Momen terbesar pekan ini adalah pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa, yang akan dihadiri oleh pemimpin negara benua biru. Di sinilah titik kulminasi soal pemecahan masalah Eropa. Apabila gagal tercapai aturan konkrit dari Brussel 9 Desember mendatang, maka habis sudah harapan investor terhadap pemulihan kawasan. Meski tidak ada tenggat waktu, pihak pemodal tentu menghendaki kemunculan resolusi sebelum tahun baru.
Ada harapan besar di pundak kepala 27 negara. Terutama untuk memberi jawaban atas segala kegundahan pelaku pasar. Medio pekan lalu, 3 indeks utama Wall Street mencetak performa impresif pasca langkah terkoordinasi bank sentral. Dow dan S&P bahkan mencetak gain mingguan terbaik sejak 2009 silam, dengan total kenaikan 7% dan 7,4%. Nasdaq bahkan mampu meraup tambahan 7,6% sepanjang pekan lalu.
The Fed sudah melakukan inisiatif berharga 4 hari lalu. Sekarang saatnya bagi tokoh nomor satu Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, untuk memainkan peranannya. Patut dilihat apakah ECB akan mempertimbangkan pembelian obligasi pada pertemuan bank sentral Kamis ini. Tidak banyak yang berharap Draghi memutuskan kebijakan longgar pada meeting kali ini, namun Ia bisa saja memberi sinyal untuk itu. Pemilihan kata dan bahasa tubuh kepala ECB lazim digunakan oleh pengamat sebagai 'pesan tersembunyi'. Mekanisme sistem perbaikan lini finansial sejauh ini berjalan baik berkat kerjasama the Fed dan kolega.
Adapun tema besar yang paling menentukan situasi Eropa adalah perumusan wacana integrasi fiskal. Tidak bisa dipungkiri bahwa kawasan butuh aturan ketat soal kebijakan fiskal dan moneter. Menteri Keuangan Amerika Serikat, Timothy Geithner, bahkan berencana menghelat pertemuan khusus dengan Draghi dan pejabat tinggi terkait soal hal ini.
Secara umum, optimisme pasar cukup terjaga jelang meeting Eropa. Di awal pekan ini, mode waspada tampak di berbagai indeks saham utama Asia. Pun demikian dengan harga minyak yang kuat di atas $100 per barel. Safe haven emas juga tidak bergeming dari $1745-an per ons. Tidak ada risk appetite maupun risk aversion sejauh ini, mengingat semua pelaku pasar tengah menunggu konfirmasi Eropa. Sementara Wall Street diyakini menunjukkan kinerja serupa seraya berakselerasi kecil untuk merespon data dalam negeri. Beberapa laporan earnings dan indikator ekonomi siap dilepas, namun tidak ada yang berpengaruh sama besar seperti data jobs, perumahan dan manufaktur pekan lalu. Jadi, fokus perhatian New York kini cuma satu: Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar