Rabu, 04 April 2012

Spanyol adalah Bom Waktu

'Spanyol adalah Bom Waktu'Optimisme penyelesaian krisis hutang Eropa sempat mencuat setelah Yunani dipastikan mendapat dana talangan tahap II. Namun pelaku pasar tidak boleh jumawa karena Spanyol berpotensi merusak harapan. 

Menurut Tony Sanders, Akademisi Senior George Mason University, jumlah hutang dan angka pengangguran negara ini sangat mencemaskan. "spanyol adalah negara berikutnya, mereka menumpuk hutang di tengah jumlah pengangguran yang melampaui 20%," ujar Sanders kepada CNBC. Pemerintah Madris gagal menyehatkan neraca keuangan dan menggenjot sektor tenaga kerja sejak krisis finansial pertama kali muncul. Sekarang Spanyol adalah bom yang bisa meledak sewaktu-waktu.  

Dalam presentasi anggaran beberapa waktu lalu, pemerintah mengatakan level hutang Spanyol akan melonjak sampai level terburuk dalam 22 tahun terakhir pada 2012 ini. Fakta ini membuat bunga obligasi 10-tahunnya naik 10 basis poin ke 5,46%.

Sanders mengingatkan investor bahwa bencana tahun 2011 bisa terulang lagi. "Long Term Refinancing Operation (LTRO) hanyalah harapan, apalagi di saat pengangguran Spanyol berada di kisaran 23%," paparnya. Sanders melihat kas penanggulangan krisis senilai 740 miliar euro tidak akan mampu menahan efek dari kebangkrutan Spanyol terhadap kawasan. "Saya menyesal dengan apa yang sedang dihadapi Mario Draghi, ia jelas kekurangan amunisi untuk memulihkan kawasan," tutupnya.

Tidak ada komentar: