Rabu, 31 Oktober 2012

Technical Analysis,October 31th, 2012

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2870-1.3050
Up
1.3050
1.2870
1.2930

1.3050
1.2870
1.2990
1.2810
USD/JPY
78.80-80.30
Down
80.80
79.30

79.80
78.80
80.30
80.30
78.80
GBP/USD
1.5990-1.6170
Up
1.6170
1.5990
1.6050

1.6170
1.5990
1.6110
1.5930
USD/CHF
0.9230-0.9410
Down
0.9470
0.9290

0.9350
0.9230
0.9410
0.9410
0.9230
AUD/USD
1.0280-1.0460
Up
1.0460
1.0280
1.0340

1.0460
1.0280
1.0400
1.0220
NIKKEI
8800-8980
Up
8980
8800
8860

8990
8800
8920
8740
HANGSENG
21390-21570
Up
21570
21390
21450

21570
21390
21510
21330
KOSPI
248.40-250.20
Up
250.20
248.40
249.00

250.20
248.40
249.60
247.80
GOLD
1697.00-1721.00
Down
1729.00
1705.00

1713.00
1697.00
1721.00
1721.00
1697.00

Yunani Tunggu Keputusan, Euro Kuat

Yunani Tunggu Keputusan, Euro KuatEUR/USD berada di bawah level tinggi tadi malam namun masih tetap kuat setelah Yunani diberitakan hampir mencapai persetujuan atas dikuranginya langkah penghematan yang dilakukan dua tahun mendatang guna mendorong nilai tukar valuta, menurut senior trader HiFX, Stuart Ive. Dengan minimnya data selama pasar Asia, fokus pasar saat ini pada konferensi call yang dilakukan oleh menteri keuangan Uni Eropa hari ini, jelasnya.
"Seluruh perhatian tertuju pada apapun hasil yang keluar bagi Yunani dan pasar sangat mengharapkan Yunani mendapat perpanjangan selama dua tahun." Sementara pasar AS akan kembali dibuka setelah ditutup selama dua hari akibat badai Sandy. Berita ini akan menjadi petunjuk bagi pergerakan EUR/USD selanjutnya. Euro di 1.2960 dengan level support di 1.2925 dan level resistance di 1.3000.

Wall Street Kembali Dibuka Hari Ini

Wall Street Kembali Dibuka Hari IniBursa saham AS diharapkan akan kembali dibuka hari ini (31/10) setelah selama dua hari ditutup demi alasan keamanan menyusul hantaman badai Sandy. Badai terburuk yang tercatat dalam sejarah AS dalam hampir 75 tahun. NYSE Euronext (NYX.N) mengatakan New York Stock Exchange akan kembali beroperasi seperti biasa meski kemungkinan perdagangan akan dialihkan ke perdagangan elektronik jika diperlukan. Nasdaq OMX's Nasdaq Stock Market juga akan beroperasi hari ini demikian juga dengan BATS dan Direct Edge Exchanges. "Kami sudah mendapat lampu hijau," menurut kepala operasional NYSE Euronext, Larry Leibowitz.
 
Seluruh operator lantai bursa AS telah ambil bagian pada uji coba yang dilakukan kemarin (30/10) dengan menggunakan sistem cadangan NYSE. Uji coba dilakukan dengan menggunakan sistem cadangan dikarenakan gangguan yang terjadi akibat badai. Sedikitnya 30 orang dilaporkan tewas dan ribuan orang lainnya mengungsi untuk menghindari badai yang menghantam pantai timur Amerika kemarin. Badai membuat sebagian besar aktifivitas bisnis dihentikan di Manhattan dan menimbulkan banjir besar di jaringan kereta bawah tanah yang diperkirakan masih akan ditutup selama beberapa hari.

Dijadwalkan bursa saham AS tetap dibuka hari Senin (29/10) namun banyaknya tekanan dari perusahaan yang mengkhawatirkan keselamatan para pegawainya membuat bursa akhirnya ditutup. Ini merupakan kali pertama dalam 27 tahun bursa saham ditutup karena cuaca buruk.Bank, pialang dan pihak lain kemarin telah merundingkan kemungkinan untuk melanjutkan perdagangan. Kerugian yang ditimbulkan akibat badai diperkirakan mencapai puluhan juta dolar dari hilangnya pendapatan bursa dan bank, jelas analis. Setelah selama dua hari ditutup di tengah musim earnings korporat dan berakhirnya tahun keuangan, perdagangan tampaknya akan berjalan volatile.

"Paling tidak kondisi ini akan terjadi di awal perdagangan akibat reaksi pasar yang berlebihan. Volume perdagangan pasar diprediksi akan melonjak paling tidak dalam satu jam pertama," jelas Art Hogan, direktur pelaksana Lazard Capital Markets di New York.NYSE, yang menangani sekitar seperempat dari volume transaksi pasar saham AS, telah melakukan uji coba perdagangan melalui platform elektronik, jelas Leibowitz. Dalam kondisi normal, NYSE menangani sekitar separuh dari volume transaksi lantai bursa Wall Street, dimana trader dan spesialis membeli dan menjual saham secara langsung.

Banyak perusahaan anggota NYSE termasuk 25 perusahaan top, yang membuat lebih dari 90% volume transaksi di bursa saham turut ambil bagian pada uji coba, jelas Leibowitz. "Hari ini diharapkan tidak menemui banyak kendala dan pasar diharapkan dalam kondisi yang baik," katanya. Hari Minggu (28/10) NYSE mengeluarkan pernyataan akan menutup lantai bursa dan mengalihkan perdagangan pada pasar elektronik. Hal ini akhirnya diurungkan setelah timbul banyaknya tekanan dari trader dan pihak terkait yang mengkhawatirkan keamanan para pegawai selama badai berlangsung. Uji coba transaksi elektronik sempat dilakukan pada 31 Maret namun tidak pernah digunakan lagi.

Uji coba dilakukan pagi hari dimana Nasdaq dan BATS, yang merupakan bursa ekuiti No. 3 di AS telah melakukan uji coba sendiri. Ada beberapa isu saat uji coba dilakukan, sebagian besar berhubungan dengan sulitnya para staff masuk Manhattan dikarenakan banjir dan masalah transportasi namun semua masalah dapat diatasi menjelang siang, jelas Chris Isaacson, COO BATS. "Mayoritas anggota bisa dihubungi hari ini," jelasnya. Uji coba juga dilakukan akan kemungkinan terjadinya volatilitas transaksi guna menghindari adanya transaksi tidak wajar dalam sekuritas, termasuk sekuritas yang ada di NYSE, tambahnya. "Perdagangan diharapkan akan kembali berjalan normal," jelas Isaacson.

Pasar obligasi ditutup hari Selasa. Grup perdagangan industri finansial, SIFMA mengatakan pihaknya telah merekomendasikan pasar akan kembali dibuka hari ini. September 2001 adalah kali terakhir lantai bursa ditutup. New York Stock Exchange dan Nasdaq ditutup pada hari Selasa 11 September menyusul serangan teroris yang menghancurkan World Trade Center. Bursa kembali dibuka enam hari kemudian pada hari Senin, 17 September.

"Belum pernah terjadi sebelumnya pasar ditutup selama tiga hari karena cuaca buruk dan ini merupakan kondisi yang luar biasa bagi pasar," jelas Mike Shea, dari Direct Access Partners LLC di New York. "Ini sangat berbeda dengan keadaan darurat saat serangan 11 September terjadi."Kenneth Polcari, trader yang telah lama berkecimpung di NYSE, mengatakan ia masih menunggu kapan bursa saham akam kembali berjalan normal dan dapat melakukan tansaksi buy dan sell langsung di lantai bursa. Leibowitz mengatakan tidak berniat untuk menutup perdagangan di lantai bursa NYSE. "Semua kembali pada penilaian masing-masing. Dengan menggunakan teknologi yang ada tidak berarti itu merupakan langkah terbaik."

Fed Kocherlakota Menilai Kebijakan Tidak Terlalu Ketat

Federal Reserve belum melakukan pengetatan yang terlalu kuat dalam memulihkan perekonomian, dikatakan Narayana Kocherlakota, gubernur dari Minneapolis Federal Reserve Bank. Dalam sebuah pidatonya di University of Minnesota di Duluh, Kocherlakota mengatakan bahwa ia sangat tidak setuju terhadap argument bahwa Fed masih keliru dalam melonggarkan kebijakan.
Dengan adanya perkiraan tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya inflasi dalam beberapa tahun mendatang, kebijakan moneter, apabila ada, terlalu ketat, tidak terlalu longgar, dikatakannya. Feds telah menahan tingkat suku bunga mendekati nol (0) dalam nyaris 4 tahun dan membeli aset nyaris senilai $2.3 triliun.

Kocherlakota mengakui bahwa kebijakan saat ini belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi ia mengatakan itu harus dinilai sebagai respon yang tepat terhadap krisis keuangan, yang merupakan kejutan terbesar yang merupakan pukulan terbesar untuk perekonomian dalam 80 tahun. "Sebuah kejutan historis yang belum pernah terjadi sebelumnya harus mengarah pada respon kebijakan moneter historis yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Selasa, 30 Oktober 2012

Apakah Emas Masih Layak Dijadikan Hedging Terhadap Jurang Fiskal AS?

Selama beribu ribu tahun Logam mulia atau emas telah menggerakkan hasrat manussia untuk memiliki dan menyimpannya, Diyakini bahwa warna emas berkorelasi positif dengan kesehatan dan kekayaan. Masih ingatkah anda saat pertama kali Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang berdiri dikawasan niaga jl. Thamrin meluncurkan produk komoditi emas di tahun 2002 ? Pada waktu perdagangan di hari pertama itu transaksi komoditi emas mencetak volume 320 lot, dengan harga pembukaan Rp 93.800 per gram dan penutupan Rp 94.550 per gram. Dibandingkan dengan komoditi CPO, olein dan kopi robusta yang diperdagangkan sejak BBJ beroperasi, 15 Desember 2000, perkembangan harga yang dicetak emas, memang luar biasa. Bayangkan saja, setelah lebih dari 8 tahun harga emas sekarang dengan kadar 24 karat kini mencapai Rp 536,000 per gram (troy ounce = 31,1035 gram). Dipasar internasional, emas merupakan komoditi klasik yang memiliki nilai historis besar. Dalam perekonomian dunia, komoditi ini telah menjelma menjadi kekuatan investasi setelah dolar AS. 

Perdagangan emas sangat berhubungan erat dengan korelasi inverse dollar, dimana pelemahan dollar menjadi pendorong tekanan untuk membeli, Selain itu Emas seringkali dilihat oleh para investor sebagai instrumen yang handal untuk hedging terhadap bahaya inflasi. Ketakutan imbas dari inflasi terkait kebijakan moneter yang sangat rendah di berbagai belahan dunia turut memicu kenaikan harga emas dari level $1660 di akhir Agustus lalu ke $1780 di awal Oktober.

Reli Emas di akhir Agustus tersebut terpicu oleh pidato Bernanke pada rapat Jackson Hole memberikan sinyalemen QE ronde ketiga. Serupa dengan QE1 dan QE2 yang memiliki efek positif pad Emas, dengan nilai nominal Emas meroket sekitar 40% paska QE1 dan 12% setelah QE2. Bila diperhatikan kenaikan Emas paska QE2 lebih kecil, disebabkan oleh jumlah maupun durasi pelaksanaan stimulus QE2 lebih rendah dibanding QE1.

Bagaimanapun Emas tidak selamanya menjadi barang yang efektif untuk melindungi nilai terhadap inflasi. Dari awal tahun 1980 hingga saat ini, harga nominal Emas sebenarnya pernah jatuh ketika rate inflasi AS masih positif. Tercatat dari tahun 1980 hingga tahun 2001 harga Emas jatuh dari $850 ke bawah $350, meskipun rate inflasi memrangkak ke teritori positif.Fakta ini membuktikan bahwa ada periode tertentu  dimana peran Emas sebagai alat hedging lebih cemerlang terhadap krisis atau kolapsnya pasar keuangan.

Saat ini Emas kemungkinan masih akan diminati oleh kebanyakan investor, dengan latar belakang QE3 yang dapat memacu ekspektasi inflasi, namun perlu diwaspadai juga bahwa fundamental Emas fisik sebenarnya masih cukup lemah. Tapi net efek keseluruhan Emas masih cenderung bullish mengingat adanya resiko jurang fiskal di jangka pendek yang dapat membawa perekonomian kembali ke fase resesi atau bahkan bahaya stagflasi, yaitu kondisi pertumbuhan ekonomi lemah namun disertai dengan kenaikan inflasi.

Nah, kecenderungan-kecenderungan itu, membuat pasar perdagangan berjangka emas di mancanegara menjadi menarik. Jika dibandingkan kita menyimpan emas dalam bentuk fisik yang akan memakan biaya ruang penyimpanan emas, belum lagi resikonya kalau dicuri oleh orang lain. Hal itu , bisa dipastikan akan merangsang para pelaku ditanah air untuk ikut bermain , memanfaatkan peluang yang terbentang dibursa berjangka. Keberadaan perdagangan berjangka emas, dapat dimanfaatkan oleh semua pihak – baik secara langsung maupun tidak langsung – yang aktivitas usahanya terkait dengan masalah currency risk exposure. Kendati tidak sepenuhnya sama, namun pola resiko yang tercermin dalam perilaku volatilitas harga emas terlihat paralel dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Sehingga pada giliran, perdagangan kontrak berjangka emas dapat dijadikan sebagai kendaraan hedging, bagi pihak yang berminat mengalihkan currency risk yang dimilikinya.

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan arus investasi pada Emas masih relative tinggi meskipun harga nominal Emas saat ini cukup tinggi, namun jika diperhatikan harga Emas yang disesuaikan dengan inflasi masih 12% dibawah titik terendah tahun 1980 ketika inflasi sentuh 15% YoY. Emas juga tergolong masih murah jika dinormalisasikan dengan angka GDP China per kapita.

Melihat kedepan, prospek harga Emas masih cukup berpeluang untuk naik lebih lanjut ke kisaran $1860 per troy ons di tahun 2013, dengan alasan utama kondisi AS yang terpaksa harus mencukupi sendiri kebutuhannya, sehingga The Fed meningkatkan money supply nya dengan cara tukar guling dengan aset-aset bermasalah dari US lenders (QE3). Meskipun cara ini bagus untuk pasar saham tapi solusi ini akan memancing inflasi berlebihan di dunia dan tidak hanya di AS. Selanjutnya tinggal kita tunggu action dari para pemangku kebijakan Eropa untuk dapat melaksanakan program stimulus OMT nya dengan mulus, dan juga teknikal rebound ekonomi China setelah melalui masa transisi kepemimpinan baru.

Isu Kunci Pasar Emas

  • Bailout Eropa dan Prosesnya yang panjang; QE3: Beberapa hal sudah berbeda pada bulan ini. Fleksibilitas program pembelian aset yang terbuka (QE3) dan intervensi verbal yang lebih tegas seharusnya dapat mengurangi namun tidak benar-benar menghilangkan reaksi panik jual market pada setiap data fundamental. Program OMT ECB pada fase ini telah mengurangi resiko substansial perpecahan zona Euro sehingga bisa menunda skenario keluarnya Yunani meski masih ada peluang pemilu ulang yang cukup dini di negara itu. Posisi fiskal Spanyol masih tetap genting, dan kerangka kerja OMT belum teruji dalam praktiknya. Maka dengan sebagian besar berita positif sudah terdiskon, justru reaksi pasar terhadap data ekonomi atau berita negatif lain yang benar-benar baru justru bisa lebih tajam pengaruhnya dan lebih dramatis.
  • Pertumbuhan AS & Negara Maju Yang Lemah: Problem ini justru merupakan isu yang paling mencemaskan, dan kami melihat program QE3 The Fed ataupun OMT dari ECB dapat menghapus skenario ini. Isu fiskal yakni tambahan penghematan anggaran di zona Euro serta bahaya jurang fiskal di AS memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk memberikan malapetaka di pasar keuangan & menyebabkan arus hedging pada safe haven Emas berpeluang meningkat akibat depresiasi mata uang yang disebabkan oleh kejatuhan pertumbuhaan riil di bawah potensi rata-rata nya untuk jangka waktu yang lebih lama. Pada saat bersamaan, ekspansi neraca bank sentral dan perbedaan laju pertumbuhan di tiap negara maju akan menjadi pondasi kuat untuk perdagangan berdasarkan value relative.
  • Hard vs Soft Landing China: Hard landing merupakan kiasan perlambatan ekonomi yang tajam dibanding soft landing di China. Perlambatan pertumbuhan China pada 2013 akan berimbas pada komoditas dan aset- aset yang berkaitan dengan komoditas, di mana terdapat gejala yang kronis dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah sudut pandang baru yang memiliki potensi untuk mempengaruhi hedging ke Emas adalah konflik politik China-Jepang. Ini bisa menjadi lebih rumit lagi menyusul perubahan rezim kepemimpinan China pada bulan November serta pemilu umum di Jepang dalam enam bulan ke depan.

Fed Akan Tetap Menjaga Kebijakan Moneter Longgar

Membaiknya indikator ekonomi AS dalam sebulan terakhir tentunya membuat sebagian investor meragukan seberapa lama Federal Reserve akan menjalankan kebijakan Quantitative Easing III. Walaupun Fed meluncurkan QE III yang tidak memiliki batas waktu namun program tersebut tidak dapat berlangsung selamanya. Bagaimanapun juga akan muncul suatu masa dimana bank sentral harus menarik stimulus moneternya.

Minutes pertemuan Fed di bulan September lalu menunjukan bank sentral akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter longgar yang telah dijalankan sejak 2008. Bagaimanapun juga beberapa petinggi Fed cukup skeptis akan efek dari kebijakan QE III yang tidak terbatas dan sebagian petinggi Fed juga melihat kebijakan tersebut akan mempersulit penarikan stimulus jika waktunya telah tiba. Mayoritas petinggi Fed bahkan melihat perlunya batas nominal tingkat pengangguran dan inflasi sebagai patokan seberapa lama bank sentral akan menjaga suku bunga dekat level rendah nol persen.

Tiga indikator ekonomi utama AS isyaratkan berlanjutnya momentum pertumbuhan ekonomi AS dan ini tentunya membuat investor bertanya seberapa lama Fed dapat menjaga kebijakan moneter longgarnya. Tingkat pengangguran turun dari 8,1% ke 7,8% untuk bulan September; walaupun masih tinggi tapi ini perkembangan yang terbaik dalam tiga tahun terakhir. Indeks harga konsumen (CPI) tahunan meningkat 2% di bulan September; sesuai dengan target inflasi Fed 2%. GDP AS, yang akan dirilis Jumat 26 Oktober, diperkirakan tumbuh 1,9% untuk kuartal tiga 2012; lebih tinggi dari kuartal kedua 1,3%.

Komentar dari petinggi Fed –Charles Evans, John Williams, dan Narayana Kocherlakota- dapat memberikan petunjuk berapa batas nominal tingkat pengangguran dan inflasi yang akan menjadi patokan kapan Fed akan mulai menarik stimulus. Fed’s Evans inginkan tingkat pengangguran 7% dan inflasi 3% sedangkan Fed’s Kocherlakota lebih senang jika tingkat pengangguran di level 5,5% dengan inflasi 2,25%. Di lain pihak, Fed’s Williams berikan toleransi inflasi hingga 2,5% sebelum Fed menarik stimulus moneternya.
Dengan tingkat pengangguran dan inflasi yang masih berada di dalam toleransi petinggi Fed maka bank sentral tentunya akan tetap menjaga kebijakan moneter tetap longgar. Patut diperhatikan, Fed tidak mengantisipasi adanya ancaman resesi tapi lebih mencemaskan lambatnya penurunan tingkat pengangguran. Fed mungkin masih bisa mentoleransi kenaikan inflasi di atas target bank sentral selama ancaman inflasi masih terkendali.

Hanya tersisa dua pertemuan Fed hingga penutupan tahun 2012. Pertemuan Oktober, yang akan berakhir pada Kamis dini hari 25 Oktober, mungkin hanya akan mempertegas komitmen untuk tetap menjaga kebijakan moneter longgar. Namun, cukup realistis mengharapkan adanya perubahan bahasa terhadap komitmen “suku bunga rendah hingga pertengahan 2015“. Investor mungkin akan disuguhkan batas nominal tingkat pengangguran dan inflasi yang dapat menjadi patokan kapan Fed akan mulai menarik stimulus. Meski demikian, sulit mengharapkan penarikan stimulus dalam waktu dekat mengingat perekonomian AS masih harus menghadapi jurang fiskal yang dapat kembali memukul kinerja ekonomi terbesar di dunia tersebut. Ada serangkaian program pajak dan subsidi pemerintah yang akan berakhir di akhir tahun 2012 dan jumlahnya mencapai $600 miliar.  

Survei terakhir menunjukan Kongres dan Senat AS masih akan kesulitan menemukan formula yang tepat untuk mengatasi masalah fiskal terlepas siapa-pun yang akan memenangkan pemilu presiden di awal bulan November. Jurang fiskal AS tentunya dapat menjadi ancaman baru bagi keberlanjutan pemulihan AS dan ini tentunya bisa memaksa Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut pada pertemuan 11-12 Desember mendatang. Operation twist akan berakhir pada bulan Desember 2012 dan Fed mungkin dapat menambah program pembelian obligasi pemerintah dalam kebijakan QE III-nya pada pertemuan Desember mendatang. 

Technical Analysis,October 30th, 2012

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2820-1.3000
Up
1.3000
1.2820
1.2880

1.3000
1.2820
1.2940
1.2760
USD/JPY
78.85-80.35
Down
80.85
79.35

79.85
78.85
80.35
80.35
78.85
GBP/USD
1.5940-1.6120
Up
1.6120
1.5940
1.6000

1.6120
1.5940
1.6060
1.5880
USD/CHF
0.9260-0.9440
Down
0.9500
0.9320

0.9380
0.9260
0.9440
0.9440
0.9260
AUD/USD
1.0250-1.0430
Up
1.0430
1.0250
1.0310

1.0430
1.0250
1.0370
1.0190
NIKKEI
8840-9020
Up
9020
8840
8900

9020
8840
8960
8780
HANGSENG
21390-21570
Up
21570
21390
21450

21570
21390
21510
21330
KOSPI
246.90-248.70
Up
248.70
246.90
247.50

248.70
246.90
248.10
246.30
GOLD
1705.50-1729.50
Down
1737.50
1713.50

1721.50
1705.50
1729.50
1729.50
1705.50

Kecemasan Global Masih Menekan Emas

Kecemasan Global Masih Menekan Emas Emas diperdagangkan di dekat level $1,710 per ons pada hari Senin seiring kecemasan mengenai outlook pertumbuhan global mendorong permintaan emas sebagai alat lindung nilai, namun penurunan pada bursasaham turut menekan harga. Emas yang kokoh di atas level $1,700 per ons, level yang telah berulang kali diuji emas pekan lalu, telah berhasil menenangkan pembali yang mencemaskan koreksi yang lebih dalam setelah turun menuju lebih dari level rendah 6 pekan pada $1,698.39 tanggal 24 Oktober lalu, menurut analis.
 
"Menurutku emas tidak akan menembus jauh dari $1,700 atau $1,715," ucap Simon Weeks, kepala perdagangan emas apda Bank of Nova Scotia. "Cukup banyak aksi beli fisik ketika harga turun." Analis dan trader juga memperkirakan bahwa emas akan diperdagangkan dalam range sempit mengugat ketidakpastian menjelang data non-farm payrolls AS di akhir pekan nanti. Meski masih terdukung, emas mencoba untuk naik pada hari Senin setelah bursa saham dan harga komoditas tertekan, dengan sejumlah laporan earnings perusahaan yang buruk belakangan ini serta investor yang bersiap atas dampak badai Sandy.

Kamis, 04 Oktober 2012

Pain in Spain

'Pain in Spain'Kenyataannya, sektor Perbankan Spanyol membutuhkan suntikan dana yang lebih besar supaya bisa memenuhi standar permodalan.
Pihak auditor independen baru saja menyelesaikan tugasnya dalam penerapan stress test kepada bank-bank asal Spanyol. Kesimpulannya, perbankan negara itu 'hanya' membutuhkan sekitar 59 miliar Euro (54 miliar euro setelah revisi dan perhitungan deal yang masih tertunda) untuk bisa memulihkan diri. Jumlah tersebut lebih kecil ketimbang perkiraan pengamat dan hasil stress test yang dilakukan Oliver Wyman sebulan sebelumnya. Tidak heran jika hasil uji tekanan justru mendapat cibiran banyak pihak. Lembaga pemeringkat Moody's dan Komisi Basel mempertanyakan simulasi pengujian dan tingkat kesesuaiannya terhadap kondisi ekonomi Spanyol serta sistem perbankan Eropa. Auditor independen disebut terlalu baik dalam menetapkan asumsi soal pertumbuhan ekonomi, kerugian kredit perumahan dan kualitas modal masing-masing bank.

Parameter yang dipakai lembaga independen untuk menguji daya tahan bank dipandang terlalu longgar. Misalnya, dalam sebuah studi skenario terburuk, pihak penguji menetapkan harga properti di Spanyol sebesar 37% di bawah harga tertinggi tahun 2007. Meski terdengar besar, rasio depresiasi harga tersebut tidak terlalu memberi tekanan jika dimasukkan ke dalam konteks riil. Tidak seperti kebanyakan negara di Uni Eropa, Spanyol mengalami aksi spekulasi sektor perumahan yang jauh lebih kronis sehingga membuat harga properti naik sampai 200%-250%. Tingkat gelembung harga setara dengan lonjakan harga hunian di Irlandia dan beberapa negara bagian di Amerika yang propertinya paling mahal pada masa pra-krisis, yaitu California, Arizona dan Nevada.

Kembali ke awal, pengujian menjadi tidak begitu relevan karena saat ini saja harga rumah di Spanyol sudah turun sekitar 30% dari titik tertinggi 2007. Artinya, skenario auditor hanya menetapkan penurunan harga 7% dari tingkat harga properti saat ini. Untuk perbandingan, harga hunian di Irlandia dan beberapa negara bagian Amerika Serikat sudah turun dengan rasio beragam dari titik termahal 2007, mulai dari 46% hingga 50%. Jadi, simulasi tekanan terhadap bank Spanyol dari komponen perumahan terbilang sangat longgar. Skenario tekanan bisa menjadi relevan jika pertumbuhan ekonomi negara ini lebi baik ketimbang Irlandia dan Amerika. Mengingat aktivitas ekonomi yang lebih cepat akan menaikkan daya beli konsumen terhadap kebutuhan hunian dan gairah investasi properti. Tetapi hal itu tampaknya sangat jauh dari harapan. Ekonomi Spanyol sedang masuk fase resesi dan angka pengaggurannya sangat sulit diterima akal, yaitu pada kisaran 25%. Jumlah pengangguran sebesar itu 10% lebih banyak dibanding total warga tanpa pekerjaan di Irlandia.

Moody's adalah pihak yang paling menentang hasil stress test bank Spanyol. Lembaga pemeringkat ini memperkirakan sektor perbankan membutuhkan setidaknya 105 miliar euro guna memenuhi standar kecukupan modal, atau nyaris dua kali lipat hasil pengujian Wyman yang diadakan satu bulan lalu. Ada pula rekomendasi yang menyebut pemerintah Spanyol hanya membutuhkan dana talangan 40 miliar euro dari total 100 miliar yang dijanjikan pemerintah Eropa. Namun dengan begitu, pihak bank harus ikut menggalang dana secara mandiri. Salah satu bank, Banco Popular, tampaknya sudah mengantisipasi hal itu kemarin dengan memunculkan rencana penerbitan saham baru. Dana yang masuk akan dipakai untuk menyeimbangkan neraca keuangan serta menghindari intervensi pemerintah tentunya.

Sekarang keputusan berada di tangan pemangku kepentingan Spanyol. Madrid sudah menolak ide permintaan bail out dengan nominal hanya sebesar 40 miliar euro. Pemerintah sudah memperhitungkan bahwa jumlah yang perbankan butuhkan jauh lebih besar daripada itu. Mariano Rajoy dan kolega bisa saja meminta pinjaman lebih besar mencapai batas ideal 100 miliar. Hal itu dimungkinkan karena pemerintah juga berkepentingan menstabilkan gejolak di pasar obligasi. Namun artinya makin berat pula beban yang harus ditanggung oleh negaranya untuk memenuhi persyaratan yang diajukan kreditur. Efisiensi jangka panjang bisa makin memperburuk kondisi ekonomi yang tengah resesi dan memicu kesakitan baru di kemudian hari.

Rajoy, Monti, dan Hollande Akan Mengadakan Pertemuan Pada Hari Jumat

Rajoy, Monti, dan Hollande Akan Mengadakan Pertemuan Pada Hari JumatPara pemimpin Spanyol, Prancis, dan Italia akan bertemu pada hari Jumat disela-sela pertemuan Mediterania di Malta, kata narasumber dari kantor Perdana Menteri Italia Mario Monti.Pertemuan antara Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, Perdana Menteri Italia Mario Monti dan Presiden Prancis Francois Hollande  akan berlangsung pada pukul 23.00 WIB.

Dua nara sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa ketiga pemimpin ini akan membahas isu-isu keuangan di zona Eropa, termasuk rencana untuk membantu Spanyol dalam mengatasi masalah keuangannya.

Cadangan Emas ECB Naik 45.5 Milyar Euro Setelah Revaluasi Triwulan

Cadangan Emas ECB Naik 45.5 Milyar Euro Setelah Revaluasi TriwulanEmas dan piutang emas yang dimiliki oleh bank sentral zona Eropa meningkat sebanyak 45.5 milyar euro menjadi 479 milyar euro setelah  revaluasi triwulanan, Bank Sentral mengatakan pada hari Rabu.
Cadangan mata uang dalam Eurosystem bank sentral turun 5.8 milyar euro menjadi 229.2 milyar euro, ini juga menggambarkan kondisi revaluasi triwulanan, sedangkan gabungandari neraca keuangan ECB dan 17 bank sentral di wilayah Eropa bernilai lebih ari 3 triliun euro.

Emas Stabil Dekat Level Tinggi 11-Bulan

Emas Stabil Dekat Level Tinggi 11-BulanEmas diperdagangkan stabil meski komoditas lainnya seperti minyak merosot tajam di hari Rabu seiring prospek pelonggaran moneter global masih mendongkrak daya tarik emas meskipun harga berada di level tertinggi 11-bulan.
Terpantau sejauh ini harga Emas untuk kontrak bulan Desember menguat 0.25% ke level $1,778.85, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,781.72 dan level terendah hariannya di $1,771.27.
Selanjutnya para investor masih menunggu perkembangan Spanyol yang menjadi pusat krisis zona Euro, setelah PM Spanyol, Mariano Rajoy membantah adanya rumor untuk pengajuan bailout dalam waktu dekat.
Kebanyakan analis yakin, Emas masih berpotensi untuk melanjutkan periode konsolidasi, sebelum mendapatkan kepastian adanya implementasi program stimulus dari ECB.
Secara teknikal, bias intraday masih bullish terutama jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 1795 untuk mengincar target bullishnya di area 1823.
Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 1771, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat mengkonfirmasi fase konsolidasi Emas namun skenario buy on dips masih dominan selama harga mampu bertahan diatas area strong support 1732.

Selasa, 02 Oktober 2012

Bernanke: Fed Tetap Tahan Suku Bunga di Level Rendah Walaupun Ekonomi Membaik

Bernanke: Fed Tetap Tahan Suku Bunga di Level Rendah Walaupun Ekonomi MembaikKetua FED Ben S. Bernanke  memperbaharui janjinya untuk mempertahankan rekor stimulus walaupun tingkat ekspansi AS telah meningkat, sambil mengatakan bahwa para pembuat kebijakan tidak berharap bahwa ekonomi akan terus melemah sampai tahun 2015.
 
“Kami perkirakan bahwa sikap yang sangat akomodatif dari pembuat kebijakan moneter akan tetap seusai untuk waktu yang cukup lama walaupun ekonomi telah menguat,” kata Bernanke hari ini dalam pidatonya di Indiana polis. Para pembuat kebijakan diperkirakan akan menahan suku bunga mendekati nol persen sampai pertengahan 2015 “ bukan berarti kita mengharapkan ekonomi akan melemah”sampai tahun tersebut.

Federal Open Market Comittee mengatakan pada bulan lalu akan membeli utang hipotek sebesar $ 40 milyar perbulan dalam putaran ketiga pelonggaran kuantitatif sampai pasar tenaga kerja menunjukkan “peningkatan yang berkelanjutan.” Para anggota panelis juga memperpanjang suku bunga rendah sejak akhir 2004.

Program OMT ECB Bukanlah QE

Dalam sebulan terakhir, beberapa bank sentral besar di dunia telah melonggarkan kebijakan moneternya untuk melindungi pemulihan ekonomi masing-masing negara. ECB meluncurkan Outright Monetary Transaction (OMT) untuk membeli obligasi pemerintah zona-euro dalam jumlah tak terbatas. BoJ menambah program pembelian aset sebanyak ¥10 triliun menjadi ¥80 triliun. Federal Reserve merilis program Quantitative Easing III dan memperpanjang komitmen suku bunga rendah hingga akhir 2015.  
 
Secara teoritis, pelonggaran moneter yang dilakukan oleh bank sentral seharusnya dapat meningkatkan performa ekonomi. Pelonggaran moneter dapat meningkatkan likuiditas di pasar sehingga diharapkan dapat memacu aktivitas perekonomian. Dengan tingkat suku bunga yang sudah sangat rendah maka bank sentral-pun berinovasi dengan meluncurkan program pembelian aset. Federal Reserve membeli obligasi pemerintah AS dan aset keuangan berbasis kredit perumahan. Bank of Japan membeli obligasi pemerintah, exchange-traded-funds berbasis saham dan perumahan. Namun, ECB hanya dapat membeli obligasi pemerintah jika ada anggota zona-euro yang meminta. Ini berarti ECB tidak akan bisa melakukan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut jika tidak ada yang meminta.

Patut juga diingat bahwa program OMT ECB tidak termasuk Quantitative Easing (QE) walaupun ECB pada akhirnya akan membeli obligasi seperti rekan-nya Fed dan BoJ. Ini karena program OMT akan disterilisasi sehingga tidak akan menambah likuiditas di pasar. Program pembelian obligasi yang diluncurkan Fed dan BoJ termasuk QE karena bank sentral membeli obligasi dari pasar dan sebagai akibatnya jumlah dana yang beredar di pasar juga akan bertambah sebesar jumlah pembelian bank sentral. Sebagai contoh, jika Fed membeli $40 miliar obligasi berbasis kredit perumahan setiap bulannya maka akan ada penambahan likuiditas dollar di pasar sebanyak $40 miliar.

Namun, ini tidak akan terjadi dengan program OMT ECB karena untuk setiap euro yang digunakan ECB untuk membeli obligasi pemerintah maka bank sentral akan menjual surat berharga dengan jumlah yang sama demi menyerap kelebihan likuiditas yang timbul dari program OMT. Sebagai contoh, jika Spanyol akhirnya meminta ECB untuk mengaktifkan program OMT maka ECB akan membeli obligasi pemerintah Spanyol (misal) sejumlah €20 miliar setiap bulannya. Namun, kini ada kelebihan likuiditas sebanyak €20 miliar di sistem keuangan zona-euro sehingga untuk menyerap kelebihan likuiditas maka ECB akan menjual surat berharga senilai €20 miliar. Program OMT ini akan disterilisasi sehingga tidak menciptakan kelebihan likuiditas di pasar.     

Di lain pihak, program OMT sepertinya hanya akan dapat meredam masalah utang Eropa dan bukannya menghilangkan ancaman resesi karena setiap negara yang ingin mengaktifkan program tersebut harus setuju untuk melanjutkan kebijakan reformasi ekonomi. Ini berarti akan ada kebijakan penghematan yang lebih drastis lagi yang mungkin harus dilakukan Spanyol dan Italia jika tidak ingin mengikuti nasib Yunani, Irlandia, dan Portugal yang telah jatuh ke dalam jurang krisis utang. Spanyol mungkin harus melakukan kebijakan penghematan melebihi kebijakan pemangkasan defisit yang baru diumumkan di akhir pekan lalu.

Outlook Tenaga Kerja AS Terlihat Memburuk

Outlook Tenaga Kerja AS Terlihat MemburukMelemahnya permintaan memaksa perusahaan untuk mempercepat pengurangan biaya operasional seperti yang terjadi di  beberapa perusahaan besar, seperti Bank of America Corp, Hewlett-Packard Co., Staples Inc. dan Eastman Kodak Co. Masalah ini semakin meredupkan outlook pasar tenaga kerja yang sedang berjuang. 
Bahkan saat kepercayaan konsumen  dan sektor perumahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan, Indeks 500 Standard & Poor anjlok 0.9 persen dari tahun sebelumnya pada bulan Juli sampai September, penurunan kuartal kedua berturut-turut dan yang terbesar sejak 2009, menurut perkiraan analis yang di survei oleh Bloomberg. Di proyeksinya S&P 500  akan menguat sebanyak 1.2 persen  untuk bulan Oktober sampai Desember,  angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan pada tiga bulan pertama di tahun ini. 
“Pengetatan biaya adalah salah satu alasan utama pertumbuhan pekerjaan masih relatif lemah,” kata Charles Lieberman, kepala investasi di Advisors Capital Management LLC di Hasbrouck Heights, New Jersey, dan mantan kepala analisis FED Bank of New York. Perusahaan akan menhidari penerimaan kerja sampai stabilnya jumlah pesanan dan “ mereka tidak menemui permintaan dengan tenaga kerja yang ada.”