CURRENCY | RANGE | TREND | RESISTANCE | SUPPORT | BUY | SELL | OBJ | CUT |
EUR/USD | 1.3270-1.3510 | Down | 1.3590 | 1.3350 | 1.3430 | 1.3270 | 1.3510 | |
1.3510 | 1.3270 | |||||||
USD/JPY | 76.90-78.70 | Up | 78.70 | 76.90 | 77.50 | 78.70 | 76.90 | |
78.10 | 76.30 | |||||||
GBP/USD | 1.5520-1.5760 | Down | 1.5840 | 1.5600 | 1.5680 | 1.5520 | 1.5760 | |
1.5760 | 1.5520 | |||||||
USD/CHF | 0.9150-0.9390 | Up | 0.9390 | 0.9150 | 0.9230 | 0.9390 | 0.9150 | |
0.9310 | 0.9070 | |||||||
AUD/USD | 1.0110-1.0350 | Down | 1.0430 | 1.0190 | 1.0270 | 1.0110 | 1.0350 | |
1.0350 | 1.0110 | |||||||
NIKKEI | 8480-8720 | Up | 8720 | 8480 | 8560 | 8720 | 8480 | |
8640 | 8400 | |||||||
HANGSENG | 18830-19220 | Down | 19350 | 18960 | 19090 | 18830 | 19220 | |
19220 | 18830 | |||||||
KOSPI | 247.10-251.00 | Down | 252.30 | 248.40 | 249.70 | 247.10 | 251.00 | |
251.00 | 247.10 | |||||||
GOLD | 1712.60-1737.30 | Up | 1737.30 | 1712.60 | 1720.80 | 1737.30 | 1712.60 | |
1729.10 | 1704.30 |
Rabu, 07 Desember 2011
Technical Analysis Desember 7th 2011
EURUSD: Terus Bullish, Potensial Uji 1.3459
Pergerakan EURUSD terus menguat dengan signifikan sejak pembukaan market tadi pagi. Saat ini harga sedang menguji area resistan. Pecahnya resistan 1.34117 berpeluang akan membawa Euro menguat terhadap dollar dengan bergerak menuju resistan berikutnya di kisaran 1.3459. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi jenuh beli. Jika euro tidak berhasil menembus area resistan dan tertahan kuat di bawah resistan 1.3411 maka euro cenderung akan melemah dengan bergerak menuju support 1.3364.
Emas: Rally Belum Usai
Harga emas bergerak turun setelah memenuhi target Kami, 1762-1765, dengan level low terlihat di 1702. Rally dari reverse harga 1702 kemungkinan belum usai. Pola secara umum masih terlihat sangat choppy. Support harian kini berada di level 1721, 1718 kemudian ke 1709-1714. Sementara resistance terletak di 1732, 1740 dan 1752.
Selama mampu bertahan di atas support 1709, emas berpotensi naik lebih tinggi sampai target harian 1740. Pada level itu, harga logam mulia ini berpeluang turun untuk menguji lagi level 1700, dengan target temporer di 1678. Hanya jika berhasil memecah level 1763, emas dapat membuka kenaikan ke 1796-1800.
Mengapa Harus Koleksi Emas Tahun Depan?
Iklim perekonomian global terbaru sangat mendukung kenaikan harga emas di masa depan. Sepanjang tahun ini saja, investor emas mampu meraup imbal hasil antara 18-19%. Padahal situasi sangat tidak kondusif untuk berinvestasi, terutama pada aset berbasis komoditi. Ditambah level harga yang sudah konsisten menanjak hingga ke level fantastis.
Kebutuhan pemodal akan safe haven memungkinkan emas naik lebih tinggi di tahun 2012. Beberapa faktor sangat mendukung dan minim sekali sentimen yang berpotensi menjadi kendala bagi pergerakan harga. Berikut ini adalah beberapa alasan fundamental yang dapat memperjelas kilau emas di tahun 2012. Monexnews merangkumnya untuk Anda:
1. Krisis Eropa
Sudah terlalu banyak kecemasan mengenai krisis hutang kawasan. Sejauh ini, otoritas Eropa belum mempunyai formula ampuh untuk mengatasinya. Seandainya pada serial pertemuan tingkat tinggi bulan ini ditemukan cara efektif penanganan hutang, efeknya dijamin baru terlihat dalam waktu lama. "Krisis baru bisa dipecahkan dalam jangka panjang dan memerlukan kerjasama seluruh anggota Uni Eropa," tegas Kanselir Jerman, Angela Merkel, pekan lalu. Sebagai acuan, Yunani saat ini memiliki hutang 325 miliar euro. Negara ini harus meminta bailout guna memenuhi kewajiban bayarnya kepada investor. Pada 2010 silam, rasio hutang terhadap GDP negara ini tercatat sebesar 143%. Pengamat memperkirakan rasio beban melonjak jadi 150%, atau bahkan mencapai 170% pada tahun 2013. Bailout memang meringankan beban Athena untuk dua tahun ke depan. Namun di sisi lain, pemerintah justru tengah menggali lubang baru yang lebih besar. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa Yunani bisa memperbaiki kinerja neracanya pada 2013 mendatang. Meski jika nantinya program pemangkasan mampu mengembalikan uang negara dari sektor pajak, penurunan rasio hutang dipastikan memakan waktu ekstra lama. Demikian pula dengan pemberlakuan aturan fiskal bersama yang dicanangkan oleh Jerman dan Prancis. Stabilitas fiskal dan moneter baru bisa berjalan efektif setidaknya tahun depan. Patut diingat bahwa masih banyak negara masih terjebak oleh defisit dan hutang besar seperti Irlandia, Portugal, Spanyol dan entah berapa banyak negara lagi di luar sana menghadapi isu serupa. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kondisi ekonomi dunia belum akan berubah menjadi kondusif dalam waktu singkat.
2. Permintaan untuk Pasar Perhiasan Makin Tinggi
Lebih dari 50% penggunaan emas berada pada industri perhiasan. Mayoritas permintaan datang dari negara berkembang dengan populasi besar seperti India, China dan negara Timur Tengah. meski krisis Eropa mengikis aktifitas ekonomi global, tapi jumlah kekayaan banyak warga dunia justru terus tumbuh. Pembelian emas dalam jumlah besar oleh investor individu diyakini terus meroket. Belum dihitung dengan permintaan emas pada musim hari raya di wilayah Asia. Tren untuk mengoleksi emas fisik tetap eksis sebagai antisipasi terhadap tekanan inflasi.
3. Kepemilikan Lembaga Keuangan yang Masih Rendah
Perusahaan investasi mempunyai portofolio masif pada aset-aset berisiko. Namun kebanyakan dari mereka tidak terlalu banyak menyimpan aset emas dalam brankasnya. Dalam satu tahun terakhir, mulai ada kepentingan untuk hedging dari perusahaan-perusahaan keuangan guna melindungi nilai aset. Hal itu membuat permintaan logam mulia dari institusi permodalan kian meningkat seiring waktu. Catatan terbaru menunjukkan bahwa rasio kepemilikan aset emas dari perusahaan investasi besar baru 1,5% dari total aset global. Porsi simpanan utama masih dikuasai oleh saham, aset pendapatan tetap (seperti surat hutang), ekuitas swasta dan real estat. Di masa depan, perusahaan finansial diyakini lebih banyak berburu emas sebagai saran diversifikasi aset.
3. Aksi Borong Bank Sentral Dunia
Jika sebelum tahun 2010, bank sentral dunia dikenal sebagai net sellers emas terbesar, maka kini situasinya berubah. Sejak 2011, otoritas moneter giat mengoleksi emas dalam jumlah besar. Untuk tahun ini saja, tingkat pembelian sudah naik sekitar 160% dibanding tahun 2010 lalu. Kazakhstan, Meksiko, Rusia dan Korea Selatan mulai merambah pasar untuk berburu emas seraya mengurangi simpanan dollarnya.
5. Persediaan Emas yang Makin Minim
Jangan lupakan teori dasar persediaan versus permintaan yang melekat pada komoditi. Lonjakan harga memang merangsang produsen untuk menggali lebih dalam. Namun fakta menunjukkan bahwa tingkat kandungan emas sudah berada pada titik terendah dalam sejarah. Membutuhkan 5 hingga 7 tahun bagi sebuah tambang untuk kembali memproduksi emas secara komersial. Apalagi biaya penambangan makin tinggi pada berbagai komponen, seperti tenaga kerja, energi dan konservasi lingkungan. Artinya, hanya ada tambahan emas 1,5% untuk diperdagangkan onlinesetiap tahun.
Demikian gambaran fundamental singkat tentang proyeksi harga emas tahun depan. Masih banyak faktor fundamental lain yang bisa mempengaruhi kinerja harga, mulai dari tingkat volatilitas safe haven, situasi politik dan plafon hutang di AS hingga ancaman inflasi global. Terlepas dari seluruh kemungkinan yang bisa terjadi, mustahil rasanya untuk tidak berharap pada kenaikan harga lebih lanjut.
Geithner: Fed Tidak Akan Membantu Pendanaan IMF Untuk Eropa
Salah satu surat kabar Jerman pekan ini melaporkan bahwa Fed dan ECB dapat mengalirkan dana untuk membantu IMF berkontribusi pada bailout bagi negara zona Eropa yang terserang hutang. Geithner mengatakan respon terhadap krisis harus mengikutsertakan kesatuan fiskal “untuk mengokohkan persatuan moneter dalam jangka panjang, dan dukungan finansial pemerintah Eropa serta bank sentral menciptakan perdlindungan yang lebih kuat sehinnga sistem keuangan Eropa dapat memberikan nafas segar bagi pertumbuhan ekonomi."
Ancaman S&P Tegaskan Pentingnya Pertemuan Eropa
"Ancaman S&P tegaskan pentingnya pertemuan puncak Eropa di akhir pekan," ujar Jim O'Neill, pimpinan Goldman Sachs Asset Management. "Jika pemimpin Uni Eropa dapat jalankan apa yang telah mereka rencanakan maka S&P mungkin tidak akan lakukan pemangkasan peringkat." Steve Barrow, pimpinan riset Standard Bank, juga prediksi hasil pertemuan Eropa nanti dapat yakinkan S&P untuk tidak lakukan pemotongan peringkat.
S&P utarakan akan berikan umumkan segera setelah pertemuan Eropa selesai; ini tentunya tegaskan keinginan lembaga rating atas kesatuan politik untuk hasilkan solusi atas krisis utang. S&P katakan dapat menurunkan peringkat Austria, Belgia, Finlandia, Jerman, Belanda, dan Luxemburg sebanyak satu notch dan sembilan anggota zona-euro lainnya sebanyak dua notch termasuk Perancis. S&P sebelumnya telah ancam turunkan peringkat Siprus sedangkan peringkat Yunani masih junk.
Selasa, 06 Desember 2011
S&P Juga Ancam Peringkat Kredit ESFS
Sementara itu, euro kembali melemah di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3373, gagal pertahankan penguatan yang sempat menyentuh level tinggi harian 1.3428
Dollar Perkasa Menyambut Warning Downgrade S&P Pada Sejumlah Negara Eropa
Dollar menguat tajam terhadap mata uang rival di hari Selasa, meneruskan penguatan terhadap Euro sejak sesi Eropa setelah lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor’s rating serives menempatkan 15 negara zona Eropa dalam outlook negatif.
Terpantau sejauh ini indeks dollar diperdagangkan menguat 0.18% ke level 78.80, setelah meraih titik terendah harian di level 78.53, sementara level tertinggi hari ini di level 78.97.
Penguatan Dollar sebagian besar dipicu oleh drama S&P yang mengeluarkan di saat sedang terjadi reli yang terkait harapan janjia Merkel Sarkozy untuk merubah pakta perjanjian Eropa agar lebih menerapkan disiplin fiskal.
Secara teknikal, bias intraday dollar masih bullish setidaknya mengincar area 79.00 di jangka pendek, tembus lagi diatas area tersebut seharusnya dapat menambah tekanan bullish dollar menguji area strong resisten 79.65.
Di sisi bawahnya, level support terdekat ada di area 78.40, anjlok dibawah area tersebut dapat merubah bisa intraday menjadi netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek.
Dana Investasi John Paulson Merugi Lagi di Bulan November
Paulson & Co.’s Advantage Fund turun 3% di bulan November, membukukan total kerugian sepanjang tahun sebesar 32%.
Sedangkan pada dana investasi lainnya yakni, The Advantage Plus Fund, yang menggunakan strategi yang sama dengan The Advantage Fund namun dengan leverage, anjlok 3.6% di bulan November dan merugi 46% selama setahun hingga November.
Dua dana investasi Paulson ini memiliki kinerja dibawah indeks S&P500, yang bergerak flat selama bulan tersebut.
Paulson, yang mengelola aset sebesar $28 milyar, akhirnya meminta maaf pada para investornya karena bertindak terlalu optimis. Hipotesa investasinya adalah saham keuangan akan mendapatkan untung dari resolusi krisis utang Eropa namun ternyata tidak berjalan lancar seiring kecemasan eksposur utang sovereign masih berlanjut.
Namun spekulasi pada Emas masih menghasilkan keuntungan seiring Gold Fund miliknya naik 1.3% di bulan November, dan meraup profit sebesar 11% sepanjang tahun hingga bulan November.
Paulson sempat meraih keuntungan terbesarnya ketika dana investasi bertaruh melawan pasar perumahan AS.
Perancis Serius Hadapi Ancaman S&P
"Ini ancaman yang harus ditanggapi serius," ujar Menteri Luar Negeri Alain Juppe. Meski demikian, Menteri Keuangan Francois Baroin tidak melihat perlunya kebijakan pemangkasan anggaran baru setelah umumkan dua paket penghematan dalam beberapa bulan terakhir. Perancis kini tengah disoroti lembaga rating akibat besarnya beban utang dan rasio defisit diantara negara anggota zona-euro yang berlabel AAA.
Sementara itu, euro kembali melemah di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3370, gagal pertahankan penguatan yang sempat menyentuh level tinggi harian 1.3428
Dow Jones Cerminkan Mood Para Pelaku Pasar
Setelah hari Senin mengalami reli, Dow Jones futures sempat melemah diseret oleh rumor berita bahwa Standard & Poor sedang bersiap-siap untuk mendowngrade rating beberapa negara inti Eropa.
Pergerakan saham Dow Jones yang cenderung bolak balik dalam beebrapa hari terakhir menandakan bahwa para investor masih kurang yakin apakah penguatan indeks saham bisa berkepanjangan, bahkan sebagian lagi masih skeptis bahwa pemangku kebijakan Eropa mampu menenangkan para pelaku pasar. Terutama melihat bagaimana pejabat Eropa mengatasi krisis utang hanya dengan janji-janji namun tidak ada indikasi tindakan konkrit untuk mengatasi krisis.
Mood investor masih berpotensi tertopang oleh progress politik di Eropa yang memungkinkan program pembelian obligasi dalam jumlah besar oleh ECB, yang merupakan salah satu lembaga yang mampu imbangi tekanan penjualan obligasi.
Situasi di pasar obligasi Eropa sejauh ini masih stabil, dimana Yield obligasi Italia untuk jatuh tempo 10-tahun telah menurun ke 5.827%, Portugal masih cukup tinggi di level 12.896%, sedangkan Spanyol di level 5.1%, dan Prancis di 3.242%, secara keseluruhan yield obligasi kawasan Eropa tersebut menurun dibanding sehari sebelumnya, kecuali yield obligasi Jerman yang malah naik ke 2.226% dibanding sebelumnya.
Italia Dapat Ikuti Jejak Yunani
Pemerintahan Italia telah umumkan paket kebijakan penghematan baru senilai €10 miliar dengan naikan pajak properti dan pertambahan nilai, terapkan pajak atas barang mewah, menindak pengemplang pajak, dan tingkatkan usia pensiun. "Tanpa paket penghematan, Italia akan runtuh dan bisa alami situasi yang sama sepertiYunani," tutur Monti. Walaupun Monti akui kebijakan penghematan dapat bebani pemulihan ekonomi yang rapuh namun konsekuensinya akan jauh lebih buruk jika Italia tidak selesaikan masalah utangnya. Tekanan agar Italia laksanakan reformasi ekonomi semakin bertambah setelah S&P ancama akan turunkan peringkat kredit jika pemimpin Uni Eropa gagal temukan solusi untuk atasi krisis utang pada pertemuan akhir pekan ini.
Sementara itu, euro kembali melemah di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3379, gagal pertahankan level tinggi harian 1.3428
Fibonacci 61.8% Mendominasi Skenario EURUSD
Bias intraday masih bullish selama harga bergerak didalam channel bullish pada grafik H1, setidaknya mengincar area 1.3485 sebelum menuju ke target resisten selanjutnya di area 1.3550. Bagaimanapun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.3425 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut.
Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 1.3340 yang merupakan level fibonacci retracement 61.8%, anjlok dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek menguji 1.3300 yang merupakan level fibonacci 72.6%. Namun selama harga bertahan diatas area 1.3215, harga maish cenderung mengalami rebound keatas seperti yang ditunjukkan oleh indikator MACD.
Peringatan S&P Gerus Sentimen Pasar Eropa
Indeks Eurostoxx 50 terpantau masih terus berfluktuasi di antara area positif dan negatif, sedangkan indeks DAX Jerman dan CAC Perancis bergerak melemah dengan masing-masing kehilangan 1,05% dan 0,3%. Di Inggris, indeks FTSE kehilangan 0,2% dalam 2 jam pertama perdagangan.
Dalam sebuah pengumuman yang sangat mengejutkan pasar, Standard & Poor’s memutuskan untuk menempatkan rating kredit 15 dari 17 negara zona Euro dalam pengawasan, menyusul terjadinya penurunan pada kondisi kredit di kawasan tersebut. Lembaga pemeringkat ini juga memproyeksikan pertumbuhan negatif untuk beberapa negara seperti Spanyol, Portugal, Irlandia atau Yunani, yang beresiko membebani seluruh Uni Eropa.
Ekonomi Asia Hadapi Resiko Pelambatan Global
Tantangan terbesar bagi para pemangku kebijakan di negara Asia Timur terutama adalah menjaga pertumbuhan terhadap ancaman krisis ekonomi global berikutnya. Ketidakpastian ekonomi dunia mencerminkan pejabat regional harus memiliki fleksibilitas yang cukup untuk menyesuaikan kebijakan dengan cepat.
Meski demikian, ADB memprediksikan ekonomi Asia Timur dapat tumbuh 7.2 persen tahun depan setelah mengalami ekspansi hingga 7.5% sepanjang 2011. Namun prediksi ini merupakan skenario terbaik, sedangkan skenario terburuknya, misalnya jika terjadi resesi di AS dan Eropa, maka pertumbuhan di Asia akan turun menjadi 5.4 persen di 2012.
Obligasi Eropa Terimbas Aksi S&P
Rating kredit 15 negara divonis dalam pengamatan negatif. Hanya dua negara yang steril dari observasi S&P, yakni Siprus dan Yunani. Kedua negara sudah berada dalam daftar rekomendasi negatif, sedangkan Yunani bahkan telah menerima predikat rating CC atau berisiko tinggi default.
Yield obligasi Italia bertenor 10 tahun naik 20 basis poin ke 6,05%. Sementara yieldobligasi 10-tahun Spanyol naik 4 basis poin ke 5,17% dan Prancis naik 6 basis poin ke 3,19%. Adapun imbal hasil obligasi Jerman terpantau naik 2 basis poin ke 2,23%.
Sementara itu, indeks saham utama Eropa juga tampak lesu akibat aksi S&P. Indeks Stoxx Eropa turun 0,3% ke 242.1. Sedangkan indeks Jerman, DAX 30, anjlok sampai 0,8% ke 6,057.1. Di Prancis, CAC index merosot 0,2% ke 3,194.4, disusul oleh FTSE Inggris, yang terkoreksi 0,1% ke 5,563.2. Sejauh ini, kinerja saham Eropa masih tertolong oleh optimisme resolusi jelang pertemuan puncak 9 Desember mendatang.
Waspadai Resisten Emas 1726
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat masih berada di atas garis tren. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya resistan 1726.35 berpeluang akan membawa harga emas menguat dengan bergerak menuju resistan berikutnya di kisaran 1740.49 hingga 1757.98. Sebaliknya jika support 1712.21 cenderung akan melemah dengan bergerak menuju support 1694.72.
Emas Masih Tertekan Seiring Progress Eropa Kurangi Permintaan
Beberapa ide untuk memperbaiki situasi Eropa masih berpotensi menyusutkan investasi emas sebagai safe haven, namun masih ada sebagian faktor yang mengurangi optimisme tersebut, yakni kemungkinan downgrade lembaga pemeringkat Standard & Poor’s pada 6 negara Eropa yang memiliki rating triple-A termasuk Jerman.
Secara teknikal, bias intraday emas masih netral karena kita dapatkan sinyal indikator yang konflik pada MACD maupun stochastic. MACD telah memotong keatas mengindikasikan trend intermediate telah berubah keatas, namun slow stochastic menunjukkan jangka pendek Emas masih berpotensi menurun terlebih dahulu sebelum rebound, setidaknya mengincar area 1705 di jangka pendek.
Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area 1725, tembus diatas area tersebut seharusnya dapat menambah tekanan bullish menguji area strong resisten 1740.
Euro Mencoba Untuk Pulih
Zona-Euro Harus Kembalikan Kepercayaan Pasar
S&P katakan akan umumkan perubahan peringkat segera setelah berlangsungnya pertemuan puncak Uni Eropa pekan ini. Pertemuan diharapkan dapat berikan rencana kredibel untuk jalankan disiplin fiskal. S&P bisa saja turunkan peringkat Finlandia sebanyak satu tingkat atau tetap pertahankan peringkat AAA jika hasil pertemuan memuaskan.
Kementerian keuangan sepertinya cukup cemas dengan ancaman penurunan peringkat Finlandia. Jika ini terjadi maka akan persulit koordinasi kebijakan di zona-euro, memperburuk krisis utang, dan menyulitkan akses pendanaan bagi perbankan. Bahkan jika kondisinya makin memburuk dapat memaksa pemerintah untuk intervensi.
Sementara itu, euro masih melemah di sesi London. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3368, dekat level rendah harian 1.3333
Isu ‘Downgrade Massal’ Picu Emas Bidik $1700
Kemerosotan emas terutama akibat mencuatnya sentimen negatif akibat khawatir dengan kemungkinan penurunan peringkat secara massal di negara-negara kawasan euro oleh Standard & Poor’s.
Setelah Bank Sentral Australia (RBA) memangkas suku bunga menjadi 4.25 persen, fokus pasar kini tertuju kepada Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan juga akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan hari Kamis lusa. Sehingga kondisi ini setidaknya masih akan menahan laju pelemahan Emas agar tidak semakin dalam.
Namun demikian bila mengacu secara teknikal, indikator Stochastic dan MACD harian dari (XAU=) telah menunjukkan pola downtrend, yang artinya kondisi ini membuka peluang bagi Emas untuk melanjutkan pelemahannya. Maka koreksi Emas kemungkinan akan tertuju pada tahanan support kuat $1700. Dan bila support tersebut berhasil di pecah, memungkinkan Emas kembali terdegradasi hingga ke level $1680.
Sterling Rawan Terdegradasi ‘Under’ $1.56
Hal ini dikarenakan pasar masih mendapati sentimen postif dari data PMI sektor jasaInggris yang lebih baik dari perkiraan. Selain itu investor masih optimis dengan berita positif tentang kesepakatan antara Jerman dan Perancis terkait integrasi pengetatan kebijakan fiskal.
Aktivitas sektor jasa Inggris, yang memberi kontribusi terbesar terhadap GDP Inggris, meningkat ke angka 52.1 di bulan November dari 51.3 bulan sebelumnya. Indeks tersebut berhasil mematahkan ekspektasi perlambatan ke 50.5 dari beberapa ekonom.
Namun demikian Pound masih rentan terhadap perkembangan dari krisis hutang zona Euro dan suramnya outlook ekonomi Inggris. Secara teknikal dengan indikator Stochastic dan MACD harian yang terkonfirmasi bearish, akan menghambat laju rally Sterling. Sehingga kondisi tersebut akan menghantarkan GBP terdegradasi menuju 1.5600 guna melanjutkan ke 1.5560 hingga level 1.5520.
2012, Pertumbuhan Negara Berkembang Asia Melambat
Asian Development Bank (ADB) hari Selasa ini (06/12) menurunkan proyeksi pertumbuhan kawasan Asia Timur. Lembaga itu kini memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 7,2%. Rasio tersebut lebih kecil 0,3% dibanding proyeksi ADB bulan September silam (7,5%). Sementara laju pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini diyakini masih mampu mencapai 7,5%. Demikian pernyataan resmi ADB pada rilis Asia Economic Monitor Report.
Cakupan pada laporan tersebut meliputi 10 negara Asia Tenggara (Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar) serta China, Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan. ADB juga memperingatkan potensi lebih buruk terhadap perekonomian Asia Timur. Pertumbuhan 2012 bisa hanya mencapai 5,4% jika ekonomi zona euro dan Amerika Serikat berkontraksi seperti saat krisis 2009 lampau.
"Guncangan di Eropa membahayakan sektor perdagangan dan keuangan di Asia Timur," ulas Iwan Azis, Kepala divisi Regional Economic Integration ADB. Lembaga itu menyarankan supaya pemangku kebijakan Asia bersikap pro-aktif dan bekerjasama menangkal isu perlambatan ekonomi. Seperti diketahui, pasar negara barat adalah wilayah kunci dari komponen ekspor di Asia Timur dan Tenggara.
Malang! Euro Tergerus Isu Downgrade S&P
Tergerusnya EUR terutama akibat berita negatif dari lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) yang melaporkan adanya potensi penurunan peringkat dari sebagian besar negara-negara Eropa, yang tergabung dalam zona euro yang terdiri dari 15 negara. Bahkan pihak Standard & Poor's mengumumkan telah menempatkan peringkat negara Jerman dan Prancis serta sejumlah negara Eropa lainnya pada level 'Credit Watch Negative', ini sebuah langkah yang mengarah kepada penurunan peringkat.
Sebelumnya, EUR cukup berperforma apik dengan rally ke atas kisaran $1.34 lantaran optimisme dari berita positif tentang kesepakatan antara Jerman dan Perancis terkait pengetatan kebijakan fiskal.
Secara teknikal dengan indikator Stochastic dan MACD-harian yang telah membentuk kurva down trend, EUR berpotensi terkoreksi lebih dalam lagi. Pelemahan akan menggiring ke area support terdekat 1.3360, kemudian ke 1.3320 hingga 13260. Sementara penguatan yang akan terbatas, sedikit akan membawa EUR ke resisten 1.3400, 1.3440 hingga 1.3480.
Langganan:
Komentar (Atom)