Senin, 30 Juli 2012

Waspadai Perangkap Stimulus!!!

Harapan stimulus sepertinya terus akan bermunculan, sebagaimana harapan para investor yang menunggu kesempatan untuk melakukan aksi beli besar-besaran terhadap aset-aset resiko dengan harapan akan mendulang keuntungan besar, di luar aksi untuk menutup kerugian yang dialami. Harapan-harapan stimulus terus berdatangan dan bermunculan bak jamur di musim hujan; European Central Bank atau bank sentral Eropa terus mendatangkan harapan-harapan baru akan program atau langkah konkrit guna memuluskan langkah pemulihan untuk krisis hutang yang terus bergantung dan bertahan dengan mengumumkan program pembelian aset obligasi pemerintahan dan negara-negara yang terlilit hutang, seperti EFSF (European Financial Stability Facility), ESM (European Stability Mechanism) dan yang terkini adalah SMP (Securities Markets Program), yaitu ajang pembelian obligasi pemerintah yang akan dilakukan ECB. Selain itu, harapan berupa QE3 juga masih dinantikan oleh banyak kalangan, dengan asumsi pelambatan ekonomi di AS akan memberikan peluang yang cukup besar terjadi pekan ini.

Namun, tanpa bermaksud menyepelekan situasi pasar seperti yang sudah-sudah, tentunya akan menimbulkan pertanyaan, apakah ECB mampu melakukan pembelian obligasi pemerintah di negara-negara Eropa, terkait IMF yang sempat menyatakan akan memangkas bantuan terhadap Yunani. Selain itu, harapan stimulus dari AS yang terus dilatarbelakangi oleh melambatnya perekonomian yang akan dilakukan Federal Reserve Bank AS sepertinya walau dinanti pasar akan tetap diantisipasi bahwa kemungkinan tidak terjadinya stimulus pun sudah diperhitungkan.

Bila menilik kepada perekonomian di Eropa sendiri, tentunya sudah mafhum bahwa perekonomian yang ambruk akibat krisis hutang di wilayah tersebut masih akan terus memberikan sinyal negatif dalam jangka panjang. Pergerakan Euro yang hanya bergerak dengan alasan faktor fundamental yang bertahan pun sepertinya masih menjadi pertanda bahwa perekonomian di Eropa masih akan terus memberikan sinyal terhadap mata uang tunggal Eropa untuk 17 negara penggunanya.

Harapan-harapan stimulus menjelang pekan ini, sepertinya masih akan menjadi alasan penantian para investor untuk tetap setia dalam mode wait-and-see. Harapan dari stimulus QE3 dari AS pada hari Selasa dan Rabu pekan ini mungkin masih akan batu loncatan awal bagi pasar untuk menemukan tonggak penguatan sebagai pedoman untuk aksi beli aset. Lalu, per hari Kamis pekan ini, ECB yang akan menentukan besaran tingkat suku bunga berlanjut menjadi batu loncatan harapan kedua dimana Euro mungkin diharapkan akan bergerak keatas level 1.2500, walau sebagian pasar masih pesimis, dimana peluang ECB masih belum akan melakukan perubahan tingkat suku bunga mungkin saja terjadi. Setelahnya, per hari Jumat ini, data payroll dari AS akan menjadi batu loncatan ketiga.

3 faktor kuat tersebut pekan ini akan menjadi tumpuan arah pergerakan bagi mata uang tunggal Euro dan pasar keuangan secara umum. Namun patut diwaspadai, dimana harapan stimulus mungkin saja tidak terjadi. Mengapa? Berikut penjelasannya:

Spanyol Masih Menjadi Dilema
Spanyol saat ini sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan bantuan dari Jerman senilai lebih dari 300 miliar Euro. Dikabarkan bahwa menteri keuangan Jerman, Wolfgang Schauble, akan bertemu dengan menteri keuangan dari Spanyol, Luis de Guindos, untuk membahas mengenai krisis yang dialami Spanyol hari Selasa, per tanggal 31 Juli 2012, besok dimana negara Eropa terbesar ke 4 Eropa tersebut akan didesak untuk segera meminta pinjaman kepada Uni Eropa dan IMF. Hal ini terkait tingkat bunga pinjaman untuk obligasi dengan jangka waktu 10 tahun sebesar 7.59%, tertingginya sejak Euro menjadi mata uang tunggal. Selain Spanyol, Yunani pun masih dalam ancaman keluar dari Eropa, yang mana hal ini tentunya masih akan membuat was-was para investor di pasar, apakah dengan stimulus yang akan dilakukan ECB akan mampu mengatasi krisis hutang di Eropa, paling tidak untuk Spanyol dan Yunani terlebih dahulu. Kalau pun dana bantuan tersedia, apakah akan cukup? Apakah Jerman yang terus berusaha menolak pelonggaran persyaratan dana bantuan akan merubah pendirian? Hal inilah yang sebenarnya yang masih menjadi kekhawatiran akan keberhasilan atas upaya yang akan ditempuh Troika, yaitu ECB, IMF dan Uni Eropa.

Muluknya Pernyataan Verbal
Tentu tak lepas dari pengamatan bahwa Federal Reserve Bank AS akan siap segera meluncurkan quantitative easing ke 3 atau disingkat menjadi QE3, namun hingga saat ini belum ada realisasi walau ekspektasi terus digelontorkan ke pasar oleh beberapa kalangan yang berkepentingan. Harapan tinggallah harapan. Memang benar penyataan verbal dari Bernanke terus memberikan angin segar (walau sesaat), tetapi setelahnya kembali suram. QE3 yang banyak diimpi-impikan kalangan pasar sepertinya masih belum akan dilakukan. Langkah yang sama juga dilakukan para petinggi di Eropa. Tentunya harapan tersebut harus dijawab dengan tegas oleh Ben S. Bernanke secara tertulis bahwa QE akan dilakukan dengan beberapa kriteria. Apabila kriteria tersebut tidak diungkap kepada publik, maka sekali lagi, harapan QE3 hanyalah harapan semu semata.

Masih berharap akan adanya stimulus? Paling tidak akan ada banyak kalangan sepertinya yang akan kecewa, atau paling tidak angin harapan adanya stimulus baik dari Eropa dan AS akan sedikit meredam pasar yang terus dirundung duka menjadi penyejuk sesaat. Maka dari itu, harapan, ekspektasi atau pun juga disebut sebagai spekulasi sebaiknya di amati dan dicermati dengan baik keberadaannya. Waspadalah, waspadalah!

Tidak ada komentar: