Sumber Reuters di pasar mengatakan bahwa bank sentral masih campur tangan di pasar sejak pekan lalu, meskipun jumlah transaksinya kecil. Senin lalu, Jepang menghabiskan ¥7,7 triliun untuk mengekang kekuatan yen. Sejak hari itu, dollar tidak goyah di atas ¥78. Minat beli besar tampak saat USD/JPY bertengger di sekitar 77.80.
Mata uang AS kini diperdagangkan pada 78.12 atau sekitar 3,7% di atas rekor rendah 75,31. Low tersebut tercapai pada 31 Oktober, sebelum pemerintah Jepang masuk ke pasar. Intervensi bulan ini diklaim pemerintah berbeda dengan intervensi sebelumnya, 4 Agustus 2011. Ketika itu dollar melonjak lebih dari 4% pasca keterlibatan BoJ. Menteri Keuangan Jun Azumi mengatakan kepada parlemen pada hari Rabu bahwa sekarang bukan saat yang tepat untuk meninjau hasil intervensi. Pernyataan itu dipandang oleh pelaku pasar sebagai sinyal intervensi lanjutan.
Pemerintah Jepang mengklaim intervensi Senin adalah kebutuhan untuk menghambat aksi spekulatif. Menteri Keuangan Azumi sudah menegaskan bahwa intervensi dilaksanakan sampai mereka puas dengan hasilnya. Bank data pasar uang Jepang menunjukkan adanya intervensi yang dilakukan pada hari Selasa dan Rabu pekan lalu. Namun campur tangan otoritas tidak terdeteksi karena jumlahnya tidak besar. Jika dikalkulasi, intervensi Senin lalu jauh melampaui rekor ¥4,5 triliun yang tercatat pada penjualan yen 4 Agustus 2011.Rincian lengkap tentang intervensi Jepang satu kuartal terakhir akan diterbitkan pada pertengahan Februari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar