Asian Development Bank (ADB) hari Selasa ini (06/12) menurunkan proyeksi pertumbuhan kawasan Asia Timur. Lembaga itu kini memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 7,2%. Rasio tersebut lebih kecil 0,3% dibanding proyeksi ADB bulan September silam (7,5%). Sementara laju pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini diyakini masih mampu mencapai 7,5%. Demikian pernyataan resmi ADB pada rilis Asia Economic Monitor Report.
Cakupan pada laporan tersebut meliputi 10 negara Asia Tenggara (Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar) serta China, Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan. ADB juga memperingatkan potensi lebih buruk terhadap perekonomian Asia Timur. Pertumbuhan 2012 bisa hanya mencapai 5,4% jika ekonomi zona euro dan Amerika Serikat berkontraksi seperti saat krisis 2009 lampau.
"Guncangan di Eropa membahayakan sektor perdagangan dan keuangan di Asia Timur," ulas Iwan Azis, Kepala divisi Regional Economic Integration ADB. Lembaga itu menyarankan supaya pemangku kebijakan Asia bersikap pro-aktif dan bekerjasama menangkal isu perlambatan ekonomi. Seperti diketahui, pasar negara barat adalah wilayah kunci dari komponen ekspor di Asia Timur dan Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar