejatuhan NZD


Downgrade S&P dan Fitch Muluskan Kejatuhan NZDDollar New Zealand terus menjadi sorotan setelah S&P menurunkan peringkat hutang negara tersebut 1 tingkat, perkiraan masih stabil. Keputusan itu keluar setelah downgrade dari Fitch. Dollar New Zealand telah turun untuk menguji kembali level rendahnya di 0.7650, dengan semua mata yang terpusat pada bagaimana harga akan menyentuh level rendah terkininya di 0.7634 yang terjadi selama gejolak harga minggu lalu. Harga saat ini berada di 0.7678 setelah pulih sedikit dari rendah sesinya.

Menurut S&P sendiri: “Penurunan rating mata uang lokal melihat adanya kecenderungan bahwa posisi eksternal New Zealand akan semakin memburuk pada saat kebijakan fiskal telah melemah oleh tekanan akibat gempa dan stimulus fiskal untuk mendukung pertumbuhan…”.
“Ketidakseimbangan eksternal New Zealand yang sangat tinggi, yang dikombinasikan tingginya tingkat hutang sektor rumahtangga dan agrikultur, ketergantungan pada hasil komoditi, dan bangkitnya tekanan fiskal berkaitan dengan populasi yang bertambah. Tekanan penurunan rating hutang dapat kembali terjadi apabila posisi eksternal New Zealand kembali memburuk”, dikatakan badan rating tersebut.

Komentar SNB Dorong Apresiasi Sterling


Komentar SNB Dorong Apresiasi SterlingPoundsterlingmelesat ke level tinggi 1-minggu terhadap Dollar AS pada hari Kamis setelah salah seorang pejabat Swiss National Bank mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan meningkatkan proporsi Sterling dalam portofolionya untuk 12 bulan ke depan. Sebelumnya, persetujuan parlemen Jerman terhadap rencana penambahan fasilitas dana penyelamatan zona Euro juga turut membantu Sterling dan mata uang beresiko lainnya untuk diperdagangkan menguat versusGreenback.
Bagaimanapun, setiap apresiasi yang ditunjukkan Sterling diperkirakan hanya akan terbatas mengingat masih tersisanya keprihatinan atas rapuhnya ekonomi Inggris dan kerentanan terhadap setiap eskalasi krisis hutang zona Euro, ditambah kian meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Bank of England akan segera meluncurkan putaran baru pelonggaran kuantitatif.
"Sterling nampaknya masih berada dalam downtrend," kata Richard Wiltshire, kepala broker forex pada ETX Capital. "Resiko yang mengancam Cable untuk sementara sedikit teralihkan, mengingat pasar masih terus berfokus ke zona Euro."
Dari sudut pandang teknikal, analis dari Societe Generale menilai bahwa penembusan posisi puncak hari Selasa berpotensi memicu pergerakan naik menuju zona resistensi di $1.5780-1.5820, yang di dalamnya terdapat level fibonacci retracement serta MA 21-hari dan 100-minggu. Sebaliknya, level support dapat dijumpai pada posisi rendah 1-tahun di $1.5328. 

Wall St Sambut Gembira Data AS


Wall St Sambut Gembira Data AS  Perdagangansaham di Wall Street mencatat kenaikan tajam di awal sesi hari Kamis seiring para investor merespon positif data ekonomi AS, serta persetujuan parlemen Jerman terhadap perubahan EFSF.
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat lebih dari 200 poin atau sekitar 2,24% lebih tinggi dengan dipimpin saham BofA dan JPMorgan, setelah menghentikan rally 3 hari beruntun pada sesi sebelumnya.
S&P 500 dan Nasdaq Composite juga menguat cukup signifikan dengan masing-masing mengumpulkan 2,07% dan 1,81%. Seluruh sektor kunci S&P diperdagangkan lebih tinggi, dengan sektor perbankan dan energi menunjukkan kinerja terbaik.
Pada hari Kamis Departemen Perdagangan AS merevisi naik pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua menjadi 1,3% dari publikasi sebelumnya 1,0%, yang cenderung mengindikasikan melambatnya pertumbuhan ketimbang resesi. Sementara itu, klaim pengangguran mingguan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penurunan sebanyak 37.000 ke level 391.000, lebih baik dari perkiraan penurunan ke 420.000.

Emas Masih Didukung Permintaan Fisik


Emas Masih Didukung Permintaan Fisik Harga emas memangkas gain-nya pada hari Kamis, terdukung oleh tingginya permintaan fisik dan penguatan euro, namun terlepas dari level tinggi setelah persetujuan Parlemen Jerman untuk menambah dana bantuan zona Eropa mengurangi daya tarik emas sebagai safe haven. Sebelumnya emas sempat naik akibat diskusi bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel dapat menghadapi perlawanan dari partainya sendiri dalam voting dana bantuan, namun harga kembali turun seiring berita itu memudar.
"Emas adalah mata uang yang tidak terkait hutang, sehinnga jika ada kecemasan mengenai situasi hutang di AS dan zona Eropa, emas yang akan dicari-cari," ucap Danske Bank analis Christin Tuxen. "Masih ada banyak alasan menganggap emas sebagai safe-haven." Emas masih terdukung oleh aksi beli fisik pasca aksi jual pekan ini membawa harga menuju level rendah beberapa minggu. Investor juga melikuidasi emas untuk menutupi kerugian pada pasar lainnya.