CURRENCY | RANGE | TREND | RESISTANCE | SUPPORT | BUY | SELL | OBJ | CUT |
EUR/USD | 1.3550-1.3720 | Down | 1.3780 | 1.3600 | 1.3660 | 1.3550 | 1.3720 | |
1.3720 | 1.3540 | |||||||
USD/JPY | 76.20-77.90 | Down | 78.50 | 76.70 | 77.30 | 76.20 | 77.90 | |
77.90 | 76.10 | |||||||
GBP/USD | 1.5810-1.5990 | Down | 1.6050 | 1.5870 | 1.5930 | 1.5810 | 1.5990 | |
1.5990 | 1.5810 | |||||||
USD/CHF | 0.9000-0.9170 | Up | 0.9180 | 0.9000 | 0.9060 | 0.9170 | 0.9000 | |
0.9120 | 0.8940 | |||||||
AUD/USD | 1.0120-1.0290 | Down | 1.0350 | 1.0170 | 1.0230 | 1.0120 | 1.0290 | |
1.0290 | 1.0110 | |||||||
NIKKEI | 8330-8510 | Down | 8570 | 8390 | 8450 | 8330 | 8510 | |
8510 | 8320 | |||||||
HANGSENG | 19300-19480 | Down | 19540 | 19360 | 19420 | 19300 | 19480 | |
19480 | 19290 | |||||||
KOSPI | 245.10-246.90 | Down | 247.50 | 245.70 | 246.30 | 245.10 | 246.90 | |
246.90 | 245.00 | |||||||
GOLD | 1754.70-1777.20 | Up | 1777.20 | 1754.70 | 1762.20 | 1777.20 | 1754.70 | |
1769.70 | 1747.20 |
Selasa, 15 November 2011
Technical Analysis November 15th 2011
Teknikal EUR: Indikator Belum Bisa Pacu Rally
Dari sisi teknikal, indikator MACD dan Moving Average-harian dari EUR yang mulai terlihat downtrend, membuat potensi penurunan berpeluang menyeret Euro ke level 1.3600 untuk melanjutkan ke area 1.3560 yang merupakan Fibonacci 61.8%, hingga meyentuh 1.3500.
Sementara bila mengacu indikator Stochastic yang cukup terlihat Up-trend, meskipun juga rentan, akan sedikit memberikan peluang bagi EUR untuk rally setidaknya ke area 1.3640, kemudian kemudian 1.3680 hingga 1.3740.
GBPUSD: Potensial Jenuh Jual, Resistance di Kisaran 1.5901 – 1.5980
Setelah melemah cukup tajam. Saat ini poundsterling berada di area support kuat dimana ada peluang pound akan menguat kembali. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya resistan 1.5901 berpotensi akan membawa pound menguat dan bergerak menuju resistan 1.5980. Waspadai jika support 1.5866 ditembus dimana harga cenderung akan meneruskan pelemahannya dengan bergerak menuju support 1.5800.
EURUSD: Dalam Kondisi Sideway, Potensial Resistance di 1.3661 – 1.3773
Perdagangan EURUSD pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam kondisi sideways. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual. Pecahnya resistan 1.3661 berpotensi akan membawa euro menguat dan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya di kisaran 1.3773. Waspadai jika support 1.3573 ditembus maka euro akan semakin jatuh ke dalam dengan bergerak menuju support 1.3481.
Emas: Berburu Level Beli Ideal
Emas kembali gagal memecah kisaran 1800-03 pekan lalu. Untuk sementara waktu, logam kuning ini akan bertahan antara 1700-1800. Selama masih berada di bawah 1807, Kami masih bearish menanti down-test. Kita perlu melihat emas memecah level terendah kemarin di 1773, untuk mengkonfirmasi pergerakan ke target minimal 1770. Kemudian harga akan mereda ke 1760 dengan peluang penurunan harian lanjutan ke 1750. Kami melihat bahwa level high mendatang akan lebih rendah dibanding high terdahulu, mengingat tren penurunan dari 1920 kemungkinan sudah terlihat di 1803.
Adapun aksi jual berikutnya bisa lebih marak. Sentimen tetap bullish dan kebanyakantraders masih berburu emas pada level koreksi (buy on dips), hal inilah yang menjadi perhatian Kami. Resisten harian terletak di 1783-88, kemudian di 1793-96. Pergerakan ke bawah 1750 menandai penurunan lebih dalam ke 1735, 1728 dan 1708.
talia-Yunani Memanas, Euro Membara
Kecemasan kembali meningkat setelah imbal hasil atau yield obligasi Italia bertenor 5 tahun melonjak tajam hingga mencapai rekor 6,29%. Yield naik hampir satu persen dari level ketika lelang terakhir pertengahan Oktober silam. Bahkan performa yield tersebut juga diikuti oleh kenaikan yield di Prancis dan Spanyol, yang ditutup mendekati level tertinggi antar sesi.
Sementara di Yunani, Perdana Menteri yang baru Lucas Papademos menghadapi masalah pertamanya dimana pimpinan partai konservatif menolak langkah kebijakan penghematan dan menolak menandatangani sebuah surat yang akan meyakinkan para pemimpin Eropa bahwa Yunani sungguh-sungguh dalam melaksanakan reformasi.
Alhasil, faktor-faktor negatif tersebut menjadi alasan mengapa pasar hari ini cenderung melepas posisi dan enggan untuk masuk pasar dulu sambil menunggu kabar positif selanjutnya dari Eropa. Euro kini terus terdegradasi hingga bergerak di kisaran $1.3592/95.
Gubernur Regional Fed: Amerika Segera Pulih
Komentar Fisher berlawanan dengan pernyataan Ben S. Bernanke, yang memperkirakan alur pemulihan masih sangat lambat pada 2 November lalu. Tim riset Federal Reserve of San Fransisco juga memperkirakan peluang resesi sebesar 50% awal tahun depan.
Penguatan USD, Pelemahan Emas
Emas tertekan saat euro anjlok terhadap dollar AS, terutama setelah kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan bahwa Eropa mungkin akan mengalami masa-masa terburuk sejak Perang Dunia II. Italia membayar harga yang sangat tinggi untuk menjual obligasi bertenor 5-tahun. Hal tersebut membuat pelaku pasar cemas.
“Pasar emas mempertahankan pola seperti saat terjadi kejatuhan ekonomi di Eropa dan kebijakan non-quantitative easing," ujar Axel Merk, Manager Portfolio Merk Funds. "Emas akan terus bergerak bersama aset berisiko lain hingga tahap krisis berikutnya," tambah Merk, eksekutif lembaga yang mengelola dana sekitar $800 juta. Spot emas turun 0.6% ke level $1,770.79 per ons.
Lagarde: Bantu Eropa, Berarti Bantu China
Lagarde juga menilai regulator China memiliki peran penting yang harus dijalankan. “Ketika tekanan inflasi tinggi dan kebijakan moneter masih akomodatif, pengetatan moneter cukup masuk akal," dikatakannya dalam International Finance Forum 2011. Tetapi ketika inflasi dapat dikendalikan dan faktor bahaya dari luar masih tinggi, negara dapat menjaga ritme pengetatan.
Lagarde mendorong reformasi regulasi keuangan di Prancis selama krisis global 2008. Ia juga menaikkan rasio kecukupan modal (CAR) inti secara sistematis untuk bank-bank utama, sebesar 9%.
Senin, 14 November 2011
Saham AS Berjangka Indikasikan Pembukaan Wall Street Negatif
Sekitar 1,5 jam sebelum pembukaan sesi Wall Street, indeks DJIA futures melemah tipis -0.17% ke level 12,090, sementara S&P500 futures anjlok -0.32% ke level 1,257.00 dan Nasdaq futs turun -0.28% diperdagangkan di level 2,344.00.
Perkembangan di Eropa masih diekspektasikan mendominasi sentimen pasar global pekan ini, dimana masih dibutuhkan waktu untuk melakukan reformasi ekonomi di negara Eropa yang bermasalah dengan hutang.
