Rabu, 02 November 2011
Euro Perlu Lewati MA 100
Pada grafik 4 jam, euro berhasil keluar dari channel bearish dan kini stabil diperdagangkan di atas trendline barunya. Naiknya stokastik dapat dukung penguatan, namun diperlukan kenaikan melewati MA 100 untuk lanjutkan rally. Waspadai area trendline karena kejatuhan melewati area tersebut dapat picu penurunan yang lebih dalam. 1.3870 dan 1.3915 (harga tertinggi 1 November dan 17 Oktober) adalah resisten. 1.3745 dan 1.3700 (harga tertinggi 20 September dan 21 Oktober) merupakan support.
Sterling Konsolidasi di Pola Segitiga
Pada grafik 4 jam, sterling terlihat konsolidasi di dalam pola segitiga; diperlukan penembusan segitiga untuk tentukan arah selanjutnya. Kenaikan lewati MA 50 dan area trendline dapat berikan peluang bagi sterling untuk reli kembali. Namun, kejatuhan menembus batas bawah pola segitiga dapat dorong sterling untuk menguji MA 100. 1.6050 and 1.6090 (harga tertinggi 2 dan 1 November) merupakan resistance. 1.5960 dan 1.5890 (harga terendah 31 Oktober dan 1 November) adalah support.
Kecil, Peluang Perubahan Suku Bunga ECB
Rabu ini, Markit Economics mengumumkan Purchasing Manager Index (PMI) di 17 negara pengguna euro turun ke 47,1 pada bulan Oktober. Pada bulan September lalu, PMI tercatat pada angka 48,5. Ambang batas 50 menunjukkan bahwa kinerja PMI telah menyusut selama tiga bulan.
Jerman bahkan terlihat kontraksi untuk pertama kali sejak Juni 2009. Aktifitas pabrik-pabrik melambat sejak satu bulan lalu di semua negara, kecuali Irlandia. "Resesi baru di blok euro sekarang hampir pasti," kata Alan Clarke, Ekonom di Scotia Capital.
ECB akan mengumumkan keputusan suku bunganya hari Kamis besok. Pelaku pasar ingin mencari tahu apakah ECB akan tetap mematok suku bunga di 1,50%. Namun ekonom yang disurvei oleh Dow Jones pekan lalu tidak mengharapkan adanya perubahan kebijakan. Mengingat tingkat inflasi pada bulan Oktober masih 3,0% atau jauh di atas target bank sentral yang hanya 2,0%. Kecil kemungkinan bank sentral mengubah suku bunga di tengah ketidakpastian saat ini.
Morgan Stanley Sarankan Sell Euro
Morgan Stanley melihat terbatasnya pemulihan EUR/USD dari pertemuan pra G-20 antara Yunani, Jerman, Perancis dan IMF. Hasil voting mosi kepercayaan parlemen Yunani, yang akan berlangsung Jumat, akan tentukan kecepatan penurunan euro. Jika pemerintah kalah dalam voting maka euro dapat terima katalis positif karena hilangnya ancaman referendum. Meski demikian, Morgan Stanley prediksi pemerintahan Yunani akan memenangkan hasil voting mosi kepercayaan yang tentunya akan tingkatkan tekanan bagi euro. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3775
Euro Masih ‘Lampu Kuning’, Rentan Koreksi
Namun lagi-lagi penguatan EUR kembali terbatas dan hanya bergerak mondar mandir di kisaran $1.3735. Pelemahan tajam EUR kemarin terutama karena para investor mengurangi eksposur ke mata uang tunggal pasca munculnya referendum tak terduga dari negara Yunani. Dan berita referendum tersebut memicu adanya ketidakpastian kembali mengenai penanganan krisis hutang zona Euro.
Karena bila sampai ada penolakan rakyat Yunani atas kesepakatan bailout terbaru melalui referendum, ini akan mengancam penyaluran dana bantuan berikutnya bagi Yunani. Ini berarti memperbesar resiko terjadinya default dan penyebaran krisis serta ketidakstabilan pasar keuangan dunia.
Alhasil, berita negatif tersebut membuat Euro masih ‘lampu kuning’ atau rentan terhadap koreksi lebih lanjut padahal besok sudah akan di gelar pertemuan tingkat tinggi para pemimpin negara G-20. Namun demikian bila hasil pertemuan nantinya memberikan finalisasi sepakat terhadap penanganan masalah krisis utang, EUR kemungkinan dapat rally kembali seperti sedia kala.
ADP: Sektor Swasta Menambah 110.000 Pekerjaan Di Bulan Oktober
Sementara data lainnya yang dirilis sebelumnya menunjukkan turunnya rencana PHKpada perusahaan-perusahaan AS di bulan Oktober, setelah sempat mencapai level tertinggi dalam lebih dari 2 tahun di bulan sebelumnya. Berkurangnya PHK pada sektor keuangan dan pemerintah telah mendorong terjadinya penurunan bulan lalu, meskipun pengurangan pekerjaan pada sektor industri masih memperlihatkan jumlah yang cukup signifikan sepanjang tahun ini.
"Angka yang dirilis cukup konsisten, sehingga bisa dikatakan jika tingkat pengangguran konstan," kata Joel Prakken, ketua Macroeconomic Advisors, dalam sebuah wawancara.
Laporan pertumbuhan pekerjaan sektor swasta dari ADP ini keluar beberapa menjelang dirilisnya laporan penting Non Farm Payrolls dari pemerintah, dan seringkali mendorong para ekonom untuk merevisi perkiraan mereka terhadap data NFPtersebut.
Wall Street Optimis Menyambut FOMC
Saham-saham di Wall Street mengawali perdagangan hari Rabu dengan kenaikan cukup tajam, setelah sempat merosot cukup dalam pada 2 sesi sebelumnya, menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve AS. Laporan sektorpekerjaan dari ADP yang mampu melampaui estimasi juga turut menyumbang dukungan positif di lantai bursa.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat lebih dari 100 poin, dengan dipimpin saham BofA dan JPMorgan. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite juga dibuka lebih tinggi dengan masing-masing naik 1,2% dan 0,7%, meskipun untuk pergerakan tahunan masih tertahan di area negatif. Ke-10 sektor kunci S&P diperdagangkan di zona hijau, dengan sektor perbankan dan energi memperlihatkan performa terbaik.
Fokus para investor hari ini tertuju pada konferensi pers Ketua Fed Ben Bernankeyang akan digelar setelah pengumuman keputusan suku bunga Fed, dimana sebagian pelaku pasar memperkirakan jika bank sentral belum akan mensinyalkan tentang stimulus moneter, bahkan jika kemudian terjadi gejolak pada pasar keuangan sekalipun.
Sementara data ketenagakerjaan yang dirilis ADP hari ini menunjukkan jika sektor swasta AS menambah 110.000 pekerjaan di bulan Oktober, yang melampaui ekspektasi pertumbuhan 101.000 pekerjaan dari para ekonom.
Keyakinan di Pundak Bernanke
The Fed akan menghelat pertemuan 2 hari sebelum konferensi pers hari Rabu (02/11). Pelaku pasar tidak mengharapkan revisi suku bunga pekan ini. Mengingat otoritas sudah memberi sinyal bahwa interest rate dekat level nol masih relevan hingga 2013 mendatang. Adapun fokus utama tertuju pada kepastian soal pelonggaran moneter dari bank sentral.
Dalam 6 pekan belakangan, Ben S. Bernanke tidak memberi sinyal apapun terkait kebijakan baru. Merasa gemas dengan sikap sang pemimpin, beberapa anggota bank sentral mulai bersuara lantang. Salah satunya adalah Charles Evans, Presiden Fed Chicago, yang meminta otoritas supaya lebih transparan. Terutama dalam menentukan parameter pengangguran dan inflasi, yang bisa menggeser suku bunga dari kisaran nol persen.
Sementara gubernur lainnya, Daniel Tarullo, menyerukan agar central bank memberlakukan pelonggaran kuantitatif demi menopang ekonomi dan pasar hunian. Sayangnya, mulut Bernanke sama sekali tidak terbuka menyikapi semua masukan kepada institusinya. Ia punya hak untuk bungkam karena Ia adalah bos penentu keputusan.
Meski demikian, pasar bisa menarik kesimpulan dari apa yang akan diucapkan oleh sang chairman. Terutama menyangkut proyeksi ekonomi dalam negeri. Di awal Oktober lalu, Bernanke mengatakan bahwa ekonomi 'mendekati stagnan'. Namun sampai taraf inflasi dan tingkat pengangguran seperti apa, yang bisa membuat Bernanke merilis pelonggaran baru. Sulit untuk mengetahuinya sampai konferensi pers digelar. Apapun keputusan the Fed pekan ini, sentimennya ke pasar akan berdampak lama. Mengingat bank sentral akan 'berhibernasi' sampai musim semi.
GBPUSD: Terkoreksi, Peluang Support di 1.5828 – 1.5753
GBPUSD melanjutkan koreksi pada sesi perdagangan kemarin dan tertahan pada area bullish trendline. Bias GBPUSD saat ini cenderung bullish dan membidik area resistance pada kisaran 1.60274. Hal tersebut juga terkonfirmasi oleh pergerakan CCI dan Stochastic yang saat ini bergerak naik. Pecahnya area resistance tersebut membuka peluang penguatan menuju area 1.61501. Namun waspadai pecahnya area bullish trendline karena dapat memicu koreksi lanjutan menuju area support dikisaran 1.5828 hingga 1.5753.
Benang Kusut Krisis Yunani
Sikap Perdana Menteri George Papandreou mengejutkan banyak pihak. Ia menyerukan referendum nasional guna menentukan sikap negara terhadap klausul bailout Uni Eropa. Sesaat setelah Papandreou merilis putusan kontroversial itu, pasar saham global anjlok tajam. Kinerja cemerlang Wall Street selama 1 bulan ternoda di hari terakhir sesi perdagangan Oktober. Begitu pula dengan performa ekuitas di Eropa dan Asia, semua terpuruk ke zona merah. Apalagi kabar referendum mencuat tidak sampai satu pekan sebelum pertemuan G20.
Beberapa analis pasar mengaku terkejut atas keputusan pemerintah Yunani. Referendum adalah sebuah kemunduran bagi proses penyelesaian hutang, bukan ketegasan sikap. Berikut ini adalah tanggapan beberapa pengamat terkait perkembangan Yunani terkini, yang Kami lansir dari beberapa sumber:
1. David Joy, Chief Market Strategist, Amerprise Financial - Boston
"Saya terkejut, kabar ini datang entah dari mana."
Pertimbangan dari keputusan Papandreou adalah tingkat kesulitan yang tengah dihadapai warga Yunani. Efisiensi nasional saat ini sudah mengikis kesejahteraan mereka, apalagi bila ditambah dengan pengetatan yang lebih dalam. Aksi penolakan pekerja lintas sektoral terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Mulai dari aktifitas transportasi sampai kesehatan vakum ketika demonstrasi merebak. Jika nantinya klausul bailout baru benar-benar diberlakukan, maka tidak bisa dibayangkan betapa berat beban yang harus diterima warga.
2. Jamie Heighway, Market Analyst Western Union Business Solutions - Chicago
"Yunani bisa saja keluar dari euro dan melawan kehendak Jerman dan Prancis, Mereka berhak menentukan takdir sendiri."
Terlepas dari apapun yang terjadi saat ini, fakta menunjukkan bahwa kecemasan telah kembali. Pilihan hanya ada dua, default atau menerima struktur paket bailout baru. Untuk mengetahuinya, Kita harus terlebih dahulu melihat apakah George Papandreou bisa selamat dari mosi tidak percaya anggota parlemen. Kemudian Kita kembali harus menunggu proses referendum, yang konon tidak akan terlaksana sebelum Januari tahun depan! Yang lebih menakutkan adalah, peluang default sekarang lebih besar dibanding sebelum Uni Eropa mencapai kesepakatan pekan lalu.
3. Eric Viloria, Senior Currency Strategist, FOREX.com - New Jersey
"Situasi masih dinamis, jika rencana bailout gugur maka Yunani kemungkinan besar default."
Benar-benar sulit untuk memperkirakan apa yang akan terjadi. Segala sesuatunya sekarang keluar dari skenario, benar-benar berantakan.
4. Daniel Alpert, Managing Director Westwood Capital - New York
"Semua menjadi lebih serius, apa yang terjadi di Yunani bisa diikuti oleh negara Eropa lain."
Portugal, Italia, Irlandia dan Spanyol memiliki masalah serupa. Keempat negara juga tengah disorot dan dalam pengawasan otoritas Eropa. Efisiensi masif dilakukan guna melindungi diri dari kebangkrutan. Kontroversi soal referendum dan mosi tidak percaya di Yunani bisa diimitasi oleh negara lain di wilayah Eropa. Jika demikian adanya, bisa dibayangkan betapa banyak perioder sulit yang harus dihadapi Eropa. Skenario terbaik untuk menghindari kemungkinan ini adalah sikap anti-default dari semua pihak dengan meneruskan wacana bailout.
