Pertama, investor harus terlebih dahulu mencermati fokus perhatian utama untuk 5 hari ke depan. Ya, Eropa memang masih patut diperhatikan. Namun pelaku pasar Wall Street tidak boleh mengabaikan kinerja bisnis dan industri dalam negeri. Salah satu indikator yang bisa dijadikan acuan adalah earnings (pendapatan) korporasi. Beberapa perusahaan besar siap melepas laporan keuangan kuartal III pekan ini. Selain Alcoa (NYSE:AA) dan JPMorgan Chase (JPM), direksi Pepsico (PEP) dan Google (GOOG) juga akan melakukan hal serupa.
Earnings perusahaan komponen S&P500 diprediksi naik 13% sepanjang kuartal III lalu (sumber:Thomson Reuters). Sementara tingkat revenue diyakini menembus 10% pada triwulan kemarin. Lebih lanjut, investor tidak boleh terpaku pada rilis data pendapatan saja. Patut disimak bagaimana proyeksi bisnis setiap perusahaan hingga penghujung tahun, khususnya di tengah krisis multi-kawasan sekarang ini. JPMorgan Chase akan jadi perusahaan pertama yang melaporkan earnings pada hari Kamis. Pengamat dan analis harus cermat mengamati sejauh mana krisis hutang Eropa berdampak pada nilai aset dan prospek bisnis sektor perbankan.
Setelah dikejutkan oleh kabar downgrade Italia dan Spanyol oleh Fitch Ratings, entah berita apa lagi yang menyeruak dari tanah Eropa pekan ini. Krisis benua biru menjadi duri di lantai bursa lintas benua. Sulit berharap Wall Street tampil fenomenal pekan ini kecuali ada sesuatu yang luar biasa dilakukan otoritas Eropa.
Pada hari Rabu mendatang (12/10), the Fed akan menghelat pertemuan (minutes). Pelaku pasar bisa menyimak sejauh mana kemajuan yang didapat dari program konversi obligasi senilai $400 miliar atau lazim disebut 'operation twist'. Sementara data ekonomi penting baru keluar di akhir pekan saat klaim pengangguran dan neraca perdagangan Agustus diumumkan Kamis (13/10). Adapun laporan retail sales, harga ekspor impor, sentimen konsumen dan investaris bisnis baru dilepas hari Jumat (14/10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar