Pasar keuangan Amerika kembali diuji oleh perkembangan isu di Italia hari Rabu (09/11). Investor butuh sentimen positif dari resolusi fiskal negeri pizza pasca kesediaan mundur Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
"Italia adalah urusan besar pekan ini," kata Peter Boockvar, Strategis Miller Tabak. Sebagai negara penghutang terbesar ke-3 di kawasan, Italia terbilang tidak cukup dalam mengemban kebijakan. Perdana Menteri Silvio Berlusconi memang mendapat persetujuan dalam pemungutan suara ihwal anggaran, tetapi Ia tidak memiliki mayoritas suara untuk menyelesaikan masa jabatan.
Saham Amerika Serikat (AS) rally setelah Berlusconi berkomitmen untuk lengser setelah proposai efisiensi anggaran 2012 disetujui. Imbal hasil obligasi Italia, yang sudah mendekati 7%, dipandang oleh pasar sebagai beban psikologis penting. Yield obligasi tenor 5-tahun sudah berkisar 6,80% atau sedikit di atas obligasi 10-tahun.
Semalam, Dow Jones naik 101 poin ke 12.180 dan S&P500 naik naik 14 poin ke 1.275. Adapun obligasi AS tenor 10-tahun mencatat yield 2,06%. "Eropa adalah pengendali pasar," kata Boockvar. Pasar sudah memberi sinyal 'beri aku kabar baik dan aku akan membeli!'. Tes besar untuk pasar akan terjadi ketika obligasi Italia mulai diperdagangkan lagi hari Rabu. "Jika Anda melihat lonjakan kecil pada yield obligasi Italia, maka pasar berpotensi turun lagi," kata Boockvar.
Sementara untuk sentimen lainnya, data inflasi China bisa berperan krusial. Adapun data perdagangan retail AS bulan September dirilis pada pukul 8:30 am ET. Departemen Keuangan juga siap melelang obligasi 10-tahun senilai total $24 miliar. Perusahaan yang akan merilis laporan pendapatan malam nanti adalah Anheuser Busch, General Motors, HSBC Holdings, AngloGold Ashanti,Dean Foods, Enbridge, Wendy, Ralph Lauren dan SodaStream. Sementara Cisco, Green Mountain Coffee, Auto Parts Lionsgate dan Advanced merilis earnings pasca bel penutupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar