Rabu, 11 April 2012

Wall St Hentikan Penurunan 5 Sesi Beruntun


Wall St Hentikan Penurunan 5 Sesi BeruntunSetelah terus mencatat penurunan dalam 5 sesi sebelumnya, mayoritassaham di Wall Street coba kembali beranjak menguat pada perdagangan hari Rabu seiring investor mulai melirik saham-saham murah, dan setelah Alcoa berhasil mengawali musim laporan earnings dengan gemilang.
Dow Jones Industrial Average melesat lebih dari 90 poin sejauh ini, dengan dipimpin Alcoa. Saham-saham perbankan juga menuai sukses setelah Guggenheim meng-upgrade rating raksasa keuangan Bank of America menjadi ‘buy’ dari sebelumnya ‘netral’. Morgan Stanley juga diperdagangkan lebih tinggi setelah Evercore Partners meningkatkan target harga saham perusahaan ini menjadi $20.
S&P 500 dan Nasdaq Composite juga berusaha mengekor performa Dow, dengan masing-masing mencatat kenaikan 0,8% dan 0,95%. Ke-10 sektor kunci S&P diperdagangkan pada teritori positif, dengan sektor keuangan dan material berhasil mengumpulkan kenaikan terbesar.
Sementara data ekonomi yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS hari ini menunjukkan harga impor naik 1,3% pada bulan Maret, yang merupakan kenaikan terkuat dalam hampir setahun. Hasil tersebut mampu melampaui ekspektasi kenaikan 0,8% dari para ekonom. 

Minyak Merespon Positif Data Persediaan AS

Minyak Merespon Positif Data Persediaan AS
Harga minyak mentah kembali merangkak naik pasca laporan pemerintah pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak mingguan AS bertambah jauh lebih sedikit dibandingkan pekan sebelumnya.
Saat ini minyak mentah untuk kontrak pengiriman bulan Mei ditawarkan sekitar 1% lebih tinggi pada kisaran $102.10 per barel.
Dalam laporannya, Energy Information Administration mengatakan bahwa pasokan minyak mentah meningkat sebanyak 2,8 juta barel pada pekan yang berakhir 6 April. Meskipun lebih baik dari ekspektasi 2,1 juta barel, angka tersebut masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan lonjakan sebanyak 9 juta barel yang tercatat pada pekan sebelumnya. Laporan EIA juga menunjukkan penurunan 4,3 juta barel pada persediaan bensin, sementara persediaan minyak hasil penyulingan juga merosot 4 juta barel. 

Fed’s Lockhart Yakin AS Tidak Butuh Stimulus


Fed’s Lockhart Yakin AS Tidak Butuh StimulusPresiden Federal Reserve of Atlanta, Dennis Lockhart, mengatakan laporan tenaga kerja AS untuk bulan Maret mengecewakan namun tidak cukup untuk mengubah pandangannya akan pertumbuhan ekonomi AS. Fed’s Lockhart yakin AS tidak butuh stimulus tambahan, ataupun Quantitative Easing III.
"Saya tidak yakin, tambahan stimulus moneter akan berikan dampak yang signifikan," ujar Lockhart di Stone Mountain, Georgia. "Saya melihatnya stimulus sebagai kebijakan yang hanya ditempuh jika kondisi berubah drastis; ini tentunya akan terlihat dari naiknya tingkat pengangguran dan perlambatan ekonomi yang signifikan.”
Minutes pertemuan Fed tunjukan bank sentral AS hanya akan melonggarkan kebijakan moneter jika ekspansi ekonomi berhenti atau inflasi tumbuh lebih rendah dari target 2%. Di lain pihak, data non-farm payroll tunjukan AS hanya menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 120.000 di bulan Maret; ini merupakan penambahan jumlah tenaga kerja yang paling sedikit dalam lima bulan terakhir.
Sementara itu, dollar mulai kurangi pelemahan di sesi New York. Indeks dollar kini diperdagangkan 79.720, coba jauhi level rendah harian 79.510

ECB Masih Punya Program Pembelian Obligasi


ECB Masih Punya Program Pembelian ObligasiTekanan yang dialami Spanyol tidak dapat dibenarkan mengingat pemerintah komitmen menjalankan reformasi ekonomi. Bank Sentral Eropa masih punya program pembelian obligasi sebagai salah satu kebijakan untuk redakan kecemasan, menurut anggota dewan moneter ECB Benoit Coeure. Komentar ECB’s Coeure tentunya membuka kemungkinan akan diaktifkannya kembali program pembelian obligasi yang sudah lama tidak digunakan bank sentral.
Coeure mengatakan bank sentral masih memiliki Securities Market Program (SMP) yang memungkinkan ECB untuk membeli obligasi pemerintah di zona-euro jika diperlukan. "Kami telah melihat sinyal mulai normalnya kondisi pasar … namun perkembangan terakhir isyaratkan betapa rapuhnya proses normalisasi," ujar Coeure di Paris.
Mengacu kepada Spanyol dimana yield obligasi pemerintah terus meningkat akibat merebaknya kekhawatiran atas kemampuan pemerintah untuk memotong defisit, Coeure mengatakan: "adanya kemauan politik menunjukan apa yang terjadi saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental."
Sementara itu, euro menguat di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3127, jauhi level rendah harian 1.3065 

Yunani Siap Menyambut Pemilu

Yunani Siap Menyambut PemiluPerdana Menteri Lucas Papademos hari ini dijadwalkan memberi konfirmasi terkait pemilihan umum pada tanggal 6 Mei mendatang. 

Papademos akan bertemu dengan presiden Yunani, Karolos Papoulias, terlebih dahulu guna berkonsultasi tentang penyelenggaraan pemilu 18 bulan ke depan. Pemerintah koalisi teknokrat akan menghadapi persaingan sengit dengan beberapa partai yang selama ini tidak populer. Namun fraksi-fraksi politik kecil ini sekarang berpotensi merebut kursi pemerintahan karena penyelenggara negara saat ini gagal merebut simpati pemilih. Apalagi kondisi ekonomi makin memburuk di tengah program efisiensi Yunani sebagai syarat bailout Eropa. 

Selama beberapa dekade, bangku politik Yunani didominasi oleh Partai Sosialis Pasok dan Partai Demokratik Baru. Hingga kini belum ada gambaran konkrit tentang kalangan oposisi mana yang berpeluang merusak tradisi itu. Pasar modal Yunani kemarin membukukan rally menyusul hasil lelang obligasi yang sukses. Indeks gabungan ASE meraih penguatan 0,8%. 

Yield Obligasi Italia-Spanyol Terus Menyusut


Yield Obligasi Italia-Spanyol Terus MenyusutKinerja nilai obligasi dua negara pesakitan Eropa terus membaik sepanjang hari ini.

Baik imbal hasil obligasi Italia maupun Spanyol terus menurun pasca lonjakan kemarin. Traders melakukan short-covering di tengah volume pasar yang masih lebih kecil dibanding biasanya.

Yield obligasi Italia 2-tahun turun 4 basis poin ke 3,08% sedangkan untuk obligasi 10-tahunnya terpantau 16 basis poin lebih rendah di 5,51%. Sementara bunga obligasi 10-tahun Spanyol turun 10 basis poin menjadi 5,85%. 

Hati-hati Terjebak "Bear Trap" EURUSD


 EURUSD berhasil stabil diatas 1.3030 dan sejauh ini terkonsolidasi dari 1.3030 ke area 1.3145. meskipun reli dari teknikal support telah membentuk channel bullish minor, namun masih ada resiko bahwa kenaikan harga akan cepat berakhir dan hanya dianggap koreksi keatas secara temporer.
Indikator William %R yang telah meraih level overbought juga menunjukkan bahwa pairing EURUSD masih rentan dalam 48 jam kedepan untuk anjlok lagi kebawah area 1.3000 yang menjadi target wave 5 dari gelombang C pada level 1.2900.
Sebaliknya jika terjadi reli melampaui area 1.3145 maka akan melanjutkan konsolidasi setidaknya menguji Fibonacci retracement 61.8% di level 1.3245.
Namun jika kita perkecil ke time frame yang lebih pendek, terdapat pola head and shoulder yang menunjukkan ada potensi spike harga ke area 1.3060 untuk mengakhiri konsolidasi pada fase ini dan sekaligus mengkonfirmasi peluang sell on reli untuk melakukan sell di area 1.3145, stop loss di 1.3245, dan target objektif di kisaran 1.2900.
Hati-hati Terjebak "Bear Trap" EURUSD

GBPUSD Sideways Di Jangka Pendek


Bias intraday menjadi netral di jangka pendek karena harga secara keseluruhan hanya bergerak sideways sejak awal pekan ini tanpa arah dan momentum yang cukup jelas. Skenario false breakout masih utuh dan membuka peluang downtrend lebih lanjut, namun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area support kunci 1.5770 untuk memicu skenario bearish lebih lanjut mengincar area 1.5700.
Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 1.5930 yang merupakan level Fibonacci retracement 50%, tembus lagi diatas area tersebut seharusnya dapat menambah tekanan bullish menguji area 1.5995.
GBPUSD Sideways Di Jangka Pendek

Waspadai Reversal USDJPY


Bias intraday berubah menjadi bullish di jangka pendek menguji area 81.85, sebelum akhirnya terjadi reversal ke area resisten kunci 82.55, bagaimanapun masih dibutuhkan penembusan konsisten dan closing daily diatas area 81.20 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut.
Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 80.60, berbalik lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 80.00.
Waspadai Reversal USDJPY

Waspadai Resisten Emas 1662.90

Pergerakan emas pada grafk 1 jam-an terlihat tertahan di area resistan dimana ada kemungkinan emas akan terkoreksi dengan bergerak ke bawah. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya support 1650.93 cenderung akan membawa harga emas bergerak ke bawah menuju support 1637.55. Sebaliknya jika emas menguat terhadap dollar dan menembus resistan 1662.90 maka ada peluang emas akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya di kisaran 1674.24.


Waspadai Resisten Emas 1662.90

Penguatan Euro Masih Rapuh

Euro menguat di sesi London seiring meredanya biaya pinjaman obligasi Spanyol jelang acara dengar pendapat antara Perdana Menteri Mariano Rajoy dengan anggota parlemen untuk menurunkan defisit anggaran pemerintah. "Yield obligasi pemerintah Spanyol bertenor 10 tahun alami penurunan dan ini memberikan efek positif bagi euro," ujar Jeremy Stretch, strategis Canadian Imperial Bank of Commerce.
Meski demikian, penguatan euro masih rapuh dan hanya bersifat jangka pendek seiring pasar tetap cemaskan kondisi Italia, Spanyol, dan Yunani. “Rally euro hanya bersifat sementara. EUR/USD masih akan melemah hingga raih $1.26,” ungkap Stretch.  Pimpinan riset Helaba Landesbank Hessen-Thueringen, Ralf Umlauf, peringatkan kejatuhan euro di bawah 1.3033 dapat membuka penurunan menuju 1.2975.
Yield obligasi pemerintah Spanyol bertenor 10 tahun turun enam basis poin menjadi 5,92% hari ini; lebih baik dari 6,02%, tertinggi sejak 12 Desember. Menteri Ekonomi Luis de Guindos bantah Spanyol membutuhkan dana bantuan keuangan; namun Gubernur Bank Sentral Spanyol, Miguel Angel Fernandez Ordonez, melihat perbankan perlu mendapatkan modal tambahan jika ekonomi memburuk.

Penjualan Ritel Inggris Legakan Sterling

Sterling menguat di sesi London, ditopang oleh naiknya penjualan ritel yang berikan harapan akan pemulihan ekonomi Inggris. Penjualan ritel meningkat 1,3% di bulan Maret, lebih baik dari penurunan 0,3% yang terjadi di bulan Februari, menurut data yang dirilis oleh Konsorsium Retailer Inggris. Penjualan makanan tidak banyak berubah namun penjualan non-makanan alami peningkatan. Hangatnya cuaca di bulan Maret membuat konsumen lebih bergairah untuk membeli produk pakaian, alas kaki, dan perlengkapan outdoor. "Hangatnya cuaca pada bulan Maret memberikan cahaya kepada retailer non-makanan. Menjelang musim panas, konsumen tertarik untuk membeli pakaian dan sepatu. Penjualan peralatan berkebun dan perlengkapan outdoor juga alami peningkatan.”

Keperkasaan Dollar Menjadi Momok Bagi Euro

Ekonomi Spanyol dan mata uang tunggal Euro kini tengah dililit resiko yang jauh lebih tinggi dibanding dua minggu yang lalu.
Seiring dengan prospek pertumbuhan Spanyol yang telah berada di ujung tanduk, terutama juga dibarengi dengan adanya pelambatan ekonomi negara Eurozone lainnya, Madrid kemungkinan akan mengalami kemerosotan pendapatan dari pajak, diakibatkan langkah penghematan defisit yang harus diterapkan pemerintah. Oleh sebab itulah kemampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban obligasi semakin diragukan oleh para investor.
Hal ini berarti juga resiko atas terjadinya default surat utang sovereign Spanyol akan semakin tinggi. Lihat saja kondisi market terakhir setelah memasuki hari perdagangan yang mulai aktif setelah masa libur paskah di Eropa, terjadi kenaikan yield obligasi pada tenor 10-tahun di berbagai kawasan Eropa. Yield obligasi Italia meroket ke 5.563%, sementara Portugal melonjak ke 12.061%, sedangkan yield Spanyol naik menjadi 5.91%, dan Prancis naik tipis ke 2.877%.
Gejolak di bursa obligasi Eropa ini turut memicu kenaikan volatilitas di berbagai aset lainnya, secara keseluruhan di bursa hari ini (10/4), tidak hanya mata uang Euro yang sempat tertekan, namun Sterling juga turut anjlok tajam terhadap mata uang Dollar, sementara Aussie masih tertekan akibat antisipasi permintaan China yang lebih lemah dibanding ekspektasi sebelumnya.
Perdana Menteri Mariano Rajoy beberapa waktu lalu berhasil memenangkan suara untuk mendapatkan persetujuan Parlemen terkait program penghematan anggaran tambahan sebesar 27 milyar Euro yang terdiri dari pemangkasan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak demi mereduksi defisit anggaran Spanyol menjadi 5.3% dari GDP tahun 2012, dari sebelumnya 8.5% pada 2011.
Sayangnya pemangkasan pengeluaran Rajoy masih sangat diragukan bisa berdampak positif pada perekonomian Spanyol, bahkan level angka pengangguran yang terakhir masih melejit ke level 24%, sedangkan indeks PMI Spanyol selama bulan Maret jatuh ke 44.5 dari 45.0 di bulan February mengindikasikan kontraksi perekonomian.
Langkah preventif dari para pemangku kebijakan Eropa menghadapi ini adalah dengan menyetujui perubahan fasilitas dana talangan EFSF dengan ESM, yang akhirnya menambah kapasitas bailout menjadi 700 milyar Euro untuk membantu negara Euro zone lainnya yang terancam terkena default.
Bagaimanapun, penambahan kapasitas dana talangan tersebut dianggap tidak mumpuni untuk mengatasi krisis utang secara keseluruhan, selain itu juga negara BRIC (Brazil, Russia, India dan China) masih kurang tertarik untuk berkontribusi pada penambahan dana bailout untuk menyelamatkan Euro.
Secara ringkasnya berbagai kondisi yang telah dijabarkan tadi, telah merubah kondisi fundamental mata uang Euro untuk berada dalam posisi lebih rentan dibanding sebelumnya. Faktanya, Euro masih berpotensi tertekan dibawah 1.3000 dan bahkan masih potensial menuju level 1.2800 dengan catatan harga tidak naik lebih dari  1.3485. Peluang downtrend EURUSD ini terbuka lebar karena laju pelambatan ekonomi yang dialami Spanyol akan semakin cepat sehingga dana-dana bailout yang diharapkan dapat membendung Spanyol dari penyebaran krisis utang pada akhirnya dapat jebol dengan mudah.
Belum lagi ditambah faktor penguatan Dollar yang berpotensi membebani pairing EURUSD lebih lanjut. Komentar Bernanke beberapa waktu lalu merupakan salah satu bukti bahwa The Fed mengupayakan transparansi kebijakan untuk membimbing pergerakan market sesuai dengan pandangan The Fed.
Maka cukup jelas setelah dirilis risalah (minutes) rapat kebijakan moneter The Fed yang terakhir lebih pada posisi hawkish, dan tidak mempertimbangkan adanya stimulus (QE) lebih lanjut kecuali jika ada bukti pelambatan ekonomi secara signifikan dan laju inflasi kembali jatuh dibawah 2%.
Berdasarkan data statistik yang terakhir laju inflasi AS selama bulan February masih naik ke 2.9%. Jadi meskipun data nonfarm payrolls turun diluar perkiraan, namun laju inflasi yang masih tinggi tetap belum merubah arah kebijakan moneter The Fed yang pada intinya meniadakan kebijakan easing (QE) kedepannya. Efeknya dari minutes FOMC ini tidak bisa diremehkan, karena perubahan arah kebijakan ini adalah mengurangi minat para investor global terhadap aset berisiko.
Setelah sebelumnya berbagai aset menikmati keuntungan dengan adanya stimulus dan QE1, QE2. Kemungkinan besar investor AS akan merepatriasi dana nya dari luar untuk kembali ke mata uang domestik, selain itu berbagai manajer investasi akan mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko. Dengan kata lain, mata uang Dollar AS berpotensi untuk terus menguat setelah stimulus The Fed yang terakhir berupa Operation Twist berakhir di bulan Juni nanti.

Tiga Negara Tentukan Arah Ekonomi Dunia

Tiga negara ekonomi akan menjadi motor penentu laju ekonomi dunia dalam beberapa tahun ke depan. Peta industri dan pangsa pasar masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS), Jepang dan China.

Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), ekonomi Eropa sedang stagnan sementara negara berkembang justru mencatat pertumbuhan pesat. Dalam indeks indikator ekonomi global, OECD melihat perekonomian AS tumbuh secara stabil dalam lima bulan terakhir hingga Februari. Sedangkan ekonomi negara Jepang menguat untuk bulan ke-empat.

Indeks pertumbuhan dunia OECD juga memperlihatkan pertumbuhan ekonomi China selama empat bulan beruntun. OECD menyebut China sedang menikmati momentum pertumbuhan ekonominya. Pelaku ekonomi tengah mengamati kemajuan China tahun ini dan sedang menghitung apakah negara ini akan mengalami penurunan ekonomi secara tiba-tiba (hard landing) atau melemah perlaha. Apalagi China baru saja menapaki periode peningkatan kinerja yang pesat di sektor manufaktur dan konsumsi. GDP negara ini meroket 9,2% tahun lalu. Nantinya, pertumbuhan ekonomi global akan ditentukan oleh konsistensi pertumbuhan di tiga negara tersebut. Segala kebijakan dan isu percepatan/perlambatan di AS, Jepang dan China akan berimbas pada sektor produksi konsumsi di negara lainnya.

OECD menyebut China sedang 'memanfaatkan momentum' dari perlambatan ekonomi di Eropa. Negara ekonomi besar seperti Italia dan Prancis ters mengalami penurunan performa industri dalam beberapa bulan terakhir. Sementara situasi di Jerman dan Inggris lebih baik, karena kedua negara hanya mencatat penurunan kinerja produksi yang tidak terlalu besar. OECD meramalkan Jerman dan Inggris akan memperbaiki kinerja ekonominya tahun ini sehingga dominasi China akan berkurang. Untuk negara berkembang, Rusia, India dan Brazil memperlihatkan rapor pertumbuhan cukup baik.

Krisis Eropa Kembali Hantui Asia

Hari ini bursa regional bergerak melemah dikarenakan kecemasan mengenai krisis hutang Eropa. Nikkei -0.8%, S&P/ASX -1.0%, HSI -1.2%, Taiex +0.2%, Sensex -0.6%, Shanghai Composite bergerak flat dan STI -1.2%. Pasar di Korea Selatan dan Malaysia tutup untuk hari libur. 
Sementara dari pasar forex dilaporkan bahwa USD menguat terhadap JPY. Pasar bereaksi terhadap pemberitaan di Reuters yang dikutip dari sumber yang dekat dengan BoJ. Dikatakan bahwa BoJ kemungkinan akan mempertimbangkan langkah pelonggaran pada pertemuan selanjutnya pada tanggal 27 April. USD/JPY di 80.81 dari 80.67 hari Selasa malam di New York, EUR/JPY di 105.88 dari 105.54 dan EUR/USD di 1.3105 dari 1.3082. Core machinery orders Jepang meningkat 4.8% per bulan di bulan Februari, melampaui ekspektasi dari ekonom yang disurvey Dow Jones dan Nikkei, yang memperkirakan pesanan akan turun 0.5%. Indeks sentimen konsumen dari Westpac-Melbourne Australia turun 1.6% di bulan April menjadi 94.5 vs 96.1 di bulan Maret, level terendah sejak Agustus dan termasuk angka terendah dalam dekade terakhir. Jumlah persetujuan kredit perumahan di Australia turun menjadi 2.5% di bulan Februari dari bulan Januari. Indikator awal jumlah pekerja Australia -0.167 di bulan April dibandingkan dengan -0.135 di bulan Maret.
Harga emas di $1,656.80, sementara minyak Nymex kontrak Mei naik 23 sen menjadi $101.45/barrel.

Mereda, Tekanan terhadap Obligasi Italia-Spanyol

Hari ini rapor obligasi dua negara bermasalah Eropa tampak membaik. Namun imbal hasil surat hutang Italia dan Spanyol masih dekat dengan level tinggi yang tercatat kemarin.

Investor sedikit mengatur langkah pasca aksi jual besar satu sesi sebelumnya. Bunga obligasi Italia 10-tahun terpantau turun 6 basis poin di 5,61%. Sementara imbal hasil obligasi Spanyol turun 5 basis poin ke 5,92% atau mulai menjauh dari level acuan tinggi 6%.

Review: Hari Terburuk Wall Street Sejak November 2011

Ketakutan klasik soal krisis keuangan di Eropa kembali merebak kemarin di Wall Street. Ketiga indeks utama harus merelakan 1,5% akibat kelesuan investor.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup minus selama lima hari beruntun. Kabar kenaikan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia kemarin memicu kecemasan baru terkait iklim keuangan di wilayah Eropa. Hal itu membuat aksi jual melanda pasar modal New York. Alasan lain yang membebani adalah perlambatan ekonomi China.

Dow Jones Industrial Average (INDU) ditutup minus 214 poin atau 1.7%, sekaligus menandai hari terburuk sejak November 2011. Sementara S&P 500 (SPX) merugi 24 poin atau 1.7% dan Nasdaq (COMP) anjlok 56 poin (1.8%). Indeks S&P juga mencatat kinerja paling negatif sejak NOvember 2011 silam. Sementara indeks gabungan Eropa juga merosot hingga 2%.

Bunga obligasi 10-tahun Spanyol berputar di dekat level 6%, level tertingginya sejak lebih dari 3 bulan terakhir. Imbal hasil kian tinggi seiring upaya pemerintah untuk memangkas anggaran. Sedangkan di Italia, bunga obligasinya terpantau di angka 5,7%. Sebagai konsekuensinya, investor beralih ke safa haven obligasi AS hingga membuat besaran bunganya turun sampai ke bawah 2% untuk kali pertama dala lebih dari satu bulan.

Sebanyak 29 komponen indeks Dow tersungkur di zona merah, dipimpin oleh Bank of America (BAC). Sektor energi dan industri juga mencetak koreksi besar. GE (GE), Caterpillar (CAT) dan Exxon (XOM) membukukan kerugian di atas 1%. Namun rilis data pendapatan Alcoa berhasil menghibur pasar di akhir sesi karena muncul di atas ekspektasi.

Membuka musim earnings, analis pasar memprediksi penurunan pendapatan pada emiten anggota S&P 500 sebesar 0,1% dibanding tahun sebelumnya. Meski tidak besar, namun jika proyeksi itu terbukti maka akan menjadi penurunan pertama pasca kenaikan pendapatan 9 kuartal beruntun. DOW dan S&P 500, yang baru saja mencetak kinerja triwulan terbaik sejak satu dekade lalu, bisa saja mengalami penurunan di kuartal II tahun ini.

IMF Siap Pangkas Estimasi Surplus China

International Monetary Fund atau IMF bersiap untuk menurunkan perkiraan untuk surplus current account China, menurut 2 petinggi yang telah melihat dokumentasi hal tersebut.
IMF yang berbasis di Washington di bulan September telah memberikan perkiraan surplus sebesar lebih dari 7% untuk GDP untuk tahun 2015 dan 2016. Perkiraan yang baru untuk perdagangan yang akan dirilis pada 17 April di sebuah konferensi IMF, yaitu World Economic Outlook, menurut petinggi tersebut, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.

Fase Koreksi GBPUSD Telah Berakhir Pada Fibonacci 50%?

GBPUSD berhasil anjlok dibawah channel bullish pada grafik H1, meraih bottom di area 1.5805, namun bergerak liar keatas sejauh ini diperdagangkan di area 1.5825. Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun outlook teknikal masih condong bearish menguji area support kunci 1.5745.
Skenario retracement telah terbatas di area fibonacci 50% di area 1.5930, selanjutnya diperlukan penembusan konsisten dan closing daily dibawah area 1.5805 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut.
Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 1.5960 - 1.6000, berbalik lagi diatas area tersebut seharusnya dapat merubah bias intraday menjadi bullish.

Pelemahan AUDUSD Masih Incar 1.0200

AUDUSD anjlok dibawah channel bullish minor pada grafik H1 hari ini di saat bersamaan MACD telah memotong kebawah. Fakta ini mengindikasikan bias intraday menjadi bearish di jangka pendek mengincar area 1.0200. Di sisi atasnya, tembus diatas area 1.0355 - 1.0400 dapat membawa harga ke zona netral kemungkinan menguji area strong resisten 1.0400, namun secara keseluruhan outlook teknikal masih condong bearish pada fase ini dan strategi short sell on strength bisa memberikan peluang trading dengan rasio risk & reward tinggi.

Emas jeda setelah 4 hari reli; investor beralih hati-hati

SINGAPURA, 11 April (ANTARA News) - Emas melemah padaRabu, berhenti setelah empat sesi berturut-turut keuntungandidorong oleh safe haven mengalir pada prospek ekonomi global yang berawan,tapi sentimen telah berbalik hati-hati karena investor mencari lebih lanjutpetunjuk untuk pertumbuhan.
    
Euforia atas pemulihan ekonomi AS telah dipotong pendek olehpekerjaan mengecewakan laporan yang menunjukkan pekerjaan jauh lebih lambatperluasan dari yang diharapkan, dan dipimpin investor untuk mempertanyakanprospek ekonomi terbesar di dunia.
    
"Emas rentan terhadap kaki berikutnya risiko sell-off, karenatidak suka menjadi logam hanya akan diperdagangkan lebih tinggi di lautmerah, "kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura. Investor cenderungmelikuidasi posisi emas untuk menutupi kerugian di tempat lain.
    
Spot emas beringsut turun 0,2 persen menjadi $ 1,656.96 sebuahons oleh 0640 GMT, setelah mencapai tinggi satu minggu $ 1,662.60 padaSelasa. Emas AS kehilangan 0,1 persen menjadi $ 1,658.50.
    
Emas, dolar dan utang pemerintah AS telah mendapat manfaat daripertarungan terbaru dari bunga safe haven dari investor, dengan emasmengumpulkan lebih dari 1 persen dan US Treasuries menghasilkan memukul4-minggu terendah di sesi sebelumnya.
    
Prospek pelonggaran moneter lebih, yang memperkuatprospek inflasi yang lebih tinggi, juga mendukung sentimen diemas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga.
    
"Jika data lemah terus, Fed harus melakukan intervensilagi untuk merangsang konsumsi, "kata Jeremy Friesen, komoditasstrategi di Societe Generale di Hong Kong.
    
"Pasangan tahun mendatang akan sangat menantang bagipertumbuhan global dan bank sentral akan diandalkan sebagai penopang untukmendapatkan kita melalui. "
    
Investor erat akan melihat utang pemerintah Eropapasar, setelah utang pemerintah Spanyol dan Italia yang dihadapipermintaan merosot karena investor cemas atas kerapuhanperifer ekonomi zona euro.
    
Rasio emas-perak, yang digunakan untuk mengukur ons perakuntuk membeli satu ons emas, naik menjadi 52,5, tertinggi sejakakhir Januari, sebagai akibat dari dorongan terakhir di emasharga.
   
    
Ekspor emas Hong Kong ke Cina naik 20 persen padaFebruari pada bulan seiring selera untuk logam mulia tetapkuat di China, yang diperkirakan akan menyalip India sebagaidunia atas emas konsumen tahun ini.
    
Beberapa menduga jumlahnya bisa mencakup pembelian darisektor publik, karena pasar sebagian besar tenang selamapasca-Tahun Baru Imlek liburan kemerosotan pada bulan Februari.
    
"Pada tingkat masyarakat, bank sentral China akan terusmenumpuk emas, yang lebih mudah dari liberalisasi modal merekarekening dan mata uang, "kata Friesen dari SocGen, menambahkan bahwamembangun cadangan emas akan membantu mendorong China untuk mengubahrenminbi menjadi mata uang global.
    
Kebijakan moneter akomodatif akan tetap insentif bagiinvestor swasta untuk membeli emas, tambahnya.
    
Kenaikan harga terakhir ditekan permintaan di pasar fisik,tapi kembali India setelah serangan tiga minggu membantu mendukungsentimen.
    
"Ada beberapa pembelian cahaya dan sedikit penjualan residu,"kata Dick Poon, manajer logam mulia di Heraeus di HongKong. "Pada titik ini saya tidak berpikir pertumbuhan permintaan emas Chinatahun ini akan sekuat tahun lalu, karena banyak oranglebih suka menyimpan uang tunai daripada membuat investasi. "
    
Spot platinum jatuh ke $ 1,573.49 per ons, terendahdalam lebih dari dua bulan, sebelum mendapatkan kembali tanah yang hilang untuk beberapa$ 1,590.49, kerugian pelacakan dalam logam industri dan ekuitas memukuloleh sentimen suram pada pertumbuhan global.
   
      
Harga logam mulia 0640 GMT
  
Logam Perubahan terakhir Pct CHG persen YTD CHG Volume
  
Spot Emas 1.656,96 -2,89 -0,17 5,96
  
Spot Perak 31,62 -0,16 -0,50 14,19
  
Spot Platinum 1590,49 -2,26 -0,14 14,18
  
Spot Palladium 638,97 2,44 +0,38 -2,07
  
COMEX GOLD JUN2 1658,50 -2,20 -0,13 5,85 12873
  
COMEX SILVER MAY2 31,61 -0,07 -0,22 13,24 4432
  
Euro / Dolar 1,3112
  
Dollar / Yen 80,89
  
COMEX emas dan perak kontrak menunjukkan bulan-bulan paling aktif

Gold pauses after 4-day rally; investors turn cautious

SINGAPORE, April 11 (Reuters) - Gold edged lower on
Wednesday, pausing after four consecutive sessions of gains
driven by safe-haven flows on a cloudy global economic outlook,
but sentiment has turned cautious as investors  seek further
clues to growth. 
    Euphoria over a U.S. economic recovery was cut short by a
disappointing employment report that showed far slower jobs
expansion than expected, and led investors to question the
outlook for the world's largest economy. 
    "Gold is vulnerable to the next leg of risk sell-off, as it
doesn't like being the only metal to be trading higher in a sea
of red," said a Singapore-based trader. Investors tend to
liquidate gold positions to cover losses elsewhere. 
    Spot gold inched down 0.2 percent to $1,656.96 an
ounce by 0640 GMT, after hitting a one-week high of $1,662.60 on
Tuesday. U.S. gold lost 0.1 percent to $1,658.50. 
    Gold, the dollar and U.S. government debt had benefited from
the latest bout of safe-haven interest from investors, with gold
rallying more than 1 percent and U.S. Treasuries yields hitting
4-week lows in the previous session.   
    The prospect of more monetary easing, which strengthens the
outlook for higher inflation, also supports the sentiment in
gold, regarded as a hedge against rising prices. 
    "If weak data continues, the Fed will have to intervene
again to stimulate consumption," said Jeremy Friesen, commodity
strategist at Societe Generale in Hong Kong. 
    "The next couple of years will be really challenging for
global growth and central banks will be relied on as a crutch to
get us through." 
    Investors will closely watch the European government debt
market, after Spanish and Italian government debt encountered
slumping demand as investors fretted over the fragility of
peripheral euro zone economies.     
    The gold-silver ratio, used to measures the ounces of silver
to purchase an ounce of gold, rose to 52.5, the highest since
the end of January, as a result of the recent boost in gold
prices. 
     
    Hong Kong's gold exports to China rose 20 percent in
February on the month as appetite for the precious metal remains
strong in China, which is expected to overtake India as the
world's top gold consumer this year.  
    Some suspected the number could include purchases from the
public sector, as the market was largely quiet during a
post-Lunar New Year holiday slump in February. 
    "On the public level, China's central bank will continue to
accumulate gold, which is easier than liberalising their capital
account and currency," said Friesen of SocGen, adding that
building gold reserves would help China's push to turn the
renminbi into a global currency. 
    Accommodative monetary policy will remain an incentive for
private investors to buy into gold, he added. 
    Recent price gains suppressed demand in the physical market,
but India's return after a three-week strike helped support the
sentiment. 
    "There is some light buying and a bit of scrap selling,"
said Dick Poon, manager of precious metals at Heraeus in Hong
Kong. "At this point I don't think China's gold demand growth
this year will be as strong as last year, as a lot of people
prefer to keep cash rather than making an investment." 
    Spot platinum fell to $1,573.49 an ounce, its lowest
in more than two months, before regaining some lost ground to
$1,590.49, tracking losses in industrial metals and equities hit
by downbeat sentiment on global growth.   
     
      Precious metals prices 0640 GMT
  Metal             Last    Change  Pct chg  YTD pct chg    Volume
  Spot Gold        1656.96   -2.89   -0.17      5.96
  Spot Silver        31.62   -0.16   -0.50     14.19
  Spot Platinum    1590.49   -2.26   -0.14     14.18
  Spot Palladium    638.97    2.44   +0.38     -2.07
  COMEX GOLD JUN2  1658.50   -2.20   -0.13      5.85        12873
  COMEX SILVER MAY2  31.61   -0.07   -0.22     13.24         4432
  Euro/Dollar       1.3112
  Dollar/Yen         80.89
  COMEX gold and silver contracts show the most active months

FOREX : Yen didukung dekat multi-minggu tinggi sebagai penghindaran risiko naik

SYDNEY / TOKYO, 11 April (ANTARA News) - Yen melayang di multi-minggu tertinggi terhadap mata uang di Asia pada hari Rabu, sementara dolar Australia menggelepar karena kekhawatiran tentang pertumbuhan global menggigitnya  pada sentimen risiko.
Sebuah lonjakan imbal hasil obligasi Spanyol diperburuk kekhawatiran tentang kerapuhan ekonomi zona euro, sedangkan impor dari Cina terus mengecewakan kekhawatiran hidup tentang pendaratan keras di ekonomi ekonomi terbesar kedua di dunia.
Ditambah dengan penurunan besar di Wall Street dan penurunan tajam hasil Treasury, yen naik di seluruh papan, memukul lima-minggu terhadap dolar AS.
Langkah itu juga terjadi sehari setelah Bank of Japan tetap kebijakan moneter yang stabil, meskipun surat kabar Asahi pada hari Rabu melaporkan bank sentral akan mempertimbangkan pelonggaran di
pertemuan 27 bulan April.
"Untuk saat ini, agak sedikit terlalu dini sekarang untuk pasar untuk transaksi pada pertemuan 27 April. Namun ekspektasi pelonggaran lebih lanjut berarti yen tidak mungkin untuk terus meningkat, di luar tanda yen 80," kata Kimihiko Tomita, kepala forex di State Street Bank di Tokyo.
"Tapi pasar mungkin akan memulai trading
mungkin diatasnya  minggu depan," tambahnya.
Para pedagang mengatakan pembicaraan tentang tawaran kuat di 80.50/55 harus menyediakan dukungan awal untuk dolar, diikuti oleh 79.50/55, tingginya Oktober dicapai setelah Jepang melakukan intervensi untuk melemahkan mata uangnya.
Euro jatuh ke palung tujuh minggu dari ¥ 105,44, sedangkan Aussie menyelami 82,52, mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak awal Februari. Dukungan terlihat di 82,33, yang 38,2 persen retracement dari yang Okt.-Mar. reli.
"Momentum Sederhana menunjukkan bahwa AUD / JPY harus menuju retracement 38,2 persen atas kenaikan sejak Oktober 2011, yang hampir persis nya 100-hari rata-rata bergerak," kata Sebastien Galy, ahli strategi di Societe Generale.
"Pada saat itu akan memasuki wilayah oversold seperti yang kita lakukan pada bulan Oktober sedikit akan menjadi pemberani untuk membeli pada dip potensial.."
Tidak membantu sentimen, Dana Moneter Internasional memperingatkan komoditas negara-negara pengekspor harus mempersiapkan untuk harga yang lebih rendah diberikan lemah aktivitas ekonomi global dan permintaan yang lebih rendah.
Terhadap dollar, Aussie tergelincir ke $ 1,0226 sebelum mendapatkan kembali sedikit tanah menggoda dengan dukungan sekitar, $ 1,0236 pada 76,4 persen retracement dari-akhir Desember sampai akhir Februari reli.
Euro juga melemah terhadap mata uang AS, tergelincir ke $ 1,3091 dari tinggi hari Selasa dari $ 1,3145. Akibatnya, indeks dolar didorong hingga 79,861 dari yang terendah satu minggu dari 79,603.
Mengganggu mata uang tunggal, imbal hasil obligasi Spanyol naik ke dalam kumis dari 6 persen, dan hasil pematang Jerman setara terendah yang pernah mereka tingkat karena investor memilih untuk keselamatan utang Jerman.
Yang membawa penyebaran antara dua ke level tertinggi sejak Desember, benar-benar menghapus pengetatan besar dipicu oleh Bank Sentral Eropa tiga tahun menawarkan dana murah yang dijuluki Operasi Refinancing Jangka Panjang (LTROs).
"Kekhawatiran LTROs likuiditas hancur (di antara bank-bank Eropa) lebih agresif Namun kekuatan sihir dari Kanwil DJP WP Besar tersebut. Tampaknya memudar," kata Minori Uchida, analis senior di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.

KURS YEN menguat 0,2% terhadap euro

SINGAPURA: Yen diperdagangkan menguat 0,2% dari level tertinggi dalam 7 pekan terakhir terhadap euro, terkait dengan kekhawatiran pasar terhadap kondisi krisis utang Eropa.

Mata uang Jepang diperdagangkan pada level 105,67 per euro pada pukul 08.31 pagi di Tokyo dari level 105,53 kemarin.

Yen menembus level terkuat, yaitu 105,49 pada 22 Februari. Yen sedikit berubah terhadap dolar menjadi 80,81 per dolar. Euro menjadi US$1,3077 dari US$1,3082, setelah turun menjadi US$1,3033 pada 9 April.

Dolar Australia menyentuh level US$1,0233, terendah sejak 13 Januari sebelum diperdagangkan pada level US$1,0245 menjadi US$1,0251 kemarin. (Bloomberg)

Gold:

SINGAPURA, 11 April (ANTARA News) - Emas melemah pada Rabu,mengambil jeda setelah empat hari keuntungan di tengah kekhawatiran tentang duniapertumbuhan dan dihidupkan kembali kekhawatiran tentang krisis utang-zona euro.
   
    
DASAR
    
* Spot emas beringsut turun 0,2 persen menjadi $ 1,656.51 per ounceoleh 0045 GMT, setelah naik lebih dari 1 persen pada sebelumnyasesi.
    
* US emas kehilangan 0,2 persen menjadi $ 1,657.90.
    
* US Treasuries harga naik pada Selasa, mendorong patokanhasil di bawah 2 persen untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat minggu, sebagaikekhawatiran tentang laju pertumbuhan ekonomi global didukung permintaanuntuk safe haven utang pemerintah AS.
    
* Kekhawatiran tentang krisis utang zona euro bertahan, denganinvestor menunjukkan nafsu makan sedikit untuk pemerintah Spanyol dan Italiautang, mendorong imbal hasil obligasi Spanyol mendekati 6 persen.

    
Ekonomi * Perancis mencatat pertumbuhan tidak pada kuartal pertama dantidak ada tanda-tanda pemulihan yang kuat dalam kegiatan kedatanganbulan, menurut sebuah survei Bank Prancis, Selasa.

    
* Permintaan China untuk emas tetap kuat. Pada bulan Februari itudiimpor 39.663 kg emas dari Hong Kong, naik 20 persen darisebelumnya bulan.
    
* Holdings dari SPDR Gold Trust, terbesar di duniaemas yang didukung dana yang diperdagangkan di bursa, turun tipis ke 1,286.167 ton padaSelasa, terendah dalam dua setengah minggu.
    
* Untuk berita utama pada logam dan berita lainnya, klik,
 
atau
   
    
PASAR BERITA


    
* The aksi lepas saham AS dipercepat pada Selasa, denganDow dan S & P 500 jatuh untuk hari kelima, mundurnya kedatangan padatitik puncak musim pendapatan.
    
* The safe haven yen melayang di multi-minggu tertinggi terhadap banyakmata uang pada hari Rabu, sementara dolar Australia menggelepar sebagaikekhawatiran tentang pertumbuhan global menggigitnya lain pada sentimen risiko.

  
    
DATA / KEJADIAN
 
0700 Jerman Grosir indeks harga Maret
 
1100 US Mortgage indeks pasar Mingguan
 
1230 US Impor / Ekspor harga Maret
 
1800 US Fed Beige buku

    
HARGA


    
Harga logam mulia 00.45 GMT
  
Logam Perubahan terakhir Pct CHG persen YTD CHG Volume
  
Spot Emas 1.656,51 -3,34 -0,20 5,93
  
Spot Perak 31,52 -0,26 -0,82 13,83
  
Spot Platinum 1593,00 0,25 +0,02 14,36
  
Spot Palladium 637,83 1,30 +0,20 -2,25
  
COMEX GOLD JUN2 1657,90 -2,80 -0,17 5,81 2224
  
COMEX SILVER MAY2 31,52 -0,16 -0,50 12,91 1900
  
Euro / Dolar 1,3071
  
Dollar / Yen 80,75
  
COMEX emas dan perak kontrak menunjukkan bulan-bulan paling aktif

Keperkasaan Dollar Menjadi Momok Bagi Euro

Ekonomi Spanyol dan mata uang tunggal Euro kini tengah dililit resiko yang jauh lebih tinggi dibanding dua minggu yang lalu.
Seiring dengan prospek pertumbuhan Spanyol yang telah berada di ujung tanduk, terutama juga dibarengi dengan adanya pelambatan ekonomi negara Eurozone lainnya, Madrid kemungkinan akan mengalami kemerosotan pendapatan dari pajak, diakibatkan langkah penghematan defisit yang harus diterapkan pemerintah. Oleh sebab itulah kemampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban obligasi semakin diragukan oleh para investor.
Hal ini berarti juga resiko atas terjadinya default surat utang sovereign Spanyol akan semakin tinggi. Lihat saja kondisi market terakhir setelah memasuki hari perdagangan yang mulai aktif setelah masa libur paskah di Eropa, terjadi kenaikan yield obligasi pada tenor 10-tahun di berbagai kawasan Eropa. Yield obligasi Italia meroket ke 5.563%, sementara Portugal melonjak ke 12.061%, sedangkan yield Spanyol naik menjadi 5.91%, dan Prancis naik tipis ke 2.877%.
Gejolak di bursa obligasi Eropa ini turut memicu kenaikan volatilitas di berbagai aset lainnya, secara keseluruhan di bursa hari ini (10/4), tidak hanya mata uang Euro yang sempat tertekan, namun Sterling juga turut anjlok tajam terhadap mata uang Dollar, sementara Aussie masih tertekan akibat antisipasi permintaan China yang lebih lemah dibanding ekspektasi sebelumnya.
Perdana Menteri Mariano Rajoy beberapa waktu lalu berhasil memenangkan suara untuk mendapatkan persetujuan Parlemen terkait program penghematan anggaran tambahan sebesar 27 milyar Euro yang terdiri dari pemangkasan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak demi mereduksi defisit anggaran Spanyol menjadi 5.3% dari GDP tahun 2012, dari sebelumnya 8.5% pada 2011.
Sayangnya pemangkasan pengeluaran Rajoy masih sangat diragukan bisa berdampak positif pada perekonomian Spanyol, bahkan level angka pengangguran yang terakhir masih melejit ke level 24%, sedangkan indeks PMI Spanyol selama bulan Maret jatuh ke 44.5 dari 45.0 di bulan February mengindikasikan kontraksi perekonomian.
Langkah preventif dari para pemangku kebijakan Eropa menghadapi ini adalah dengan menyetujui perubahan fasilitas dana talangan EFSF dengan ESM, yang akhirnya menambah kapasitas bailout menjadi 700 milyar Euro untuk membantu negara Euro zone lainnya yang terancam terkena default.
Bagaimanapun, penambahan kapasitas dana talangan tersebut dianggap tidak mumpuni untuk mengatasi krisis utang secara keseluruhan, selain itu juga negara BRIC (Brazil, Russia, India dan China) masih kurang tertarik untuk berkontribusi pada penambahan dana bailout untuk menyelamatkan Euro.
Secara ringkasnya berbagai kondisi yang telah dijabarkan tadi, telah merubah kondisi fundamental mata uang Euro untuk berada dalam posisi lebih rentan dibanding sebelumnya. Faktanya, Euro masih berpotensi tertekan dibawah 1.3000 dan bahkan masih potensial menuju level 1.2800 dengan catatan harga tidak naik lebih dari  1.3485. Peluang downtrend EURUSD ini terbuka lebar karena laju pelambatan ekonomi yang dialami Spanyol akan semakin cepat sehingga dana-dana bailout yang diharapkan dapat membendung Spanyol dari penyebaran krisis utang pada akhirnya dapat jebol dengan mudah.
Belum lagi ditambah faktor penguatan Dollar yang berpotensi membebani pairing EURUSD lebih lanjut. Komentar Bernanke beberapa waktu lalu merupakan salah satu bukti bahwa The Fed mengupayakan transparansi kebijakan untuk membimbing pergerakan market sesuai dengan pandangan The Fed.
Maka cukup jelas setelah dirilis risalah (minutes) rapat kebijakan moneter The Fed yang terakhir lebih pada posisi hawkish, dan tidak mempertimbangkan adanya stimulus (QE) lebih lanjut kecuali jika ada bukti pelambatan ekonomi secara signifikan dan laju inflasi kembali jatuh dibawah 2%.
Berdasarkan data statistik yang terakhir laju inflasi AS selama bulan February masih naik ke 2.9%. Jadi meskipun data nonfarm payrolls turun diluar perkiraan, namun laju inflasi yang masih tinggi tetap belum merubah arah kebijakan moneter The Fed yang pada intinya meniadakan kebijakan easing (QE) kedepannya. Efeknya dari minutes FOMC ini tidak bisa diremehkan, karena perubahan arah kebijakan ini adalah mengurangi minat para investor global terhadap aset berisiko.
Setelah sebelumnya berbagai aset menikmati keuntungan dengan adanya stimulus dan QE1, QE2. Kemungkinan besar investor AS akan merepatriasi dana nya dari luar untuk kembali ke mata uang domestik, selain itu berbagai manajer investasi akan mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko. Dengan kata lain, mata uang Dollar AS berpotensi untuk terus menguat setelah stimulus The Fed yang terakhir berupa Operation Twist berakhir di bulan Juni nanti.

Fundamental Analysis, April 11th, 2012

Yen berharap pada BoJ, ketakutan utang Spanyol
Para investor mencari penyelamatan bagi yen untuk multi-minggu tertinggi terhadap dolar dan euro pada Selasa karena meningkatnya imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia menggarisbawahi kekhawatiran tentang ekonomi global dan Bank of Japan mengatakan tidak mempertimbangkan stimulus moneter.Investor lari dari aset dianggap sebagai berisiko, seperti euro dan saham, di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan global dapat tetap lamban sebagai zona euro terus berjuang dengan krisis utang yang gigih.Euro jatuh ke titik terendah terhadap yen dalam hampir tujuh minggu, menggoda terbesar kerugiannya satu hari terhadap mata uang Jepang dalam lima minggu.Dolar menyentuh lebih baik dari satu bulan terendah terhadap yen, pelacakan sesi kelima berturut-turut kerugian.Lebih meningkatkan daya tarik safe haven seperti yen dan US Treasuries, imbal hasil obligasi Spanyol naik ke dalam kumis dari 6 persen dan hasil Bund Jerman setara terendah yang pernah mereka tingkat pada Selasa, yang mencerminkan kekhawatiran tentang krisis utang negara zona euro.Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> Saham Eropa ditutup pada hari Selasa pada titik terendah sejak pertengahan Januari.Dollar melemah ke terendah <JPY=> ¥ 80,65, terendah sejak awal Maret, menurut data Reuters. Greenback baru-baru ini diperdagangkan pada 80,70 ¥, mengikis dukungan pada rata-rata 50-hari bergerak sederhana dari ¥ 80,78.Euro juga merosot terhadap yen, memukul hampir tujuh minggu rendahnya ¥ 105,47 sebelum kembali sedikit menjadi trade off 1,22 persen menjadi 105,52 <EURJPY=>.
Dow, S & P jatuh untuk hari kelima, tetapi Alcoa bertahan sampai larut malam
Selloff di saham AS dipercepat pada Selasa, karena Dow dan S & P 500 turun untuk hari kelima, dengan mundurnya kedatangan di titik puncak musim pendapatan.Slide menandai hari S & P 500 terburuk sejak 8 Desember. Penurunan merupakan kerugian terbesar tahun ini baik dari segi poin dan tetes persentase untuk masing-masing tiga indeks saham utama AS.Semua S & P 500 sektor berakhir kokoh rendah, dengan nama-nama industri dan bahan menderita tetes terbesar. Sekitar 80 persen saham yang tercatat di New York Stock Exchange dan Nasdaq Stock Market berakhir lebih rendah.Indeks-indeks saham utama AS masing-masing turun lebih dari 1,5 persen, mendorong S & P 500 di bawah 50-hari rata-rata bergerak dari 1,372.30, daerah dilihat sebagai tingkat dukungan yang signifikan yang akan membuat atau mematahkan uptrend saat ini.Nasdaq juga meluncur di bawah 50-hari rata-rata bergerak dan ditutup di bawah 3.000 untuk pertama kalinya sejak Maret 12.Kekhawatiran tentang utang Eropa telah muncul kembali dan bisa menjadi katalis untuk penurunan lebih lanjut sebagai imbal hasil utang Italia dan Spanyol lebih berisiko naik. AS-saham yang terdaftar <STD.N> Santander Banco turun 3 persen menjadi $ 6,51.Komponen Dow Alcoa Inc <AA.N> naik 5,4 persen menjadi $ 9,82 dalam perdagangan diperpanjang setelah pembuat aluminium melaporkan hasil kuartalan.Dengan 5 persen dari S & P 500 komponen karena telah melaporkan, laba terlihat meningkat 3,1 persen di kuartal ini, menurut Laporan Thomson Reuters Direktur.Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> Kehilangan 213,66 poin atau 1,65 persen menjadi 12,715.93 pada penutupan. 500 Indeks Standard & Poor <. SPX> turun 23,61 poin atau 1,71 persen, ke 1,358.59. Nasdaq Composite Index <IXIC.> Jatuh 55,86 poin atau 1,83 persen, ke 2,991.22.
Emas naik 1,2 persen, istirahatkan peringkat dengan ekuitas
Emas naik 1 persen pada Selasa, memecah barisan dengan ekuitas untuk sesi kedua, karena penurunan tajam di pasar saham memicu safe haven membeli di pasar bullion, yang telah menderita terakhir sell-off.Logam mulia diposting kenaikan keempat hariannya lurus, streak terpanjang dalam dua bulan. Beberapa investor mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah untuk masuk kembali ke perdagangan emas. Emas memiliki mundurnya harga yang tajam selama jangka kuat baru-baru ini data AS yang putus-putus harapan pelonggaran moneter AS.Bullion naik bersama dengan safe haven Treasury harga utang AS. Membeli dipercepat setelah ekuitas AS patokan S & P 500 pecah di bawah dukungan utama sebelum dimulainya musim pendapatan kuartal pertama. Membeli Teknis dan pilihan yang terkait dengan emas juga membantu.Spot <XAU=> emas naik 1,2 persen pada $ 1,660.20 per ounce pada 3:30 EDT (1930 GMT), terbesar satu hari kenaikan lebih dari dua minggu.Logam ini juga rebound dari penurunan awal berat untuk menetapkan tinggi satu minggu $ 1,662.60 memicu beberapa pembelian momentum.Emas berjangka AS untuk pengiriman Juni <GCM2> ditutup naik $ 16,80 pada $ 1,660.70.

Tekanan untuk euro diprediksi berlanju

Euro diperkirakan masih bergerak di bawah tekanan minggu depan setelah pekan lalu jatuh terbesar dalam 11 bulan terhadap yen karena sentimen negatif kenaikan yield obligasi Spanyol.

“Euro juga tertekan menjelang rilis beberapa data pekan depan, yang diperkirakan akan memperlihatkan penurunan pada ekspor Jerman dan melambatnya produktivitas sektor industri Perancis,” tulis tim analis Monex Investindo Futures dalam risetnya.

Hal tersebut, tambahnya, akan menambah bukti bahwa krisis fiskal telah menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.  Obligasi Spanyol diprediksi masih tertekan untuk 3 sesi berturut-turut.

Mata uang bersama 17 negara Eropa turun 3,4% menjadi 106,86 yen di New York, penurunan mingguan terbesar sejak Mei. Euro juga jatuh 1,9% menjadi US$1,3096, dan mencapai US$1,3035 pada 5 April yang adalah level terendah sejak 15 Maret.

Tim yang dipimpin Ariston Tjendra menyatakan sentimen tetap bearish untuk euro karena masih diperdagangkan di bawah moving average 100-200. “Meski demikian, naiknya indikator stokastik dapat mengurangi tekanan turun untuk sementara waktu,” katanya dalam analisis teknis.

Fundamental Analysis, April 11th, 2012

Yen firms on BoJ, Spain debt fears

Investors seeking safety drove the yen to multi-week highs against the dollar and the euro on Tuesday as rising Spanish and Italian bond yields underscored worries about the global economy and the Bank of Japan said it was not considering more monetary stimulus. 
Investors fled from assets perceived as riskier, such as the euro and equities, on worries that global growth could remain sluggish as the euro zone continues to struggle with its persistent debt crisis. 
The euro fell to its lowest against the yen in nearly seven weeks, flirting with its biggest single-day loss against the Japanese currency in five weeks. 
The dollar touched a better than one-month low against the yen, tracking its fifth straight session of losses. 
Further increasing the appeal of safe havens such as the yen and U.S. Treasuries, Spanish bond yields rose to within a whisker of 6 percent and German Bund yields equaled their lowest-ever levels on Tuesday, reflecting worries about the euro zone's sovereign debt crisis.
The FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> of top European shares closed on Tuesday at its lowest since mid-January.
The dollar sank as low as 80.65 yen <JPY=>, its weakest since early March, according to Reuters data. The greenback more recently traded at 80.70 yen, eroding support at the 50-day simple moving average of 80.78 yen. 
The euro also slumped against the yen, hitting an almost seven-week low of 105.47 yen before recovering slightly to trade off 1.22 percent to 105.52 <EURJPY=>.

Dow, S&P fall for fifth day, but Alcoa up late

The selloff in U.S. stocks accelerated on Tuesday, as the Dow and S&P 500 dropped for a fifth day, with the pullback coming on the cusp of earnings season. 
The slide marked the S&P 500's worst day since Dec. 8. The declines were the largest losses this year in terms of both points and percentage drops for each of the three major U.S. stock indexes. 
All S&P 500 sectors ended solidly lower, with industrial and materials names suffering the biggest drops. About 80 percent of shares listed on the New York Stock Exchange and the Nasdaq Stock Market ended lower. 
The major U.S. stock indexes each fell more than 1.5 percent, pushing the S&P 500 below its 50-day moving average of 1,372.30, an area viewed as a significant support level that will make or break the current uptrend. 
The Nasdaq also slid below its 50-day moving average and closed below 3,000 for the first time since March 12.   
Concerns about European debt have resurfaced and could be a catalyst for further declines as the yields on riskier Italian and Spanish debt climbed. U.S.-listed shares of Banco Santander <STD.N> fell 3 percent to $6.51. 
Dow component Alcoa Inc <AA.N> climbed 5.4 percent to $9.82 in extended trading after the aluminum maker reported its quarterly results.
With 5 percent of the S&P 500 components having already reported, profits are seen rising 3.1 percent in the quarter, according to the Thomson Reuters Director's Report. 
The Dow Jones industrial average <.DJI> lost 213.66 points, or 1.65 percent, to 12,715.93 at the close. The Standard & Poor's 500 Index <.SPX> dropped 23.61 points, or 1.71 percent, to 1,358.59. The Nasdaq Composite Index <.IXIC> tumbled 55.86 points, or 1.83 percent, to 2,991.22.

Gold rises 1.2 pct, breaks ranks with equities

Gold rose 1 percent on Tuesday, breaking ranks with equities for a second session, as sharp losses in equities triggered safe-haven buying in the bullion market, which had sustained a recent sell-off. 
The precious metal posted its fourth straight daily rise, its longest streak in two months. Some investors took advantage of the lower prices to re-enter the gold trade. Gold had a sharp price pullback during a recent strong run of U.S. data that dashed hopes of U.S. monetary easing. 
Bullion rose along with safe-haven U.S. Treasury debt prices. Buying accelerated after the U.S. equities benchmark S&P 500 broke below key support before the start of the first-quarter earning season. Technical and options-related buying in gold also helped. 
Spot gold <XAU=> was up 1.2 percent at $1,660.20 an ounce by 3:30 p.m. EDT (1930 GMT), its biggest one-day rise in more than two weeks.  
The metal also rebounded from heavy early losses to set a one-week high of $1,662.60 triggering some momentum buying. 
U.S. gold futures <GCM2> for June delivery settled up $16.80 at $1,660.70.