Fitch saat ini kategorikan Italia, Spanyol, Belgia, Irlandia, Slovenia, dan Siprus pada daftar negatif. “Pasar kini fokus pada perkembangan situasi di Italia, barisan terdepan krisis utang Eropa. Masa depan euro akan diputuskan di Roma," ujar Riley.
Selasa, 10 Januari 2012
Fitch Ancam Turunkan Peringkat Italia
Fitch saat ini kategorikan Italia, Spanyol, Belgia, Irlandia, Slovenia, dan Siprus pada daftar negatif. “Pasar kini fokus pada perkembangan situasi di Italia, barisan terdepan krisis utang Eropa. Masa depan euro akan diputuskan di Roma," ujar Riley.
Iran Bisa Lambungkan Harga Minyak ke Atas $150
Iran mengancam memblokade Selat Hormuz, wilayah perairan yang menjadi jalur utama lalu lintas minyak dunia. Seruan itu merupakan respon dari sanksi dan embargo ekonomi yang tengah dipersiapkan negara barat terhadap negara pengembang sumber daya nuklir ini. Jutaan barel minyak disalurkan ke luar Teluk Persia melalui kapal-kapal tanker ukuran raksasa. Jika ancaman Ahmadinejad terbukti, maka harga minyak mentah bisa meroket dari level saat ini yang sudah di atas $100 per barel.
Harga minyak bisa saja menembus $150 dalam waktu dekat, bahkan naik sampai 80% dan menyentuh $200 jika kondisi politik memburuk. "Mudah sekali bagi Iran untuk menutup Hormuz sewaktu-waktu," ujar Michael Wittner, Analis Societe Generale. Ahmadinejad tinggal mengeluarkan komando, dan ribuan tentara bisa langsung menutup selat dengan kapal perang, misil maupun ranjau. Meski demikian, Wittner meyakini Iran tidak akan mampu memblokade wilayah itu selama lebih dari 2 pekan, mengingat Teheran juga harus mempertimbangkan reaksi AS.
Analis pasar umumnya memperkirakan agresi militer tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Kemungkinan terbesar adalah embargo Uni Eropa dan AS terhadap Iran. Kedua otoritas politik negara barat biasanya akan menekan negara lain untuk melakukan isolasi serupa terhadap Iran. Jika situasi seperti ini benar-benar terjadi, harga minyak sudah bisa merangsek ke $125 dan $150 per barel. Pada hari Senin lalu, varian brent sudah terpantau di $112.
"Embargo Uni Eropa sangat mungkin terjadi, ketika saat itu tiba Kami akan langsung mengubah pryeksi harga," ujar Wittner. Traders melihat aksi eropa dan respon Iran sebagai sentimen terpenting dalam pergerakan harga tahun ini. "Pada saat seperti ini, kenaikan brent sebesar $25 per barel sangat mudah terpicu," ujar David Greenberg, Mantan Anggota Dewan NYMEX. Jadi, segala sesuatunya sangat tergantung pada kebijakan politik Iran.
Review Wall Street (09/01): Optimis Sambut Earnings
Dow Jones industrial average (INDU) menguat 33 poin atau setara 0.3% untuk ditutup pada level 12,393. Sedangkan S&P 500 (SPX) dan Nasdaq (COMP)masing-masing bertambah 3 poin (0.2%) dan 2 poin (0,2%) ke level 1,281 dan 2,676. Secara umum, pasar berharap musim earnings bisa sesuai harapan (naik). Dengen begitu, apapun yang terjadi di Eropa bisa diimbangi oleh sentimen positif dalam negeri.
Beberapa saat setelah penutupan, Alcoa (AA) mengumumkan kerugian kuartal IV sebesar $193 juta atau 18 sen per saham. Perseroan menyebut kerugian tersebut berasal dari restrukturisasi biaya dan kelesuan pasar alumunium. Meski demikian, saham Alcoa menguat 3% pada sesi perpanjangan. Sejauh ini, analis pasar menargetkan perusahaan publik mencetak rata-rata kenaikan pendapatan 7,5% pada triwulan akhir 2011 dibanding periode sama 2010.
Kemarin, Kanselir Angela Merkel dan Presiden Nicolas Sarkozy menyataan bahwa telah ada kemajuan berarti dalam upaya pembentukan aturan fiskal bersama. Jika tidak ada aral melintang, pakta fiskal euro bisa ditandatangani pada pertemuan tingkat tinggi 30 Januari mendatang. Sementara Italia dan Spanyol tengah bersiap melaksanakan lelang obligasi pertama tahun 2012 pekan ini. Imbal hasil obligasi Italia 10-tahun kembali naik hari Senin, menyentuh 7,16% tepat setelah pemerintah Roma mengumumkan rencana penjualan obligasi 12-bulan senilai 8,5 miliar euro.
Bursa Eropa dan Asia
Saham Eropa berguguran di awal pekan. FTSE 100 Inggris (UKX) dan DAX Jerman (DAX) masing-masing kehilangan 0,7%. Sementara CAC 40 Prancis (CAC 40) merugi sebanyak 0,3%.
Salah satu sinyal kecemasan tampak ketika bank-bank eurozone dilaporkan memarkir dana 463,5 miliar euro pada fasilitas deposit overnight hari Jumat lalu. Langkah ini memang tidak bisa memberi imbal hasil ideal bagi bank-bank, namun cara parkir dana di ECB merupakan upaya ideal untuk melindungi nilai aset di tengah ketakutan.
Di Asia, indeks saham utama berakhir cukup positif. Shanghai Composite (SHCOMP) meraup 2,9% dan Hang Seng (HSI) Hong Kong menguat 1,5%. Bursa Tokyo tutup hari Senin karena libur nasional.
Data Ekonomi
Data kredit konsumen naik dalam rerata tahunan, sebesar $9,9 miliar menjadi $20,4 miliar. Demikian menurut data bank sentral. Analis yang disurvei briefing.com memperkirakan data kredit konsumen naik $7 miliar, setelah naik $7,6 miliar di bulan Oktober.
Komoditi, Mata Uang dan Obligasi
Dollar melemah terhadap euro, poundsterling dan yen. Sementara franc Swiss menguat terhadap dollar dan euro setelah Kepala SNB Phillipp Hildebrand turun dari kursinya.
Minyak pengiriman Februari anjlok 25 sen untuk ditutup pada $101.31 per barel. Adapun futures emas bulan Februari turun $8.70 ke level $1,608.10 per ons.
Nilai obligasi negara 10-tahun AS menguat. Imbal hasilnya turun menjadi 1,95% dari 1,96% yang tercatat akhir pekan lalu.
Emas Jaga Performa
Spot emas di $1,616.68/ons, naik $5.68 dari level penutupan. Lau beranggapan bahwa suku bunga yang negatif dan kecemasan investor mengenai krisis hutang zona Eropa akan menjadi faktor yang mendorong penguatan emas yang telah naik 3.3% sejak awal tahun. Aktifitas safe haven yang kembali muncul terutama di pasar Asia turut mendorong penguatan harga emas sejak awal tahun 2012, kata analis.
Emas Bergerak Naik, Krisis Hutang Eropa Bertahan
Spot emas menguat 0.1% menjadi $1,613 per troy ounce.
Kontrak emas AS menguat 0.4% menjadi $1,614.30.
Euro bergerak naik di awal sesi Asia hari Selasa, setelah bergerak naik di sesi sebelumnya saat pasar melepas perkiraan bearish terhadap Euro menjelang pertemuan di Eropa minggu ini.
Para pelaku pasar mengawasi lelang obligasi oleh Italia dan Spanyol minggu ini.
Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai strategi trading Daryl Guppy di 2012 dan teknik-teknik yang dipakainya, ikuti seminar "5 New Trading Method in Volitile Markets" dengan pembicara Daryl Guppy sendiri yang akan diadakan di Jakarta - Sabtu, 11 Februari 2012.
Discount 50% untuk yang mendaftar sebelum tanggal 16 Januari 2012. Jangan sampai ketinggalan, ini kesempatan yang langka
Ekonomi AS Sedang Pulih: Dimon dari JPMorgan
Ia mengatakan bahwa perbankan, termasuk JPMorgan, “memiliki beberapa hal yang menanti untuk dikerjakan saat ini, termasuk Eropa, yang mungkin merupakan hal terbesar bagi mereka. Kami ingin melihat Eropa dapat menyelesaikan masalahnya”.
Ia mengatakan bahwa faisilitas deposit selama 3 tahun dari ECB banyak menyingkirkan masalah mengenai likuiditas.
Tetapi ECB harus bekerja keras dengan Uni Eropa untuk mengatasi masalah keuangannya, ditekankan Dimon.
Consumer Credit AS Tertinggi Dalam 1 Dekade
Tingkat pinjaman atau kredit naik sebanyak $20.4 miliar, lonjakan terbesar sejak November 2001, mencapai $2.48 triliun, ditunjukkan data dari Federal Reserve hari ini di Washington. Peningkatan yang terjadi nyaris 2 kalinya dari perkiraan tertinggi oleh 31 ekonom yang disurvei Bloomberg News.
Naiknya tingkat pinjaman menandakan adanya kejatuhan di tingkat pengangguran yang memberikan rumah tangga untuk mengambil peluang pemangkasan harga di hari libur, membeli mobil dan mendanai pendidikan yang lebih tinggi. Disaat yang sama, ketergantungan untuk hutang berarti pasar tenaga kerja telah membaik untuk memberikan pendapatan yang diperlukan untuk mempertahankan pembelian para konsumen, yang termasuk didalamnya sekitar 70% dari perekonomian.
Technical Analysis January 10th 2012
CURRENCY | RANGE | TREND | RESISTANCE | SUPPORT | BUY | SELL | OBJ | CUT |
EUR/USD | 1.2680-1.2850 | Up | 1.2860 | 1.2680 | 1.2740 | 1.2850 | 1.2680 | |
1.2800 | 1.2620 | |||||||
USD/JPY | 75.90-77.60 | Down | 78.20 | 76.40 | 77.00 | 75.90 | 77.60 | |
77.60 | 75.80 | |||||||
GBP/USD | 1.5370-1.5550 | Up | 1.5550 | 1.5370 | 1.5430 | 1.5550 | 1.5370 | |
1.5490 | 1.5310 | |||||||
USD/CHF | 0.9400-0.9570 | Down | 0.9630 | 0.9450 | 0.9510 | 0.9400 | 0.9570 | |
0.9570 | 0.9390 | |||||||
AUD/USD | 1.0160-1.0330 | Up | 1.0340 | 1.0160 | 1.0220 | 1.0330 | 1.0160 | |
1.0280 | 1.0100 | |||||||
NIKKEI | 8300-8480 | Down | 8540 | 8360 | 8420 | 8300 | 8480 | |
8480 | 8290 | |||||||
HANGSENG | 18930-19110 | Up | 19120 | 18930 | 18990 | 19110 | 18930 | |
19050 | 18870 | |||||||
KOSPI | 239.20-241.00 | Up | 241.10 | 239.20 | 239.80 | 241.00 | 239.20 | |
240.40 | 238.60 | |||||||
GOLD | 1601.80-1624.30 | Down | 1631.80 | 1609.30 | 1616.80 | 1601.80 | 1624.30 | |
1624.30 | 1601.80 |
Emas Menguji Resisten Teknikal
Emas menemui resisten teknikal pada MA200 hari di level $1,633 per ons, setelah aksi jual bulan Desemberlalu yang mengirim emas menuju area bearish, ucap analis. "Ada banyak faktor bearish pada pasar yang akan menyeret emas turun jika tidak ada krisis hutang zona Eropa dan meningkatnya ketegangan antara Iran dan pihak Barat," ucap Carlos Perez-Santalla, broker emas pada PVM Futures. Aksi jual dari hedge fund menjelang penyesuaian indeks pada awal tahun juga turut membebani harga emas, ucap, Perez-Santalla.
Draghi Mungkin Akan Ikuti Jejak Bernanke
Dengan krisis hutang kawasan Euro yang kembali menyeret perekonomian ke dalam resesi ke-2 dalam 3 tahun terakhir, nampaknya telah membuat Draghi tidak memiliki pilihan lagi selain segera menurunkan suku bunga acuanECB di bawah 1% untuk pertama kalinya sebagai upaya membantu perbankan memperbaiki neraca keuangan mereka.
Langkah semacam itu tentu akan menandai pembalikan arah kebijakan ECB dibandingkan tahun lalu, ketika ECB di bawah komando Trichet justru menaikkan suku bunga acuan. Kejatuhan di zona Euro yang secara perlahan juga telah menyeret Jerman, yang menjadi ekonomi terbesar di kawasan tersebut, mungkin akan mendorong ECB untuk mempertimbangkan kebijakan pembelian aset ala Federal Reserve AS.
"Perbedaan pandangan kebijakan antara Draghi dan Trichet ternyata cukup besar," kata Laurence Boone, kepala ekonom pada Bank of America Merrill Lynch di Paris. "Jika saat ini Draghi berdiri di antara Bernanke dan Trichet, saya yakin Draghi akan beranjak menuju Bernanke."
Obligasi Jerman Anjlok Seiring Rapat Merkel Sarkozy
Faktor lain yang menyebabkan yield obligasi Jerman jatuh diantara lain membaiknya data ekspor Jerman, sehingga menopang keyakinan bahwa recovery ekonomi Jerman akan berkelanjutan. Jerman juga berhasil menjual obligasi untuk jatuh tempo 6-tahun pada yield negatif untuk kali pertama.
Secara terpisah, yield obligasi Prancis tenor 10-tahun juga turun 4 basis point menjadi 3.32%, sementara pada tenor 2-tahunnya turun menjadi 1%.
Hanya yield obligasi Yunani tenor 10-tahun yang terus menanjak 40 basis poin ke level 35.33%, akibat keraguan IMF atas kemampuan Yunani mengatasi masalah hutangnya. Yunani juga dikabarkan harus membekukan gaji sektor swasta minimal selama 3 tahun agar bisa mengamankan bantuan baru dari Uni Eropa, ECB dan IMF. Selain itu penghapusbukuan pemegang obligasi Yunani hingga 50% pun dianggap tidak cukup untuk menyelamatkan negara tersebut. Volatilitas juga tampak pada pasar obligasi Irlandia, diikuti obligasi Portugal.
Senin, 09 Januari 2012
Ditentang, Pajak 'Robin Hood' ala Sarkozy
Paris Europlace, sebuah organisasi perwakilan pelaku pasar finansial, tengah melobi pihak pemerintah terkait hal itu. Para anggotanya menilai kebijakan 'Robin Hood' membahayakan ekonomi Prancis karena tidak diberlakukan juga di negara Eropa lain. Presiden Sarkozy akhir pekan lalu bertekad melanjutkan gagasannya meski negara euro dan Eropa lain tidak setuju. "Prancis tidak akan menunggu persetujuan negara lain," ujarnya. Sementara Menteri Muda Perumahan, Benoist Apparu, mengatakan naskah peraturan pajak siap didiskusikan oleh kabinet pada Februari mendatang.
"Mereka (pelaku keuangan) seolah berkata Kami tidak mau dikenai pajak,"ujar Apparu. Ia bersikukuh pemerintah tidak akan melunak terhadap permintaan pelaku pasar. Bersama Kanselir Angela Merkel, Presiden Sarkozy teru giat mengkampanyekan ide pungutan pajak finansial. Inggris dan Swedia menolak mentah-mentah gagasan itu, namun Jerman pantang mengalah pada penolakan kedua negara. Apalagi Merkel sedang memperjuangkan rencana stabilitas keuangan Eropa.
Jika memang nantinya pajak keuangan tetap berlaku di Prancis, maka besarannya tidak akan sama. Mengingat besarannya disesuaikan dengan intensitas transaksi keuangan di wilayah itu. Satu hal yang pasti, Prancis akan kehilangan investor dalam waktu singkat.
Investor dan pekerja sektor keuangan terang-terangan menentang pungutan pajak transaksi keuangan baru. Pengenaan pajak lebih besar dinilai berpotensi mengurangi investasi masuk ke Prancis. Investor luar negeri tentunya lebih memilih untuk menaruh dana di wilayah dengan pajak transaksi keuangan lebih rendah. Sementara pemerintah menilai kebijakan ini lebih berpihak kepada negara dan mempersempit aksi spekulasi. Sarkozy seakan ingin mengambil uang dari 'si kaya' untuk kemudian dipakai demi kepentingan negara.
Paris Europlace, sebuah organisasi perwakilan pelaku pasar finansial, tengah melobi pihak pemerintah terkait hal itu. Para anggotanya menilai kebijakan 'Robin Hood' membahayakan ekonomi Prancis karena tidak diberlakukan juga di negara Eropa lain. Presiden Sarkozy akhir pekan lalu bertekad melanjutkan gagasannya meski negara euro dan Eropa lain tidak setuju. "Prancis tidak akan menunggu persetujuan negara lain," ujarnya. Sementara Menteri Muda Perumahan, Benoist Apparu, mengatakan naskah peraturan pajak siap didiskusikan oleh kabinet pada Februari mendatang.
"Mereka (pelaku keuangan) seolah berkata Kami tidak mau dikenai pajak,"ujar Apparu. Ia bersikukuh pemerintah tidak akan melunak terhadap permintaan pelaku pasar. Bersama Kanselir Angela Merkel, Presiden Sarkozy teru giat mengkampanyekan ide pungutan pajak finansial. Inggris dan Swedia menolak mentah-mentah gagasan itu, namun Jerman pantang mengalah pada penolakan kedua negara. Apalagi Merkel sedang memperjuangkan rencana stabilitas keuangan Eropa.
Jika memang nantinya pajak keuangan tetap berlaku di Prancis, maka besarannya tidak akan sama. Mengingat besarannya disesuaikan dengan intensitas transaksi keuangan di wilayah itu. Satu hal yang pasti, Prancis akan kehilangan investor dalam waktu singkat. Langkah Presiden Sarkozy juga dipandang sebagai cara meraih popularitas, terutama menjelang pemilu pertengahan tahun nanti.
Nasib Eropa Bukan di Tangan Merkel-Sarkozy
Namun van Rompuy menyangkal jika eksistensi zone euro sedang dalam bahaya. "Apa yang terjadi saat ini adalah krisis hutang di beberapa negara saja," katanya. Pria Belgia ini optimis pihaknya segera menemukan solusi konkrit lebih cepat. "Kami sering bertindak terlambat dan keputusan terlalu lemah, Saya mengatakan ini secara terbuka," urainya.
Herman van Rompuy menyatakan bahwa di sebagian besar kasus, Uni Eropa bekerja sesuai jalur meski sangat perlahan. Otoritas Eropa optimis terhadap prospek jangka panjang kawasan dalam upaya pemberantasan krisis. Bail out bagi tiga negara euro berlangsung sesuai harapan sehingga kekhawatiran mulai mereda. "Saya benar-benar yakin bahwa pada akhirnya Kita akan melewati krisis ini meski akan memakan waktu lebih dari yang diharapkan,"katanya.
Menjelang pertemuan antara Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy pasar keuangan berada dalam mode waspada. Apa yang terlontar dari mulut kedua kepala negara bisa menentukan masa depan euro. Namun van Rompuy membantah keras pendapat seperti itu. Ia menilai tidak ada seorang pun, termasuk Merkel dan Sarkozy, yang memegang kebijakan politik strategis di Eropa. Segala keputusan tergantung serial pertemuan petinggi negara.
"Tidak ada yang namanya 2+25 (di Uni Eropa) atau 2+15 (di zona euro)," tutur van Rompuy merujuk pada peran sentral Jerman dan Prancis di Eropa. Sebuah konsensus, menurutnya, hanya bisa dibangun dengan kerjasama antar negara. Konsensus ini juga yang berusaha diupayakan Uni Eropa pada pertemuan puncak krisis 30 Januari mendatang.
EUR/USD: Masih Bearish, Konsolidasi di Kisaran 1.2665 – 1.2721
EUR/USD masih berada di bawah tekanan bearish yang kuat dan saat ini sedang berkonsolidasi di kisaran 1.2665 – 1.2721. Diperkirakan harga akan bergerak turun untuk menguji kembali support di 1.2665. Tembusnya support ini diprediksi akan memperbesar tekanan bearish hingga ke kisaran 1.2632 – 1.2574. Perhatikan resistance di 1.2721 karena pullback kemungkinan akan terjadi hingga ke 1.2777 jika resistance tersebut pecah.
GBP/USD: Tertekan, Konsolidasi di 1.5374 – 1.5431
GBP/USD masih berada di bawah tekanan bearish yang kuat dan saat ini sedang berkonsolidasi di kisaran 1.5374 – 1.5431. Diperkirakan harga akan bergerak turun untuk menguji kembali support di 1.5374. Tembusnya support ini diprediksi akan memperbesar tekanan bearish hingga ke kisaran 1.5340 – 1.5281. Perhatikan resistance di 1.5466 karena bias akan berubah menjadi bullish jika resistance tersebut pecah.
Euro Tunggu Hasil Pertemuan
Merkel cenderung untuk mendorong langkah pengetatan yang lebih dramatis pada mata uang Eropa, dan "sinyal perpecahan akan berakibat negatif pada euro," katanya. Euro masih berpotensi untuk melemah hingga ke kisaran 1.2580. Hasil produksi industri Jerman juga menjadi fokus pasar hari ini (09/01). Berita yang positif dapat mendorong EUR/USD menuju level resistance di 1.2810.
Fundamental Analysis, January 9th 2012
Euro seen falling as Europe faces recession
It has been a rough start to 2012 for the euro and it won't get any easier next week as the region grapples with a possible recession and two of its larger economies conduct a crucial test of investors' appetite for their debt. In the first week of the year the euro has lost 1.8 percent and 1.6 percent of its value versus the safe-haven U.S. dollar and yen, respectively. The losses were largely driven by a growing contrast between the recovery in the world's largest economy and Europe, which is widely believed to be either in, or headed toward, a recession. Data showing a healing U.S. labor market helped send the euro to a near 16-month low against the dollar on Friday and more losses are likely if euro zone sovereign debt and bank funding issues stay unresolved. Yields in Italy and Spain have continued to increase since the beginning of the year, with Italian 10-year yields back close to their end-November level. As Europe's economy remains weak, the European Central Bank could decide to initiate measures to stimulate growth through asset purchases or another interest rate cut, or both. In late afternoon New York trade, the euro <EUR=> was 0.5 percent lower against the dollar at $1.2718 after hitting a low of $1.2696 <EUR=>, its weakest since September 2010, according to Reuters data.US STOCKS-Economy boosts Wall St in 2012's first week
U.S. stocks rose in the first week of 2012, even though news that the U.S. jobless rate neared a three-year low did not whet interest in equities on Friday. The U.S. market came into the new year revisiting familiar themes, with signs the U.S. economic recovery was gathering speed taking some of the focus off of lingering concerns about the euro zone's debt crisis. The Dow rose 1.2 percent, the S&P gained 1.6 percent and the Nasdaq added 2.7 percent for the week, with most gains coming from cyclical sectors tied to growth. Among the week's largest gainers the KBW bank index <.BKX> jumped 5.7 percent, in contrast with the 2.7 percent fall in the top gauge of European bank stocks <.SX7P>. Data this week painted a rosier picture on the labor, housing and retail markets, auguring a recovery in growth in 2012. The government's report on non-farm payroll jobs for December earlier on Friday was the latest in a list of economic numbers that were stronger than anticipated. On Friday the Dow and S&P edged lower. Worries about higher bond yields in Italy and Spain, as well as potential oil supply disruptions in the Middle East, were cited as giving investors a pause. On Friday, the Dow Jones industrial average <.DJI> dropped 55.78 points, or 0.45 percent, to 12,359.92. The S&P 500 Index <.INX> fell 3.25 points, or 0.25 percent, to 1,277.81. The Nasdaq Composite <.IXIC> gained 4.36 points, or 0.16 percent, to 2,674.22. Gold eases as market digests US payrolls data
Gold eased on Friday, snapping a five-session winning streak, but trade was choppy as investors digested a report of better U.S. job growth and the unemployment rate near a three-year low. The metal still notched its biggest weekly gain in five weeks after it broke ranks with a slumping euro in the last two days.. Trading volume was decent after data showed U.S. nonfarm payrolls increased 200,000 in December and the unemployment rate dropped to a near three-year low of 8.5 percent, offering the strongest evidence yet the economic recovery was gaining steam.Spot gold <XAU=> fell 0.3 percent to $1,617.19 an ounce by 2:32 p.m. It was up 3 percent for the week, its first weekly rise since early December. U.S. gold for February delivery <GCG2> settled down $3.30 at $1,616.80. Gold had been trading in lockstep with the euro in the past two months when the metal crossed into a bear market. Last week, the precious metal was briefly 20 percent below its record September high. The 25-day correlation log between spot gold and euro was near a one-year high reached last week, indicating a strong positive link between the two in the last month.
Langganan:
Postingan (Atom)