EURUSD: Koreksi Tertahan, Uji Resistance di 1.3757
Koreksi EURUSD tertahan pada area support dikisaran 1.36069. Secara teknikal saat ini terlihat bias bullish pada EURUSD dan pergerakan harga cenderung menguji area resistance pada kisaran 1.3757. Pecahnya area resistance tersebut membuka peluang penguatan lanjutan menuju area 1.3926 hingga 1.3926. hal tersebut terkonfirmasi oleh kondisi pergerakan indikator teknikal yang saat ini terlihat bergerak naik. Namun waspadai pecahnya support dikisaran 1.3606 karena berpotensi memicu pergerakan berish lanjutan menuju area 1.345.
Short Covering Kuatkan Emas
"Level $1,700/ons merupakan support kuat dan jika emas bertahan di atas level itu maka momentum bagi pergerakan emas untuk menguat," kata trader. Permintaan emas menyusut sejak harga mencapai rekor $1,920.94/ons pada bulan September, katanya. Aktifitas pembelian masih ramai di Singapura, terutama yang berasal dari konsumen Malaysia. Investor Asia Tenggara juga memburu perak sebagai alternatif. Spot perak di $33.35/ons, turun 10 sen dari level penutupan.
Naik Lagi, Angka Pengangguran Eurozone
Sementara angka pengangguran di 27 negara Uni Eropa juga naik menjadi 9,7% dibanding catatan bulan Agustus dan periode sama tahun 2010 (9,6%). Eurostat menyatakan bahwa 23,26 juta di wilayah Uni Eropa tidak memiliki pekerjaan di bulan September. Sebanyak 16,2 juta di antaranya berasal dari wilayah pengguna valuta euro.
Dibandingkan bulan sebelumnya, angka pengangguran naik 174.000 di 27 negara Eropa dan 188.000 di eurozone. Berdasarkan perhitungan year-to-year, unemployment naik sebanyak 215.000 di Uni Eropa dan 329.000 di zona euro. di antara anggota euro, Austria, Belanda dan Liksemburg memiliki jumlah pengangguran paling kecil (masing-masing 3,9%, 4,5% dan 4,8%). Sedangkan rasio pengangguran tertinggi berada di Spanyol (22,6%), Yunani (17,6% di bulan Juli) dan Latvia (16,1% di kuartal II).
Emas dan Komoditi Nikmati Momentum
Emas untuk pengiriman bulan Desember naik $12.30 atau 0,7% ke level $1,724.50 per ons di divisi Comex, Nymex. Kontrak sebelumnya bertahan di $1,711.80 per ons pada sesi Amerika Utara.
Harga emas melonjak di tengah aksi hindar risiko investor. Ketika saham dan minyak dijauhi, logam mulia menjadi primadona seperti biasanya. Kinerja apik juga ditorehkan oleh perak, yang naik 70 sen (2,2%) ke level $33.44 per ons. Namun perak belum berhasil menebus kerugian 4,7% yang tercatat pada sesi Selasa kemarin.
Tidak hanya emas dan perak, komoditi lain juga turut menikmati momentum kegelisahan. Tembaga pengiriman Desember naik 5 sen (1.4%) ke $3.55 per pon. Sedangkan platina bulan Januari melonjak $12.00 (0.8%) ke $1,594.00 per ounce. Palladium pengiriman Desember naik $2.60 (0.4%) ke $637.60 per ons.
Pelemahan indeks dollar juga menyokong kinerja komoditi. Indeks USD terhadap beberapa valuta utama terpantau di 77.222, atau lebih rendah dari catatan sesi Amerika Utara hari Selasa (77.298).
Wen Mungkin Longgarkan Kredit Saat Inflasi Mereda
Indeks manufaktur yang menunjukkan beban manufaktur turun dalam 17 bulan dibulan Oktober, menurut laporan dari biro statistic dan federasi logistic Cina kemarin. Sebuah survey terpisah oleh HSBC Holding Plc dan Markit Economics juga menunjukkan penurunan.
Bank sentral Cina telah menghentikan atau menunda tingkat suku bunga dan persyaratan persediaan perbankan seiring para petinggi menunjukkan resiko bahwa negara-negara kelompok G20 yang akan bertemu di Cannes, Perancis, minggu ini akan gagal untuk mengatasi krisis tersebut.
Inflasi mungkin akan melemah dibawah 5% di bulan November dan Desember, dibandingkan dengan tingginya selama 3 tahun sebesar 6.5% dibulan Juli, dikatakan Zhu Jianfang, pemberi perkiraan paling akurat dari survey Bloombverg News selama 2 tahun.
Petinggi AS Ajukan Pajak Transaksi
Senator Tom Hawkins, seorang anggota partai democrat dari Iowa, dan perwakilan partai, Peter DeFazio, seorang anggota partai democrat dari Oregon, akan memperkenalkan proposal tersebut dalam dewan kehormatan. Proposal tersebut akan memberikan AS sebuah peningkatan peran di debat internasional terhadap pajak transaksi, yang mungkin akan dibahas di pertemuan G20 minggu ini di Cannes, Paris.
“Hal ini secara signifikan akan menaikkan beberapa pendapatan yang diperlukan”, dikatakan Hawkins dalam sebuah wawancara di Washington. “Sejujurnya, saya pikir tidak seorang pun akan merasakannya”.
Pertemuan Uni Eropa dibulan September mengadakan pengajuan pajak transaksi yang akan berlaku di tahun 2014 dan menaikkan pendapatan sekitar $57 miliar Euro (setara dengan $78 miliar) per tahun.
Pengajuan tersebut kemungkian kecil untuk dapat menjadi peraturan: partai republic, yang mengajukan pajak transaksi sebelumnya, memiliki kendali di Gedung Putih. Badan administrasi Barack Obama juga menyuarakan keprihatinan terhadap proposal tersebut dan menolak pengesahan sebelumnya menjelang pertemuan G20 yang akan dibuka pada 3 November.
Emas Siap Rally Bila Krisis ‘Semrawut’
Sampai dengan sesi siang harga spot emas tercatat berada diksiaran $1,724.65/troy ons, naik lebih dari $2.75 dari harga settle sebelumnya. Angka 1700 kini menjadi level support kuat, dan nantinya bila emas terus bertahan di atas level tersebut, pasar akan mendapati momentum rally dari emas.
Dan secara umum emas masih berpeluang melanjutkan rally lantaran logam mulia ini masih akan diuntungkan dari ketidakpastian penanganan krisis utang Eropa. Analis Reuters, Wang Tao memprediksi emas siap membidik resisten $1762 dan $1773 untuk jangka menengah.
Selasa, 01 November 2011
Euro Terperangkap di Bearish Channel
Pada grafik 4 jam, euro keluar dari channel bullish dan terperangkap di dalam channel bearish. Kegagalan meraih MA 50-100-200 dapat menjaga tren bearish. Namun, stokastik dan RSI yang berada di area oversold isyaratkan adanya peluang kenaikan. Meski demikian, diperlukan kenaikan melewati area trendline untuk kurangi tekanan bearish. 1.3750 dan 1.3800 (harga terendah 16 September dan 26 Oktober) adalah resisten. 1.3610 dan 1.3570 (harga terendah 1 November dan 11 Oktober) merupakan support.
Pemulihan Sterling Terbatas
Pada grafik 4 jam, sterling tergelincir keluar dari channel bullish dan kini terperangkap di dalam bearish channel. Pola hammer yang terbentuk dapat sediakan peluang untuk naik, namun kenaikan mungkin terhadang oleh MA 50 dan area down-trendline. Sementara itu, datarnya stokastik dan RSI isyaratkan periode konsolidasi. 1.6000 and 1.6040 (level psikologis dan harga tertinggi 25 Oktober) merupakan resistance. 1.5890 dan 1.5850 (harga terendah 1 November dan tertinggi 14 Oktober) adalah support.
Sarkozy Adakan Pertemuan Darurat Terkait Referendum Yunani
Sarkozy akan melakukan rapat dengan Perdana Menteri Francois Fillon, Gubernur Bank of France Kristen Noyer, Francois Baroin dan Valerie Pecresse, yang menjabat sebagai Menteri Ekonomi dan Menteri Anggaran, serta Menteri Luar Negeri Alain Juppe, menurut pernyataan juru bicara Kepresidenan.
Referendum yang berpotensi merusak upaya penyelesaian krisis hutang zona Euro itu diajukan Perdana Menteri Yunani George Papandreou hanya beberapa hari setelah para pemimpin Eropa menyepakati sebuah rencana yang berisi langkah-langkah untuk mengurangi beban hutang Yunani dan menambah kekuatan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF), guna memastikan kemampuan Uni Eropa dalam menopang negara-negara sekawasan lainnya yang bermasalah.
Juru bicara Sarkozy juga mengumumkan jika Presiden berencana membahas langkah pemerintah Yunani dengan Kanselir Jerman Angela Merkel melalui telepon.
Langganan:
Postingan (Atom)