Euro terhadap Dollar mencapai level tertinggi pada awal tahun 2011 di 1.362, melewati level tertinggi pada Desember 2010 lalu di 1.349. Euro menguat di dorong oleh harapan bahwa penyelamatan krisis hutang Eropa bisa di selesaikan, dan kepercayaan bisnis di Jerman meningkat hingga naik ke level tertinggi dalam 20 tahun. Seorang pedagang sebuah Bank Jepang di Tokyo mengatakan, Euro terhadap Dollar akan naik ke 1.37 hingga 1.38. Kenichi Sato – Manager Forex di Shinkin Bank Sentral di Tokyo mengatakan, Euro terhadap Dollar dalam waktu dekat bisa naik ke 1.37.
Monetary Policy Statement, BOJ (Bank of Japan) pada 25 Januari akan menyampaikan pernyataan mengenai perekonomian Jepang, di barengi dengan penetapan tingkat suku bunga pada Overnight Call Rate, dilanjutkan dengan BOJ Press Conference. Diprediksi tingkat suku bunga tetap di bawah 0.10%
BOE (Bank of England) Gov King Speaks, Gubernur Bank of England – Mervyn King, akan menyampaikan pidatonya pada 26 Januari, sebelum pertemuan komite kebijakan moneter BOE pada MPC (Monetary Policy Committee) Meeting Minutes. MPC (Monetary Policy Committee) Meeting Minutes, Pertemuan Komite kebijakan Moneter BOE pada 26 Januari, membahas mengenai kondisi ekonomi yang mempengaruhi keputusan mereka dalam menetapkan tingkat suku bunga kedepan.
FOMC (Federal Open Market Committee) Statement, Bank sentral Amerika Serikat akan menyampaikan pernyataan mengenai ekonomi Amerika, di barengi dengan penetapan tingkat suku bunga pada Federal Funds Rate. Diprediksi The Fed tetap mempertahankan tingkat suku bunga di bawah 0.25%.
Unemployment Claims, Jumlah warga Amerika Serikat yang masuk dalam asuransi pengangguran diprediksi naik tipis, 409.000. setelah pekan lalu turun, 404.000. Apabila di rilis di bawah 404.000, maka akan men-support Dollar dari tekanan mata uang utama Eropa dan Asia.
Untuk indikator ekonomi global, pada minggu ini akan diisi beberapa rilis berita ekonomi penting, di antaranya pengumuman suku bunga di Jepang, New Zealand dan Amerika yang diperkirakan masih tetap bertahan di level rendah sebelumnya. Secara umum, rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis data CB Consumer Confidence pada Selasa malam; lalu pengumuman suku bunga Federal Funds Rate pada Kamis dini hari yang disambung dengan Core Durable Goods Orders serta Unemployment Claims mingguan yang biasa menjadi perhatian pasar –pada Kamis malamnya; beserta Advance GDP kuartalan di Jumat malam.
o Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa data ekonomi Prelim GDP dari Inggris pada Selasa petang; dan MPC Meeting Minutes untuk Inggris pada Rabu sore.
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum kembali melemah di minggunya yang kedua dengan index dollar AS berakhir di level 78.130 dari level 79’an sebelumnya. Pekan yang lalu euro kembali menguat terbantu oleh baiknya hasil lelang surat berharga di Portugal dan Spanyol serta sentiment positif terhadap aksi para menteri keuangan di kawasan tersebut, sehingga euro dollar berakhir di 1.3614, melaju dari level 1.3372 minggu sebelumnya. Untuk minggu berjalan ini market range akan berada antara level resistance pada 1.3780 dan berikutnya di 1.4278, sedangkan level support di 1.3237 dan kemudian pada 1.2867.
Poundsterling minggu lalu melejit masih menguat vs dollar ke level 1.6004. Untuk minggu ini, level resistance terdekat pada 1.6093 dan kemudian 1.6300, sedang support berada pada 1.5715 dan kemudian 1.5340. Untuk USDJPY minggu lalu cenderung masih stabil di level 82’an. Pasar di minggu ini nampaknya masih sama berada di antara support level 80.90 dan 80.22, serta resistance pada 84.50 dan 86.00. Sementara itu, Aussie dollar terpantau seminggu lewat stabil saja dan ditutup pada level 0.9894. Range minggu ini tetap antara resistance 1.0224 dan support level di 0.9794 dan 0.9540.
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu indeks Nikkei melorot sekitar 300 points setelah menguat terutama selama dua bulan terakhir, berakhir di 10310. Minggu nanti akan menghadapi resistance terdekat pada 10630 yang bila tembus akan mengarah ke level berikutnya di 11393. Adapun support pada level 10150 dan lalu 9906. Sementara itu, Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong minggu lalu juga mengalami koreksi setelah menguat empat minggu terakhir, ditutup di level 23874. Minggu ini akan berada dalam range level resistance di 24945 dan berikutnya 26120, sementara support-nya di 23450 selanjutnya 22375.
Bursa saham Wall Street minggu lalu sebagian mengalami koreksi sehingga memangkas rally terpanjang yang terjadi sejak bulan Mei 2007. Dow Jones Industrial minggu ini masih terus dalam trend-up secara teknikal menjelang level resistance berikutnya 11895 mengarah ke 12600, sementara support di level 11515 dan kemudian pada 11320. Index S&P 500 minggu lalu alami koreksi lumayan sehingga terserah trend ke arah resistance di sekitar 1300, sementara level support berada di 1252 dan 1218.
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali mengalami penurunan di tengah isyu China akan menaikkan suku bunganya yang biasanya akan menekan permintaan akan emas dunia. Emas di LLG minggu lalu berakhir pada level $1342.00/troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan mengarah ke level support di $1314.00/troy ounce serta support berikut $1275.00/troy ounce. Sementara itu, resistance terdekat pada $1393.00/troy ounce lalu level $1432.00/troy ounce.