
Drama resolusi hutang Yunani membuat harga saham Wall Street terombang-ambing dalam puluhan pekan terakhir. Tidak hanya itu, investor bahkan harus lebih berhati-hati dibanding bi
asanya. Mengingat fakta menunjukkan bahwa penyelesaian krisis masih jauh panggang dari api.
Pejabat tinggi Eropa memang berkomitmen menjaga legitimasi bailout yang sudah disepakati. Namun kisruh politik dalam negeri membuat segalanya jadi tidak jelas. Perdana Menteri George Papandreou memainkan emosi pelaku pasar dengan keputusan referendum pekan lalu. Namun masih di minggu yang sama, Ia juga selamat dari mosi tidak percaya anggota parlemen. Tepat di masa weekend, Papandreou kembali menyentak pasar dengan pernyataan mundur. Peralihan kekuasaan masih harus menunggu finalisasi sikap pemerintah koalisi. Sulit untuk menerka alur cerita karena pihak yang berwenang menentukan bailout belum jelas orangnya.
Jika demikian, mari Kita ambil kemungkinan terparah yang bisa terjadi di Eropa. Bunga obligasi Yunani, Irlandia dan Portugal sudah mencapai level tertinggi pekan lalu. Hanya bailout yang bisa menolong ketiga negara dalam upaya pelunasan hutang. Di saat yang sama, Perdana Menteri Italia sedang dihadapkan pada (kemungkinan) mekanisme mosi tidak percaya. Sikap parlemen diambil setelah Silvio Berlusconi menyatakan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) akan meninjau kemajuan reformasi keuangan Italia. Sama sekali tidak ada kepastian di benua biru sejauh ini, yang ada hanya ancaman negatif bagi pasar keuangan Amerika. Fokus dia awal pekan tertuju pada pertemuan menteri keuangan zona euro di Brussel, Senin (07/11). Meeting antara menteri keuangan Uni Eropa menyusul satu hari kemudian (Selasa 08/11).
Kalender ekonomi Amerika Serikat (AS) memang tidak terlalu ramai pekan ini. Namun indikator ekonomi dan laporan earnings tetap menjadi motor penting. Dalam satu minggu ke depan, pelaku pasar disuguhkan oleh data consumer credit, wholesale inventories, export and import prices, trade balance dan consumer sentiment. Semua data adalah laporan kelas berat yang bisa memicu sentimen pemulihan (atau justru perlambatan) dalam negeri. Laporan klaim pengangguran kian melengkapi formasi data penting Paman Sam.
Untuk laporan earnings, hanya 18 komponen S&P500 yang bersiap merilis potret pendapatannya. Di antaranya adalah Walt Disney (NYSE:DIS), Viacom (VIA), Macy's (M), Ralph Lauren (RL), Nordstrom (JWN) and Kohl's (KSS), Fossil (FOSL) dan Dillard's (DDS). Adapun komponen yang Dow Jones yang tampil antara lain Cisco (CSCO), Priceline (PCLN), Green Mountain Coffee (GMCR) dan General Motors (GM). Dari 433 emiten dalam indeks S&P500 yang sudah merilis earnings kuartal III-nya, sebanyak 70% tampil di atas ekspektasi pasar. Pendapatan usaha korporasi naik nyaris 17% pada triwulan lalu dan revenues diharapkan mampu menembus 11% (sumber: Thomson Reuters).