Senin, 17 Oktober 2011
Emas Dapat Raih 1697
Harga emas terapresiasi menguji resistance yang berada di 1691.20. Akselerasi ke atas resistance tersebut berpotensi mengangkat harga emas hingga ke 1697.06. Namun, stochastic dan CCI telah memberikan indikasi overbought sehingga ada kemungkinan akan terjadi koreksi hingga ke support di 1685.34 sebelum meneruskan pergerakan bullish. Waspadai tembus ke bawah support tersebut karena kemungkinan akan diiikuti oleh koreksi yang lebih dalam hingga ke 1678.78.
GBP/USD: Uptrend, Koreksi Mungkin Terjadi di 1.5785
GBP/USD secara umum masih berada dalam uptrend. Koreksi terjadi menguji support di 1.5785 seiring stochastic dan CCI yang mulai memberikan indikasi jenuh jual. Kemunculan sinyal bullish dari kedua indikator tersebut akan membuka peluang rebound hingga ke resistance di 1.5851, jika support 1.5785 bertahan. Akan tetapi, waspadai tembusnya support tersebut karena kemungkinan besar akan memicu koreksi yang lebih dalam hingga ke support selanjutnya di 1.5720
Euro Lanjutkan Pelemahan Paska Data Ekonomi
Pelemahan berlanjut setelah laporan indikator manufaktur kawasan New York mengalami kontraksi untuk 5 bulan berturut di bulan Oktober.
Terpantau sejauh ini pair currency EURUSD, tertekan -0.73% ke level 1.3776, setelah meraih titik tertingginya hari ini di level 1.3913, dan titik terendahnya di level 1.3766.
Melihat kedepan para pelaku pasar masih menunggu pidato Jurgen Stark , anggota ECB didepan parlemen Eropa urusan Ekonomi dan Moneter, Brussel pada pukul 21.35 WIB.
Earnings Tidak Akan Seburuk Perkiraan
Banyak pengamat memangkas proyeksi pertumbuhan usaha korporasi besar. Pertimbangan utamanya adalah perlambatan ekonomi, khususnya menyangkut masalah hutang Eropa. Namun seorang analis justru berpendapat sebaliknya; mayoritas earnings akan dirilis positif.
"Saya kira pertumbuhan earnings (rata-rata) korporasi besar akan melampaui 14%," ujar Michael McCarthy, Chief Market Strategist, CMC Markets. Kepada CNBC, McCarthy mengungkapkan prediksinya dengan mengacu pada rilis data retail sales Jumat lalu yang positif. Tidak heran jika nantinya earnings korporasi meningkat secara mengejutkan. Data makroekonomi tersebut memang sedikit banyak mampu menjadi indikasi kinerja perusahaan dalam suatu periode.
Analisa McCarthy berlawanan dengan ekspektasi analis yang disurvei Thomson Reuters. Secara rata-rata, analis responden memangkas proyeksi kenaikan pendapatan usaha kuartal III dari 17% menjadi 12,4%.
Angka penjualan ritel September naik dengan gain bulanan terbesar sejak Februari silam (1,1% dibanding Agustus). Sebelumnya indeks ISM manufaktur juga dirilis positif menjadi 51.6 dari 50.6. Idealnya, earnings memang harus sejalan dengan peningkatan kinerja dua data ekonomi kunci tersebut. Sementara saham-saham yang bisa mematahkan ekspektasi analis antara lain Goldman Sachs (GS), Microsoft (MSFT) dan Bank of America (BAC).
Analisa Mingguan (17-21 Okt 2011): Performa Emas & Euro Masih Rapuh
USD/JPY
USD/JPY terombang-ambing antara 76.00-78.00 sebelum terjebak dalam range lebih kecil di tengah dua level tersebut. Tidak ada cara lagi untuk memprediksi tren, mengingat tren teknikal sudah tidak bergerak. Investor sedang hilang kepercayaan dan minat terhadap pasangan mata uang ini, setidaknya sampai nanti ada petunjuk fundamental yang mampu mengarahkan harga!
EUR/USD
Euro mampu menguji level bidikan Saya, 1.3700, pekan lalu kemudian naik sampai 1.3894. Saya melihat resisten kuat di 1.3950 untuk pekan ini. Namun EUR/USD kemungkinan bergerak sideways antara 1.3700-1.3950. Euro sudah menguat akibat kabar komitmen pemimpin Eropa untuk menyelesaikan masalah hutang. Akan tetapi sentimen tidak akan bertahan lama jika tiada aksi konkrit dari tekad tersebut.
GBP/USD
GBP/USD bisa merangsek lebih tinggi dibanding harga saat ini hingga membentuk titik puncak di awal-awal pekan. Saya menetapkan resisten kuat di sekitar 1.5870 sementara support teridentifikasi di area 1.5700. Kami memilih untuk berburu posisi ‘jual’ di pertengahan pekan dengan terlebih dulu mengamati pola reversal atas. Abaikan proyeksi jual Anda bila harga bertahan di atas area 1.5950.
MINYAK MENTAH
Harga minyak mentah WTI naik sampai level tertinggi dalam 3 pekan terakhir. Penguatan terjadi di tengah rilis data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang positif dan momen pertemuan G20. Harga menguat dan ditutup pada level 87.20 di akhir pekan lalu. Tren terlihat kuat, namun Saya masih memperkirakan kenaikan bisa sampai ke atas 90.00 di awal pekan ini, sebelum nantinya kembali terkoreksi. Saya memilih untuk berburu posisi jual setelah tengah pekan, adapun target berada di support 83.00.
EMAS
Harga emas berbalik bullish pekan lalu setelah investor bereaksi terhadap perkembangan krisis Eropa. Beberapa bank sentral seperti Thailand, Bolivia dan Tajikistan giat mengoleksi emas hingga mencapai volume akumulatif 18,2 ton di bulan Agustus. Pekan ini Saya melihat emas kembali menginjak area atas, sekitar level 1695.00. Namun penguatan tersebut kemungkinan mendapat tekanan jual dekat resisten 1700.00. Secara keseluruhan, Saya memperkirakan emas diperdagangkan antara 1650.00-1700.00. Abaikan proyeksi jual Anda jika emas tembus dan bertahan di atas 1700.00.
Harga Spot Emas Menanjak
Pasar saham Eropa dan pasar komoditi lainnya seperti minyak mentah berjangka juga masih bertahan di teritori positif. Emas yang biasanya dilihat sebagai investasi safe haven, akhir-akhir ini bergerak searah dengan aset berisiko, sehingga para analis melihat potensi penguatan Emas lebih lanjut seiring keyakinan telah pulih terutama setelah pembuat kebijakan Eropa berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap krisis utang.
Katalis positif lainnya, Emas fisik yang telah mendapatkan permintaan solid menjelang Diwali festival di India yang merupakan periode pembelian emas signifikan di negara tersebut.
Laporan Morgan Stanley juga melihat potensial bullish Emas, dimana mereka merekomendasikan akumulasi beli Emas di level saat ini.
IMF Optimis Menanti Resolusi Eropa
Keyakinan tersebut dilontarkan oleh John Lipsky, Wakil Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF). "Jelas terlihat adanya risiko," ujar Lipsky kepada CNBC. Tetapi Ia menyerukan supaya semua pihak bisa bersabar menanti paket penyelamatan yang siap dicetuskan pada 23 Oktober mendatang.
Langkah pertama yang diambil terkait dengan pembentukan konsep 'tembok pelindung'. Fungsinya adalah untuk melindungi negara-negara yang tidak mengalami masalah hutang tetapi terdampak oleh krisis kawasan saat ini. Di dalamnya juga mencakup skenario rekapitalisasi perbankan, supaya bank bisa kembali memberi pinjaman untuk memacu pertumbuhan bisnis.
Adapun tujuan utama dari peluncuran paket penyelamatan adalah kesehatan fiskal Yunani. Dalam hal ini, Lipsky melihat otoritas bisa mengambil langkah khusus bagi pemulihan Yunani, di samping alokasi dana bailout dalam jumlah paling besar. "Hal yang terpenting adalah komitmen bersama petinggi Eropa sudah ada," tutup Lipsky.
G20 Siapkan Langkah Kongkrit
Menteri Keuangan Perancis Baroin menunjukkan sikap tegas dengan menyatakan bahwa pembicaraan sedang menuju pada rencana yang lebih konkret untuk mengurangi beban utang Yunani dan mencegah penularan ke negara-negara seperti Spanyol, Italia atau bahkan Prancis dengan cara membantu bank-bank Eropa yang paling rapuh.
Menteri Keuangan AS Geithner mengatakan bahwa sangat mengharapkan keputusan yang tepat bagi krisis Eropa. "Geithner mengulangi penolakannya atas jumlah dana IMF yang berasal dari negara-negara berkembang, namun ia mengindikasikan bahwa Washington akan mendukung penggunaan sumber daya yang ada untuk melengkapi strategi yang dirancang oleh Eropa.
Greenback Manfaatkan Ketidakpastian Eropa
Indeks Dollar, yang mengukur performa Greenback terhadap 6 mata uang utama lainnya, diperdagangkan pada kisaran 76.993, naik dari 76.645 yang ditorehkan pada akhir sesi perdagangan AS hari Jumat.
Euro terpantau merosot ke level $1.3770 atau sekitar 0,8% di bawah harga pembukaan hari ini. Mata uang Jepang juga melemah 0,19% untuk ditawarkan pada kisaran ¥77.25. Sedangkan Pound, Franc dan Aussie rata-rata juga bergerak sekitar 0,5% lebih rendah.
Steffen Seibert, juru bicara Merkel, pada hari Senin memperingatkan bahwa tercapainya solusi untuk menyelesaikan semua masalah yang melanda kawasan Eropa pada pertemuan puncak di Brussels hari Minggu nampaknya hanya akan menjadi "mimpi". Para petinggi terus berjuang untuk mengatasi semua masalah yang ada, namun bukan berarti semuanya akan terselesaikan pada pertemuan nanti, tambahnya.
"Pernyataan Seibert ada benarnya, dan harapan terhadap 'solusi yang komprehensif" mungkin telah sedikit berlebihan, "kata Chris Walker, analis mata uang UBS. "Para pembuat kebijakan mungkin akan cenderung untuk meredam harapan pasar selama beberapa hari ke depan, yang berpotensi mendatangkan resiko kekecewaan yang signifikan."
Emas Menguat di Sesi London
"Emas belum tunjukan daya tarik safe-haven dalam beberapa minggu terakhir," ujar Ong Yi Ling, analis Phillip Futures. "Jika kita melihat aset berisiko lanjutkan reli maka emas berpotensi lewati resisten 1700."
Sementara itu, survey Bloomberg tunjukan dua puluh dari 25 analis prediksi emas akan bullish minggu ini akibat berlarutnya krisis utang Eropa, dan perlambat pertumbuhan ekonomi dunia yang akan tingkatkan permintaan terhadap logam mulia. "Kondisi makro-ekonomi, risiko sistemik dan moneter dunia belum alami perubahan; ini tentunya masih dapat pacu reli emas,” tutur Mark O'Byrne, direktur eksekutif GoldCore Ltd.
Di lain pihak, bank sentral juga masih lanjutkan aksi beli emas. Total pembelian emas oleh Thailand, Bolivia, dan Tajikistan mencapai 18,2 ton di bulan Agustus, menurut data IMF terakhir. “Kejatuhan harga emas merupakan peluang yang baik untuk beli,” ujar Edel Tully, analis UBS.
AS Tolak Rencana Memperkuat Dana IMF
Salah satu sumber G20 mengatakan petinggi dari negara berkembang mendukung penambahan dana senilai 350 milyar dollar pada International Monetary Fund. Menteri Keuangan Timothy Geithner dan mitra dari Kanada serta Australia mengeluarkan respon yang dingin terhadap ide tersebut. Pemegang saham dominan IMF, termasuk AS, Jepang, Jerman dan Cina, merasa dana senilai 380 milyar dollar sudah cukup. "IMF memiliki dana subtansial yang belum tersalurkan," ucap Geithner. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble setuju bahwa krisis hutang zona Eropa harus diselesaikan oleh pihak Eropa sendiri, dan optimis pemimpin Uni Eropa akan menghasilkan rencana yang dapat meyakinkan pasar di pertemuan tanggal 23 Oktober nanti.
Emas Bergerak Di Area Positif
Emas telah gain sekitar $250 sampai hari ini. Beberapa analis mengatakan periode pembelian emas saat ini dikombinasikan dengan penguatan pasar fisik mengindikasikan bahwa aksi beli merupakan yang terkuat sejak tahun 2009. Spot emas di $1,680.20/ons, naik 40 sen, perak di $32.28/ons, naik 12 sen dan palladium di $623/ons,naik $2. Platinum di $1,547/ons, turun $5 dari level penutupan.
Wall Street Pekan Ini: Earnings Dulu, Baru Eropa
Earnings Q3: Beda Sektor, Beda Performa
Perusahaan asal Amerika akan membuka kran data pendapatan bulan ini. Kemudian disusul oleh korporasi berbasis zona Eropa dan wilayah Asia. Sektor perbankan dipastikan terdampak oleh kemunduran ekonomi lintas benua sepanjang kuartal III lalu. Namun seberapa besar krisis ekonomi kali ini berpengaruh terhadap kinerja emiten manufaktur dan jasa?
Pelaku industri yang pertama kali terimbas perlambatan ekonomi adalah produsen bahan baku dan komoditi. Material alam adalah komponen utama yang menopang berbagai lini industri di dunia. Tidak heran bila produsen sektor ini akan menjadi pihak pertama yang merasakan efek krisis sistemik Eropa. Industri alumunium misalnya, jika permintaan terhadap bahan baku ini anjlok, maka bisa diasumsikan bahwa ada yang salah dengan industri otomotif, permesinan hingga pesawat terbang (pengguna alumunium terbesar).
Untuk urusan produksi bahan baku, Alcoa Inc (NYSE:AA) adalah pemain utama. Meski tingkat permintaan terhadap produknya dari Eropa anjlok selama kuartal III, Alcoa masih mampu melipatgandakan earnings hingga tiga kali lipat dibanding jumlah yang mereka dapat tahun lalu. Permintaan besar dari China berkontribusi besar bagi tingkat pendapatan Alcoa yang menembus $172 juta. Pos revenues juga terpantau naik sebanyak 21% menjadi $6,4 miliar. Sayangnya catatan itu tidak cukup menumbuhkan optimisme investor. Harga saham turun pada sesi perdagangan non-reguler pasca data diterbitkan. Pemodal melihat peningkatan earnings tidak cukup untuk mengulang perolehan laba yang dicetak pada kuartal sebelumnya, khususnya di tengah potensi resesi double-dip kali ini. Produsen material lain diprediksi merilis hasil kinerja yang tidak jauh berbeda dibanding Alcoa dalam beberapa pekan mendatang. Seandainya tingkat pendapatan tidak merosot, beberapa korporasi diyakini tetap harus memangkas outlook untuk kuartal berikutnya.
Situasi lebih buruk bahkan harus dihadapi emiten perbankan Amerika. Jika tahun lalu bisa melaba dari perbaikan performa operasional, tidak demikian halnya dengan pencapaian kuartal III 2011. Beberapa analis Wall Street bahkan berani bertaruh bahwa pemain besar sektor perbankan siap merugi tahun ini. Bisnis investasi obligasi dan komoditi diyakini menjadi titik lemah operasional bank-bank AS. Meski tetap mendapat pemasukan dari biaya adaministrasi dan penyimpanan, bank tidak leluasa menggenjot pendapatan dari strategi komersial. Geliat sektor perbankan jauh lebih pasif akibat berbagai masalah ekonomi lintas benua, Yunani dengan masalah moneternya dan AS dengan konflik soal plafon hutang dan defisit yang tidak kunjuang tuntas.
Berkaca pada asumsi tadi, tidak heran bila nantinya pelaku pasar melihat perbankan besar tidak menghasilkan apa-apa selama triwulan III. Goldman Sachs Inc bahkan disebut rawan merugi untuk kali ke dua sejak krisis finansial besar 2008 lalu. Untuk mendapat konfirmasi lebih jelas mengenai kinerja perbankan, Wall Street bisa berpedoman pada rilis earnings JPMorgan Chase &Co Kamis besok. Raksasa keuangan seperti Citigroup Inc, Bank of America Corp dan Goldman Sachs menyusul kemudian. Sedangkan dari Eropa, parameter kinerja sektoral bisa dilihat dari sejauh mana Deutsche Bank AG, perusahaan Jerman, bertahan di tengah badai krisis kawasan (earnings 25 Oktober) .
Sabtu, 15 Oktober 2011
Peluang Buy on Dips USDJPY
Bias intraday masih bullish di jangka pendek terutama jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 77.50, menguji area resisten 77.85.
