Rabu, 30 Maret 2011

Outlook Bunga Grogoti Emas

Emas melemah akibat ekspektasi kenaikan suku bunga mulai grogoti sentimen; investor juga terlihat berhati-hati setelah emas gagal pertahankan rekor tinggi pekan lalu. Meskipun demikian, lemahnya dollar, kerusuhan Afrika Utara dan Timur Tengah, serta krisis utang zona-euro utang masih topang logam mulia.

"Emas terlihat kesulitan cetak harga tertinggi baru," ungkap analis Macquarie, Hayden Atkins. "Tingginya harga minyak, kerusuhan Timur Tengah, dan masalah utang Eropa belum cukup berikan tenaga reli kembali.”

Prospek kenaikan suku bunga kini mulai bayangi outlook emas. Kenaikan suku bunga dapat tingkatkan biaya berinvestasi di logam mulia sehingga kurangi minat investor. Komentar hawkish Fed’s Bullard dan Fed’s Plosser indikasi akan segera berakhirnya program pembelian obligasi Federal Reserve. Pernyataan ECB’s Trichet juga tegaskan kemungkinan kenaikan suku bunga ECB pada pertemuan 7 April. "Perbaikan ekonomi AS yang diikuti dengan berakhirnya program Quantitative Easing Fed akan picu kenaikan suku bunga riil AS secara bertahap untuk tahun 2011," tulis Goldman Sachs. "Jika suku bunga riil kembali ke level Februari 1,3% maka reli emas akan melambat.”

Tidak ada komentar: