Selasa, 10 April 2012

Cina Memang Alami Perlambatan


Minggu ini, investor akan disuguhkan oleh serangkaian data ekonomi Cina yang mungkin dapat berikan petunjuk akan performa ekonomi terbesar No.2 di dunia tersebut. Indeks harga konsumen (CPI) yang hari ini dirilis tunjukan kembali naiknya inflasi Cina. CPI tahunan tumbuh 3,6% di bulan Maret, lebih tinggi dari prediksi 3,3% dan publikasi sebelumnya 3,2%. Naiknya inflasi tentu dapat membuat bank sentral Cina (PBOC) untuk lebih berhati-hati menyusun kebijakan moneternya.
Di akhir pekan nanti, data GDP diprediksi akan melambat ke level 8,4% untuk kuartal pertama 2012; lebih rendah dari publikasi sebelumnya 8,9%. Ini memang cukup mencemaskan mengingat data akan menegaskan perlambatan pertumbuhan dalam dua tahun terakhir. Sebagian investor bahkan bertanya-tanya apakah perlambatan akan terus berlanjut hingga ekonomi alami hard landing atau akan berhenti segera dan bangkit kembali sehingga ekonomi hanya alami soft landing.
Kekhawatiran memang cukup beralasan. Perdana Menteri Wen Jibao hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% untuk tahun 2012; masih lebih rendah dari data yang akan dirilis di akhir pekan. Ini berarti pemerintah mungkin enggan untuk berikan stimulus fiskal dalam jumlah besar seperti tahun 2008.
Meski demikian, perlambatan ekonomi Cina tidak perlu terlalu dicemaskan. Negera Tirai Bambu ini tengah alami penyesuaian dari export-led growth menjadiconsumption-lead growth. Ekspor memang telah menjadi mesin penggerak ekonomi utama di Cina sejak beberapa dekade terakhir. Namun, krisis subprime mortgage AS dan berlarutnya krisis utang zona-euro telah membuat pasar ekspor Cina terpukul. AS bahkan telah loloskan Undang-Undang yang dapat meningkatkan tarif impor barang dari Cina. Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, telah serukan Uni Eropa untuk membeli produk buatan Eropa.
Beijing pun kini tengah menggenjot konsumsi untuk bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Kenaikan upah buruh dan pengendalian inflasi merupakan cara untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan meningkatnya daya beli tentu konsumsi akan meningkat, terlebih dengan penduduk Cina yang mencapai 1,3 miliar.
Sulit untuk membayangkan Beijing akan membiarkan ekonomi Cina mengalami hard landing. Biaya ekonomi dan politik yang harus ditanggung terlalu besar. Meskipun ruang manuver kebijakan fiskal dan moneter terbatas namun Beijing tentunya masih bisa memberikan pelonggaran kebijakan yang dapat mencegah terjadinya hard landing.  
Perlambatan ekonomi Cina hanya bersifat soft-landing. Data inflasi yang dirilis juga isyaratkan adanya kenaikan aktivitas ekonomi domestik. Inflasi juga masih berada di bawah target PBOC 4%; ini tentunya akan memberikan ruang bagi bank sentral untuk longgarkan kebijakan moneternya. Masih terlalu dini untuk harapkan penurunan suku bunga namun cukup realistis jika PBOC kembali menurunkan giro wajib minimum perbankan sebagai bentuk pelonggaran.
Data lain yang akan dirilis minggu ini juga menunjukkan geliat ekonomi Cina. Defisit perdagangan diprediksi berkurang menjadi $3 miliar; lebih baik dari publikasi Februari $31,5 miliar. Penyaluran kredit diharapkan bertambah 799 miliar yuan untuk bulan Maret; lebih tinggi dari publikasi sebelumnya 711 miliar yuan. Produksi industri dan penjualan ritel juga diperkirakan alami perbaikan dengan catatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 11,5% dan 15,1%.
Bagaimanapun juga ekonomi Cina memang alami perlambatan dan ini tentunya akan ditegaskan oleh data GDP yang akan dirilis di akhir pekan. Perlambatan Cina tentu akan berdampak negatif bagi harga komoditas mengingat Cina adalah salah satu konsumen komoditas utama dunia, terutama minyak. Dengan demikian, harga minyak harusnya masih akan tertekan hingga akhir pekan.
Analisa Teknikal:
Dari grafik harian, turunnya indikator stokastik dan RSI akan menjaga pelemahan harga minyak di dalam channel bearish. Untuk pekan ini, strategi masih Sell on Rally. Area 102.00 hingga 103.00 cukup bagus sebagai level entry dengan stop-loss di 104.10 (sedikit di atas Moving Average 50). Walaupun MA 100 akan coba membatasi penurunan, namun masih ada peluang bagi minyak untuk mengincar target terdekatnya 100.00 (level psikologis yang juga dekat area trendline). Perlu penurunan di bawah area trendline (garis hijau) untuk bisa membuka peluang keberlanjutan kejatuhan hingga 95.60 (MA 200). 

BOJ Beri Sinyal Kebijakan Baru


BOJ Beri Sinyal Kebijakan BaruGubernur Bank Sentral Jepang mengisyaratkan adanya kebijakan baru pada pertemuan akhir April mendatang. 

Berbicara di hadapan awak media beberapa saat lalu, Masaaki Shirakawa menyatakan siap mengabil langkah yang diperlukan pada pertemuan 27 April nanti. Namun pemerintah akan meninjau berbagai komponen ekonomi terlebih dahulu sebelum memastikan formula baru. Lebih jauh, Shirakawa meminta pelaku pasar tidak mengambil kesimpulan sampai segala sesuatunya benar-benar terbukti. "Kita harus mengurangi perkiraan-perkiraan berlebihan tentang apa yang akan terjadi pada pertemuan berikutnya," ujar Shirakawa.  

Beberapa saat sebelumnya, BOJ menahan suku bunga dan tidak mengutak-atik kebijakannya pasca pertemuan awal pekan. Otoritas tampak berhati-hati menentukan program baru meski tekanan dari pelaku pasar makin memuncak. Ancaman deflasi menjadi pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan oleh bank sentral. Idealnya, BOJ segera merilis kebijakan baru yang lebih suportif terhadap daya saing ekonomi dan tingkat deflasi. 

Spanyol Bersikukuh Terapkan Reformasi Anggaran


Spanyol Bersikukuh Terapkan Reformasi AnggaranPemerintah Spanyol terus berupaya merancang agenda efisiensi untuk mengamankan pinjaman dana dari Uni Eropa. 

Pemerintah hari ini menyatakan siap menghemat anggaran senilai 10 miliar euro. Untuk mencapainya, pemangkasan anggaran akan mencakup beberapa sektor seperti edukasi, kesehatan serta optimalisasi layanan publik. Seusai pertemuan dengan anggota kabinet, Perdana Menteri Mariano Rajoy juga sepakat untuk mempercepat privatisasi bank-bank nasional. 

Sejauh ini, pemerintah baru bisa memastikan rancangan itu yang akan benar-benar diberlakukan. Program efisiensi lain baru diumumkan dalam beberapa pekan mendatang. Di dalamnya termasuk privatisasi beberapa badan usaha milik negara dan pemberlakuan aturan baru yang bisa menaikkan daya saing perekonomian Spanyol.

Reformasi baru diperlukan seiring kecemasan pelaku industri keuangan terhadap kualitas obligasi Spanyol. Satu-satunya jalan untuk menaikkan lagi instrumen hutang negara ini adalah dengan memangkas dfisit dan rasio hutang negara. Pada hari Senin kemarin pemerintah menegaskan kembali tekadnya untuk menciutkan beban defisit jadi 3% dari GDP 2013.

AUD/USD: Di Area Resistance 1.0344


 Bias intraday untuk AUD/USD adalah bullish namun harga saat ini sedang berada di area resistance di 1.0344. Pada saat yang sama, stochastic dan CCI 1 jam telah menunjukkan indikasi jenuh beli. Dengan demikian, jika sinyal bearish muncul dari kedua indikator tersebut sebelum resistance tersebut di atas pecah, maka harga kemungkinan akan mengalami koreksi hingga ke area support di kisaran 1.0310 - 1.0289. Sebaliknya, jika resistance tersebut di atas pecah, AUD/USD kemungkinan akan meneruskan pergerakan bullish hingga kisaran 1.0365 - 1.0389.
Skenario alternatif lain adalah mencari sinyal bullish di kisaran 1.0310 - 1.0289. Jika ada, maka sinyal tersebut kemungkinan akan diikuti oleh rebound kembali ke area 1.0323 - 1.0344. Akan tetapi, skenario bullish ini akan batal jika support di 1.0289 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias menjadi bearish dan harga kemungkinan akan turun menuju 1.0255.
AUD/USD: Di Area Resistance 1.0344

GBP/USD: Dalam Bias Bullish, Uji 1.5925


GBP/USD juga sedang berada di dalam bias bullish. Harga saat ini sedang menguji resistance di 1.5925, yang jika pecah kemungkinan akan memperpanjang rally hingga ke kisaran 1.5946 - 1.5970. Namun stochastic dan CCI 1 jam juga telah memperlihatkan indikasi jenuh beli. Dengan demikian, perhatikan apakah ada sinyal bearish yang muncul sebelum resistance di 1.5925 pecah. Jika ada, maka koreksi kemungkinan akan terjadi hingga ke area support di kisaran 1.5890 - 1.5869.
Bias secara umum masih akan tetap bullish selama support di 1.5869 bertahan. Dengan demikian, jika ada sinyal bullish sebelum support tersebut tembus, harga kemungkinan akan mengalami rebound kembali ke sekitar 1.5903 atau 1.5925. Akan tetapi, skenario bullish ini akan batal jika support di 1.5869 tembus.
GBP/USD: Dalam Bias Bullish, Uji 1.5925

Logam Mulia Kuat


Logam Mulia KuatLogam mulia sebagian besar bergerak kuat di pasar Asia. Pergerakan EUR/USD yang relatif stabil dikarenakan rilis data ekonomi AS yang lemah pekan lalu mengembalikan kembali harapan bagi langkah stimulus selanjutnya dari Bank Sentral. 
EUR/USD di 1.3113 vs 1.3105 hari Senin malam di New York. Komoditi berdenominasi dollar menjadi lebih murah bagi pemilik mata uang lain saat greenback melemah. "Harga emas terdorong oleh harapan dari pelonggaran kebijakan pasca rilis data pekerja AS," jelas analis ANZ, Natalie Robertson. Pergerakan emas pekan ini akan kembali kuat namun ketidak pastian outlook inflasi menyiratkan sikap PBOC yang masih mencemaskan operasional kebijakannya."
Harga emas di $1,650.70/ons, naik $5.40, platinum di $1,620/ons, naik $11, palladium di $648.30/ons, naik $9.30, sementara perak masih di $31.76/ons.

Technical Analysis, April 10th, 2012


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3000-1.3210
Up
1.3140
1.3000
1.3070

1.3210
1.3000
1.3210
1.2930
USD/JPY
80.50-82.30
Down
82.30
81.10

81.70
80.50
82.30
82.90
80.50
GBP/USD
1.5780-1.5990
Up
1.5920
1.5780
1.5850

1.5990
1.5780
1.5990
1.5710
USD/CHF
0.9050-0.9260
Down
0.9260
0.9120

0.9190
0.9050
0.9260
0.9330
0.9050
AUD/USD
1.0220-1.0430
Up
1.0360
1.0220
1.0290

1.0430
1.0220
1.0430
1.0150
NIKKEI
9350-9590
Down
9590
9430

9510
9350
9590
9670
9350
HANGSENG
20160-20520
Down
20520
20280

20400
20160
20520
20660
20160
KOSPI
264.30-267.60
Down
267.60
265.40

266.50
264.30
267.60
268.70
264.30
GOLD
1627.80-1652.50
Up
1644.30
1627.80
1636.00

1652.50
1627.80
1652.50
1619.50

Kamis, 05 April 2012

Uni Eropa Rela Lakukan Apa Saja untuk Portugal

Uni Eropa Rela Lakukan Apa Saja untuk PortugalSemalam Portugal berhasil menggalang dana dari obligasi 18-bulan untuk kali pertama sejak penerimaan bail out tahun lalu. 

Bunga rata-rata dari obligasi Portugal adalah 4,53%, menurut agensi hutang pemerintah, IGCP. Portugal meraih 1 miliar euro ($1,33 miliar) dan mendapat  tambahan dari obligasi pemerintah senilai 500 juta euro (dengan bunga 2,9%) yang akan jatuh tempo dalam 6 bulan. Imbal hasil surat hutangnya menurun jauh dibanding catatan 6 bulan lalu, saat bunga obligasi negara ini menerima beban bunga sampai 4,33%. 

Berdasarkan catatan IGCP, tingkat permintaan pada kedua varian hutang naik signifikan dibandingkan julah suplainya. Investor menyambut baik komentar positif Komisi Eropa terhadap upaya pemangkasan negara. Meski demikian, Uni Eropa (EU) mengakui bahwa Portugal masih butuh bantuan lebih lanjut walau reformasi anggaran sudah berjalan baik. "EU harus mempersiapkan apapun yang diperlukan agar Portugal bisa kembali lagi ke pasar," ujar Olli rehn, Komisaris Ekonomi EU. Namun Rehn membantah jika Portugal disebut memiliki masalah serupa dengan Yunani, terutama kaitannya dengan pemangkasan nilai obligasi (write-off). "Kondisi kedua negara berbeda dan kami memastikan bahwa Yunani adalah satu-satunya yang membutuhkan restrukturisasi besar," tambahnya. 

Di bawah rencana Uni Eropa dan IMF, Portugal diharapkan mampu kembali menerbitkan obligasi secara normal pada September 2013. Pemerintah Lisbon akan mendapat ruang lebih untuk melepas instrumen hutangnya pada rasio bunga yang lebih adil. Kemarin, Komisi Eropa bahkan membuka kesempatan akan perpanjangan target waktu supaya Portugal bisa mempunyai keleluasaan. "Menunda pembayaran beberapa surat hutang atau melakukan swap, adalah hal teknis yang bisa didiskusikan nanti," ulas Peter Weiss, Anggota Tim bailout EU-IMF. 

Portugal kembali meminta bantuan otoritas saat bunga obligasi 10-tahunnya melambung sampai ke atas 7%. Rasio bunga tersebut adalah titik psikologis dimana kondisi investasi sebuah negara sudah dipandang tidak kondusif.

Draghi Enggan Tarik Fasilitas Pinjaman Murah

Draghi Enggan Tarik Fasilitas Pinjaman MurahBank Sentral Eropa (ECB) konsisten menahan suku bunga di level 1% pada hari Rabu (04/04). Tidak hanya itu, otoritas juga masih membuka kran likuiditas di pasar kredit. 

Beberapa waktu terakhir, muncul desakan dari beberapa pejabat ECB terhadap Mario Draghi supaya menghentikan program pinjaman murah. Namun sang presiden bergeming dengan menyebut rencana pencabutan stimulus darurat Eropa sebagai hal yang 'prematur'. Menurut Draghi, penggelontoran pinjaman berbunga rendah senilai 1 triliun euro sejak Desember tahun lalu masih diperlukan. 

Dalam komentarnya di hadapan awak media, 'Super Mario' menyebut pinjaman lunak di 17 negara pengguna euro sangat berguna untuk menghindari krisis kredit. Namun ia kembali menegaskan bahwa stimulus itu hanya bersifat sementara. Ketika ditanya soal tekanan yield pada obligasi Spanyol dan Italia, Draghi membantah jika hal tersebut bisa diartikan bahwa kebijakan moneter ECB tidak efektif. Ia menekankan bahwa kondisi keuangan di kedua negara bukan karena disfungsi stimulus, namun lebih disebabkan oleh defisit dan hutang yang berlebihan. 

Untuk bulan ke-empat, ECB konsisten menahan suku bunganya di kisaran super-rendah. Bahkan pada pertemuan kemarin, dewan pejabat bank sentral sama sekali tidak membicarakan wacana perubahan suku bunga. Meski demikian, analis meyakini bahwa Draghi tengah di bawah tekanan koleganya mengingat peluncuran kas besar ke pasar kredit rawan memicu inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi negatif. Inflasi tahunan euro-zone sejauh ini memang turun di bawah prediksi, pada angka 2,6% di bulan Maret dari 2,7% satu bulan sebelumnya. Tetapi angka tersebut masih di atas target rata-rata 2% yang ditetapkan oleh ECB untuk tahun ini.

ECB dan sebagian besar ekonom masih berpendapat bahwa ekonomi euro zone menguat secara moderat tahun ini pasca resesi 2011. Namun Draghi menggarisbawahi kerentanan ekonomi kawasan dengan pernyataan: "Risiko masih tetap ada!".

Manufaktur Inggris Gerogoti Kinerja Sterling

Manufaktur Inggris Gerogoti Kinerja SterlingSterling melemah setelah data manufaktur tegaskan kecemasan pasar akan ancaman resesi yang tengah bayangi ekonomi Inggris. Produksi manufaktur bulanan turun 0.1% di bulan Februari; lebih buruk dari prediksi kenaikan 0.1% dan revisi publikasi sebelumnya yang turun 0,3%. Produksi manufaktur tahunan bahkan anjlok 1,4%; terburuk sejak Desember 2009. GBP/USD kini diperdagangkan 1.5875, jauhi level tinggi harian 1.5908.

GBPUSD Anjlok Dibawah Channel Bullish


Bias intraday masih bearish terutama setelah  harga anjlok dibawah channel bullish pada grafik H1. Bagaimanapun masih dibutuhkan penembusan konsisten dibawah area 1.5765 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar target bearishnya di 1.5600.
Adapun di sisi atasnya, resisten terdekat ada di area 1.5915, berbalik lagi diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji resisten kunci 1.5995. Tembus secara konsisten dan closing daily diatas area tersebut berpotensi pertahankan skenario bullish tetap utuh.
GBPUSD Anjlok Dibawah Channel Bullish

Euro Rapuh, Waspadai Bahaya Laten Koreksi


Euro Rapuh, Waspadai Bahaya Laten Koreksi Hari ini (Kamis, 5/4) Euro semakin terbebani pasca ECB menahan suku bunga dan hasil lelang obligasi negara Spanyol yang tidak sesuai harapan. Buruknya hasil lelang tersebut kemudian menimbulkan kekecewaan karena ini menunjukkan bahwa bantuan pendanaan dari Eropa mulai mengalami kesulitan.
Hingga memasuki sesi Eropa, EUR tercatat bergerak stagnan di kisaran $1.3140/50 dan hanya sempat ke level tinggi $1.3158 dengan terendah hari ini pada $1.3134. Secara teknikal, indikator Stochastic-harian yang bearish akan terus memicu EUR untuk melanjutkan koreksinya terutama bila ada tambahan sentimen negatif di pasar.
Sementara indikator MACD kini juga sudah terlihat melakukan manuver downtrend. Maka bila EUR tidak mampu melanjutkan rally, target koreksi terdekat berada di level support $1.3130, $1.3100 dan $1.3050. Sementara resisten meskipun sangat terbatas, akan tercatat pada level $1.3170 hingga $1.3250.

Feds Suarakan Kekhawatiran Eropa


Feds Suarakan Kekhawatiran EropaSaat kecenderungan adanya QE3 oleh Federal Reserve AS yang melemahkan pemulihan ekonomi, dampak dari krisis hutang Eropa terhadap perekonomian AS masih menjadi kekhawatiran oleh salah seorang anggota Feds.
Gubernur Feds di San Fransisco, John Williams menyuarakan kekhawatirannya pada sebuah pidato dalam konferensi San Fransisco Planning & Urban Research Association.
“Saya sebenarnya cukup khawatir mengenai (perkembangan) Eropa untuk beberapa tahun kedepan”, dikatakan Williams. “Setiap kali saya mendengar ungkapan “kicking the can down the road”, saya berpikir adanya bola salju yang menggelinding menuruni bukit”.
Kekhawatiran Eropa memiliki dua sisi yang berbeda. Pertama, tindakan pemulihan telah menyebabkan turunnya permintaan produk AS di Eropa, menambah beban terhadap pemulihan. Kedua, setelah adanya krisis dalam jangka pendek dan kapitalisasi perbankan yang harus memadai terjadi, kekhawatiran dan ketidakpastian mengenai bagaimana krisis hutang Eropa akan dituntaskan mulai terlihat, dikatakannya.

Emas Anjlok Seiring Redanya Harapan QE3


Emas Anjlok Seiring Redanya Harapan QE3 Emas anjlok ke level terendah lebih dalam hampir selama 3 bulan pada hari Rabu, turun untuk sesi kedua berturut-turut seiring investor mencerna minutes pertemuan Federal Reserve terkini yang mengurangi peluang penambahan kebijakanstimulus moneter.
Emas yang bergerak mengikuti penurunan pada bursa saham dan minyak mentah telah turun sebanyak 5% dalam 6 sesi terakhir setelah data ekonomi AS yang positif juga mengikis harapan pelonggaran moneter tambahan. "Respon emas akan lebih baik saat ada tekanan lebih besar. Dan pada beberapa bulan terakhir nampaknya saat-saat yang relatif stabil dan sepi," ucap Richard Hastings, stratetis ekonomi makro Global Hunter Securities. "Jika harga menembus ke bawah $1,550, semakin membuat keraguan mengenai kemampuan emas memulihkan tren naik jangka panjang bertambah.