Kamis, 18 Agustus 2011

Emas Masuki Range Trading baru


Emas semakin meroket memasuki range trading yang baru, diperkirakan kisaran trading Emas akan berada di level $1750 hingga $1850 per troy ons seiring pembeli safe haven semakin khawatir terhadap prospek dollar dan Euro setelah mata uang lainnya.
Terpantau sejauh ini Emas telah menanjak sebesar 1.45% diperdagangkan di level $1816.80 per troy ons setelah meraih titik tertingginya di $1821.11 per troy ons.
Kenaikan Emas semakin terpicu setelah Morgan Stanely memprediksi pertumbuhan ekonomi AS hanya mampu meraih laju 3.9% di 2011 turun drastis dari estimasi sebelumnya 4.2%. Ekspektasi untuk 2012 juga dipangks dari 4.5% menjadi 3.8%, disamping itu para investor semakin ketakutan setelah Bank tersebut memperkirakan AS dan Eropa semakin dekat dengan jurang resesi.
Pelambatan tidak hanya di AS maupun Eropa, setelah Deutsche Bank memangkas pertumbuhan ekonomi China untuk 2011 menjadi 8.9% dari estimasi sebelumnya 9.1% dan memprediksi pertumbuhan 2012 hanya bertahan di laju 8.3% vs 8.6%. Negara barat sementara cukup bergantung pada pertumbuhan ekonomi China untuk mendorong ekspor ke negara tersebut sehingga pelambatan China juga berimbas pada pelambatan negara barat seperti AS maupun Eropa yang sudah terlilit problem hutang.
Katalis positif lain bagi Emas adalah laporan inflasi AS selama bulan Juli yang melampaui ekspektasi, inflasi naik 3.6% year-on-year sementara inflasi inti menjadi 1.8%, kenaikan inflasi yang lebih tajam ini menambah tekanan beli Emas seiring para investor menggunakan Emas sebagai alat lindung nilai inflasi meskipun inflasi inti masih dibawah target Federal Reserve sebesar 2%, tapi berarti juga The Fed masih mendapatkan lampu hijau untuk tetap mempertahankan suku bunga AS di level rendah. Selama suku bunga bertahan di level rendah, Emas pun makin bersinar. 

Fed Cemaskan Perbankan Eropa

Federal Reserve kini cermati situasi unit bank Eropa yang ada di AS; ini tentunya isyarat munculnya kecemasan krisis utang zona-euro dapat merembet ke sistem perbankan AS, menurut laporan Wall Street Journal. Industri pasar uang AS yang berkapitalisasi $2,5 triliun, supplier kebutuhan pendanaan jangka pendek bagi bank, telah jauhi zona-euro dalam beberapa bulan terakhir akibat keprihatinan mulai tidak terkendalinya krisis utang. Masalah pendanaan perbankan Eropa sepertinya cukup jelas paska sulitnya fasilitas interbank lending Eropa. Salah satu bank Eropa bahkan terpaksa meminjam $500 juta dari ECB dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Terlihat perubahan dramatis, cabang bank asing di AS kini berikan pinjaman dollar kepada afiliasi-nya di luar negeri untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, menurut data Fed. Fed of New York telah meminta informasi lebih mengenai kemampuan pendanaan perbankan yang beroperasi di AS. Fed cemas dengan kondisi perbankan Eropa, menurut petinggi Fed of New York yang menjadi nara sumber WSJ.

Sementara itu, sektor perbankan Eropa kembali terpuruk dengan Deutsche Bank dan Barclays anjlok masing-masing sebanyak 4,8% dan 8,6%.

Permintaan Emas Di India & China Masih Tinggi


Penguatan Emas sejak awal tahun dilanjutkan kembali di triwulan kedua 2011 dimana permintaan Emas global mencapai total 919.8 ton, atau senilai $44.5 milyar sebagian besar dikuasai oleh India dan China. Kedua pasar tersebut menyumbang sekitar 52% permintaan emas batangan dan emas koin dan 55% permintaan perhiasan global, berdasarkan laporan World Gold Council hari ini.
 
Permintaan Emas dari Q2 2011 hingga akhir tahun diprediksi masih tinggi, disebabkan oleh faktor berikut ini:
 
  1. Meskipun harga emas sudah terlampau tinggi, permintaan China dan India tumbuh masing-masing 38% dan 25% selama Q2 2011 dibandingkan periode yang sama di 2010. Pertumbuhan permintaan ini diperkirakan masih berlanjut akibat kenaikan kemakmuran ekonomi, serta level inflasi yang cukup tinggi serta faktor musiman pembelian emas di musim kawin.
  2. Imbas dari krisis utang sovereign Eropa, downgrade rating kredit AS, tekanan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang rapuh di negara Barat berpotensi memacu kenaikan permintaan investasi.
  3. Bank sentral kemungkinan masih menjadi pembeli Emas utama dan menyimpan untuk jangka panjang, sepanjang Q2 2011 Bank Sentral telah mendiversifikasi reserve nya ke Emas sebanyak 69.4 ton.
 
Dari sisi supply, Persedian Emas di Q2 2011 sebesar 1,058.7 ton telah menurun sekitar 4% dibanding periode yang sama di tahun 2010, sebagai imbas dari pembelian bank sentral.

GOLD: Berpeluang Bullish, Segera Uji Area 1,812.72

Pergerakan emas pada grafik 1 jam-an terlihat membentuk formasi symmetrical triangle dimana ada peluang emas akan meneruskan pergerakan bullishnya. Pecahnya resistan 1794.60 berpotensi akan membawa emas menguat kembali dan bergerak menuju resistan 1812.72. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Waspadai jika emas tertahan dibawah resistan 1794.60 dimana ada peluang emas akan terkoreksi kembali ke support 1778.88.


Cermati, GBP Rawan Koreksi Jelang ‘Retail Sales’


 Hingga sesi instirahat siang di hari Kamis, Sterling (GBP) masih bertengger kokoh di atas level $1.65 terkait investor masih banyak yang menutup posisi short mereka (short-covering) setelah harga dinilai sudah rendah akibat mengecewakannya angka tenaga kerja Inggris dan rilisan minutes dari BoE.
Pasar menilai meskipun minutes BoE memang dovish, namun pasar sudah memperkirakan sebelumnya bahwa Bank Sentral Inggris (BoE) tidak akan menaikkan suku bunga untuk waktu yang lama.
 
Dan minutes kemarin hanya mengumumkan apa yang telah diketahui oleh pasar sebelumnya, dan tidak ada petunjuk yang baru.
 
Namun dengan kuatnya GBP yang saat ini di area $1.6520-an, para investor tetap meragukan kelanjutan apresiasi Pound, mengingat masih suramnya prospek pertumbuhan ekonomi Inggris dan meningkatnya spekulasi tentang pelonggaran kuantitatif lebih lanjut.
 
Dan fokus pasar hari ini tertuju kepada data ekonomi penjualan ritel Inggris (retail sales) yang diekspektasi angkanya menurun bila dibanding periode sebelumnya. Koreksi bisa terjadi bila angka tersebut muncul menurun sesuai ekspektasi pasar.

Sterling Analysis : Jenuh Beli (Stochastics), Targetkan Support di 1.6474

Pergerakan pound masih dalam pergerakan bullish setelah kemarin menyentuh area 127.2% Fibonacci. Hari ini pound terlihat terkoreksi kebawah. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana pound cenderung akan melemah sampai support 1.6474 hingga garis tren. Waspadai jika pound menembus resistan 1.6573 dimana ada potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistan 1.6699


Euro Analysis : Terlihat Uji 1.4400, Potensial Menuju 1.4318

Euro saat ini terlihat sedang menguji support 1.4400. Secara teknikal indikator stochastic dan CCI berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya support 1.4400 dan garis tren berpotensi akan membawa euro melemah dan jatuh lebih dalam lagi menuju support 1.4318. Sebaliknya jika harga tertahan di atas support 1.4400 maka ada potensi euro menguat kembali dan bergerak ke atas menuju resistan 1.4494.


Sterling Keruk Untung Dari Short-Covering


 Meskipun terkoreksi tipis, Sterling secara umum masih bercokol di kisaran kuatnya di hari Kamis setelah rebound hingga ke level tertinggi 3½-bulan ke level $1.6590.
Masih kokohnya GBP ini lantaran para investor mengambil langkah menutup posisi short mereka atau disebut denganshort-covering setelah harga merosot hingga ke kisaran akibat mengecewakannya angka tenaga kerja Inggris dan rilisan minutes dari BoE.
 
Rally GBP juga mendapat dukungan dari berita pembelian lembaga kliring Inggris terkait adanya kesepakatan merger dan akuisisi.
 
Dan hari ini perhatian pasar kembali akan digelisahkan oleh data ekonomi penjualan ritel Inggris yang diekspektasi angkanya menurun bila dibanding periode sebelumnya.
 
Dengan kuatnya Sterling yang saat ini bergerak di area $1.6520, para investor tetap meragukan kelanjutan apresiasi Pound, mengingat masih suramnya prospek pertumbuhan ekonomi Inggris dan meningkatnya spekulasi tentang pelonggaran kuantitatif lebih lanjut.

Peluang ! Emas Konsolidasi Setelah 3-Hari Rally


Harga emas dunia bergerak konsolidasi di sesi perdagangan Asia hari Kamis karena pasar mengambil nafas sejenak setelah reli selama tiga hari.
Namun sinyal atas meningkatnya inflasi dunai dan minimnya solusi yang jelas untuk krisis hutang zona euro, menyebabkan pergerakan komoditas ini menjadi kuat. Spot emas di perdagangan pagi bergerak flat di kisaran $ 1789, menurun sekitar 2% dari rekor pekan lalu pada $ 1814.55.
 
Logam mulia ini awalnya melesat dan nyaris mencapai $1800 per ons setelah data produsen inti AS naik tajam dalam enam bulan terakhir hingga bulan Juli.
 
Profit taking kemudian terjadi setelah mayoritas pasar mengabaikan berita bahwa Presiden Venezuela Hugo Chavez berencana menasionalisasi sektor emas negara, termasuk ekstraksi dan pengolahan, dan menggunakan produksi untuk meningkatkan cadangan devisa negara.

Jangka Pendek, Emas Bidik $1.800


 Secara teknikal emas siap menguji level resistance di $1,800/ons, menurut Barclays Capital. Harga logam mulia terdorong oleh kecemasan atas kondisi fiskal Eropa dan pertumbuhan global yang melamban.
Emas dipilih sebagai investasi yang lebih aman di tengah gejolak perekonomian. Emas sempat menyentuh rekor tinggi di $1,814.89/ons awal bulan ini. "Jika emas menembus level ($1,800/ons), target selanjutnya di $1,930/ons." Perak, yang menurut beberapa analis merupakan logam mulia berperforma terbaik tahun ini, menguat bersamaan dengan emas. "Untuk jangka pendek, perak akan menyentuh level tinggi di $40.40/ons, dengan target selanjutnya di $42.25/ons," katanya. Spot emas di $1,787.80/ons, turun $1.20 dan perak di $40.13/ons, turun 10 sen dari level penutupan lalu.

Fisher: FOMC Mengesampingkan Dunia Usaha

 Federal Reserve tidak seharusnya berjanji untuk menahan tingkat suku bunga pada level sangat rendah selama 2 tahun karena dunia usaha saat ini mempunyai sedikit insentif untuk kembali bergerak dan memulai berbelanja serta mempekerjakan tenaga kerja baru, ucap salah satu pejabat Fed yang menentang pada hari Rabu. Richard Fisher, presiden Fed bagian Dallas, mengatakan bahwa kebijakan akomodatif Fed saat ini hanya berdampak kecil karena dunia usaha terlalu takut akan kebijakan pemerintah di masa yang akan datang, terutama pasca debat batas hutang. Dengan menahan biaya modal hingga pemilu mendatang, tidak ada insentif untuk investasi dan berekspansi saat ini, ucapnya Fisher juga menolak konsep bahwa bank sentral akan membiarkan bursa saham untuk naik secara signifikan tanpa pengetatan kebijakan namun akan melonggarkan kebijakan apabila terjadi koreksi pada bursa saham.

Rabu, 17 Agustus 2011

Plosser Ingin Fed Naikan Bunga Sebelum Pertengahan 2013


 Presiden Fed of Philadelphia, Charles Plosser, katakan Fed mungkin perlu naikkan suku bunga sebelum pertengahan 2013 dan tegaskan pembuat kebijakan harus menunggu untuk melihat performa ekonomi sebelum berjanji menahan kebijakan suku bunga rendah selama dua tahun. Dollar kurangi pelemahan atas komentar Plosser, dengan EUR/USD kini diperdagangkan 1.4460, tergelincir dari level tinggi harian 1.4516
"Fed jalankan kebijakan yang tidak tepat pada waktu yang salah," tuturPlosser kepada Bloomberg. Ini merupakan komentar pertama Plosser setelah pertemuan Fed terakhir putuskan untuk berikan stimulus. Plosser utarakan belum jelas apakah ekonomi perlustimulus tambahan, terutama dengan naiknya inflasi dan turunnya tingkat pengangguran dari rekor.
Charles Plosser, Richard Fisher, dan Narayana Kocherlakota menentang komitmen Fed untuk pertahankan kebijakan suku bunga rendah setidaknya hingga pertengahan 2013, seraya utarakan mereka lebih suka pertahankan janji “kebijakan suku bungarendah untuk sementara waktu.

Suramnya Ekonomi Dapat Paksa ECB Tahan Suku Bunga

Perlambatan ekonomi Eropa kini timbulkan ancaman resesi dan dapat mencegah European Central Bank untuk naikkan suku bunga lagi tahun ini. 17 negara yang gunakan mata uang euro akan kesulitan jaga momentum pemulihan setelah GDP zona-euro hanya tumbuh 0,2% di kwartal kedua, terendah dalam 2 tahun terakhir. Ekonomi Prancis bahkan stagnan sedangkan Jerman, ekonomi terbesar Eropa, hanya catatkan pertumbuhan 0,1%. 

"Perlambatan akan berlangsung untuk sementara dan kecemasan resesi dapat kembali dalam beberapa bulan ke depan," tutur Valli, ekonom UniCredit. "Ini akan paksa ECB untuk tidak naikkan suku bunga tahun ini." Prospek Eropa cukup suram di tengah gencarnya kebijakan pengetatan fiskal mulai dari Irlandia hingga Italia di tengah perlambatan permintaan global. ECB, yang telah naikkan bunga 2x menjadi 1,5% tahun ini, minggu lalu terpaksa membeli obligasi pemerintah Italia dan Spanyol untuk hentikan penyebaran krisis utang.

Aktivitas manufaktur Eropa bahkan berkurang ke level terendah dalam dua tahun terakhir. “Data PMI minggu depan dapat berikan petunjuk apakah perlambatan akan berubah menjadi kontraksi,” ungkap ekonom Markit, Chris Williamson. "Ini tentunya dapat ubah outlook suku bunga ECB.”

"Fokus sekarang adalah outlook ekonomi pada kuartal ketiga, dan pertanyaan adalah apakah pertumbuhan stabil di level saat ini atau turun lebih dalam," papar Jens Sondergaard, ekonom Nomura International, yang prediksi ECB mungkin akan ambil sikap wait-and-see hingga penutupan tahun 2011.

GOLD: Potensi Bullish Bertahan, Waspadai 1,814.55

Pergerakan emas saat ini berada di bawah resistan dan berpotensi tertahan kuat. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada potensi emas terkoreksi ke bawah menuju support 1765.52. Waspadai jika resistan 1789.83 ditembus dimana emas cenderung akan meneruskan pergerakan ke atasnya menuju resistan 1814.55.


Emas Tembus Diatas $1790 Seiring Kekhawatiran Krisis Utang Zona Eropa


Daya tarik safe haven masih tinggi setelah pertemuan Jerman dan Prancis kemarin gagal meredakan kekhawatiran krisis utang sovereign Eropa yang masih berlanjut, sejauh ini harga kembali dekati level psikologis $1800 per troy ons paska meeting Angela Merkel dan Sarkozy.
 
Kedua pemimpin negara tersebut mengusulkan sebuah dewan Eropa baru untuk meningkatkan tata kelola zona kawasan Eropa dan merencanakan untuk memperkenalkan pajak transaksi keuangan pada bulan September, namun mereka mengesampingkan penambahan kapasitas dana bailout yang berpotensi menyebar ke Italia, Spanyol dan Prancis.
 
Selain itu mereka juga menolak menerbitkan obligasi Euro, dengan mengatakan bahwa obligasi tidak akan menyelesaikan masalah utang blok Eropa, berimbas pada kekecewaan investor atas prospek ekonomi global sehingga mendorong Emas menguat lagi. 

Emas Rally, Acuhkan Niat Baik ‘Sarkozy-Merkel’


Harga emas dunia kembali menguat di hari Rabu seiring meningkatnya ketidakpastian pasar setelah pemimpin Perancis dan Jerman menyebutkan mereka akan mendorong terbentuknya pemerintahan bersama dalam menerapkan kebijakan ekonomi.
Emas terlihat melanjutkan rally di tengah kekhawatiran baru tentang krisis hutang Eropa setelah Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengusulkan bahwa semua 17 negara zona euro harus berkomitmen untuk menstabilkan keuangan dan menulis tujuan bersama menjadi undang-undang konstitusional mereka paling lambat pada musim panas 2012.
 
Secara teknikal indikator stochastic dan MACD pada grafik per jam masih terlihat menopang emas untuk melanjutkan rebound ke resiten 1800.00 hingga 1814.55, tertinggi 11 Agustus lalu.   
 
Sementara koreksi minor akan terbatas berdasarkan Fibonacci di area 1780 dan 1768 yang merupakan batasan Fibonacci 50%.

Gambaran Pesimis Batasi Sterling


Sterling masih bertengger kokoh di kisaran kuatnya terhadap Dollar AS dan Euro di hari Rabu pasca rilis data ekonomi kemarin yang menunjukkan angka inflasi Inggris naik tipis di bulan Juli.
Tingkat inflasi tumbuh 4,4% di bulan Juli, dan menurut Kantor Statistik Nasional, kenaikkan terkait sektor perbankan menaikkan bebean biaya, sementara peritel memangkas harga penjualan saat memasuki musim panas.
 
Menurut Adrian Schmidt, analis valas pada Lloyds Banking Group, data tersebut tidak jauh dari perkiraan dan kebijakan BoE, sehingga tak ada alasan untuk berharap adanya peluang kenaikan suku bunga dari angka-angka tersebut.
 
Schmidt juga menilai bahwa Cable nampak masih akan terperangkap di dalamrange perdagangan saat ini. Namun demikian pandangan dovish terhadap kebijakan moneter Inggris nampaknya tetap akan membatasi pergerakan Pound hari ini.
 
GBP kini bergerak di area $1.6438 setelah rebound hingga ke $1.6451, namun masih dibawah level tertingi hari Selasa kemarin di $1.6476.

Pasca GDP, Hindar Resiko Selimuti Euro


Pada sesi siang di hari Rabu, mata uang Euro terpantau bergerak stabil di area $1.44 dan masih di kisaran negatif setelah merosot dari tertinggi kemarin di level $1.4471.
Pelemahan EUR terutama akibat rilisan fundamental ekonomi yaitu data GDP dari Jerman dan Zona Eropa kemarin muncul dibawah ekspektasi pasar. Buruknya angka tersebut langsung memicu kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi, sehingga mendorong terjadinya aksi hindar resiko di pasar dan meningkatkan permintaan terhadap mata uangsafe haven seperti Franc Swiss, Yen Jepang juga termasuk Dollar AS.
 
Sementara hasil dari pertemuan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel ternyata tidak bisa meredam kekhawatiran investor tentang kemampuan pemimpin Eropa untuk mengatasi penyebaran krisis utang.
 
Secara keseluruhan meski EUR masih terbilang kokoh, hari ini pasar masih diliputi suasana sentimen nagatif. Pasar masih khawatir dengan merebaknya lagi penyebaran krisis utang di Eropa. Maka koreksi Euro kemungkinan bisa berlanjut lagi dan bahkan bisa lebih dalam lagi begitu muncul sentimen negatif di pasar.
 
Dan hari ini fokus pasar kembali tertuju pada data ekonomi angka inflasi di kawasan Eropa, Angka inflasi tersebut diperkirakan mengalami penurunan di bulan Juli.

Sterling Analysis : Sinyalkan Bullish Kuat, Coba Resistance di 1.6474

Pergerakan pound terlihat menguat tajam dan saat ini berada di resistan kuat dan ada peluang untuk mencoba menguji resistan 1.6474. Jika harga berhasil menembus resistan maka pound cenderung akan bergerak ke atas menuju resistan 1.6573. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada potensi pound akan melemah dan bergerak ke bawah menuju support 1.6388 hingga ke garis tren.


Euro Analysis :Terlihat Uji 1.4400, Berpotensi Ke Atas

Euro terlihat sedang menguji resistan 1.4400 jika Euro berhasil menembus maka resistan 1.44942 berpotensi akan menjadi target pergerakan ke atas. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish dimana ada peluang Euro akan melemah sampai ke support 1.43184.