Jumat, 07 Desember 2012

Laporan Tenaga Kerja AS Hijaukan Wall Street

Laporan Tenaga Kerja AS Hijaukan Wall Street Bursa saham AS menguat, menyusul rally 2 harian pada indeks Standard & Poor’s 500, pasca data pemerintah yang menunjukkan perusahaan menambah pekerja lebih dari perkiraan dan tingkat pengangguran turun diluar dugaan.
“Laporan tenaga kerja itu bagus,” ucap Michael Mullaney kepala bagian investasi pada Fiduciary Trust di Boston. “Payrolls masih belum mencapai 250,000, namun lebih baik daripada ekspektasi. Data tersebut mematahkan ekspektasi orang banyak bahwa Sandy dan fiscal cliff dapat berdampak pada sektor tenaga kerja.”

ECB Berdebat Mengenai Pemangkasan Suku Bunga

ECB Berdebat Mengenai Pemangkasan Suku Bunga Salah satu pejabat European Central Bank pada hari Jumat mengatakan ECB berdebat serius mengenai pemangkasan tingkat suku bunga pekan ini dan mungkin akan memangkas tingkat suku bunga tahun depan jika perekonomian zona euro tidak membaik. Bank sentral Jerman dan Austria mengatakan kemungkinan tidak akan ada kemajuan, memperkirakan pertumbuhan stagnan di tahun 2013. ECB mempertahankan tingkat suku bunga pada hari Kamis, namun anggota Dewan Kebijakan menggelar diskusi mengenai pemangkasan tingkat suku bunga dari rekor rendah saat ini 0.75%.
Jozef Makuch, salah satu anggota dewan, menyebutkan debat tersebut sangat sesrius. "Jika situasi tidak membaik, dan kemungkinan kecil adanya kemajuan yang signifikan, mungkin ada perubahan tingkat suku bunga tahun depan," ucap Makuch, yang juga merupakan gubernur bank sentral Slovakia.

Sentimen Konsumen AS Turun

Sentimen Konsumen AS TurunBuruknya kerusakan yang diakibatkan oleh badai Sandy di pesisir timur AS sepertinya berhasil mengurangi optimisme konsumen. Ini terlihat dari turunnya indeks sentimen konsumen ke level 74.5 untuk bulan Desember; lebih rendah dari prediksi 82.4 dan publikasi sebelumnya 82.7. Indeks Dow Jones kurangi penguatan setelah data dirilis. Dow kini diperdagangkan 13096, coba menjauhi level tinggi harian 13139.

2013, China Temukan Momentumnya Lagi

2013, China Temukan Momentumnya LagiKabar baik bagi mitra dagang negeri tirai bambu. Laju perekonomian China diyakini membaik mulai tahun depan berkat pelonggaran moneter agresif yang diambil pemerintah Beijing. 
Pertumbuhan ekonomi China tahun 2013 diperkirakan mencapai 8,2% atau di atas ekspektasi pertumbuhan tahun 2012 yang sebesar 7,7%. Faktor utama dari kalkulasi tersebut tak lain adalah harapan akan munculnya kebijakan moneter super longgar dari pemerintah pusat. Demikian hasil studi Chinese Academy of Social Sciences (CASS).
Dalam hasil penelitian 'buku biru'-nya, CASS melihat ada kemungkinan pemerintah melakukan aksi agresif untuk menolong perekonomian. Di antaranya adalah dengan menaikkan anggaran belanja dan memangkas pajak-pajak yang dianggap menghambat gairah ekonomi. Pemerintah China sendiri belum merilis proyeksi GDP resmi untuk tahun 2013, namun status CASS sebagai lembaga peneliti andalan negara dianggap cukup valid untuk memberikan kisi-kisi ekonomi dari kacamata pemerintah. "Kami sangat optimis dengan apa yang akan terjadi tahun depan. Namun China harus mewaspadai risiko dan mempersiapkan kebijakan antisipatif," demikian ulasan CASS.
Rekomendasi lembaga tersebut sejalan dengan rencana pemerintah pusat untuk mematok rencana ekonomi yang lebih mumpuni tahun depan. Di dalamnya termasuk memberi ruang bagi pergerakan harga produk dasar dan meningkatkan reformasi pajak berbasis pertambahan nilai. Otoritas juga berencana mengatur pasar perumahan sekaligus merombak badan usaha milik negara (BUMN), sebagaimana dikatakan oleh pemimpin Partai Komunis berkuasa, Xi Jinping.
Di penghujung tahun 2012, mulai tampak beberapa sinyal pemulihan penting di negara China. Salah satu indikator yang kinerjanya menonjol adalah survei Purchasing Managers Index (PMI). Laporan PMI awal pekan ini memperlihatkan bahwa performa sektor menufaktur terus membaik dalam level yang sangat cepat. "China masih memiliki ruang untuk melakukan manuver kebijakan yang lebih mendukung perekonomian," demikian urai CASS dalam rilisnya.
Pertumbuhan ekonomi tahunan China merosot jadi 7,4% di kuartal III ini. Laju perekonomian sudah melambat selama 7 triwulan berturut-turut sehingga memicu kecemasan pelaku bisnis global. Namun perekonomian diperkirakan tumbuh sampai akhir kuartal IV 2012, seiring meningkatnya kativitas bisnis di bulan Oktober dan September. Pelonggaran moneter berantai yang diberlakukan pemerintah Beijing selama beberapa bulan terakhir terbukti mampu menggenjot gairah bisnis. CASS memperkirakan inflasi China naik ke 3,3% tahun depan, dengan pertumbuhan ekspor 10% dan kenaikan impor 13,7%.

Emas Lanjutkan Penguatan Terkait Harapan Untuk ECB

Harga emas bergerak naik hari Jumat, melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya ketika emas terangkat oleh harapan suku bunga dari bank sentral Eropa, ECB, tetapi emas sempat bergerak turun ke rendahnya dalam 2 pekan berturut-turut.
Spot emas bergerak naik 0.2% menjadi $1,701.56 per ounce, sejalan dengan kejatuhan sebanyak 0.8% untuk pekan ini dalam kejatuhannya selama 2 pekan.
Kontrak emas tidak banyak mengalami pergerakan di angka $1,701.20.
Perekonomian Eropa cenderung akan menyusut di 2013, demikian perkiraan dari bank sentral Eropa hari Kamis kemarin, secara drastis menurunkan perkiraan pemangkasan suku bunga yang tercatat rendah di 0.75%. Ekspektasi mulai terbentuk untuk pemangkasan suku bunga ECB dalam kontraksi ekonomi disana.

The Fed Siap Lanjutkan Serial Stimulus Ekonomi

The Fed Siap Lanjutkan Serial Stimulus EkonomiFederal Reserve Bank Amerika akan mengumumkan serial pembelian obligasi baru pada pertemuannya pekan depan. Otoritas tidak akan memperketat kebijakan agar laju perekonomian dapat kembali optimal meski masih terkendala isu fiscal cliff.
Hal tersebut adalah ekspektasi sebagian besar ekonom di Amerika Serikat yang menilai adanya kebutuhan intervensi bank sentral ke dalam sektor perekonomian. Pada pertemuan 11-12 Desember mendatang, the Fed diprediksi meluncurkan pembelian obligasi bulanan sebesar $45 miliar. Kebijakan itu sesuai dengan kehendak Ben S. Bernanke dan kolega yang ingin terus memompa dana segar ke sistem perekonomian agar angka pengangguran turun konsisten. Jumlah tersebut adalah sama dengan apa yang sudah digelontorkan selama ini, meski the Fed bisa saja menambah porsi pembelian apabila mereka menginginkannya. 
Keputusan itu nantinya akan memperkuat kombinasi aksi borong obligasi negara dan sektor perumahan senilai $85 miliar per bulan. Segala kebijakan anyar nantinya diberlakukan dalam iklim suku bunga rendah dekat nol persen sampai pertengahan 2015 mendatang. Tidak hanya itu, masih ada kemungkinan bagi bank sentral untuk meluncurkan pembelian obligasi dalam jumlah yang lebih besar apabila otoritas menginginkan penurunan bunga obligasi negara ke level lebih rendah lagi.
Meski masa pemberlakuan operation twist berakhir tahun ini, bank sentral sudah memberi sinyal untuk terus memperlonggar kebijakan moneternya. Di bawah program twist, the Fed memborong $45 miliar obligasi per bulan dari dana penjualan obligasi jangka lebih pendek yang dimilikinya. Apabila ditambah dengan nilai pembelian surat hutang berbasis kredit perumahan senilai $40 miliar per bulan yang diumumkan Spetember lalu, maka neraca keuangan bank sentral akan bertambah $1,2 triliun menjadi $4 triliun di akhir 2013 nanti. Dengan catatan, the Fed terus melakukan pembelian dalam frekuensi yang sama hingga seterusnya.
Tingkat pengangguran di Amerika masih berkutat di level 7,9% dan pertumbuhan ekonomi tahun depan juga diperkirakan hanya sebesar 2%. Olah karena itu tidak ada alasan sama sekali bagi pemerintah untuk memperlambat laju stimulus dalam waktu dekat.

Selasa, 27 November 2012

OECD: Ekspor Yang Lemah Masih Batasi Rebound Ekonomi China

OECD: Ekspor  Yang Lemah Masih Batasi Rebound Ekonomi ChinaOECD juga memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi China di hari Selasa, dengan argument krisis zona Euro yang masih belum terselesaikan sehingga berpeluang menekan laju permintaan ekspor China dalam beberapa bulan mendatang.
Meskipun sudah ada indikasi kenaikan laju ekonomi China setelah melambat dalam 3 tahun terakhir disertai dengan kenaikan investasi infrastruktur dan investasi, namun rebound diperkirakan hanya berlangsung sesaat dan memperingatkan laju ekspor yang lemah akan menjadi faktor utama bagi China.
Menegaskan resiko pertumbuhan tersebut, OECD memangkas laju pertumbuhan ekonomi China menjadi 8.5 persen di tahun berikutnya, turun dari prediksi sebelumnya sebesar 9.3%. Dengan laju ekspor tidak mampu melampaui 9 persen dalam dua tahun kedepan.
Secara keseluruhan China dan ekonomi emerging markets lainnya masih belum kebal terhadap kejutan resesi zona Euro.

Schaeuble Minta Parlemen Setujui Kesepakatan Yunani Minggu ini

Schaeuble Minta Parlemen Setujui Kesepakatan Yunani Minggu iniMenteri keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan pada hari ini (Selasa) bahwa dia telah meminta kepada anggota parlemen untuk memberikan persetujuan mereka pada  minggu ini terhadap bantuan Yunani yang tertunda, setelah para menteri keuangan Uni Eropa mencapai kesepakatan semalam atas keberlanjutan utang Yunani.
“Kami membutuhkan persetujuan parlemen dari negara-negara anggota, termasuk Jerman dan kami akan mengirim rincian programnya ke DPR untuk mendapatkan persetujuan,”katanya kepada wartawan.”Saya meminta persetujuan ini akan keluar minggu ini jika memungkinkan, tetapi saya tidak tahu kapan DPR akan menjadwalkannya.”
Anggota parlemen dari koalisi Kanselir Angela Merkel dan partai oposisi Social Democrat and Greens mengatakan mereka akan mendukung kebijakan tersebut, meskipun dicurigai  bahwa persetujuan utang tersebut akan ditunda sampai pemilu Jerman pada September 2013.

Emas Masih Bullish, Support 1738

Harga emas bergerak sideways kemarin di antara 1745-1752. Pandangan masih bullish melihat dari pola inverted head and shoulder yang terbentuk. Level 1738 menjadi level support yang penting karena level ini adalah level neckline dari pola inverted head and shoulder tersebut. Sementara penembusan 1754 (level tertinggi Jumat 23 Nov 2012) membuka peluang penguatan lanjutan ke area resisten berikutnya di kisaran 1770.
Pengumuman keputusan pengucuran dana bailout untuk Yunani melegakan pasar keuangan dan ini memberikan momentum positif ke pasar. Namun kini terlihat pergerakan “buy on rumor, sell on fact”, dimana para pelaku pasar melakukan aksi jual setelah berita keluar. Meski demikian, pandangan bullish untuk pergerakan harga emas masih terlihat.

Emas Masih Bullish, Support 1738

Fed's Fisher Pulihkan Dollar

Fed's Fisher Pulihkan DollarDollar menguat setelah Fed's Fisher lanjurkan bank sentral AS untuk mengakhiri Operation Twist pada bulan Desember. Operation Twist merupakan program Fed untuk membeli obligasi pemerintah AS bertenor jangka panjang dan menjual obligasi pemerintah AS bertenor jangka pendek. Operation Twist dijadwalkan berakhir di bulan Desember dan Fed's Fisher tegaskan ketidak-inginannya untuk melanjutkan program tersebut. "Saya mempertanyakan efektivitas program tersebut," ujar Presiden Fed of Dallas.  Fed's Fisher juga utarakan agar Federal Reserve tidak melanjutkan program pembelian obligasi berbasis kredit perumahan (KPR). Pada bulan September, Fed telah umumkan program pembelian obligasi berbasis KPR sebanyak $40 juta per bulan hingga kondisi tenaga kerja AS membaik. "Saya rasa Fed tidak perlu bertindak lebih jauh," tutur Fed's Fisher.

Emas Bergerak Tak Menentu Paska Deal Yunani

Emas terombang ambing diantara teritori positif dan negatif seiring kesepakatan bailout Yunani berhasil lemahkan Dollar namun di lain sisi permintaan Emas dari India masih lemah. Sedangkan Perak telah tembus ke level tertinggi 6-minggu nya.
Indeks Dollar AS jatuh ke level terendah 3-minggu setelah para menteri keuangan zona Euro dan IMF sepakat untuk memangkas bunga pinjaman Yunani dan memperpanjang jatuh tempo pelunasan hutang Yunani. Efek ini sedikit terhapus setelah Presiden Fed Dallas, Richard Fisher menyatakan bahwa kebijakan moneter yang sangat akomodatif dari bank sentral AS perlu segera ditinggalkan.
Terpantau sejauh ini harga spot Emas melemah tipis -0.04% di level $1,747.92, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,751.64 dan level terendah hariannya di $1,745.68. Sedangkan kepemilikan ETF Gold meningkat 0.7 metrik ton menuju rekor baru 2,607 ton, berdasarkan data yang dikompilasi oleh Bloomberg.

Emas Pasif Setelah Tercapainya Kesepakatan Yunani

Emas Pasif Setelah Tercapainya Kesepakatan Yunani Emas tidak banyak bergerak pada sesi Eropa seiring perjanjian pada beban utang Yunani telah melemahkan dollar dan permintaan emas fisik dari India turun, India  pada tahun lalu merupakan pembeli emas fisik terbesar.
Indeks Dollar AS turun hampir mendekati level terendah dalam tiga minggu setelah para menteri keuangan Eropa dan IMF sepakat untuk menurunkan suku bunga utang Yunani dan memberikan lebih banyak waktu untuk membayar pinjaman dana bantuan.
“Logam menunjukkan sedikit keinginan untuk bergerak dari tingkat harga sekarang ini,” kata Edel Trully, analis di UBS AG di London, dalam sebuah laporannya, mengacu pada harga emas yang berada di kisaran $1750 per ons.”
Pada saat ini emas bergerak di kisaran $ 1749.10,  untuk level tertinggi di $ 1751.70, dan level terendah berada di $ 1747.25

Senin, 26 November 2012

Fundamental Analysis, Nov 26th, 2012

Euro rises broadly on Greece aid optimism, German data

The euro rose to a three-week high against the dollar on Friday, heading for its second straight week of gains, on hopes that Greece's lenders were nearing an agreement to release further aid to help the debt-stricken country. 

A rise in German business morale also boosted the euro, although analysts said any euro strength should be limited given the bleak economic outlook for the euro zone as a whole and expectations that the European Central Bank will have to ease policy further. 

Greece said the International Monetary Fund had relaxed its debt-cutting target for the country, suggesting lenders were closer to a deal for a vital aid tranche to be disbursed. But other sources involved in the talks cautioned the funding gap was far bigger than Greece has suggested. 

The euro <EUR=> rose as high as $1.2943 on Reuters data, breaking above resistance at $1.2910, its 55-day moving average. It was last trading at $1.2941, up 0.5 percent on the day. It also hit a seven-month high of 106.73 yen <EURJPY=> and was last at 106.65 yen, up 0.4 percent. 

The euro has gained 2 percent against the dollar in the past two weeks as yields on Greek bonds fell on expectations that euro zone ministers should be able to sign off on another tranche of aid for Greece on Monday. 

German business morale surprised with its first rise in seven months in November. The Munich-based Ifo think tank said its business climate index rose to 101.4 from 100.0 in October, far surpassing even the highest estimate in a Reuters poll. 

Wall Street climbs in short session, led by tech stocks

U.S. stocks rose for a fifth day during a holiday-shortened, thin trading session on Friday, as investors bid up large technology stocks which had fallen to more attractive levels recently. Market participants were also encouraged by signs of progress in talks about releasing aid to debt-saddled Greece, and piled into U.S. retail shares as the holiday shopping season got underway. 

U.S. equity market trading will end early at 1:00 pm ET (1800 GMT) after closing Thursday for the Thanksgiving holiday. Trading volume was limited, with many investors still on leave. Microsoft <MSFT.O> helped lift the Nasdaq, gaining 2.4 percent to $27.61, while Oracle <ORCL.O> rose 1.8 percent to $30.94. 

Research in Motion <RIMM.O> surged on optimism about its soon-to-be-launched BlackBerry 10 devices that will vie against Apple's <AAPL.O> iPhone and Android-based smartphones. RIM was up 13.8 percent at $11.68.  The Dow Jones industrial average <.DJI> rose 172.79 points, or 1.35 percent, to 13,009.68. The S&P 500 Index <.SPX> added 18.12 points, or 1.30 percent, to 1,409.15. The Nasdaq Composite Index <.IXIC> gained 40.30 points, or 1.38 percent, to 2,966.85.

For the week, the Dow gained 3.3 percent, the S&P added 3.6 percent and the Nasdaq rose 4 percent. The S&P 500 closed above 1,400 and the Dow above 13,000 for the first time since Nov. 6.

Gold up 1 pct as dlr drop sparks rally; $1,750 eyed

Gold rose to its highest level in more than a month on Friday, gaining 1 percent as a combination of dollar decline, options-related buying and technical support sent the metal near $1,750 an ounce. 

After trading slightly higher in early U.S. dealings, gold suddenly surged and broke above its 50 day moving average, a key technical resistance the metal had failed to breach in more than a month. 

Bullion also benefited as the dollar fell broadly, particularly versus the euro, on hopes for a Greek aid package and a surprise improvement in German business sentiment. [FRX/] Markets could be choppier than usual in thin trading on Friday, with the metal markets closing early and the U.S. stock market open for only a half-day of business after the U.S. Thanksgiving holiday on Thursday. 

Spot gold <XAU=> was up 1 percent at $1,747 an ounce by 11:07 a.m. EST (1607 GMT). U.S. COMEX gold futures for December delivery <GCZ2> were up $18.90 an ounce at $1,747.10 in heavy trade. The first-notice day for December is next Friday. 

Oil Rises on German Business Confidence

 

Oil rose after German business confidence unexpectedly increased from the lowest level in two and a half years in November, signaling Europe’s largest economy may gain strength. Futures jumped as much as 1.3 percent and the euro and equities rallied as the Munich-based Ifo institute’s business climate index climbed to 101.4 from 100 in October. Economists surveyed by Bloomberg forecast a drop to 99.5. Israeli troops fired on Palestinians near the Gaza Strip, spurring accusations from both Israel and Hamas that a truce was breached. 

Crude oil for January delivery rose 82 cents, or 0.9 percent, to $88.20 a barrel at 12:03 p.m. on the New York Mercantile Exchange. Futures, which are up 1.8 percent this week, have dropped 11 percent this year. 

The exchange will close at 1:30 p.m. New York time today, an hour earlier than usual. There was no floor trading yesterday because of the U.S. Thanksgiving holiday and all electronic transactions will be booked with today’s trades for settlement purposes. 

Brent for January settlement increased 43 cents, or 0.4 percent, to $110.98 a barrel on the London-based ICE Futures Europe exchange. The contract is heading for a 1.9 percent gain this week. 

Nikkei set to rise, may test a 7-month high on gains by exporters

Japan's Nikkei share average is set to rise on Monday and may test a seven-month high, supported by a positive U.S. lead and expectations that a weaker yen will boost earnings for exporters. 

Sentiment was buoyed by indications that lenders are closer to a deal for a vital aid tranche for Greece, which pushed the euro to a three-week high against the dollar on Friday. The euro hit a seven-month high of 106.97 yen <EURJPY=>, and was last at 106.92 yen, up 0.6 percent. 

Exporters with high exposure to the euro zone, such as carmakers like Mazda Motor Corp <7267.T> and precision equipment makers like Canon Inc <7751.T> and Nikon Corp <7731.T>, may lead gains, analysts said. 

The Nikkei <.N225> rose 1.6 percent to 9,366.80 on Thursday, its highest closing level since May 2, taking the index near "overbought" territory, with its 14-day relative strength index at 69.5. Seventy or above is deemed overbought. The Japanese market was closed for a national holiday on Friday. 

Seoul shares seen gaining, US holiday sales off to good start

Seoul shares are likely to gain on Monday, helped by a promising start to the U.S. holiday shopping season, while concerns about U.S. fiscal woes and Europe's debt crisis have receded somewhat. 

U.S. shoppers went to stores earlier and bought online more than before this Thanksgiving weekend, giving retailers a strong start to the holiday shopping season, data showed on Sunday. Global stocks and the euro gained on Friday on signs of progress in talks on releasing aid to Greece and after an influential German survey found business sentiment had improved in Europe's largest economy. U.S. stocks rose for a fifth day in a low-volume trading session. The Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) <.KS11> closed up 0.6 percent at 1,911.33 points on Friday. 

Hong Kong shares poised for 4th-straight daily gain

Hong Kong shares are set to start the week with a fourth-straight daily gain on Monday, buoyed by expectations that an agreement at a meeting of euro zone finance ministers later in the day will help Greece avoid a near-term bankruptcy.  
  
The Hang Seng Index <.HSI> rose 0.8 percent to 21,914 points last Friday to its highest close since Nov. 7. The China Enterprises Index <.HSCE> of the top Chinese listings in Hong Kong was 1.1 percent higher.

Both rose 3.6 percent over the week, with the Hang Seng Index postings its best weekly showing in 2-1/2 months. The index is only a little more than 1 percent below its 2012 intra-day high, recorded on Nov. 2. 

Elsewhere in Asia, Japan's Nikkei <.N225> was up 1.2 percent, while South Korea's KOSPI <.KS11> was up 0.2 percent at 00.51 GMT.

Technical Analysis, November 26th, 2012

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2900-0.3080
Up
1.3080
1.2900
1.2960

1.3080
1.2900
1.3020
1.2840
USD/JPY
81.60-83.10
Up
83.10
81.60
82.10

83.10
81.60
82.60
81.10
GBP/USD
1.5960-1.6020
Up
1.6140
1.5960
1.6020

1.6140
1.5960
1.6080
1.5900
USD/CHF
0.9180-0.9360
Down
0.9420
0.9240

0.9300
0.9180
0.9360
0.9360
0.9180
AUD/USD
1.0370-1.0550
Up
1.0550
1.0370
1.0430

1.0550
1.0370
1.0490
1.0310
NIKKEI
9340-9520
Up
9520
9340
9400

9520
9340
9460
9280
HANGSENG
21840-22020
Up
22020
21840
21900

22020
21840
21960
21780
KOSPI
249.40-251.20
Up
251.20
249.40
250.00

251.20
249.40
250.60
248.80
GOLD
1737.00-1761.00
Up
1761.00
1737.00
1745.00

1761.00
1737.00
1753.00
1729.00

Technical Rebound Emas Datang, Tinggal Menunggu Break High

Emas telah tembus diatas range horizontal jangka pendeknya yang mengindikasikan potensi penguatan lebih lanjut. Bagiamnapaun resisten 1754 (high 17 Oktober ’12) sejauh ini masih belum mampu ditembus. Support intraday tampak di area 1736 & 1729.

Level support krusial jangka panjang di area 1647 diperkirakan masih akan bertahan di jangka menengah. Secara keseluruhan arah Emas masih condong keatas semenjak rebound dari support 1523, selanjutnya tinggal menunggu teknikal rebound berlanjut diatas resisten 1770 untuk menguji Resisten jangka panjang di area 1791 dan 1803.

Technical Rebound Emas Datang, Tinggal Menunggu Break High

Greenback Kokoh Di Tengah Berlangsungnya Pertemuan Eurogroup

Greenback Kokoh Di Tengah Berlangsungnya Pertemuan Eurogroup Dollar AS diperdagangkan lebih kuat terhadap sebagian besar mata uang utama pada hari Senin seiring para menteri keuangan zona eropa melangsungkan pertemuan di Brussels, guna membahas pencairan dana bantuan tahap berikutnya untuk Yunani.
.
"Kegagalan dalam pembahasan anggaran Uni Eropa pekan lalu, pemilu akhir pekan di Spanyol dan pembahasan tentang bantuan keuangan untuk Yunani yang tengah berlangsung masih menjaga ketidakpastian di pasar," kata analis Credit Agricole.

Sedangkan terhadap Yen Jepang, Dollar AS harus memperlihatkan sedikit pelemahan pada awal pekan ini. Namun secara keseluruhan Greenback relatif masih lebih kuat, setelah mencatat penguatan 1,3% sepanjang pekan lalu dan 3,3% sejak awal bulan November.

Rilis minutes pertemuan Bank of Japan tadi pagi memperlihatkan jika 2 anggota dewan kebijakan menyerukan pelonggaran moneter yang lebih agresif dan mendesak bank sentral untuk mempertahankan komitmen pelonggaran hingga target inflasi 1% tercapai.

Carney, Gubernur Baru BoE

Carney, Gubernur Baru BoEGubernur Bank of Canada Mark Carney akan menggantikan Mervyn King sebagai pimpinan Bank of England mulai tahun depan, menurut pemerintah Inggris. "Jabatan King sebagai Gubernur BoE akan berakhir Juni 2013 dan Carney akan menjadi Gubernur BoE berikutnya," ujar Menteri Keuangan Inggris George Osborne.

Carney merupakan salah satu petinggi bank sentral terkemuka di dunia. Selain menjabat sebagai Gubernur BoC, Carney juga memegang posisi sebagai pimpinan Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) yang ditugaskan untuk menjalankan peraturan yang telah disusun oleh G-20. "Carney merupakan salah satu petinggi bank sentral yang cemerlang," tutur Osborne yang juga utarakan bahwa Carney akan menjabat sebagai gubernur BoE selama lima tahun.

Sementara itu, sterling kurangi pelemahan sedangkan Dollar Kanada melemah setelah berita ini dirilis. GBP/USD kini diperdagangkan 1.6026, coba menjauhi level rendah harian 1.5996. USD/CAD kini diperdagangkan 0.9950, menjauhi level rendah harian 0.9916

Wall Street Pekan Ini: Performa Ekonomi Harus Terjaga

Wall Street Pekan Ini: Performa Ekonomi Harus TerjagaDi tengah tumbuhnya optimisme akan kemunculan solusi jurang fiskal, investor bursa New York pekan ini wajib mencermati rilis data ekonomi terbaru Amerika Serikat. Laporan sektor perumahan, manufaktur dan gairah konsumen dapat dijadikan parameter kinerja ekonomi di penghujung tahun.

Keyakinan pelaku pasar tehadap penuntasan isu fiscal cliff mampu melambungkan harga saham. Padahal pasca pemilihan presiden lalu, bursa Amerika diterjang pesimisme dahsyat karena ketidakyakinan terhadap kemampuan Barack Obama memenangkan hati kongres. Pekan lalu Dow Jones Industrial Average, S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan di atas 3% setelah menguat selama lima hari berturut-turut. Untuk kali pertama sesudah pemilu digelar, Dow Jones mampu menembus psikologis 13.000.

Terdapat dua indikator makro yang layak mendapat perhatian dalam lima hari ke depan. Yang pertama adalah Beige Book atau dokumen yang berisi proyeksi ekonomi bank sentral terhadap kondisi di 12 distrik (Rabu 28/11). Pada Beige Book bulan lalu, Beige Book memperlihatkan ekspansi pada aktivitas ekonomi meski terbilang moderat. Data Gross Domestic Product (GDP) yang muncul di hari Kamis (29/11) akan memperlihatkan sejauh mana daya saing ekonomi Amerika membaik di akhir tahun. Estimasi pertama yang dikeluarkan bulan Oktober lalu, menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh pada rata-rata 2%. Kenaikan tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh penambahan belanja pertahanan, membaiknya pasar perumahan dan daya beli konsumen yang mulai pulih.

Khusus untuk poin yang terakhir tadi, gairah beli warga akan dikonfirmasi oleh rilis data belanja konsumen yang juga keluar pekan ini. Data ini hampir pasti positif karena peritel kini sedang diserbu oleh pelanggan yang bersiap menyambut musim liburan. Namun demikian, masih harus dipastikan apakah gairah beli tahun ini bisa lebih baik ketimbang akhir tahun 2011 lalu. Consumer spending berkontribusi sebesar 70% terhadap perekonomian nasional melalui tiga komponen yang termasuk di dalamnya, yaitu consumer confidence, personal income dan spending numbers. Bulan lalu, consumer confidence mampu memecahkan rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir akibat apiknya daya serap tenaga kerja.

Sektor perumahan juga mempunyai tiga laporan penting yang layak diamati pekan ini yaitu indeks 20-kota versi Case-Shiller, mortgage rates dan pending home sales. Sementara dua data manafaktur yang siap meramaikan bursa saham adalah laporan durable orders dan Indeks purchasing manager Chicago.

Emas Rebound Seiring Negosiasi Jurang Fiskal AS

Emas Rebound Seiring Negosiasi Jurang Fiskal ASEmas kembali rebound diatas harga pembukaan hari ini di level $1,751.00 seiring spekulan menggeser fokus ke DPR AS yang melanjutkan negosiasi hari ini untuk menghindari jurang fiskal AS. Selain itu para investor juga masih menunggu hasil rapat penyediaan pinjaman darurat pada Yunani. Berbagai ketidakpastian tersebut secara keseluruhan mendongkrak Dollar AS, sehingga para investor cenderung berlindung pada aset safe haven seperti obligasi dan Dollar AS.

Secara teknikal diperkirakan harga Emas masih tertahan di kisaran 1746 s.d 1755 dalam satu hingga dua hari kedepan sebelum akhirnya terkerek naik diatas range saat ini. Importir Emas di India, mulai mengurangi pembelian cadangan Emas untuk musim kawin India seiring melambungnya harga mendekati level tertinggi nya terhadap rupee.

Kebanyakan analis mengekspektasikan kenaikan permintaan jelang musim berlibur di akhir tahun, dengan konsumen utama masih datang dari India dan China yang diperkirakan menyumbang sekitar setengah dari permintaan Emas global.

Buffet Desak Kongres Naikan Pajak Orang Kaya

Buffet Desak Kongres Naikan Pajak Orang Kaya Miliarder Warren Buffet menyerukan sekali lagi untuk pajak yang lebih tinggi pada warga Amerika yang sangat kaya dan dia mendesak Kongres untuk berkompromi atas pemotongan anggaran dan kenaikan pajak. Buffet mengungkapkan pandangannya tentang kebijakan fiskal dalam sebuah artikel opini di The New York Times pada hari Senin.

Dalam artikel itu, Buffet mengejek gagasan yang menyatakan bahwa para investor akan menarik kembali modalnya jika pajak dinaikkan. Buffet mengatakan dia tidak pernah melihat itu terjadi.  Kepala konglomerat Berkshire Hathaway Inc. menegaskan kembail seruannya  untuk yang berpenghasilan antara $ 1 juta sampai $10 juta akan terkena pajak minimal 30 persen, dan yang di atas $ 10 juta terkena kenaikan pajak sebesar 35 persen.