"Rencana untuk akhiri krisis utang Eropa tentu berdampak negatif untuk emas, namun sampai investor percaya rencana Eropa dapat bekerja maka emas masih akan didukung," ujar Wang Xiaoli, strategis Citic Futures. "Kita juga berada dalam periode permintaan emas musiman dan ini tentunya akan menopang harga emas." Di India, konsumen terbesar dunia, periode puncak permintaan dimulai pada bulan Agustus dengan perayaan Idul Fitri, terus di bulan Oktober dengan Diwali, dan diikuti musim pernikahan. Di Cina, pembeli terbesar kedua, permintaan biasanya meningkat selama liburan Nasional pada awal Oktober hingga Tahun Baru Imlek di bulan Januari.
Selasa, 11 Oktober 2011
Emas Tergelincir Menanti Slovakia
Peralihan Tren Emas
Futures emas bulan Desember ditutup naik tajam ke high 3-pekan pada Senin kemarin (10/10). Aset anti-inflasi ini diuntungkan oleh penurunan indeks dollar dibarengi penguatan harga minyak mentah. Investor logam mulia kemarin memilih perspektif bullish berdasarkan fakta di pasar, ketimbang kabar kemajuan penyelesaian krisis hutang Eropa. Emas pengiriman Desember terpantau naik $37.50 per ons menjadi $1,673.30. Sementara spot emas melonjak $33 ke level $1,6725.25 per ons. Adapun perak pengiriman Desember menguat $0.997 ke level $31.99 per ons.
Kabar positif dari kawasan Eropa membuat rally indeks dollar berakhir. Momentum bagi 'the greenback' memudar selama bulan Oktober. Sementara futures minyak mentah naik tajam akibat dukungan dari momentum teknikal, yang memperlihatkan bahwa harga pekan lalu sudah masuk kategori 'low' jangka pendek.
Salah satu fakta menarik yang terjadi kemarin adalah emas tetap kuat meski selera berisiko membaik di pasar. Trader komoditi ternama, Dennis Gartman, mempunyai pandangan khusus tentang hal ini. "Dalam 6 bulan belakangan, pergerakan minyak searah dengan saham," ujarnya. Menurut Gartman, sekarang ada kemungkinan perubahan tren. Tetapi semua baru sebatas 'mungkin' karena butuh konfirmasi lebih lanjut untuk memastikan perubahan korelasi antar produk investasi.
Di samping itu, pasar sudah tidak terlalu percaya dengan apa yang dilakukan oleh Nicolas Sarkozy dan Angela Merkel. Seperti diketahui kedua kepala negara berniat mengumumkan paket komprehensif guna menyelesaikan krisis. Namun detil program baru bisa diumumkan hingga G20 Summit, yang dijadwalkan berlangsung awal November mendatang. Sampai saat itu tiba, emas tidak punya alasan untuk turun harga. Singkat kata, investor tidak mencerna berita kemajuan negosiasi hutang kawasan dan hanya akan tergerak oleh sebuah sikap konkrit otoritas Eropa. Spot emas saat ini terpantau di $1,680 per ons, atau tidak jauh dari target terdekat, $1,700.
Emas Pecah $1700, Picu Bullish Lanjutan
Setelah Emas berhasil mematahkan resisten $1678, target level $1700 hanya tinggal selangkah lagi untuk memicu bullish lanjutan ke area $1770. Sementara koreksi Emas akan menyeret ke $1655 dan $1635 hingga $1625 atau terkuatnya di area $1600.
Demand Tinggi, Emas Kian Cemerlang
Emas di $1,679.95 per troy ons, $4.05 lebih tinggi dari level penutupan dan naik 9.6% dari level rendah bulan September di $1,533.23/ons. Trader Asia mengatakan trend kenaikan emas untuk jangka panjang masih kuat dan pasar siap untuk bergerak ke level tinggi baru setelah harga kembali stabil pasca penjualan besar-besaran yang dilakukan bulan September. Harga emas merosot tajam pada bulan September setelah partisipan pasar melikuidasi posisi long untuk menutup kerugian di pasar lain diantaranya ekuiti dan komoditi industri.
Emas: Level $1700 Tinggal Selangkah Lagi
Rebound harga emas terutama berkat sentimen positif yang masih tinggi di pasar dunia setelah para pemimpin negara Perancis dan Jerman berjanji dan sepakat akan mengeluarkan langkah-kebijakan baru di akhir bulan guna memecahkan masalah krisis utang zona euro.
Secara teknikal setelah Emas berhasil mematahkan resisten $1678, target berikutnya di level $1700 hanyalah tinggal selangkah lagi untuk memicu bullish lanjutan ke area $1770.
Sementara koreksi Emas akan menyeret logam mulia ini ke kisaran $1655 dan $1635 hingga $1625 serta akan di tahan dengan support kuat di area $1600.
Euro analysis : Bias Bullish Potensial, Resistance di 1.3697
EUR/USD kembali berada dalam bias bullish. Pullback terjadi menguji support di 1.3617. Stochastic telah memberikan indikasi jenuh jual sehingga ada kemungkinan harga akan mengalami rebound dengan sasaran resistance di 1.3697. Pullback lanjutan hingga ke 1.3528 mungkin saja terjadi jika harga tembus ke bawah 1.3617. Level 1.3528 perlu mendapat perhatian karena level itu merupakan level 50% Fibonacci retracement. Bias akan tetap bullish selama level support tersebut masih bertahan. Selain itu, area trendline juga merupakan patokan apakah bias akan tetap bullish atau tidak. Waspadai jika trendline tersebut tembus karena akan berpotensi mengubah bias menjadi bearish.
Sterling : Masih Bullish, Potensi Koreksi di Area1.5606
GBP/USD masih berada dalam tren naik meskipun koreksi terjadi mendekati support di 1.5606. Stochastic dan CCI memperlihatkan kondisi jenuh jual sehingga kemunculan sinyal bullish dari keduanya akan membuka peluang rebound hingga 1.5649, jika support di 1.5606 tetap bertahan. Akselerasi ke atas 1.5649 berpotensi mendorong cable hingga ke 1.5687.
Waspadai tembusnya support di 1.5606 karena akan berpotensi memperdalam koreksi hingga ke support selanjutnya di 1.5563, sementara tembusnya support ini kemungkinan akan menekan sterling hingga ke 1.5525 dan berpotensi mengubah bias menjadi bearish.
Demand Tinggi, Emas Kian Cemerlang
Emas di $1,679.95 per troy ons, $4.05 lebih tinggi dari level penutupan dan naik 9.6% dari level rendah bulan September di $1,533.23/ons. Trader Asia mengatakan trend kenaikan emas untuk jangka panjang masih kuat dan pasar siap untuk bergerak ke level tinggi baru setelah harga kembali stabil pasca penjualan besar-besaran yang dilakukan bulan September. Harga emas merosot tajam pada bulan September setelah partisipan pasar melikuidasi posisi long untuk menutup kerugian di pasar lain diantaranya ekuiti dan komoditi industri.
Analisa Mingguan (10-14 Okt 2011): Valuta & Komoditi Waspadai QE
Analisa mingguan 10 Oktober 2011
USD/JPY
USD/JPY diperdagangkan dalam rentang sempit antara 76.50 dan 77.50 tanpa tren optimis. Pasangan mata uang ini bergerak sideways karena minim sentimen, yang bisa membawanya keluar dari range konsolidasi ketat. Long traders harus mengontrol risiko pada kisaran 76.00, untuk berjaga jika USD/JPY terkoreksi akibat berita buruk.
EUR/USD
Euro telah menapaki pemulihan teknikal pasca jatuh ke level terendah 1.3144. Pekan ini Saya melihat ada peluang bagus untuk mengambil posisi beli di area 1.3250 jika EUR/USD sempat melemah. Mengacu pada dukungan berita fundamental ihwalQuantitative Easing (QE) baru, euro dapat berkonsolidasi dan pulih secara bertahap ke area 1.3700 dalam waktu dekat.
GBP/USD
GBP/USD memperlihatkan rebound kuat pada chart harian dari level bawah 1.5271, sekaligus bereaksi terhadap berita program QE dari Bank of England. Pekan ini Kami memperkirakan poundsterling naik ke kisaran 1.5450 dan memberi peluang posisi beli baru. Resisten atas potensial terletak di 1.5650 (R1) dan 1.5750 (R2). Ambil posisi dari titik paling ekstrim dari level-level tersebut untuk mengambil keuntungan. Namun kendalikan risiko jika harga memecah salah satu level tadi!
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI mencetak rekor rendah tahunan di 74.93 sebelum rebound pekan lalu. Tren pasar sangat sulit dibaca karena harga bergerak liar. Minyak terjebak di antara dua sentimen berlawanan, yakni pelemahan tingkat permintaan dan pelonggaran kuantitatif pemerintah negara maju. Harga akan konsolidasi sidewayantara 79.00 dan 84.00 pekan ini. Sementara resisten atas kemungkinan berada di kisaran 85.00 sebelum nantinya turun karena alasan teknikal. Saya memilih untuk mengambil posisi jual dari level atas, dengan disertai manajemen risiko terkendali.
EMAS
Harga emas konsolidasi di antara 1600.00 dan 1680.00 pekan lalu. Emas bisa bergerak ke dua arah, tergantung pada berita fundamental di awal pekan ini. Namun Kami memilihposisi ‘jual’ berdasarkan chart harian seraya membidik level 1600.00 guna membangun support baru. Minat beli masih merebak meski harga aset lain juga turun. Saya menetapkan support kuat di area 1560.00!
Wall Street Pekan Ini: Musim Earnings Telah Tiba
Pertama, investor harus terlebih dahulu mencermati fokus perhatian utama untuk 5 hari ke depan. Ya, Eropa memang masih patut diperhatikan. Namun pelaku pasar Wall Street tidak boleh mengabaikan kinerja bisnis dan industri dalam negeri. Salah satu indikator yang bisa dijadikan acuan adalah earnings (pendapatan) korporasi. Beberapa perusahaan besar siap melepas laporan keuangan kuartal III pekan ini. Selain Alcoa (NYSE:AA) dan JPMorgan Chase (JPM), direksi Pepsico (PEP) dan Google (GOOG) juga akan melakukan hal serupa.
Earnings perusahaan komponen S&P500 diprediksi naik 13% sepanjang kuartal III lalu (sumber:Thomson Reuters). Sementara tingkat revenue diyakini menembus 10% pada triwulan kemarin. Lebih lanjut, investor tidak boleh terpaku pada rilis data pendapatan saja. Patut disimak bagaimana proyeksi bisnis setiap perusahaan hingga penghujung tahun, khususnya di tengah krisis multi-kawasan sekarang ini. JPMorgan Chase akan jadi perusahaan pertama yang melaporkan earnings pada hari Kamis. Pengamat dan analis harus cermat mengamati sejauh mana krisis hutang Eropa berdampak pada nilai aset dan prospek bisnis sektor perbankan.
Setelah dikejutkan oleh kabar downgrade Italia dan Spanyol oleh Fitch Ratings, entah berita apa lagi yang menyeruak dari tanah Eropa pekan ini. Krisis benua biru menjadi duri di lantai bursa lintas benua. Sulit berharap Wall Street tampil fenomenal pekan ini kecuali ada sesuatu yang luar biasa dilakukan otoritas Eropa.
Pada hari Rabu mendatang (12/10), the Fed akan menghelat pertemuan (minutes). Pelaku pasar bisa menyimak sejauh mana kemajuan yang didapat dari program konversi obligasi senilai $400 miliar atau lazim disebut 'operation twist'. Sementara data ekonomi penting baru keluar di akhir pekan saat klaim pengangguran dan neraca perdagangan Agustus diumumkan Kamis (13/10). Adapun laporan retail sales, harga ekspor impor, sentimen konsumen dan investaris bisnis baru dilepas hari Jumat (14/10).
Emas Stabil Setelah Komitmen Eropa Mencuat
Spot emas naik menjadi $1,682.59 per troy ounce diawal perdagangan hari ini, tertingginya selama lebih dari 2 minggu.
Kontrak emas AS bergerak naik 0.2% menjadi $1,673.70.
Societe Generale mengatakan emas masih bertahan bullish untuk perkiraan emas walau sempat melemah, tetapi perkiraan harga rata-rata untuk 2012 ternyata turun dari $2,275 menjadi $2,175.
Uni Eropa pada hari Senin menunda pertemuan minggu ini untuk memberikan jeda waktu solusi atas krisis hutang Yunani, setelah Yunan mengatakan bahwa Negara tersebut telah menyelesaikan pembahasan dengan para pemberi pinjaman internasional terkait pembayaran yang diperlukan untuk menghindari kejatuhan ekonomi negara.
Jumat, 07 Oktober 2011
Jerman-Perancis Berupaya Menyatukan Visi
Di bawah tekanan kuat pasar dan AS, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy akan mencoba untuk menjembatani perbedaan yang tajam tentang bagaimana menggunakan fasilitas keuangan zona Euro dalam melawan krisis hutang yang telah mengancam pemulihan ekonomi global.
Sebuah sumber Jerman mengatakan bahwa Paris berniat menggunakan €440 milyar dana penyelamatan zona Euro untuk merekapitalisasi bank-bank mereka sendiri, yang memiliki eksposur terbesar atas hutang zona Euro. Sedangkan Berlin bersikeras bahwa dana tersebut hanya akan digunakan sebagai upaya terakhir bila negara sudah tidak mampu menyediakan dana.
"Perancis mungkin telah salah dalam memahami EFSF. Menurut kami, bank harus terlebih dulu berupaya mengumpulkan modal dari pasar, baru kemudian meminta bantuan dari pemerintah. Bantuan Eropa dapat diberikan hanya jika pemerintah tidak lagi mampu menyediakan cukup dana," kata sumber itu.
Paris sendiri tidak memberi tanggapan atas komentar tersebut.
Emas Fluktuatif Paska Laporan Tenaga Kerja AS
Reli emas sempat terjadi begitu data tenaga kerja AS dirilis positif dilanjutkan dengan koreksi ke area $1647 per troy ons, namun sejauh ini kembali terkerek naik ke level $1650 per troy ons.
Secara teknikal, titik – titik krusial Emas masih terletak di kisaran $1707 untuk menandakan momentum bullish kembali terpicu. Adapun disisi bawahnya, level terendah bulan September di level $1535, akan menjadi titik penentu bagi Emas untuk mengindikasikan tekanan turun lebih lanjut.
GBPUSD Netral Cenderung Menguat
Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun setelah harga tembus diatas area 1.5500 akibat false break dibawah 1.5345 seharusnya berpotensi memicu tekanan bullish menguji area 1.5715.
Support terdekat tampak di area 1.5500, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut berpotensi menambah tekanan bearish menguji area 1.5345, namun momentum bearish belum cukup kuat jika harga tidak berhasil tembus dan closing daily dibawah area 1.5270.
EURUSD Incar 1.3690 Dalam 5 Gelombang Koreksi
Harga kini dalam fase koreksi keatas setelah momentum bullish terpicu oleh penembusan diatas area resisten 1.3465, untuk mengincar target area 1.3690.
Di sisi bawahnya, pergerakan berbalik dibawah 1.3370 dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek namun tekanan bearish baru bisa terpicu jika harga berhasil anjlok secara konsisten dibawah area support kunci 1.3290 - 1.3240.
Analis: Waktunya Beli Saham AS
"Saham sedang kurang diminati, tetapi akan ada aliran dana masuk lagi sehingga bursa saham kembali atraktif," ujar Bob Baur, Chief Global Economist di Principal Global Investors. Baur beberapa waktu lalu sempat menetapkan peluang resesi sebesar 40% di Amerika Serikat (AS). "Pasar saat ini membutuhkan data ekonomi yang positif," ujar Baur. Sayangnya rilis data ekonomi terbaru belum mewakili kondisi komponen ekonomi dalam negeri yang sebenarnya. Contoh nyata adalah data ISM jasa terakhir, yang masih muncul di atas perkiraan dan tetap di atas level 50. Sedangkan laporan jobless claims naik sebanyak 6.000, atau belum masuk zona pertumbuhan tenaga kerja ideal. Oleh karena itu, AS membutuhkan rilis data yang konsisten positif beberapa bulan ke depan.
Sejauh ini Baur melihat harga saham sudah menyesuaikan dengan efek terburuk dari krisis Yunani. Level sekarang tampak menarik karena sudah terlampau rendah. "Saham teknologi memiliki karakter defensif di tengah guncangan," ujarnya. Sementara itu prospek keuntungan bisa berasal dari saham dengan rasio bunga dividen dan kesehatan likuiditas yang baik.
Waspadai Support Emas 1650
Emas terkoreksi dan menguji area support dikisaran 1650.10 dimana pecahnya level support tersebut berpeluang memicu pergerakan bearish menuju area 1632.15 hingga area bullish trendline. Hal tersebut terkonfirmasi oleh kondisi CCI and Stochastic yang saat ini cenderung bergerak turun. Waspadai rebound yang mungkin terjadi membidik area 1666.15 jika support tersebut bertahan.
Gold
Rentan pada penguatan dollar merespon data non farm payroll, namun basis permintaan fisik dari China & India masih topang apresiasi bila terjadi fluktuasi dibawah 1640, sehingga rekomen akumulasi beli incar target 1673 & 1707
Nikkei : RSI & Stochastic Picu Koreksi
Secara teknikal setelah rally selama 3 hari, indeks Nikkei Jepang kemungkinan sudah mengalami overbought dan berpotensi mengalami setidaknya koreksi minor di jangka pendek.
Dengan indikator Stochastic dan RSI yang down trend, memungkinkan indeks terkoreksi ke area 8600, 8560 hingga 8500. Sementara rebund lanjutan Nikkei akan terbatas pada 8670 dan 8700 atau pada level 8740
Resistance Level : 8670, 8700, 8740
Support Level : 8600, 8560, 8500
Trading Range : 8560 – 8700
sterling analysis : Potensial Bearish Saat Dekat 1.5492
Sterling masih berada di bawah tekanan meskipun saat ini pullback tengah terjadi ke resistance di 1.5492. Stochastic dan CCI mendekati area jenuh beli dan jika sinyal bearish muncul sebelum resistance 1.5492 pecah maka sterling kemungkinan akan kembali tertekan hingga 1.5375. Tembus ke bawah level tersebut berpotensi menyeret sterling hingga ke 1.5271. Waspadai akselerasi ke atas 1.5492 karena hal tersebut akan menggagalkan skenario bearish dengan membuka peluang rebound hingga ke 1.5609.
Euro analysis : Terindikasi Jenuh Beli, Bidik 1.3270
Pullback yang terjadi pada EUR/USD tidak mampu menembus trendline turun yang terlihat di chart H4. Stochastic dan CCI telah memberikan indikasi jenuh beli sehingga bias menjadi bearish kembali untuk hari ini dengan sasaran ke support 1.3270 jika harga kembali turun ke bawah 1.3411. Tembus ke bawah 1.3270 akan berpotensi menekan Euro hingga ke 1.3144. Skenario bearish ini harus mewaspadai akselerasi ke atas trendline karena hal tersebut akan membawa bias bullish ke resistance di 1.3551.
Mengapa Peran Perbankan (Eropa) Begitu Penting?
Kanselir Jerman meminta seluruh negara Uni Eropa melakukan langkah terkoordinasi guna membantu operasional lembaga perbankan. Dengan menyuntik likuiditas baru ke bank, maka lalu lintas peminjaman bisa berjalan lancar. Bank tidak kesulitan lagi memberi pinjaman ke pihak lain hingga pada akhirnya bank tersebut bisa melaba lagi. Perbaikan kinerja perbankan seperti ini adalah cara paling logis guna mencegah penyebaran krisis. Lebih jauh, Merkel berpendapat bahwa keputusan membantu bank adalah sebuah investasi terbaik yang dapat dilakukan pemerintah.
"Kita tidak boleh ragu membantu supaya kerusakan sistem lebih parah tidak terjadi," ujar Merkel di Berlin kemarin. Rekapitalisasi bank harus dimulai dari manajemen perusahaan itu sendiri. Penataan kembali kecukupan modal dan penerapan efisiensi adalah sesuatu yang patut. Jika perbaikan internal tidak cukup dalam upaya penyehatan modal, maka pemerintah bisa turun tangan memberi suntikan dana baru. Oleh karena itu, Merkel berharap ada inisiatif dari pihak bank untuk memperbaiki kinerjanya.
Seperti diketahui bahwa perbankan Eropa tidak hanya terancam merugi, namun sudah sampai pada ambang kebangkrutan. Kerugian utama berasal dari pelemahan nilai obligasi dari negara-negara dengan masalah hutang, seperti Yunani. Penurunan kualitas obligasi yang dikuasai oleh bank otomatis membuat aset mereka tergerus. Penyebaran krisis hutang sejauh ini membuat arus pinjaman antar bank menjadi stagnan. Seandainya kondisi ini berlanjut, lebih banyak bank diyakini tidak mampu mempertahankan kecukupan modal dan stabilitas neraca keuangan. Untuk menilai sejauh mana sebuah bank bisa bertahan di tengah krisis, European Banking Authority (EBA) menggelar uji stress. Dengan begitu, otoritas bisa menilai bank mana saja yang bisa bertahan walau diterjang kerugian besar dari obligasi Yunani. Sebanyak 8 bank gagal di babak awal stress test 3 bulan silam, sementara 16 bank lainnya diwajibkan untuk menambah rasio kecukupan modal. Sayangnya hasil uji stress tersebut diabaikan oleh khalayak keuangan karena bank-bank peserta relatif tidak terlalu terdampak oleh kerugian obligasi Yunani. Atas dasar itu, EBA sudah siap menghelat uji stress baru dengan materi tes yang lebih valid.
Program kemandirian perbankan kemarin juga diserukan oleh Presiden European Central Bank, Jean-Claude Trichet. Dalam pidato terakhir di masa jabatannya, Trichet menghimbau bank-bank supaya berusaha lebih keras untuk menambah kecukupan modal masing-masing. Caranya adalah dengan menjaga konsistensi pendapatan, menurunkan insentif bagi direksi dan meraup dana segar dari pasar modal. Jika memang segala upaya internal gagal, maka pemerintah bisa turun tangan membantu bank-bank itu. Trichet bahkan menawarkan likuiditas pada European Financial Stability Facility (EFSF) bagi bank besar yang kesulitan likuiditas. Klausul peminjaman dana pada sektor perbankan regional sendiri sudah tercantum dalam alokasi dana EFSF sejak awal, yang jatahnya mencapai 200 miliar euro. Pemerintah Eropa menyadari benar bahwa perbaikan sistematis tidak hanya terpusat pada kesehatan moneter negara anggota, tetapi turut mencakup perbaikan kinerja institusi bank.
Stabilitas kinerja perbankan bisa menjadi penawar efektif bagi kasus penyebaran krisis hutang. Jika bank-bank bisa bertahan dari dampak hutang Yunani, lalu lintas likuiditas antar negara tidak akan mandek. Mengingat rantai investasi dan kemitraan perbankan lintas benua saling terkait, baik dengan Asia maupun kawasan Amerika. Tidak heran jika segala upaya konkrit pejabat Eropa untuk menyehatkan perbankan dapat menjadi pembangkit gairah pasar.
Soal Bunga ECB, Opini Pasar Terbagi
Sebagian investor yakin ECB akan memangkas suku bunga demi mendukung arus pinjaman perbankan. Faktor krisis Yunani dan perlambatan ekonomi turut berperan dalam pengambilan keputusan nanti malam. Namun lebih banyak pelaku pasar bersikap skeptis dan melihat ECB tidak akan menjilat ludahnya sendiri. Beberapa bulan sebelumnya, Jean-Claude Trichet dengan percaya diri menaikkan suku bunga ke level saat ini, 1,5%. Asumsinya, kondisi ekonomi Eropa sudah membaik dan sudah waktunya bagi ECB untuk mematok bunga lebih tinggi.
Jelang meeting, kurs valuta euro terpantau kokoh versus dollar. Nilai tukar tidak banyak bergerak karena peluang pemangkasan suku bunga kini cukup besar. EUR/USD sekarang terpantau di 1.3328 atau masih dalam posisi kuat pasca komitmen Jerman terhadap sektor perbankan. Negara ini menyatakan siap menolong kinerja bank dalam negeri jika diperlukan serta membuka kemungkinan penggunaan bailout regional guna membantu operasional bank-bank Eropa.
Survei Reuters pekan lalu, 56 dari 75 ekonom memperkirakan ECB akan menahan suku bunga. Sementara 13 ekonom bertaruh penurunan bunga sebanyak 25 bps dan 7 di antaranya memprediksi pemangkasan 50 bps. JPMorgan bahkan berani memperkirakan penurunan bunga sampai 50 bps karena ECB dipandang perlu mengendalikan inflasi. Wajar jika dalam beberapa jam mendatang nilai tukar euro sulit bergeming. Seandainya otoritas urung memangkas suku bunga, maka EUR/USD kemungkinan naik melampaui stop loss antara 1.3400 dan 1.3450.
Uni Eropa Benahi Perbankan, Obama Desak Lakukan Tindak Cepat
European Central Bank menyelamatkan bank komersil dengan menaikkan likuiditas, memberikan pinjaman jangka panjang yang murah untuk bank-bank yang mulai kekeringan modal seiring rendahnya optimisme pasar. Langkah ini diambil di tengah kecemasan bahwa Yunani, negara paling tertekan oleh hutang di Eropa, akan mengalami default dalam beberapa bulan kedepan, memicu serangkaian reaksi downgrade dan kebangkrutan bank. "Saat ini kami sedang meminta negara anggota untuk melakukan aksi terkoordinasi untuk merekapitalisasi perbankan dan menghilangkan aset berbahaya," ucap presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.
Emas Bertahan Di Level Tinggi
Emas mendapat dorongan dari tindakan investor yang membeli logam mulia sebagai alat lindung terhadap inflasi dan volatilitas pasar meski harga sempat bergerak tajam. Bank sentral turut melakukan pembelian untuk mendukung harga. "China, yang merupakan pemilik emas terbesar di dunia belum melaporkan jumlah kepemilikan emas sejak 2009, yang dicurigai merupakan pemilik emas terbesar." Spot emas diperdagangkan di $1,654.15/ons, naik $3.85 dari level penutupan namun telah turun 14% dari rekor tinggi yang tercapai pada 6 September.
Kamis, 06 Oktober 2011
GBPUSD Berpeluang Rebound, Namun Picu Peluang Sell on Rally
Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun skenario bearish di jangka panjang masih terbuka peluang terutama jika harga mengalami reli berlebihan hingga ke area 1.5540 - 1.5665, karena penguatan hingga melampaui area 1.5715 masih kecil kemungkinan di jangka pendek ini.
Sementara di sisi bawahnya, anjlok secara konsisten dibawah area 1.5330 seharusnya berpotensi memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar target 1.5270 di jangka pendek.
EURUSD Masih Coba Untuk Rebound
Bias intraday masih bullish di jangka pendek selama harga bergerak didalam channel bullish pada grafik H1, tembus secara konsisten dan closing daily diatas 1.3395 seharusnya dapat memicu koreksi kenaikan keatas menguji area resisten 1.3460 - 1.3520.
Di sisi bawahnya, level support terdekat tampak di area 1.3260, anjlok dibawah area tersebut berpotensi menambah tekanan bearish menguji area 1.3150 dan menghentikan skenario koreksi keatas.
Peluang Sell on Rally AUDUSD
Secara keseluruhan bias intraday masih bullish di jangka pendek, strategi untuk menjual di area 0.9850 tampaknya cukup bagus secara intraday karena memiliki rasio risk reward yang tinggi dengan stop loss tidak jauh dari area 0.9930.
Support terdekat tampak di area 0.9615, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut seharusnya memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 0.9485 dan support kunci 0.9400.
Trichet Picu Kecemasan Wall St
Indeks Dow Jones Industrial Average tercatat melemah lebih dari 75 poin atau sekitar 0,7% dengan dipimpin saham Disney dan AmEx, sebaliknya McDonald’s justru berhasil meraih kenaikan tertinggi di antara saham-saham blue-chip.
Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite juga bergerak lebih rendah dengan masing-masing kehilangan 0,75% dan 0,45%. Sektor perbankan dan kebutuhan konsumen menunjukkan kinerja terburuk di antara sektor-sektor kunci di S&P.
Data ekonomi AS yang dirilis hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran mingguan meningkat di bawah perkiraan pada pekan lalu. Klaim bertambah sebanyak 6.000 menjadi 401.000 dari data sebelumnya yang direvisi ke 395.000. Angka tersebut masih lebih kecil dibandingkan perkiraan kenaikan ke 410.000 dari para ekonom.
Harga Spot Emas Menguat Tertopang Permintaan Emas Fisik
Pemangkasan suku bunga kedepannya berpeluang mendongkrak harga emas, apalagi permintaan emas fisik, terutama di Asia cukup tinggi.
Terpantau sejauh ini harga Emas masih menguat 0.18% ke level $1644.54, level harga yang cukup murah ini telah menarik minat pembeli di India menjelang musim kawin yang biasanya membutuhkan mahar Emas bagi calon mempelai.
Yunani Mulai Membuka Diri
Yiannis Maniatis juga mengatakan bahwa kabinet telah memberikan persetujuan untuk aktivitas pengeboran di teluk Patras, serta sebelah barat dari laut Ioánnina dan laut Katakolo.
"Untuk pertama kalinya Yunani bersedia mengambil langkah seperti itu, yang akan dilakukan dengan transparansi menyeluruh," kata Maniatis menurut badan tersebut.
Kontraktor diperkirakan sudah akan dapat ditunjuk dalam waktu satu tahun. Kegiatan eksplorasi minyak itu juga diharapkan akan menambah pemasukan Yunani, yang tengah berjuang menghindari default, hingga sebesar €14 milyar selama 15 tahun mendatang.
Saham Apple Anjlok 1% Paska Ditinggal Steve Jobs
Reaksi para pelaku pasar atas aksi jual ini mirip seperti bulan Agustus ketika Steve Jobs mengundurkan diri dari dewan eksekutif Apple, dalam beberapa tahun terakhirsaham Apple sering bereaksi secara dramatis terhadap berita kesehatan Jobs, namun akhir-akhir ini kesehatan beliau sudah tidak berpengaruh terlalu besar pada saham Apple seiring dengan bisnis yang berkembang pesat dan penerimaan kondisi Steve Jobs yang memang memburuk.
Masih banyak analis yang melihat peluang akumulasi emiten saham tersebut jika terjadi pelemahan lebih lanjut, karena perusahaan tersebut masih memiliki masa depan cerah dengan produk iCloud dan applikasi lain yang menunjang kelangsungan perusahaan tersebut meskipun ditinggal Steve Jobs.
Disamping itu, cadangan cash perusahaan Apple yang diperkirakan mencapai $76 milyar mampu meredakan pelemahan dengan aksi buyback atau pembagian dividen.
Klaim Pengangguran AS Meningkat Di Tengah Goyahnya Perekonomian
Klaim awal pengangguran AS naik sebanyak 6.000 menjadi 401.000 dari angka minggu sebelumnya yang direvisi ke 395.000, menurut rilis Departemen Tenaga Kerja. Sementara para ekonom dalam sebuah survey memperkirakan klaim akan naik ke 410.000.
Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan bahwa peningkatan angka klaim tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor khusus atau sesuatu yang tidak biasa dalam data pemerintah.
Untuk selanjutnya, fokus pasar akan beralih ke data Non Farm Payrolls bulan September yang akan dirilis besok, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 60.000, setelah mencatat pertumbuhan yang flat di bulan Agustus. Ekspektasi kenaikan tersebut didukung oleh kembali bekerjanya 45.000 karyawanVerizon Communications setelah menjalani aksi mogok.
Sedangkan tingkat pengangguran AS nampaknya masih akan stabil pada level 9,1%.
Selasa, 04 Oktober 2011
Tidak Ada Skenario Default untuk Yunani
Pada sebuah telekonferensi, tidak ada satu negara pun yang meminta Yunani keluar dari euro zone. Juncker menegaskan pula bahwa belum ada wacana untuk memberi vonis default terhadap negara itu. Ketika ditanya apakah Eurogroup akan menunggu rekomendasi dari 'Troika', Juncker mengatakan bahwa auditor butuh waktu. Juncker tidak mengharapkan laporan Troika datang lebih cepat dari 13 Oktober. Setelah itu Eurogroup baru akan memutuskan apakah Yunani layak mendapat bantuan baru atau justru divonis bangkrut.
Seluruh anggota euro meminta Yunani supaya melakukan efisiensi lebih keras guna mengurangi defisit. Juncker melihat pembahasan soal rekapitalisasi perbankan Eropa yang bermasalah, sudah mengalami kemajuan berarti.
Emas Bakal Diuntungkan Dari Kebuntuan Eropa
Ketidakpastian bertambah setelah Yunani menyebutkan tidak akan mencapai target defisit yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai prasyarat penyaluran dana bailout ke negeri para dewa itu.
Setelah tingginya volatilitas di bulan September, emas berpeluang kembali menguat karena ditopang oleh pola musiman, ketidakpastian Eropa, perlambatan ekonomi Cina, dan potensi resesi AS.
Minggu ini Emas memiliki kisaran target resisten pada level $1675 dan $1700, tembus level $1700 dapat memicu bullish lanjutan ke $1770. Sementara koreksi Emas akan menyeret logam mulia ini ke support kuat di $1600, kemudian $1565 hingga $1535.50 yang merupakan titik terendah 26 September 2011.
Kisruh Eropa Akan Seret Euro ke $1.3
Ketidakpastian di kawasan Eropa akan menyebabkan Euro kian tertekan. Sukses menembus level 1.32, Euro berpotensi terbawa lagi ke area support 1.3160 dan 1.3100 bahkan ke psikologis 1.3. Sementara resisten terbatas pada 1.3240, 1.3280 hingga 1.3300
Carut Marut Eropa Dan QE Gasak Sterling
Bahkan data sektor manufaktur Inggris yang kemarin muncul membaik di atas prediksi pasar, tidak mampu mengangkat Sterling yang sebelumnya sudah tertekan oleh ekspektasi QE (quantitative easing) lanjutan dari Bank of England.
GBP terpantau bergerak tertekan di zona negatif di area $1.5440-an. Level support Sterling kini terlihat di kisaran $1.5420 untuk melanjutkan ke $1.5400 di jangka pendek. Sementara tahanan resisten terdekat berada pada level $1.5460 dan $1.5480 dengan tahanan kuat atas ada di $1.55.
Aksi Hindar Resiko Menerjang Sterling
PMI sektor manufaktur Inggris meningkat ke 51,1 pada bulan September, mementahkan prediksi penurunan ke 48,6 yang akan mengindikasikan terjadinya kontraksi di sektor ini.
"Data hari Senin mungkin sedikit meredam kemungkinan peluncuran QE dalam waktu dekat, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi masih lemah," kata John Hydeskov, analis mata uang dari Danske. "Pasar masih akan menantikan data PMI sektor jasa, yang diperkirakan akan merosot. Dan jika sampai terjadi kontraksi, tekanan jual Sterling akan kian kuat mengingat pasar mungkin akan berspekulasi jika QE lanjutan akan diluncurkan dalam minggu ini."
BoE dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan moneternya pada hari Kamis mendatang. Sejumlah analis memperkirakan spekulasi tentang putaran baru QE masih akan terus berlangsung hingga menjelang rilis data PMI sektor jasa pada hari Rabu besok.
Langganan:
Komentar (Atom)