Jumat, 15 Juli 2011

Emas Cetak Rekor Tertinggi


Emas melaju  mencatakanrekor tertingginya di London dan New York sebagai akibat isu tentang kekhawatiran terhadap stimulus AS dan hutang dalam AS serta masih berlarut-larutnya krisis di Eropa mendorong permintaan terhadap logam mulia meningkat sebagai aksi safe haven.
Dolar jatuh terhadap enam mata uang utama setelah Ketua Federal Reserve Ben S.Bernanke mengatakan bank sentral siap mengambil tindakan tambahan, termasuk membeli obligasi pemerintah yang lebih. Pembelian obligasi untuk meningkatkan perekonomian negara adi daya tersebut. 

Investor khawatir  tentang dampak pelonggaran kebijakan lebih lanjut oleh Fed akan melemahkan  dolar dan ini akan mendukung emas, kata Peter Fertig, pemilikKuantitatif Komoditi Research Ltd di Hainburg, Jerman. "Kemungkinan default  AS dengan tidak meningkatkan plafon hutang dalam batas waktu sampai 2 Agustus. Selain itu downgrade mungkin adalah alasan untuk berinvestasi dalam emas sebagai safe haven. Masih ada resiko bahwa krisis di Europe masih akan berlanjut. " Tambahnya lagi.

Segera pengiriman emas naik sebanyak $ 12,07 atau 0,8% menjadi $1594.45 per ons dan berada di $ 1,586.75 pada jam 12.56 waktu London.Emas untuk pengiriman bulan Agustus naik  0,1% lebih tinggi pada $ 1587,10 per ons di Comex di New York setelah mencapai rekor $ 1594.9 yang merupakan harga emas pada rekor tertingginya sepanjang sejarah. Saat ini (20.27 wib) emas diperdagangkan pada $ 1588,2. 

Emas incar rekor baru


 Emas  terkerek naik di rekor segar baru sejak sesi Asia hari Kamis, seiring dengan pelemahan dollar yang dipicu oleh kekhawatiran limit utang yang beralih ke AS.
 
Emas untuk kontrak bulan Agustus bertambah 0.22% sejauh ini diperdagangkan di level $1585.80 per troy ons setelah meraih titik tertinggi nya di $1589.60 per troy ons.
 
Faktor lain yang turut menopang Emas stabil dekat level rekor adalah potensi stimulus tambahan yang dipompa bank sentral AS ke ekonomi AS. Emas melanjutkan penguatannya ditengah ketidakpastian ekonomi makro memicu pengalihan resiko para investor ke aset yang tergolong aman seperti Emas.
 
Berdasarkan studi teknikal, Emas berpotensi terkoreksi turun untuk menetralisir kondisi jenuh beli / overbought pada chart Daily, mengincar support area 1579 – 1577 di jangka pendek. Anjlok dibawah area tersebut dapat memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar level support kunci 1562.
 
Namun selama harga masih bertahan diatas area 1552 secara keseluruhan skenario bullish masih kuat untuk membawa harga ke rekor baru 1601 - 1597 minggu-minggu ini.

Kamis, 14 Juli 2011

Konstan Diatas $1.6080 sterling masih aman


Poundsterling  mengalami koreksi hingga sesi siang hari Kamis, namun masih terbilang cukup aman selama valuta ini bergerak diatas level support $1.6080.
Koreksi ini lantaran Sterling didera sentimen negatif setelah lembaga pemeringkat Moody’s menyebutkan kemungkinan rencana untuk memangkas peringkat kredit obligasi Amerika Serikat. Kondisi ini dikhawatirkan bisa mengobarkan kembali kecemasan investor terhadap krisis finansial global.
 
Sesi kemarin GBP menguat tajam terhadap Dollar AS terutama akibat terangkat oleh pidato Gubernur Fed Ben Bernanke yang mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter putaran berikutnya jika ekonomi terus melemah dan inflasi terus menurun.
 
Secara teknikal bila GBP pecah dibawah support $1.6080, dikhawatirkan dapat memicu bearish lanjutan Sterling menuju level krusial $1.6. Bila level 1.6 masih juga ditembus, bukan tidak mungkin bila Sterling akan terjerumus hingga 1.5940 hingga 1.5900.

Moody’s Picu Euro Kandas


Mata  tunggal Euro akhirnya tidak mampu melanjutkan rebound-nya dan justru terkoreksi hingga tipis dibawah $1.4200 pada sesi siang hari Kamis.
Koreksi ini lantaran EUR masih terbilang rapuh dalam suasana meluasnya pesimisme terhadap para pemimpin zona Eropa yang terlihat tidak sanggup mencegah penyebaran krisis hutang.
 
Sentimen negatif diperparah oleh berita sebelumnya yang menyebutkan lembaga pemeringkat Moody’s kembali menurunkan peringkat hutang untuk negara Irlandia. Tidak hanya itu saja, Moody’s menyebutkan kemungkinan rencana akan memangkas peringkat kredit obligasi Amerika Serikat.
 
Kondisi ini sontak mengobarkan kembali kecemasan investor terhadap krisis finansial global.

Sterling Analysis : Tren bullish awas support


Sterling menguat terhadap USD. Resistance terdekat saat ini berada di 1.6191. Bias untuk GBPUSD adalah bullish namun kemungkinan akan terjadi pullback ke area support di 1.6123. Jika muncul sinyal bullish sebelum support tersebut tembus, maka sterling berpotensi menguat lagi membidik area 1.6191. Pecah ke atas 1.6191 diperkirakan akan mendorong sterling naik hingga 1.6259.

Waspadai tembusnya support di 1.6123 karena bisa jadi akan diikuti oleh koreksi ke area 1.6047.

Euro Analysis : masih cenderung bullish

Euro terus menguat terhadap USD namun tertahan di resistance 1.4281. Pullback berpotensi terjadi ke area support di 1.4187 atau area trendline naik sebagai support dinamis. Jika area support tersebut bertahan dan diikuti oleh kemunculan sinyal bullish maka EURUSD diperkirakan akan melanjutkan trend naik menguji 1.4281. Perhatikan support di 1.4187 karena jika support itu tembus maka akan berpotensi menyebabkan koreksi hingga ke 1.4035.


Defisit Tahunan AS Sudah Dekati $1 Triliun


Defisit anggaran  Amerika Serikat (AS) terus membengkak sepanjang tahun ini. Rilis Kementerian Keuangan memperlihatkan bahwa tidak lama lagi total defisit siap menembus angka $1 triliun!
 
Sepanjang 9 bulan pertama (tahun anggaran), besaran defisit AS sudah mencapai $971 miliar. Sebagai perbandingan, angka tersebut setara dengan besaran defisit satu tahun penuh pada tiga tahun lalu. Dengan periode perhitungan satu tahun masih tersisa tiga bulan, jumlah defisit hampir pasti menembus catatan tahun lalu, $1,29 triliun. Namun, jumlah tahun ini diyakini tetap berada di bawah rekor angka yang tercapai pada 2009, yakni sebesar $1,41 triliun. 
 
Defisit bulan Juni terpantau $43 miliar, cukup besar untuk rerata bulanan. Fakta ini kian menambah tekanan bagi kongres dan pemerintah untuk segera meneken plafon hutang baru. Jika tidak, surat hutang AS akan default untuk kali pertama dalam sejarah. Defisit tahun ini akan menembus angka $1 triliun untuk tiga periode beruntun. 

Koreksi USD Untungkan Logam Mulia


Aset  investasi berbasis logam mulia masih mempertahankan gain setelah mata uang USD konsisten melemah. Spot emas terpantau kuat di $1,586.30 per ons. Emas menguat $3.70 dari level penutupan terdahulu, namun menjauh dari rekor $1,590.04.
 
Logam mulia favorit investor diprediksi mencatat level tertinggi baru pada sesi perdagangan Eropa dan Amerika Serikat (AS). Mengingat sentimen masih rawan dan minat safe haven tetap tinggi. Dalam satu atau dua hari ke depan, emas berpeluang merangsek ke $1,600. Emas diuntungkan oleh peringatan Moody's terhadap rating obligasi AS semalam. Di saat bersamaan, EUR/USD bertengger di 1.4220, menguat dibanding penutupan kemarin (1.4158). 
 
Adapun logam perak terpantau naik 8 sen ke $38.31 per ons. Platinum naik $15.00 ke $1,786 dan palladium meraup $6 untuk $780 per ons.

Emas Siap Uji Level $ 1.650


Harga  akan terus naik dalam beberapa pekan mendatang dan akan menguji level $1,680/ons, menurut catatan MF Global. "Pasar emas diperkirakan terus menguat dalam jangka pendek, didukung oleh kemungkinan kelanjutan kebijakan moneter akomodatif, ketidak pastian masalah hutang dan faktor teknikal," katanya.
Spot emas di $1,586.10/ons, naik $3.50 dari level penutupan di hari Rabu namun berada di bawah rekor tinggi di $1,590.04/ons. 

Emas Tunggu QE3


Jika AS melanjutkan paket pelonggaran kuantitaif yang ketiga, dalam jangka pendek emas berpeluang bergerak $150, menurut broker yang bermarkas di Sydney.
"Jika QE3 terjadi, pergerakan emas tak terbendung," katanya. Logam mulia diprediksi akan menembus level $1,600/ons di tengah sentimen zona Eropa dan pasar AS yang lemah. Spot emas di $1,586.80/ons, naik $4.20 dari level penutupan namun berada di bawah level rekor tinggi baru di $1,590.04/ons. Jika AS batal melakukan QE3, emas dapat anjlok ke $1,450/ons, terkait minat resiko meningkat demikian juga dengan sentimen pasar,  katanya. Skenario ini terjadi setelah pimpinan Fed, Ben Bernanke menyatakan kemungkinan atas tindakan kebijakan tambahan menjelang Kongres berlangsung hari Rabu (13/07).
Emas juga terbantu oleh pengumuman Moody's mengenai kemungkinan penurunan peringkat bagi obligasi pemerintah AS.

Emas Pecah Rekor Baru


Harga spot emas melesat tak terkendali hingga mencatat rekor tinggi baru di atas $1,589 di hari Kamis setelah muncul berita kemungkinan penambahan stimulus oleh Federal Reserve A.S.
Selain itu krisis hutang zona Eropa yang kian meningkat turut andil dalam memicu kenaikan beruntun terpanjang emas dalam 5 tahun terakhir.
 
Harga emas memperpanjang rally pada awal sesi lalu setelah Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke mengatakan bank sentral siap untuk kembali melonggarkan kebijakan jika perekonomian melemah dan inflasi terus menurun. Komentar Bernanke dinilai sebagai petunjuk bakal digelontorkannya QE tahap III.
 
Kecemasan penyebaran krisis hutang zona Eropa ke Italia, negara perekonomian terbesar ke-3 di kawasan, dan ketidakpastian mengenai debat menaikkan batas hutang AS, turut menyokong penguatan emas.

Rabu, 13 Juli 2011

Oil : Waspadai Resisten Minyak 97.99

Minyak mentah mengalami rebound dan saat ini tengah menguji resistance di area 97.99. Stochastic dan CCI 4 jam-an berada di kondisi jenuh beli sehingga membuka peluang koreksi ke 95.72 jika resistance di 97.99 bertahan dan muncul sinyal bearish dari stochastic dan CCI tersebut. Sebaliknya akselerasi ke atas 97.99 berpotensi mendorong harga minyak hingga ke 99.40.


Penolakan Terhadap Nuklir Jepang Meningkat


Perdana Menteri Naoto Kan berjanji untuk mengurangi ketergantungan Jepang padareaktor nuklir dan menyerukandiadakan perdebatan tentang apakah perusahaan swasta harus diperbolehkan untuk mengoperasikan plant tenaga nuklir setelah terjadinya bencana Fukushima.
"Kita harus mengurangi ketergantungan nuklir step by step dan akhirnya kita bisa melakukan tanpa energi yang bersumber dari nuklir." Papar Kan hari ini di Tokyo.
Penolakan  terhadap tenaga nuklir meningkat di Jepang empat bulansetelah gempa berkekuatan 9 SR yang mengakibatkan tsunami dan membuatlumpuh Tokyo. Plant Electric Power Co 's Fukushima Dai-Ichi  memicu terjadinya kecelakaan nuklir terburuk dalam 25 tahunterakhir. Surat kabar Asahi mengatakan kemarin bahwa 77 % responden jajak pendapat mendukung pemberhentian pemakaian tenaga nuklir, naik dari 74bulan lalu.

Tidak Ada Rencana Kongkret Pada Pertemuan Uni Eropa


Tidak ada perusahaan yang berencana untuk mengadakan pertemuan darurat para pemimpin Uni Eropa terkait krisis ekonomi kawasan Eropa. Prioritas utama dari pertemuan adalah bahwa menteri keuangan bersedia menyetujui rincian paket penyelamatan kedua bagi Yunani.
“Tidak ada rencana yang nyata pada pertemuan khusus tersebut. Lebih prioritas adalah para menteri keuangan untuk menyetujui paket bantuan baru bagi Yunani.” Kata juru bicara pemerintah Jerman.
Perwakilan Uni Eropa mengatakan pada Reuters bahwa pertemuan khusus akan diadakan pada Jum’at (15/7) di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap menyebarnya krisis hutang di wilayah Eropa. Selain itu pertemuan juga akan membahas tentang struktur kesepakatan bantuan baru bagi Yunani.

Perbankan Jerman Optimis Dengan Hasil Stress-Test, Spanyol Was-Was


Dari ke-13 bank Jerman yang turut ambil bagian dalamstress-test perbankan Eropa nampaknya akan lolos, meskipun 2 di antaranya mencatat hasil yang hanya sedikit lebih tinggi dari batas minimum, menurut sebuah nara sumber yang terlibat dalam program tersebut.
Bank milik pemerintah, HSH Nordbank, kemungkinan akan memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 sekitar 5,5% berdasarkan skenario stress-testterberat, sedikit di atas batas minimum 5% yang diperlukan. Sedangkan rasio NordLB diperkirakan akan berada pada kisaran 5%-6%. Sementara bank-bank seperti Deutsche Bank AG, Commerzbank AG, Hypo Real Estate, WestLB, BayernLB, LBBW, Deka, DZ Bank, WGZ, Landesbank Berlin dan Helaba, diperkirakan akan memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 minimal 6%.
 
Dari Spanyol, 2 bank komersial kemungkinan akan mengalami kegagalan dalam stress-test sektor perbankan dengan skenario terberat, menurut laporan ABC hari Rabu tanpa menyebutkan sumber berita tersebut. Sejumlah bank tabungan Spanyol atau cajasjuga diperkirakan akan mengalami hal serupa, ABC menambahkan.
 
Hasil stress-test dari 91 bank-bank Eropa dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat mendatang. Perbankan Eropa diharuskan untuk memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 di atas 5% dari aktiva tertimbang dalam kasus terjadi krisis ekonomi yang parah dan goyahnya pasar selama 2 tahun ke depan. Core Tier 1 merupakan level kualitas tertinggi yang akan menunjukkan kemampuan sebuah bank dalam menutupi kerugian di masa depan.

Gold : Emas Incar Bollinger Band


Gold terdongkrak naik sejak sesi Asia hari ini, meraih puncak 1574.85, namun diperdagangkan sedikit lebih rendah di 1571.75 sejauh ini dan sedang menguji level tertinggi tanggal 2 Mei di area 1576.90. Tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar upper bollinger band pada grafik Daily yang sejauh ini diperdagangkan dilevel 1596.
Bias arah masih netral di jangka pendek, namun pola Double Top membuka peluang koreksi Emas, terutama setelah slow stochastics pada grafik daily berada di teritori jenuh beli / overbought. Namun penurunan Emas jika terjadi dapat dipertimbangkan temporary dan bersifat koreksi seiring dengan indikator MACD yang masih bullish, MACD biasanya cukup akurat untuk memperkirakan trend intermediate / jangka menengah emas seperti yang dapat kita lihat di grafik Daily sebelumnya setiap MACD crossing over keatas, harga Emas tertopang dengan baik.
Di sisi bawahnya, level support terletak di area 1566 - 1553 - 1541.

Emas Menuju Rekor Penutupan Tertinggi Mingguan


Emas sempat reli ke rekor tertingginya $1574.85 per troy ons, membukukan kenaikan dalam 6 hari berturut, seiring dengan ketakutan krisis utang sovereign Eropa memicu permintaan investasi pada aset yang tergolong aman.
 
Logam mulia melanjutkan kenaikan setelah merebak rumor prospek QE tahap 3 paska rilis FOMC Minutes mengindikasikan adanya pandangan stimulus tambahan yang diperlukan untuk mendongkrak pemulihan ekonomi dari beberapa anggota dewan FOMC pada meeting kebijakan moneter bulan Juni lalu.
 
Potensi QE3 ini menyebabkan dollar melemah terhadap euro dan memicu permintaan pada emas. Para investor biasanya menggunakan emas untuk melindungi nilai / hedging di tengah ketidakpastian ekonomi dan resiko ekonomi akibat bahaya default yang dihadapi Italia , Portugal , Yunani.
 
Faktor – faktor inilah yang menyebabkan Emas terus tertopang dengan level resisten teknikal berikutnya terletak di $1600. Adapun level support di jangka pendek terletak di area 1566 – 1553 – 1541. 

Rebound EUR/USD Hampir Lampaui 1.4100


Eur/dollar berpotensi terkoreksi keatas untuk sementara ini karena para investor bersikap defensive jelang testimony Ben Bernanke. Meskipun efek negatif krisis utang zona Eropa maupun downgrade kredit Irlandia dapat memicu kekhawatiran namun di saat bersamaan dollar AS terpukul oleh rumor prospek pemangkasan kuantitatif tahap 3 / QE3.
 
Prospek QE3 makin meningkat setelah laporan tenaga kerja yang lemah selama dua bulan berturut, para investor akan menunggu sinyal stimulus pada testimony Ben Bernanke nanti malam.
 
Berdasarkan studi teknikal, rebound EUR/USD sedang dalam titik krusial, setelah anjlok ke dekat area 1.3835, harga melampaui resisten 1.4050 mengindikasikan adanya buyer yang mendorong harga ke level psikologis 1.4220 di jangka pendek. Tapi masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4100 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut.
 
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di area 1.4050 – 1.3835 – 1.3700.

Sterling Analysis : buka peluang ke 1.6056


GBPUSD mencoba untuk naik sejak sesi Asia, meraih bottom di 1.5908 namun bergerak liar ke 1.5987 dan sejauh ini diperdagangkan lebih rendah di level 1.5951. Fakta ini menyebabkan perubahan view teknikal dan dalam posisi wait n see.
Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun selama harga tertahan dibawah trendline resisten pada grafik H1, skenario bearish masih membayangi. Tembus diatas 1.5980 - 1.6000 dapat membuka peluang Buy mengincar target resisten 1.6075. Resisten terkuatnya di area 1.6140 untuk mempertahankan skenario bearish di jangka menengah.
Support terdekat terletak di 1.5780, anjlok dibawah 1.5780 akan mengembalikan skenario bearish yang kuat untuk menguji level support 1.5730.

Sentimen Pasar Mixed Di Awal Sesi Eropa


 Laporan pasar sedikit pulih setelah dirilis laporan pertumbuhan GDP China melampaui perkiraan, meskipun dibayangi kekhawatiran penyebaran krisis Yunani setelah Moody’s melakukan downgrade rating utang Irlandia ke level ‘junk’.
 
Mata uang berisiko seperti Euro, Aussie terkoreksi naik setelah anjlok ke titik terendahnya, seiring pembeli dollar AS kembali bersikap defensive jelang testimony dari Gubernur The Fed Ben Bernanke.
 
EUR/USD untuk sementara ini stabil diatas 1.40, masih diatas 200 day MA di kisaran 1.39. Sejauh ini pergerakan pair EUR/USD mirip dengan rollercoaster setelah anjlok ke 1.3840 akhirnya terkoreksi naik lagi ke levl 1.4052 sejauh ini.
 
Sejalan dengan buruknya fundamental, terutama di 3 negara member Eropa yang dikenal dengan istilah PIIGS (Portugal Irlandia, Italy, Greece, Spain). Kenaikan mungkin masih rapuh karena lembaga pemeringkat Moody’s khawatir bahwa jaminan untuk menghindari default di Irlandia akan menjadi yang terbesar keempat di dunia, dan diprediksikan negara tersebut tidak akan mampu mengumpulkan modal dari swasta setelah program bailoutnya kadaluarsa di tahun 2012. Bagaimanapun pasar masih stabil kembali setelah menteri Keuangan Luxembourg berupaya meyakinkan pasar bahwa tidak akan ada negara anggota zona Eropa yang terkena default. 

Krisis Menguji Daya Tahan Perusahaan


Beberapa negara ekonomi penting kehilangan momentum di pertengahan tahun ini. Amerika Serikat (AS) dan Eropa diterjang oleh masalah hutang dan anggaran. Kondisi kritis dalam perekonomian global bisa diartikan sebagai bahaya bagi prospek bisnis.
Mengacu pada proyeksi ekonomi dunia terkini, perusahaan-perusahaan besar akan sulit untuk bangkit ke periode pra-krisis. Beberapa korporasi bisa bertahan, namun banyak pula yang harus berjuang lebih keras. Daya tahan sektor bisnis dapat diukur pada pekan ini, saat anggota bursa Wall Street merilis data keuangan periode April-Juni. 
 
"Kita tidak akan melihat kenaikan (laba) dramatis seperti kuartal terdahulu," ujar John Carey dari Lembaga Investasi Pioneer. Masalah hutang tidak saja mengganggu kinerja pemerintah. Konsumen juga ikut terimbas kenaikan harga minyak sehingga pengeluaran terbatasi. 
 
Survei Bloomberg terhadap para analis bursa AS memperlihatkan bahwa earnings rata-rata anggota indeks Standard & Poor's akan tumbuh 13% di kuartal II. Meski terbilang sesumbar, rasio tersebut justru masih lebih rendah dibanding fakta kuartal I. Pada triwulan perdana 2011, earnings naik sebanyak 18%. Sementara pada periode pasca krisis 2010 lalu, laba bahkan naik sampai 37%. 
 
Optimisme pasar mulai mencuat saat Alcoa merilis data pendapatan di atas ekspektasi. CEO perseroan bahkan meyakini bahwa prospek permintaan alumunium sangat bagus. Kinerja prima juga ditunjukkan oleh sektor otomotif, saat Volkswagen melansir rekor penjualan di atas 4 juta unit mobil (termasuk Skoda dan Audi). Salah satu sektor yang diuntungkan oleh lonjakan harga komoditas adalah perminyakan dan energi. Perusahaan seperti ExxonMobil dipercaya meraup untung besar dari kenaikan harga minyak di atas $100 per barel. Komponen saham teknologi dan manufaktur tampaknya juga tidak akan kesulitan meraup laba. 
 
Salah satu sektor yang tidak memiliki peluang bagus pada musim earnings kali ini adalah perbankan. Pengetatan aturan finansial dan persyaratan modal lebih besar membuat bank-bank AS sulit meraih profit seperti 1 tahun silam. Apalagi sektor tersebuut terimbas langsung oleh krisis hutang di berbagai kawasan. Artinya, investor menahan diri untuk tidak bertransaksi sehingga marjin laba perusahaan jasa keuangan hampir pasti berkurang.

Klaim Pengangguran Lemahkan Sterling


Sterling turun 30 pips setelah data tunjukan bertambahnya pengangguran di Inggris; ini tentunya makin suramkan outlook ekonomi Inggris yang rapuh.
Klaim pengangguran Inggris bertambah sebanyak 24.500, lebih buruk dari prediksi 15,000 dan revisi publikasi sebelumnya 22.500.

Irlandia: Downgrade Tidak Berdasar!


Irlandia menolak vonis downgrade Moody's terhadap instrumen hutangnya. Menteri keuangan dan sekretaris kabinet memandang keputusan Moody's sebagai hal yang 'tidak berdasar' dan menunjukkan 'putus asa'.
Menurut juru bicara menteri keuangan, Moody's adalah satu-satunya lembaga dari tiga agensi rating yang menetapkan status 'junk' pada Irlandia. Pemerintah menilai bahwa mereka sudah mencapai target dan ketentuan yang diatur oleh Uni Eropa (EU) dan Dana Moneter Internasional (IMF). 
 
Menteri tenaga kerja, Richard Bruton, mengatakan bahwa downgrade Moody's membingungkan. Apalagi Irlandia selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan otoritas. Tetapi pemangkasan rating bisa mencerminkan bahwa Irlandia memang belum cukup sehat. "Perekonomian Kami sudah terkucilkan hingga 2013, keputusan Moody's tidak memperbaiki apapun," kritik Bruton. 
 
Komentar serupa dilontarkan oleh Kepala Kantor Hutang Irlandia (bagian dari Kemenkeu), Oliver Whelan. "Downgrade membuat Kami sulit kembali ke pasar keuangan tahun depan," ujarnya. Whelan menyangkal pendapat Moody's bahwa Irlandia butuh bailout baru pada 2013 mendatang. 
 
Pihak Moody's membela diri dengan menyodorkan berbagai bahan pertimbangan. "Dokumen EU menyebut bahwa terbuka kemungkinan untuk pertolongan dari sektor swasta," ujar Dietmar Hornung, Kepala Analis Irlandia Moody's Investor Service. Pertumbuhan ekonomi diyakini stagnan karena volume permintaan domestik sangat minim. Tetapi Moody's  juga melihat Irlandia masih dalam jalur untuk memenuhi target pemangkasan anggaran 2011. Pada November lalu, negara ini terpaksa menerima pinjaman 67,5 miliar akibat krisis perbankan.

Pasar Menanti Statement Bernanke


Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) malam ini akan berpidato di hadapan panel kongres. Pasar akan mencermati ekspresi dan komentar Ben S. Bernanke tentang perkembangan ekonomi terkini, khususnya menyangkut plafon hutang AS dan krisis Eropa.
Dua isu tersebut kemungkinan besar ditanyakan oleh Komite Layanan Keuangan pada event dengar pendapat malam nanti. Bernanke harus mengutarakan sejauh mana ekonomi AS berjalan di awal semester II, termasuk apakah langkah pelonggaran moneter harus dilanjutkan. Mengingat pada rapat hari Selasa, anggota dewan the Fed memunculkan wacana kebijakan lebih fleksibel. 
 
"Spekulasi soal Quantitative Easing (QE) jilid 3 sudah merebak," tutur Stephen Stanley, Chief Economist Pierpont Securities. Meski sudah mengakhiri program QE 2 pada bulan lalu, the Fed berulangkali memberi sinyak stimulus baru. "Sepertinya Bernanke tidak akan membahas soal program khusus," prediksi Stanley. Gubernur bank sentral diyakin enggan berkomentar soal kenaikan pajak dan pengurangan defisit. Ia sudah menekankan beberapa kali bahwa AS membutuhkan plafon hutang secepat mungkin. 
 
Tidak hanya itu, seperti biasa Bernanke akan menyatakan pemulihan berjalan baik dan ekonomi siap berekspansi pada semester II. Meski demikian, Bernanke dipastikan sulit berkelit dari pertanyaan soal data tenaga kerja. Menyusul rilis data payrolls yang hanya sebesar 18,000 di bulan Juni. Dengar pendapat Gubernur Bank Sentral AS dijadwalkan pada pukul 21.00 WIB.

Euro Analysis : Euro Masih Lemah

Euro masih berada di bawah tekanan bearish yang kuat meskipun terlihat mencoba rebound ke area resistance di 1.4104 seiring sinyal bullish yang diberikan oleh stochastic di grafik H4 jam-an. Waspadai tembus di bawah 1.3962 karena hal tersebut akan memberikan tekanan sehingga Euro kemungkinan akan melemah lagi hingga support berikutnya di 1.3836.


Sterling Analysis : Potensi Bearish Sterling

Sterling berhasil rebound dari support di 1.5778 dan saat ini berada di kisaran support 1.5928 yang juga merupakan level 50% Fibonacci. Stochastic dan CCI bergerak menunjukkan bias netral untuk jangka pendek. Jika harga berhasil turun menembus support di 1.5928 maka sterling berpotensi kembali melemah terhadap USD ke area support minor di 1.5849. Penembusan support minor tersebut akan memberi peluang bagi pergerakan bearish ke 1.5778.


Euro Dihantui Downgrade Spanyol & Italia

Euro masih rentan terkait kecemasan pasar mengenai tindakan Moody’s pada negara zona Eropa lain.

“Dikhawatirkan Moody's akan kembali menurunkan peringkat negara Eropa lain. Hal ini memicu kecemasan pada negara sekitar dan mendorong yield serta bunga pinjaman. Fokus pada yied dan peringkat Spanyol dan Italia,” menurut FXMarketAlerts Team.

“Secara teknikal masih terlihat potensi pelemahan. Support di 1.3700an – trendline tahun 2010-2011, level rendah pivot bulan Maret dan MA  52 week,” menurut penjelasan dari Jamie Saettele CMT, analis teknikal senior DailyFX. “Level resistance jangka pendek di 1.4100.”

EUR/USD bergerak di kisaran 1.3950-1.4036. Euro masih berpotensi menuju level support di 1.3935, 1.3890 dand 1.3840, menurut Valeria Bednarik, kepala analis FXstreet.com. Level resistance di 1.4050.

Logam Mulia


 investasi logam mulia kembali berkilau menyusul rebound euro terhadap dollar. Pelemahan USD memicu aksi beli emas berdenominasi mata uang tersebut. Investor melihat harga saat ini cukup murah dan ideal.
Setelah diperdagangkan pada level 1.3975 kemarin, EUR/USD kini bangkit ke 1.3998. Peran emas sebagai safe haven makin besar, setelah isu hutang Eropa bertambah parah. Alhasil, aset anti-inflasi ini kembali berhasil menembus level tertinggi harian, $1,569.39 ons. Adapun spot emas terpantau di $1,568.10 per ons atau naik 80 sen dibanding penutupan terdahulu. 
 
Serupa dengan emas, logam perak juga masih meraih gain hari ini. Analis sesungguhnya memandang logam kelabu ini bergerak terlalu volatile sehingga harus diwaspadai. Namun spot silver tetap naik 16 sen untuk bertengger di $36.31 per ons. Sedangkan platinum kuat di $1,737 per ons (naik $8) dan palladium meraup $1 ke harga $766 per ons.

Emas Incar Rekor Baru


Emas melejit untuk ditutup di atas $1,562 pada hari Selasa seiring investor mencari safe-haven dari kecemasan bahwa pejabat Eropa gagal menghentikan penyebaran kerisis hutang menuju Italia dan Spanyol. Setelah diperdagangkan flat sepanjang hari, emas tiba-tiba mencuat seiring euro yang turun tajam, memperpanjang rally emas untuk keempat harinya
"JIka kita tinggal di Yunani, kita akan membeli emas sebagai aset yang dapat dipercaya, dan kami tahu Fed ingin melemahkan dollar," ucap Axel Merk, manajer portofolio Merk Investments. "Jika banyak yang percaya bahwa emas adalah mata uang alternatif, harganya akan naik,” ucap Merk.

Selasa, 12 Juli 2011

Emas Terhalang Penguatan Dollar


Emas turun pertama kali dalam 7 hari di London sebagai akibat kekhawatiran krisis hutang Yunani yang dapat menyebar ke negara Uni Eropa lainnya. Kekhawatiran tersebut menguatkan dollar dan membatasi permintaan untuk logam sebagai alternatif investasi.

Dolar naik ke level tertinggi empat bulan terakhir terhadap euro setelah pertemuan menteri keuangan Eropa Uni gagal untuk meredakan krisis hutang yang meningkat di kawasan tersebut. Emas, yang biasanya bergerak berlawanan dengan greenback, kemarin naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu dan hari ini diperdagangkan turun.

"Karena krisis utang di Uni Eropa, euro menunjukkan kelemahan dan itu menekan emas,”  kata Daniel Briesemann, seorang analis di CommerzbankAG di Frankfurt.

Segera pengiriman emas turun $9,35 atau 0,6% menjadi $ 1.544,13 per ons pada jam 10.06 di London. Logam mulia tersebutkemarin menyentuh $1.557,05 yang merupakan harga tertinggi sejak 22 Juni. Emas untuk pengiriman bulan Agustus sebesar  0,3% lebih rendah pada $ 1.544,10 per ons di Comex di New York. 

PM China: Tidak Ada Pelonggaran Moneter


Perdana Menteri China berkomitmen untuk terus menstabilisasi harga. Oleh karena itu, tidak ada niat sedikit pun dari pemerintah guna melonggarkan kebijakan moneter.
Tidak hanya meredam lonjakan harga, Beijing juga tidak ingin terjadi 'fluktuasi besar' pada pertumbuhan ekonomi. Komentar tersebut dilontarkan Wen setelah menggelar pertemuan dengan beberapa pejabat ekonomi penting. Menanggapi soal kabar pelonggaran moneter, Wen jelas tidak menghendaki pelonggaran. Isu inflasi masih menjadi pusat perhatian meski ekonomi sedang melambat. 
 
Sektor properti jadi salah satu fokus kebijakan pemerintah. Sejauh ini pengetatan moneter terbilang berhasil menekan harga rumah di beberapa wilayah. Pernyataan tegas Wen keluar satu hari jelang rilis data penting China, seperti GDP kuartal I, produksi industri Juni dan FAI non-rural.

Tertekan di bawah 1.5860, Target Potensial GBP 1.5345


GBP/USD tidak luput dari imbas sentimen pengalihan resiko pekan ini akibat ketakutan penyebaran krisis zona Eropa, mengakibatkan Poundsterling melemah drastis dari level tertinggi hari ini di 1.5915 hingga ke titik terendahnya 1.5778 di sesi Eropa.
 
Tidak lama setelah dirilis indeks harga inflasi CPI dan RPI, harga merosot ke titik terendah 6-bulan sebelum akhirnya rebound ke 1.5800 sejalan dengan bargain hunting.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bearish selama harga bertahan dibawah area 1.5860, setidaknya mengincar area 1.5345 di jangka menengah. Tembus diatas area 1.5860 dapat memicu koreksi keatas lebih lanjut menuju 1.5915 di jangka pendek.
 
Namun secara keseluruhan selama harga bertahan dibawah 1.6140 skenario bearish masih kuat mendorong harga untuk melemah lagi di jangka pendek. 

Cadangan Devisa Cina Kini $3,1 Triliun

Cina laporkan kenaikan cadangan devisa dana penyaluran kredit perbankan; ini tentunya dapat menjadi sinyal tingginya tekanan inflasi di perekonomian terbesar kedua dunia. Namun, ekonom cukup yakin Beijing tidak perlu lanjutkan kenaikan suku bunga tahun ini, terutama dengan pertumbuhan uang yang masih dalam rentang target pemerintah. Cadangan devisa bertambah $152.,8 miliar di kuartal kedua menjadi $3,1975 Triliun. Meski demikian, kenaikan ini lebih kecil dari penambahan $197,3 miliar yang dicatatkan pada kuartal pertama 2011.

Ekonom Standard Chartered, Li Wei, katakan peningkatan cadangan devisa ini bukan karena faktor perdagangan dan investasi asing namun lebih didominasi oleh penyelesaian perdagangan yuan. 80% penyelesaian perdagangan yuan digunakan untuk membayar impor; ini berarti lebih sedikit valas yang diserap dari ekonomi sehingga bank sentral memiliki cadangan valas yang lebih besar.

Data lain yang dirilis People’s Bank of China tunjukkan melonggarnya kondisi moneter pada bulan Juni. Institusi keuangan Cina salurkan kredit CNY633,9 milyar yuan pinjaman baru pada bulan Juni, naik dari publikasi Mei CNY551,6 miliar. Pertumbuhan uang beredar juga naik 15,9%, lebih tinggi dari prediksi 15,2%. Meski demikian, data tersebut masih sesuai dengan target pertumbuhan M2 16% sedangkan penyaluran kredit lebih rendah dari publikasi April CNY739.6 miliar.

Inflasi Inggris Melambat


 Inflasi Inggris tak terduga melambat pada bulan Juni untuk pertama kalinya dalam tiga bulan. Melambatnya inflasi disebabkan karena melemahnya belanja konsumen. Belanja konsumen didominasi oleh barang-barang elektronik seperti televisi, DVD, kamera digital dan permainan anak-anak.
Harga konsumen naik 4,2% dari tahun sebelumnya, demikian catatan dari KantorPusat Statistik Nasional di London (12/7).  Pada bulan ini, harga turun 0,1% yang merupakan penurunan pertama antara Mei dan Juni sejak tahun 2003. Inflasi inti juga mereda.
Gubernur Bank of England, Mervyn King menegaskan kembali pandangannya bahwa inflasi akan melambat menuju  2% sesuai dengan tujuan bank dalam dua tahun ke depan. Bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga utamanya pada rekor terendah pekan lalu untuk mendukung pemulihan, memperluas toleransi di atas target pertumbuhan ekonomi negara tersebut. 

Emas Terhadap Euro Sentuh Rekor Tinggi Baru


Emas menyentuh rekor tertinggi baru dalam Euro, sejalan dengan kekhawatiran atas ketidakmampuan Italia untuk membayarkan jaminan obligasinya.
 
Negara ekonomi terbesar ketiga di Eropa kini terancam default jaminan akibat melejitnya yield obligasi Itali ke rekor tertinggi, suatu sinyalemen bahwa para investor mulai kehilangan keyakinan atas kemampuan negara tersebut.
 
Emas mendapatkan keuntungan paling besar dari kekhawatiran ini, karena para investor secara otomatis mengalihkan portofolio ke Emas ditengah ketidakpastian ekonomi.
 
Terpantau harga Emas yang didenominasi terhadap Euro menyentuh rekor baru€1,110.59 a troy ounce, atau naik 8.5% sepanjang minggu ini.
 
Sedangkan Emas terhadap dollar sedikit terkoreksi karena disaat bersamaan terjadi penguatan dollar lebih dari 100 poin telah memicu ketakutan para investor sehingga menjual kepemilikan emas nya terhadap dollar.

Emas Terhadap Euro Sentuh Rekor Tinggi Baru


Emas menyentuh rekor tertinggi baru dalam Euro, sejalan dengan kekhawatiran atas ketidakmampuan Italia untuk membayarkan jaminan obligasinya.
 
Negara ekonomi terbesar ketiga di Eropa kini terancam default jaminan akibat melejitnya yield obligasi Itali ke rekor tertinggi, suatu sinyalemen bahwa para investor mulai kehilangan keyakinan atas kemampuan negara tersebut.
 
Emas mendapatkan keuntungan paling besar dari kekhawatiran ini, karena para investor secara otomatis mengalihkan portofolio ke Emas ditengah ketidakpastian ekonomi.
 
Terpantau harga Emas yang didenominasi terhadap Euro menyentuh rekor baru€1,110.59 a troy ounce, atau naik 8.5% sepanjang minggu ini.
 
Sedangkan Emas terhadap dollar sedikit terkoreksi karena disaat bersamaan terjadi penguatan dollar lebih dari 100 poin telah memicu ketakutan para investor sehingga menjual kepemilikan emas nya terhadap dollar.

Gold : Waspadai Support Emas

Emas terkoreksi setelah sempat menguat hingga 1556.65 di mana level tersebut menjadi resistance terdekat. Ada potensi terbentuk pola double top di mana konfirmasinya adalah tembusnya support di 1540.68. Jika hal tersebut terjadi maka harga emas kemungkinan akan bergerak turun menuju 1532.24 – 1524.70. Namun secara keseluruhan harga emas masih berada dalam tren naik dan stochastic telah berada di zona jenuh jual sehingga masih ada peluang rebound hingga ke 1556 kecuali jika double top yang disebutkan terkonfirmasi.


Manuver Emas Terhalang Dollar


Harga emas menyusut hari ini (12/07) meski situasi ekonomi global tidak menentu. Penguatan kurs dollar membatasi minat investor terhadap aset logam mulia.
Beberapa jam lalu, spot emas sempat kehilangan $3.10 ke level $1,551.30 per troy ons. Bahkan kini emas terpantau lebih rendah di level $1549. Di saat bersamaan, euro konsisten melemah terhadap dollar. EUR/USD sudah menjauh dari level psikologis 1.40 hari Senin (11/07) akibat kabar hutang Italia. 
 
MF Global merekomendasikan 'beli' emas pada harga $1,522 dengan target kenaikan $1,550 per ons. Lembaga investasi ini tidak melihat akan ada pergerakan dramatis pada aset emas hari ini. Salah satu faktor negatif yang rawan mengikis penguatan adalah pengetatan moneter di China. Pemodal juga harus mewaspadai tekanan dari sisi teknikal. Meski demikian, sentimen safe-haven masih menaungi aset anti-inflasi tersebut. 

Valuta Konsolidasi, Komoditas Bergerak Variatif


USD/JPY

USD/JPY anjlok nyaris sebesar 100 pips hari Jumat lalu (08/07), namun tertopang di area 80.50. Saya melihat support kuat pada level 80.00, sedangkan kisaran atas terbatas di resisten 81.50. USD/JPY akan bergerak sideways dalam range baru karena diprediksi tidak ada petunjuk arah pekan ini. Abaikan proyeksi Anda jika tren berbalik melawan Anda dan bergerak melampaui batas ekstrim!

EUR/USD

Valuta euro melemah ke level 1.4205 pada Jumat lalu (08/07), kemudian berayun naik ke 1.4350 pasca rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Saya melihat bahwa EUR/USD berkonsolidasi pekan ini dan menunjukkan bisa sentimen bullish. Jika level support saat ini (1.4200) bisa dipertahankan, kenaikan bisa kembali terpicu hingga area 1.4450. Abaikan proyeksi beli Anda bila level 1.4200 tertembus.

GBP/USD
Poundsterling untuk sementara waktu ter-support di area 1.5900. Pekan ini, Saya memperkirakan tren berkonsolidasi untuk naik ke sekitar 1.6250. Mengingat penguatan teknikal jangka pendek sedang mereda, Saya menyarankan posisi jual kecuali level support di atas terlampaui!

EMAS

Harga emas melonjak pada hari Jumat (08/07) setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dirilis mengecewakan. Rasio pengangguran tercatat naik hingga level 9,2%. Emas sekali lagi berhasil menarik minat investor hingga mampu melambung ke atas 1545.00. Pekan ini, logam mulia tersebut bisa menguji 1558.00 untuk membentuk formasi double-top bila tren terus berlanjut. Bias hanya dapat berbalik bearish jika level 1531 tertembus akibat kabar positif tentang penuntasan masalah hutang Eropa.

MINYAK

Minyak mentah WTI terpuruk karena angka pengangguran AS menembus 9,2% pada data Jumat lalu. Kecemasan terhadap perlambatan ekonomi akan memangkas permintaan minyak. Khususnya di tengah ancaman profit taking teknikal dari kisaran atas sekitar level 99.00. Pekan ini, jika minyak gagal mencapai ke atas 99.00, Saya memperkirakan koreksi mewarnai pasar. Kemudian menemui support pertama di area 94.50. Support selanjutnya berada di S2 (92.90), bila terlihat sinyal perlambatan ekonomi baru.