Support terdekat tampak di area 76.60, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas, namun selama harga mampu bertahan diatas area 76.30 skenario bullish intraday masih utuh.
Bloomberg: Pelaku Pasar Masih Bullish di Emas
Penguatan Emas untuk hari kedua berturut masih terpicu oleh kecemasan krisis utang Eropa dan meningkatnya permintaan Emas fisik menjelang festival religius di India, secara keseluruhan Emas memasuki tahun ke-11 dalam kondisi trend bullish secara berturut-turut dalam periode tahun tersebut, dengan rekor tertinggi di level $1923 pada 6 September lalu.
Semenjak meraih rekor tertinggi, Emas telah anjlok tajam membukukan pelemahan terbesar hingga 20%, penurunan terbesar dalam 3 tahun terakhir. Melihat kedepan, menurut survey Bloomberg sebagian besar pelaku pasar masih mengekspektasikan emas untuk menguat pekan depan, terakhir kalinya hasil survey menunjukkan para trader dan analis sangat bullish, Emas meroket 21 persen ke titik all time highnya dalam 8 minggu.
Beberapa bank sentral juga tampak melakukan akselerasi pembelian Emas, diantara lain Thailand, Bolivia, dan Tajikistan secara total telah membeli emas hingga 18.2 ton, berdasarkan data IMF yang terakhir.
Wall St Cemerlang Di Akhir Pekan
Indeks Dow Jones Industrial Average berhasil melakukan rally dan melesat lebih dari 100 poin di awal sesi, dengan saham Alcoa dan Hewlett-Packard mencatat kenaikan terbesar di antara saham-saham blue-chip lainnya.
S&P 500 dan Nasdaq Composite juga bergerak lebih tinggi dengan masing-masing mengumpulkan 1,26% dan 1,33%. Seluruh sektor S&P diperdagangkan pada teritori positif dengan dipimpin sektor energi dan teknologi.
Data ekonomi AS yang dirilis Departemen Perdagangan hari Jumat memperlihatkan penjualan ritel bulan September yang tumbuh lebih baik dari perkiraan dengan 1,1%, yang merupakan rebound terkuat dalam 7 bulan terakhir. Angka bulan sebelumnya juga direvisi naik menjadi 0,3%. Sementara para ekonom dalam sebuah survey memperkirakan penjualan hanya akan mencatat kenaikan 0,7%.
Bursa Eropa Tertopang Harapan G20
Para investor berharap, khususnya rapat tersebut dapat memberikan detail rencana rekapitalisasi bank regional dan juga peningkatan kapasitas pinjaman talangan IMF.
Sentimen positif ini diekspektasikan berlanjut pada indeks saham Wall Street, meskipun lembaga pemeringkat S&P telah memangkas peringkat kredit Spanyol dari AA- dari sebelumnya AA. Meski demikian indeks saham Spanyol IBEX 35, terpantau melorot 0.9% underperform dibanding saham eropa lainnya.
Selain itu lembaga pemeringkat lain Fitch Rating juga turut mendowngrade 4 bank Eropa, diantara lain Lloyds Banking Group, dan Royal Bank of Scotland serta UBS. Lloyds Banking Group terpantau melorot 1%, sementara BNP Paribas melemah 3.7%, dan Deutsche bank anjlok 2.1% dan UBS turun 0.9%.
Jumat, 14 Oktober 2011
Retail Sales Perkuat Kinerja Wall Street
Laporan penjualan ritel naik sebanyak 1,1% pada bulan September lalu. Dow Jones Industrial Average naik 134 poin ke 11,526. Sementara futures S&P500 juga melonjak 15,80 poin ke 1,213.70. Nasdaq berhasil meraup gain 27 poin untuk bertengger di 2,353.
Channel Bullish Menjaga Momentum GBPUSD
Bias intraday masih bullish sejak terpicu momentum bullish akibat false breakdown dibawah 1.5330. Bagaimanapun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.5865 untuk melanjutkan skenario bullish mengincar area 1.5925 di jangka pendek.
Support terdekat ada di area 1.5795, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut membuka peluang koreksi kebawah menguji area 1.5685 namun hanya pelemahan dibawah area 1.5645 baru bisa mengancam skenario bullish intraday saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)