CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.2980-1.3190
|
Down
|
1.3260
|
1.3050
|
|
1.3120
|
1.2980
|
1.3190
|
1.3190
|
1.2980
|
|||||||
USD/JPY
|
91.00-92.80
|
Up
|
92.80
|
91.00
|
91.60
|
|
92.80
|
91.00
|
92.20
|
90.40
|
|||||||
GBP/USD
|
1.5020-1.5230
|
Down
|
1.5300
|
1.5090
|
|
1.5160
|
1.5020
|
1.5230
|
1.5230
|
1.5020
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9210-0.9420
|
Up
|
0.9420
|
0.9210
|
0.9280
|
|
0.9420
|
0.9210
|
0.9350
|
0.9140
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0120-1.0330
|
Down
|
1.0400
|
1.0190
|
|
1.0260
|
1.0120
|
1.0330
|
1.0330
|
1.0120
|
|||||||
NIKKEI
|
11300-11510
|
Up
|
11510
|
11300
|
11370
|
|
11510
|
11300
|
11440
|
11230
|
|||||||
HANGSENG
|
22510-22870
|
Up
|
22870
|
22510
|
22630
|
|
22870
|
22510
|
22750
|
22390
|
|||||||
KOSPI
|
265.70-269.00
|
Up
|
269.00
|
265.70
|
266.80
|
|
269.00
|
265.70
|
267.90
|
264.60
|
|||||||
GOLD
|
1601.30-1626.00
|
Up
|
1626.00
|
1601.30
|
1609.50
|
|
1626.00
|
1601.30
|
1617.80
|
1593.00
|
Rabu, 27 Februari 2013
Technical Analysis, 27th Feb 2013
Italia Menjual Obligasi Tenor 10-Tahun Pada Yield Lebih Tinggi
Pasar aset Italia menjadi lebih tenang paska hasil lelang obligasi
ini, sementara mata uang Euro terkerek naik menguji level 1.3100.
Chief manager produk trading forex
dan keuangan di Mitsubishi UFJ Trust & Banking Corporation,
Tsunemasa Tsukada menyatakan bahwa pergerakan yield obligasi sebelum dan
sesudah lelang ini masih perlu dimonitor lebih lanjut.
Hasil lelang yang menemui permintaan cukup solid kemungkinan besar
memicu kelegaan para investor yang akan tercermin pada penurunan yield
obligasi Italia sehingga berpotensi memicu koreksi keatas berbagai aset
yang jatuh tajam paska pemilu Italia sebelumnya.
Fed's Bernanke Masih Dukung Program Pembelian Obligasi
Selasa, 22 Januari 2013
Technical Analysis, 21st Jan 2013
CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.3220-1.3430
|
Up
|
1.3430
|
1.3220
|
1.3290
|
|
1.3430
|
1.3220
|
1.3360
|
1.3150
|
|||||||
USD/JPY
|
89.10-9090
|
Up
|
90.90
|
89.10
|
89.70
|
|
90.90
|
89.10
|
90.30
|
88.50
|
|||||||
GBP/USD
|
1.5760-1.5970
|
Up
|
1.5970
|
1.5760
|
1.5830
|
|
1.5970
|
1.5760
|
1.5900
|
1.5690
|
|||||||
USD/CHF
|
0.9240-0.9450
|
Down
|
0.9520
|
0.9310
|
|
0.9380
|
0.9240
|
0.9450
|
0.9450
|
0.9240
|
|||||||
AUD/USD
|
1.0400-1.0610
|
Up
|
1.0610
|
1.0400
|
1.0470
|
|
1.0610
|
1.0400
|
1.0540
|
1.0330
|
|||||||
NIKKEI
|
10850-11060
|
Up
|
11060
|
10850
|
10920
|
|
11060
|
10850
|
10990
|
10780
|
|||||||
HANGSENG
|
23400-23760
|
Up
|
23760
|
23400
|
23520
|
|
23760
|
23400
|
23640
|
23280
|
|||||||
KOSPI
|
260.80-264.10
|
Up
|
264.10
|
260.80
|
261.90
|
|
264.10
|
260.80
|
263.00
|
259.70
|
|||||||
GOLD
|
1673.10-1697.80
|
Up
|
1697.80
|
1673.10
|
1681.30
|
|
1697.80
|
1673.10
|
1689.60
|
1664.80
|
Goldman Perkirakan Emas Reli Ditengah Debat Batas Utang
“kami melihat harga pada saat ini sebagai titik masuk yang baik untuk
membangun kembali posisi beli baru,” analis Damien Courvalin dan Alec
Philips menulis pada sebuah laporan pada tanggal 18 Januari. Bank
menegaskan kira-kira target untuk tiga bulan kedepan dikisaran
$1825/ons, karena sepertinya harga diperkirakan melemah pada paruh
kedua seiring reboundnya ekonomi AS.
Emas pada kuartal lalu turun sebanyak 5.5%, itu merupakan performa
terburuk sejak 2008, dipicu perkiraan untuk pemulihan dan potensi
berakhirnya stimulus bank sentral di AS. Penguatan emas akan sampai
$1825/ons, emas akan reli konsisten sampai adanya keputusan tentang
batas utang AS, tulis analis. Sejak 1960, Kongres telah menaikan atau
merevisi batas utang sebanyak 79 kali, menurut Departemen Keuangan.
“Ketidakpastian yang terkait dengan masalah utang, dikombinasikan dengan perkiraan ekonom kami untuk melemahnya GDP AS pada kuartal pertama 2013, menyusul dampak negatif dari tingginya pajak yang akan mendorong emas” untuk mencapai target tiga bulan kedepan, tambah mereka.
Review Musim Laporan Earnings AS & Imbasnya Terhadap Dollar AS
Seiring dengan debat pemotongan anggaran belanja yang kemungkinan
akan kembali dipending oleh Kongress AS untuk beberapa bulan lagi, fokus
para pelaku pasar kemungkinan akan bergeser sementara pada musim
laporan earnings korporat AS, karena sinyal pertumbuhan profit korporat
biasanya dapat mengimbangi pesimisme data ekonomi AS lainnya yang kurang
begitu positif.
Oleh sebab itulah, para pelaku pasar turut memanfaatkan peluang
musim laporan ini serta imbasnya terhadap fluktuasi mata uang.
Kebanyakan analis saham masih pesimis, dengan estimasi laporan earnings
Q4 2012 akan lebih lemah dibanding Q3 akibat faktor penguatan Dollar
sejak Oktober - Desember 2012 menyebabkan penurunan revenue perusahaan.
Musim laporan earnings pada dasarnya merupakan musim laporan laba
dari triwulan sebelumnya oleh berbagai perusahaan di AS. Analis dan
manajer investasi biasanya akan merespon berbagai laporan tersebut pada
sejumlah saham CFD dan indeks saham. Di triwulan keempat, Dollar AS
mengalami penguatan hampir terhadap seluruh mata uang dan akhirnya baru
mengalami koreksi melemah di pertengahan Desember 2012. Ada beberapa
perusahaan yang diuntungkan oleh pelemahan Dollar tersebut, namun tidak
sedikit juga yang terpukul oleh penguatan Dollar AS sejak Oktober.
Salah satu perusahaan yang paling sensitive terhadap fluktuasi nilai
tukar Dollar AS adalah Google. Dalam beberapa tahun terakhir mereka
akhirnya mengimplentasikan hedging untuk memproteksi fluktuasi pada
Dollar AS. Penguatan Dollar terhadap Euro dan Poundsterling akan
mengakibatkan penurunan revenue internasional Google, bila dibandingkan
nilai tukar yang konstan maka kinerja perusahaan tersebut akan meningkat
sekitar 7% lebih tinggi.
Selain Google, perusahaan lainnya yang beroperasi secara
internasional seperti Apple, eBay dan Amazon juga berpotensi untuk
terkena imbas negatif dari penguatan Dollar AS. Selain sektor teknologi,
contoh lainnya adalah McDonald’s yang turut tergerus oleh penguatan
Dollar AS terhadap Euro dan Poundsterling.
Di lain sisi, penurunan laju earnings akan menyebabkan pelemahan
harga saham sehingga potensial memicu risk aversion / sentimen
pengalihan resiko, yang turut mempengaruhi pergerakan major currencies
untuk melemah akibat penguatan Dollar AS.
Setelah Alcoa memulai musim laporan pendapatan di AS, prospek
pertumbuhan pendapatan berbagai korporasi di AS masih menjadi faktor
yang perlu dicermati untuk aset berisiko dalam beberapa bulan mendatang.
Sejauh ini terdapat 23 perusahaan yang telah merilis laju laba nya,
dengan agregat kejutan positif masih sejalan dengan kinerja yang tampak
seperti sebelumnya di Q3.
Meskipun terdapat kecemasan penurunan pendapatan, secara keseluruhan
laju Earnings per Share (EPS) berbagai komponen saham dalam indeks
S&P500 masih lampaui ekspektasi dengan persentase kejutan positif
sekitar 65% seperti yang terjadi di Q2. Namun dengan pertumbuhan laba
yang masih berada dibawah rata-rata sejak Q3 2008, dengan pertumbuhan
EPS Final hanya mencapai 1% YoY secara keseluruhan, dan hanya mencapai
0.3% di luar sektor keuangan.
Selanjutnya apakah laporan earnings di Q4 dapat melampaui ekspektasi, sejalan dengan trend secara historis?
Sepanjang Q4, revisi berbagai analis untuk EPS indeks saham AS masih
kebanyakan negatif namun stabil, mencerminkan estimasi perbaikan data
ISM manufaktur AS, namun revisi penurunan laba lebih banyak negatif
untuk sektor teknologi, industri dan sektor energi dimana ketiga sektor
tersebut rentan akibat eksposur yang relative tinggi ke pasar asing.
Selain itu laju pertumbuhan earnings di 3 sektor tersebut juga
diproyeksi pada level terendahnya akibat minimnya kejutan positif selama
Q3. Indikator sektor jasa ISM masih kondusif untuk sektor manufaktur
khususnya ditunjang oleh pemulihan sektor real estate dan data pesanan
durable goods yang moderat. Namun sektor yang berorientasi domestik
kemungkinan akan mengecewakan, akibat pelemahan sentimen konsumen AS
akibat ketidakpastian fiscal cliff yang baru terkait anggaran belanja
dan resolusi plafon utang AS ditambah lagi imbas negatif berakhirnya
payroll tax serta kenaikan pajak pendapatan bagi sebagian individu yang
memiliki pendapatan lebih besar hasil dari kesepakatan pajak Obama dan
Senat beberapa waktu lalu.
Secara keseluruhan proyeksi earnings Q4 cenderung dalam trend
penurunan, sehingga perlu diwaspadai fluktuasi major currencies yang
mengalami tekanan jual akibat reaksi bullish Dollar ketika dirilis nya
laporan earnings yang bearish untuk saham. Jika dikombinasi dengan
resiko fiscal cliff yang baru di Q1 2013, maka rekomen untuk melakukan
akumulasi jual di pairing GBPUSD, AUDUSD dan akumulasi beli di mata uang
USDJPY sepanjang Q1 2013 ini.
Pengaruh BoJ Meeting Pada Yen & Nikkei
Berdasarkan hal tersebut, para investor telah mengantisipasi pelonggaran moneter yang agresif dengan memperdagangkan pairing USDJPY
ke level tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir dan terapresiasi hampir 14%
sejak awal November, meski pada akhirnya terjadi profit taking sehari
menjelang pengumuman BoJ.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para investor pada
pengumuman BoJ, antara lain: target inflasi BoJ, sementara ini target
inflasi BoJ hanya sebesar 1% dan ini berarti bank sentral harus
mempertahankan kebijakan suku bunga rendah sampai setidaknya target
inflasi tercapai, dengan menaikkan target inflasi menjadi 2%, maka hal
ini juga akan menaikkan komitmen pembelian obligasi Jepang. Maka jika
BoJ tidak jadi menaikkan target inflasi, maka kekecewaan para investor
akan tampak pada pelemahan USDJPY yang tentunya negatif untuk indeks
saham gabungan Nikkei.
Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah program pembelian aset
yang ditambah, selain target inflasi, para investor juga ingin mencari
kejelasan rencana dan action dari BoJ dengan setidaknya penambahan
program pembelian aset sebesar 10 trilyun Yen, atau lebih besar. Angka
yang lebih dari 10 trilyun Yen potensial untuk menyeret USDJPY dan
Nikkei.
Selain itu para pelaku pasar turut memperhatikan komentar terhadap
pelemahan Yen Jepang, jika pejabat BoJ mengekspresikan pelemahan mata
uang Yen Jepang yang terlampau cepat, maka kenaikan USDJPY akan
terbatas.
(Sap)
Babak Baru Bullish Emas di 2013
Sebagian besar analis emas dan logam mulia yang disurvei oleh Bloomberg masih memiliki proyeksi bullish
terhadap pergerakan emas tahun ini. Hasil survei terhadap 26 analis
menghasilkan proyeksi median bahwa harga mampu menembus rekor $1,997.50
per ons di akhir bulan Desember mendatang. Monexnews merangkum proyeksi
harga emas di tahun 2013 dari beberapa analis perusahaan keuangan
ternama dunia.
1. Danske Bank - Copenhagen, Denmark
Christin
Tuxen, analis perusahaan yang sukses meramalkan harga emas selama
delapan kuartal berturut-turut ini, memperkirakan kisaran level
rata-rata tahun 2013 di $1,720 per ons. Kemudian emas akan melemah ke
sekitar $1,600 di tahun 2014.
2. Credit Suisse - London, Inggris
Tom
Kendall memprediksi harga emas berkisar di $1,740 dan $1,720 di tahun
2013 dan 2014. Sementara analis Jochen Hitzfeld yang berbasis di
Muenchen, Jerman menetapkan level $1,700 dan $1,800 per ons sebagai
target realistis. Patut dicatat bahwa harga emas sudah naik lebih dari
enam kali lipat sejak periode bullish dimulai tahun 2001 silam.
"Emas masih memiliki peran penting sebagai alat diversifikasi
portofolio," ujar Kendall dalam prediksinya. Ia menambahkan bahwa hanya
investor spekulan yang akan mengurangi kepemilikan tahun ini, sedangkan
investor jangka panjang belum akan meninggalkan aset emas.
Alasan
utama di balik prediksi analis-analis Danske dan Credit Suisse mengacu
pada minat beli bank sentral, yang membutuhkan logam mulia ini sebagai
media hedging melawan risiko inflasi dan devaluasi mata uang.
Sementara proyeksi harga untuk 2014 diturunkan karena pertumbuhan
ekonomi membaik dan ancaman risiko berkurang saat itu sehingga minat
investasi pada aset safe haven mulai surut. Adapun lembaga keuangan UniCredit menyebut iklim suku bunga rendah akan tetap menjaga daya tarik emas.
3. Morgan Stanley - Amerika Serikat
Perusahaan
layanan keuangan ini memangkas proyeksi harga untuk tahun 2013 dari
$2,175 (estimasi Mei 2012) menjadi $1,853. Morgan Stanley tidak lagi
terlalu bullish dalam menetapkan target harga karena mempertimbangkan kondisi ekonomi di beberapa negara maju.
4. JPMorgan Chase - Amerika Serikat
JPMorgan Chase & Co mengakhiri rekomendasi 'hold'
terhadap emas pada tanggal 4 Januari lalu, seraya menyarankan investor
untuk kembali berburu emas saat harganya melemah ke $1,550.
5. Goldman Sachs - Amerika Serikat
Goldman
tidak menyebut berapa level rata-rata bagi pergerakan harga tahun ini
namun optimis harganya bisa kembali mencapai titik puncak. Sedangkan
untuk tahun 2014, level $1,750 diperkirakan dapat tertembus atau setara
dengan kenaikan sekitar 3,9% dari kisaran harga saat ini.
India Naikkan Pajak Impor Emas Menjadi 6%
Defisit neraca India membengkak ke level rekor tertinggi -$22.3
milyar, atau 5.4% dari GDP pada periode Juli-September, sebagian besar
disebabkan oleh impor minyak mentah dan Emas. Defisit yang besar ini
turut menekan mata uang rupee sebesar 3% terhadap Dollar AS sepanjang
2012, setelah sempat anjlok 16% di tahun 2011.
India merupakan konsumen logam mulia terbesar dunia dan memenuhi
permintaan tersebut melalui impor. Mr. Mayaram melaporkan impor Emas
selama periode April – Desember 2012 mencapai total $38 milyar.
Langganan:
Postingan (Atom)