Rabu, 31 Oktober 2012

Wall Street Kembali Dibuka Hari Ini

Wall Street Kembali Dibuka Hari IniBursa saham AS diharapkan akan kembali dibuka hari ini (31/10) setelah selama dua hari ditutup demi alasan keamanan menyusul hantaman badai Sandy. Badai terburuk yang tercatat dalam sejarah AS dalam hampir 75 tahun. NYSE Euronext (NYX.N) mengatakan New York Stock Exchange akan kembali beroperasi seperti biasa meski kemungkinan perdagangan akan dialihkan ke perdagangan elektronik jika diperlukan. Nasdaq OMX's Nasdaq Stock Market juga akan beroperasi hari ini demikian juga dengan BATS dan Direct Edge Exchanges. "Kami sudah mendapat lampu hijau," menurut kepala operasional NYSE Euronext, Larry Leibowitz.
 
Seluruh operator lantai bursa AS telah ambil bagian pada uji coba yang dilakukan kemarin (30/10) dengan menggunakan sistem cadangan NYSE. Uji coba dilakukan dengan menggunakan sistem cadangan dikarenakan gangguan yang terjadi akibat badai. Sedikitnya 30 orang dilaporkan tewas dan ribuan orang lainnya mengungsi untuk menghindari badai yang menghantam pantai timur Amerika kemarin. Badai membuat sebagian besar aktifivitas bisnis dihentikan di Manhattan dan menimbulkan banjir besar di jaringan kereta bawah tanah yang diperkirakan masih akan ditutup selama beberapa hari.

Dijadwalkan bursa saham AS tetap dibuka hari Senin (29/10) namun banyaknya tekanan dari perusahaan yang mengkhawatirkan keselamatan para pegawainya membuat bursa akhirnya ditutup. Ini merupakan kali pertama dalam 27 tahun bursa saham ditutup karena cuaca buruk.Bank, pialang dan pihak lain kemarin telah merundingkan kemungkinan untuk melanjutkan perdagangan. Kerugian yang ditimbulkan akibat badai diperkirakan mencapai puluhan juta dolar dari hilangnya pendapatan bursa dan bank, jelas analis. Setelah selama dua hari ditutup di tengah musim earnings korporat dan berakhirnya tahun keuangan, perdagangan tampaknya akan berjalan volatile.

"Paling tidak kondisi ini akan terjadi di awal perdagangan akibat reaksi pasar yang berlebihan. Volume perdagangan pasar diprediksi akan melonjak paling tidak dalam satu jam pertama," jelas Art Hogan, direktur pelaksana Lazard Capital Markets di New York.NYSE, yang menangani sekitar seperempat dari volume transaksi pasar saham AS, telah melakukan uji coba perdagangan melalui platform elektronik, jelas Leibowitz. Dalam kondisi normal, NYSE menangani sekitar separuh dari volume transaksi lantai bursa Wall Street, dimana trader dan spesialis membeli dan menjual saham secara langsung.

Banyak perusahaan anggota NYSE termasuk 25 perusahaan top, yang membuat lebih dari 90% volume transaksi di bursa saham turut ambil bagian pada uji coba, jelas Leibowitz. "Hari ini diharapkan tidak menemui banyak kendala dan pasar diharapkan dalam kondisi yang baik," katanya. Hari Minggu (28/10) NYSE mengeluarkan pernyataan akan menutup lantai bursa dan mengalihkan perdagangan pada pasar elektronik. Hal ini akhirnya diurungkan setelah timbul banyaknya tekanan dari trader dan pihak terkait yang mengkhawatirkan keamanan para pegawai selama badai berlangsung. Uji coba transaksi elektronik sempat dilakukan pada 31 Maret namun tidak pernah digunakan lagi.

Uji coba dilakukan pagi hari dimana Nasdaq dan BATS, yang merupakan bursa ekuiti No. 3 di AS telah melakukan uji coba sendiri. Ada beberapa isu saat uji coba dilakukan, sebagian besar berhubungan dengan sulitnya para staff masuk Manhattan dikarenakan banjir dan masalah transportasi namun semua masalah dapat diatasi menjelang siang, jelas Chris Isaacson, COO BATS. "Mayoritas anggota bisa dihubungi hari ini," jelasnya. Uji coba juga dilakukan akan kemungkinan terjadinya volatilitas transaksi guna menghindari adanya transaksi tidak wajar dalam sekuritas, termasuk sekuritas yang ada di NYSE, tambahnya. "Perdagangan diharapkan akan kembali berjalan normal," jelas Isaacson.

Pasar obligasi ditutup hari Selasa. Grup perdagangan industri finansial, SIFMA mengatakan pihaknya telah merekomendasikan pasar akan kembali dibuka hari ini. September 2001 adalah kali terakhir lantai bursa ditutup. New York Stock Exchange dan Nasdaq ditutup pada hari Selasa 11 September menyusul serangan teroris yang menghancurkan World Trade Center. Bursa kembali dibuka enam hari kemudian pada hari Senin, 17 September.

"Belum pernah terjadi sebelumnya pasar ditutup selama tiga hari karena cuaca buruk dan ini merupakan kondisi yang luar biasa bagi pasar," jelas Mike Shea, dari Direct Access Partners LLC di New York. "Ini sangat berbeda dengan keadaan darurat saat serangan 11 September terjadi."Kenneth Polcari, trader yang telah lama berkecimpung di NYSE, mengatakan ia masih menunggu kapan bursa saham akam kembali berjalan normal dan dapat melakukan tansaksi buy dan sell langsung di lantai bursa. Leibowitz mengatakan tidak berniat untuk menutup perdagangan di lantai bursa NYSE. "Semua kembali pada penilaian masing-masing. Dengan menggunakan teknologi yang ada tidak berarti itu merupakan langkah terbaik."

Tidak ada komentar: