Aksi beli meluap saat harga emas turun dalam beberapa pekan terakhir. Setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pada harga $1,920.30 per troy ons pada bulan September, emas jatuh ke level terendah 3-bulan ($ 1.534 per ons) akhir bulan ini. Analis memperkirakan lonjakan impor bulan September berlanjut hingga akhir tahun ini. Banyak warga memburu logam mulia sebelum masuk periode tahun baru China. "Pada bulan September Kami melihat investor memborong pada harga koreksi," kata Janet Kong, Direktur Riset CICC, sebuah bank investasi China.
Permintaan komoditi emas untuk investasi di China sangat kuat tahun ini. Logam mulia dipandang sebagai lindung nilai efektif di tengah gejolak inflasi. Investor China sudah kehilangan banyak instrumen untuk menanamkan modalnya. Deposito bank China menawarkan tingkat bunga riil negatif, sementara pilihan makin terbatas karena Beijing telah menahan penjualan properti dan pasar saham menunjukkan kinerja buruk. Di saat yang sama, pendapatan rumah tangga meningkat sehingga menopang daya beli emas. Apalagi warga China memiliki tradisi pemberian emas dalam waktu-waktu tertentu. Tidak hanya berperan sebagai perhiasan, di China emas juga aset wajib penanaman modal.
Data pemerintah Hong Kong menunjukkan bahwa impor emas China tembus 56,9 metrik ton di bulan September atau naik enam kali lipat dibanding catatan 2010. Adapun rerata impor bulanan sejak tahun 2010 hingga sekarang adalah 10 metrik ton. Namun lonjakan masif terlihat pada bulan Juli, Agustus dan September, impor emas China dari Hong Kong tercatat sekitar 140 metrik ton, atau 120 metrik ton lebih banyak dibanding total pengiriman 2010.
"Pertumbuhan permintaan untuk perhiasan tumbuh lebih dari 13% dari tahun ke tahun," kata Cameron Alexander, Analis Senior konsultan GFMS. Ia memperkirakan total impor China emas di sekitar 350 metrik ton tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar