Selasa, 02 Oktober 2012

Program OMT ECB Bukanlah QE

Dalam sebulan terakhir, beberapa bank sentral besar di dunia telah melonggarkan kebijakan moneternya untuk melindungi pemulihan ekonomi masing-masing negara. ECB meluncurkan Outright Monetary Transaction (OMT) untuk membeli obligasi pemerintah zona-euro dalam jumlah tak terbatas. BoJ menambah program pembelian aset sebanyak ¥10 triliun menjadi ¥80 triliun. Federal Reserve merilis program Quantitative Easing III dan memperpanjang komitmen suku bunga rendah hingga akhir 2015.  
 
Secara teoritis, pelonggaran moneter yang dilakukan oleh bank sentral seharusnya dapat meningkatkan performa ekonomi. Pelonggaran moneter dapat meningkatkan likuiditas di pasar sehingga diharapkan dapat memacu aktivitas perekonomian. Dengan tingkat suku bunga yang sudah sangat rendah maka bank sentral-pun berinovasi dengan meluncurkan program pembelian aset. Federal Reserve membeli obligasi pemerintah AS dan aset keuangan berbasis kredit perumahan. Bank of Japan membeli obligasi pemerintah, exchange-traded-funds berbasis saham dan perumahan. Namun, ECB hanya dapat membeli obligasi pemerintah jika ada anggota zona-euro yang meminta. Ini berarti ECB tidak akan bisa melakukan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut jika tidak ada yang meminta.

Patut juga diingat bahwa program OMT ECB tidak termasuk Quantitative Easing (QE) walaupun ECB pada akhirnya akan membeli obligasi seperti rekan-nya Fed dan BoJ. Ini karena program OMT akan disterilisasi sehingga tidak akan menambah likuiditas di pasar. Program pembelian obligasi yang diluncurkan Fed dan BoJ termasuk QE karena bank sentral membeli obligasi dari pasar dan sebagai akibatnya jumlah dana yang beredar di pasar juga akan bertambah sebesar jumlah pembelian bank sentral. Sebagai contoh, jika Fed membeli $40 miliar obligasi berbasis kredit perumahan setiap bulannya maka akan ada penambahan likuiditas dollar di pasar sebanyak $40 miliar.

Namun, ini tidak akan terjadi dengan program OMT ECB karena untuk setiap euro yang digunakan ECB untuk membeli obligasi pemerintah maka bank sentral akan menjual surat berharga dengan jumlah yang sama demi menyerap kelebihan likuiditas yang timbul dari program OMT. Sebagai contoh, jika Spanyol akhirnya meminta ECB untuk mengaktifkan program OMT maka ECB akan membeli obligasi pemerintah Spanyol (misal) sejumlah €20 miliar setiap bulannya. Namun, kini ada kelebihan likuiditas sebanyak €20 miliar di sistem keuangan zona-euro sehingga untuk menyerap kelebihan likuiditas maka ECB akan menjual surat berharga senilai €20 miliar. Program OMT ini akan disterilisasi sehingga tidak menciptakan kelebihan likuiditas di pasar.     

Di lain pihak, program OMT sepertinya hanya akan dapat meredam masalah utang Eropa dan bukannya menghilangkan ancaman resesi karena setiap negara yang ingin mengaktifkan program tersebut harus setuju untuk melanjutkan kebijakan reformasi ekonomi. Ini berarti akan ada kebijakan penghematan yang lebih drastis lagi yang mungkin harus dilakukan Spanyol dan Italia jika tidak ingin mengikuti nasib Yunani, Irlandia, dan Portugal yang telah jatuh ke dalam jurang krisis utang. Spanyol mungkin harus melakukan kebijakan penghematan melebihi kebijakan pemangkasan defisit yang baru diumumkan di akhir pekan lalu.

Tidak ada komentar: