Namun, tanpa bermaksud menyepelekan
situasi pasar seperti yang sudah-sudah, tentunya akan menimbulkan
pertanyaan, apakah ECB mampu melakukan pembelian obligasi pemerintah di
negara-negara Eropa, terkait IMF yang sempat menyatakan akan memangkas
bantuan terhadap Yunani. Selain itu, harapan stimulus dari AS yang terus
dilatarbelakangi oleh melambatnya perekonomian yang akan dilakukan
Federal Reserve Bank AS sepertinya walau dinanti pasar akan tetap
diantisipasi bahwa kemungkinan tidak terjadinya stimulus pun sudah
diperhitungkan.
Bila menilik kepada perekonomian di Eropa
sendiri, tentunya sudah mafhum bahwa perekonomian yang ambruk akibat
krisis hutang di wilayah tersebut masih akan terus memberikan sinyal
negatif dalam jangka panjang. Pergerakan Euro yang hanya bergerak dengan
alasan faktor fundamental yang bertahan pun sepertinya masih menjadi
pertanda bahwa perekonomian di Eropa masih akan terus memberikan sinyal
terhadap mata uang tunggal Eropa untuk 17 negara penggunanya.
Harapan-harapan stimulus menjelang pekan
ini, sepertinya masih akan menjadi alasan penantian para investor untuk
tetap setia dalam mode wait-and-see. Harapan dari stimulus QE3 dari AS
pada hari Selasa dan Rabu pekan ini mungkin masih akan batu loncatan
awal bagi pasar untuk menemukan tonggak penguatan sebagai pedoman untuk
aksi beli aset. Lalu, per hari Kamis pekan ini, ECB yang akan menentukan
besaran tingkat suku bunga berlanjut menjadi batu loncatan harapan
kedua dimana Euro mungkin diharapkan akan bergerak keatas level 1.2500,
walau sebagian pasar masih pesimis, dimana peluang ECB masih belum akan
melakukan perubahan tingkat suku bunga mungkin saja terjadi. Setelahnya,
per hari Jumat ini, data payroll dari AS akan menjadi batu loncatan
ketiga.
3 faktor kuat tersebut pekan ini akan
menjadi tumpuan arah pergerakan bagi mata uang tunggal Euro dan pasar
keuangan secara umum. Namun patut diwaspadai, dimana harapan stimulus
mungkin saja tidak terjadi. Mengapa? Berikut penjelasannya:
Spanyol Masih Menjadi Dilema
Spanyol saat ini sedang dalam pembicaraan
untuk mendapatkan bantuan dari Jerman senilai lebih dari 300 miliar
Euro. Dikabarkan bahwa menteri keuangan Jerman, Wolfgang Schauble, akan
bertemu dengan menteri keuangan dari Spanyol, Luis de Guindos, untuk
membahas mengenai krisis yang dialami Spanyol hari Selasa, per tanggal
31 Juli 2012, besok dimana negara Eropa terbesar ke 4 Eropa tersebut
akan didesak untuk segera meminta pinjaman kepada Uni Eropa dan IMF. Hal
ini terkait tingkat bunga pinjaman untuk obligasi dengan jangka waktu
10 tahun sebesar 7.59%, tertingginya sejak Euro menjadi mata uang
tunggal. Selain Spanyol, Yunani pun masih dalam ancaman keluar dari
Eropa, yang mana hal ini tentunya masih akan membuat was-was para
investor di pasar, apakah dengan stimulus yang akan dilakukan ECB akan
mampu mengatasi krisis hutang di Eropa, paling tidak untuk Spanyol dan
Yunani terlebih dahulu. Kalau pun dana bantuan tersedia, apakah akan
cukup? Apakah Jerman yang terus berusaha menolak pelonggaran persyaratan
dana bantuan akan merubah pendirian? Hal inilah yang sebenarnya yang
masih menjadi kekhawatiran akan keberhasilan atas upaya yang akan
ditempuh Troika, yaitu ECB, IMF dan Uni Eropa.
Muluknya Pernyataan Verbal
Tentu tak lepas dari pengamatan bahwa
Federal Reserve Bank AS akan siap segera meluncurkan quantitative easing
ke 3 atau disingkat menjadi QE3, namun hingga saat ini belum ada
realisasi walau ekspektasi terus digelontorkan ke pasar oleh beberapa
kalangan yang berkepentingan. Harapan tinggallah harapan. Memang benar
penyataan verbal dari Bernanke terus memberikan angin segar (walau
sesaat), tetapi setelahnya kembali suram. QE3 yang banyak diimpi-impikan
kalangan pasar sepertinya masih belum akan dilakukan. Langkah yang sama
juga dilakukan para petinggi di Eropa. Tentunya harapan tersebut harus
dijawab dengan tegas oleh Ben S. Bernanke secara tertulis bahwa QE akan
dilakukan dengan beberapa kriteria. Apabila kriteria tersebut tidak
diungkap kepada publik, maka sekali lagi, harapan QE3 hanyalah harapan
semu semata.
Masih berharap akan adanya stimulus?
Paling tidak akan ada banyak kalangan sepertinya yang akan kecewa, atau
paling tidak angin harapan adanya stimulus baik dari Eropa dan AS akan
sedikit meredam pasar yang terus dirundung duka menjadi penyejuk sesaat.
Maka dari itu, harapan, ekspektasi atau pun juga disebut sebagai
spekulasi sebaiknya di amati dan dicermati dengan baik keberadaannya.
Waspadalah, waspadalah!