Kanselir Jerman, Angela Merkel bahkan mengatakan bahwa beliau cemas bahwa negara Eropa akan terpuruk jika konsep Eurozone gagal.
Sentimen juga gagal bangkit setelah Angela Merkel kembali menolak program penerbitan obligasi bersama zona Eropa. Dari sisi korporat, laporan earnings yang ditunggu sebelum pembukaan sesi Wall Street adalah laporan laba peritel J.C Penney CO. Inc.
Emas Terkoreksi Dari $1795
Namun sejak sesi Eropa, arah Emas berbalik melemah akibat terjadinya penguatan dollar AS terhadap mata uang utama di bursa.
Meski terjadi pelemahan, namun Uptrend channel Emas sejak rebound dari 29 september lalu masih bertahan. Trader agresif mungkin bisa melakukan trading dengan akumulasi di trendline support pada grafik H1, di area 1750 dengan memperhitungkan stoploss point di support Fibonacci 50% = 1725.
Perlu diwaspadai juga bahwa menguatnya dollar akan menjadi negatif Emas sehingga rentan terjadi koreksi bila reli Emas menjadi terlalu kencang diatas 1812.
Roubini: Italia & Spanyol Hadapi Prospek Default dalam 12 Bulan!
Pada poin ini, penularan krisis dari Yunani ke Irlandia, kemudian ke Portugal dan Cyprus berlanjut terus ke negara lain. Penyebaran ke Italia dan Spanyol ditandai oleh guncangan pada nilai obligasi dan kinerja sektor perbankan masing-masing negara. Lebih jauh, krisis sepertinya sudah mulai menyebar ke sektor perbankan Prancis dan Belgia. Seandainya, skenario itu benar-benar terjadi maka Prancis dapat saja kehilangan status AAA.
Menurut Mr. Roubini, rencana penghematan fiskal pemerintah Italia tidak akan bisa menolong negara itu dari potensi kehilangan akses ke pasar kredit. Italia harus melakukan restrukturisasi hutang melalui perpanjangan jatuh tempo obligasinya karena pemerintah tidak memiliki kemampuan bayar yang cukup.
Demikian pula dengan Spanyol. Meski rasio hutang terhadap GDP-nya masih di bawah Italia, total defisit negara itu ternyata jauh lebih besar. Apalagi angka pengangguran sudah mencapai rekor 20%. Kondisi fiskal dan moneter Spanyol bisa dengan mudah menular ke Prancis karena Bank Prancis sangat terekspos pada negara Italia maupun Spanyol.
Pasca Lelang, EUR Coba Pulihkan Diri
Meski demikian, Italia harus membayar mahal untuk mendapat dana tersebut dengan yield obligasi bertenor 5 tahun mencapai 6,29%. Bunga obligasi naik dari lelang sebelumnya yang hanya sebesar 5,32%. Lelang kali ini merupakan yang pertama sejak mantan petinggi Eropa, Mario Monti, ditunjuk sebagai pemimpin baru untuk memerangi krisis hutang. EUR/USD kini diperdagangkan pada level 1.3710, mulai jaga jarak dari level terendah harian 1.3680
Portugal Gagal Dongkrak Kinerja Ekonomi
Angka GDP tahunan turun 1,7%, sedangkan GDP antar kuartal turun 0,4% dibanding rilis triwulan II silam. Demikian menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Portugal.
Dalam publikasi data, tidak dicantumkan rincian pertumbuhan, namun sektor ekspor terbukti melambat. Sedangkan lini investasi dan konsumsi terus turun. Pekan lalu, Uni Eropa juga memprediksi GDP Portugal turun 1,9% tahun ini setelah mencatat pertumbuhan hanya sebesar 1,4% pada 2010. Kurs EUR/USD melemah di sesi, kini diperdagangkan pada level 1.3716, atau dekat level rendah harian 1.3680.
Perbankan Spanyol Ajukan Pinjaman Ekstra ke ECB
Dalam beberapa bulan terakhir, perbankan Spanyol makin mengandalkan fasilitas likuiditas ECB. Hal itu disebabkan penolakan institusi keuangan untuk memberi pinjaman di tengah sentimen buruk terhadap negara Eropa wilayah Selatan. Biaya pinjaman perbankan Spanyol juga meningkat seiring kenaikan yield obligasi pemerintah Eropa.
Sementara itu, kurs euro melemah sepanjang sesi London. EUR/USD kini diperdagangkan pada 1.3694, dekat level terendah harian (1.3680).
Skeptisme Moody's Bebani Euro
Moody’s ragu karena melihat animo investor yang rendah pada lelang obligasi EFSF terakhir. Penerimaan pemodal terhadap proposal EFSF juga dapat membatasi kapasitas EFSF. “Perkembangan terakhir menimbulkan pertanyaan akan kemampuan pendanaan EFSF dengan biaya rendah. EFSF diragukan mampu menstabilkan harga obligasi dan menjaga keberlangsungan euro,” tulis laporan mingguan Moody’s yang dirilis hari ini (Senin 14/11).
Bank Eropa Harus Jauhi Obligasi Italia
Yield obligasi pemerintah Italia telah lampaui 7% minggu lalu, level dimana Yunani, Irlandia, dan Portugal akhirnya terpaksa untuk ajukan dana talangan Eropa. “Perbankan Eropa telah kurangi kepemilikan asset keuangan negara yang terinfeksi oleh krisis utang dan ini juga dilakukan untuk penuhi aturan modal yang lebih ketat,” kata Clausen, yang wakili asosiasi bankir Eropa.
Sementara itu, euro melemah di sesi London. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3714, dekat level rendah harian
Lelang Obligasi Tidak Akan Terkendala
Banyak pengamat memperkirakan lelang berlangsung lancar karena valuasi harga terbilang murah. Namun kepastian sulit dicapai karena sentimen cepat sekali berubah. Spread obligasi Prancis juga menyempit setelah sempat menembus rekor terlebar pertengahan pekan lalu. Obligasi 10-tahun menyempit 6 basis poin pada level 3,296%.
Sementara lembaga keuangan Nomura memperkirakan lelang tidak menemui kendala berarti. Mengingat ketidakpastian politik berangsur hilang di pasar, demikian pula dengan obligasi Italia, yang pulih dari aksi jual pekan lalu. Selain itu ukuran lelang terbilang kecil, hanya 3 miliar euro/ Jumlah tersebut lebih rendah dibanding tipikal lelang pertengahan bulan yang berkisar 7 miliar euro. Sebagai catatan, No,mura memandang obligasi nanti termasuk murah dan masih dalam cakupan harga beli bank sentral Eropa.
Profit-Taking Bayangi Emas
"Perubahan kepemimpinan politik di Italia dan Yunani berhasil menenangkan pasar keuangan," ujar Ong Yi Ling, Analis Phillip Futures. Meskipun Italia dan Yunani mulai serius merombak kebijakan untuk memulihkan kepercayaan investor, krisis hutang zona-euro belum berakhir. Kondisi ini dapat menopang pergerakan emas untuk jangka panjang. "Masih banyak ketidakpastian, seperti bagaimana pemerintahan baru di Italia dan Yunani menjalankan reformasi anggaran yang sangat ditentang rakyat," turur Ong. Secara kesuluruhan, permintaan terhadap aset safe-haven masih terjaga.
Bursa Asia Berakhir Di Zona Hijau
EUR/USD stabil di 1.3744 dari 1.3755 hari Senin malam di New York, EUR/JPY di 106.03 dari 106.40 dan USD/JPY di 77.14 dari 77.14. Pertumbuhan GDP Jepang periode Juli-September sebesar 6.0%, gain pertama sejak gempa bumi dan tsunami 11 Maret di tengah pemulihan pasokan di beberapa sektor diantaranya sektor manufaktur auto dan sedikit berada di atas perkiraan +5.9%. GDP tumbuh 1.5% per kuartal. Hasil industri Jepang untuk bulan September turun 3.3% dari penurunan sebelumnya sebesar 4.0%. APEC setuju untuk memangkas pajak untuk produk ramah lingkungan dan melakukan langkah lain guna mendorong perdagangan.
Inflasi India bulan Oktober naik 9.73% per tahun vs ekspektasi 9.65%. Penjualan ritel Selandia Baru Q3 naik 2.2% per kuartal vs revisi kenaikan Q 2 sebesar +1.0% dan perkiraan +0.6%. Spot emas di $1,793.20/ons, naik $4.70 vs penutupan NY. Minyak Nymex bulan Desember naik lima sen menjadi $99.04/barrel.
Wall Street: Masih Fase Rollercoaster
Reformasi politik di Yunani dan Italia menyuntik optimisme baru di pasar keuangan. Wall Street diprediksi bergerak naik di sesi perdagangan awal pekan nanti malam. Namun kinerja saham Amerika satu pekan ke depan diyakini masih seperti roller-coaster.
Event politik di Eropa memicu rally saham Amerika Serikat (AS) sebelum akhir pekan lalu. Setelah George Papandreou dan Silvio Berlusconi lengser, arus perubahan diharapkan segera terjadi. Pemimpin baru mengemban tanggung jawab untuk memulihkan warisan krisis para pendahulunya. Mantan anggota Bank Sentral Eropa, Lucas Papademos, segera bekerja menggalakkan reformasi anggaran Athena. Sementara eks-komisaris Eropa, Mario Monti, difavoritkan mengisi kursi presidensial di Roma. Terlepas dari semua dinamika yang terjadi sepanjang akhir pekan, prospek jangka panjang kawasan masih suram.
Di dalam negeri, Wall Street akan mengawasi laporan ekonomi dan earnings korporasi. Kali ini giliran perusahaan-perusahaan ritel yang mendapat giliran sebagai penggerak indeks. Di antaranya adalah Wal-Mart (WMT), Target (TGT), JC Penney (JCP), Urban Outfitters (URBN), Limited Brands (LTD), Abercrombie & Fitch (ANF), Gap (GPS), Ross (ROST) and Sears (SHLD). Produsen kebutuhan rumah tangga, komputer dan supplier perkantoran menyusul kemudian, seperti Home Depot (HD), Lowe's (LOW), Dell (DELL) dan Staples (SPLS).
Adapun data ekonomi yang patut disimak adalah laporan retail sales serta tingkat inflasi via data producer price index (PPI) dan consumer price index (CPI). Regional manufacturing data bulan November juga dilepas, disusul data penting pasar hunian, October housing starts and building permits.
Jelang Lelang Obligasi Italia, Euro Kokoh
Masalah hutang zona Eropa masih tidak dapat diprediksi," katanya. Pasar fokus pada lelang obligasi Italia hari ini (14/11). Jika lelang berjalan dengan baik, sentimen resiko meningkat, katanya. EUR/USD di 1.3761 dari 1.3755 hari Jumat malam.
GBPUSD: Potensial Uji Resistance di 1.6099
GBPUSD pada grafik 4 jam-an terlihat berpotensi akan menguji area resistan kuat di kisaran 1.6099 dimana jika harga berhasil menembusnya maka resistan 1.6163 berpotensi akan menjadi target pergerakan ke atas. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana jika support 1.6037 ditembus berpotensi akan membawa pound terkoreksi kembali terhadap dollar dengan bergerak menuju support 1.5959.
EURUSD: Potensi Overbought, Support di 1.3757-1.3606
Pergerakan EURUSD kembali masuk ke dalam area sideways setelah menguat cukup tajam pada pergerakan jumat kemarin. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana jika harga menembus support 1.3757 berpotensi akan membawa euro melemah kembali terhadap dollar dan bergerak menuju support 1.3606. Waspadai jika resistan 1.3850 ditembus berpotensi akan membuat harga euro meroket dengan bergerak menuju resistan 1.4001.
Euro Intai 1.3860
Secara teknikal, grafik per 4 jam menunjukkan penguatan indikator sementara harga bergerak di atas SMA-20. Hal ini memperlihatkan penguatan lanjutan menuju area 1.3860 hari Senin. Bersamaan dengan saat euro mencapai level 1.3740 sebagai area support-nya. Demikian komentar Valeria Bednarik, Kepala Analis dari FXstreet.com.
Saat ini, euro berada di area 1.3780, sekitar 30 pips di atas harga penutupan sebelumnya. Untuk pergerakan turun, level support berada di 1.3740, 1.3700 dan 1.3660, sementara untuk pergerakan naik, level resistance berada di 1.3810, 1.3835 dan 1.3860.
Mario Monti Disambut Pasar Asia
Indeks Nikkei naik 1.4%, KOSPI menguat 1.8% dan indeks Australia, S&P/ASX 200, meraup 1.2%. Fabio Fois, Strategist dari Barclay’s Capital, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik perkembangan politik di Italia. Perbaikan itu sejalan dengan harapan Barclays akan pemerintahan yang teknokratis dan mendukung persetujuan parlemen untuk perubahan struktural.
Emas Bergerak Naik
Perubahan dilakukan sebagai upaya untuk menghindari krisis hutang. "Semua bergantung pada Eropa," tambahnya. Kemunduran di zona Eropa dapat mendorong harga emas. Aksi jual yang dilakukan menjelang akhir tahun dengan tujuan mengunci keuntungan dapat membebani harga. Spot emas di $1,793.20/ons, naik $4.70 dari level sebelumnya.
Kanselir Merkel: Eropa Harus Bersatu!
Seruan tersebut diutarakan Merkel saat berbicara pada kongres tahunan partai Christian Democratic Union di Leipzig, bagian timur Jerman. Merkel bertekad mempertahankan soliditas 17 negara anggota euro. “Tetapi diperlukan perubahan mendasar atau fundamental dalam seluruh kebijakan kami," dikatakannya.
“Saya percaya bahwa kesan ini penting untuk pembeli obligasi pemerintah, bahwa Kami ingin Eropa bergerak selangkah demi selangkah," seru Merkel. Ia menghendaki supaya Uni Eropa dan zona euro tumbuh bersama-sama. “Apabila tidak dilakukan, maka orang tidak akan percaya bahwa Kami mampu mengendalikan situasi," urai Merkel dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV, ZDF, kemarin (13/11).
Minggu, 13 November 2011
Wall Street Kembali Positif Untuk Tahun 2011
Senat Italia menyetujui anggaran baru yang membuka jalan bagi persetujuan Parlemen pada akhir pekan dan pembentukan pemerintaan darurat. Langkah ini juga membuka jalan bagi pengunduran diri Perrdana Menteri Silvio Berlusconi dan pengangkatan Mario Monti untuk menggantikannya. Sementara itu, Perdana Menteri Yunani yang baru Lucas Papademos akan memberi nama kabinet krisis yang baru. Namun, Papademos akan menghadapi hambatan, dengan banyaknya pihak yang keberatan dengan kebijakan pengetatan.
Harapan Italia, Eropa Cerahkan Emas
Emas sedang menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak bulan Agustus, setelah Italia membuka jalan untuk mendapat persetujuan penuh paket anggaran dan membentuk pemerintahan darurat menggantikan Perdana Menteri Silvio Berlusconi. "Optimisme Eropa sedang berkembang karena outlook ekonomi yang membaik. Aksi beli dari Asia dan Eropa terus berlanjut seiring meredanya kecemasan di zona Eropa mengenai ketatnya kredit perbankan," ucap George Gero, wakil presiden RBC Capital Markets.
Roubini: Italia Mungkin Harus Tinggalkan Euro
Kecuali adanya bantuan terakhir untuk negara yang terserang hutang di zona Eropa yang dapat membeli obligasi pemerintah, yield akan terus berada dalam level berbahaya, menurut Roubini. Bagaimanapun, ECB telah menegaskan bahwa tidak akan menjadi opsi terakhir bagi perekonomian zona Eropa. Roubini juga mengingatkan akan pentingnya pihak yang menjadi opsi terakhir zona Eropa.
Sabtu, 12 November 2011
Kisruh Politik Italia Mereda, Euro Lega
Euro bergerak menjauh dari level terendah 1-bulan dan kembali melanjutkan apresiasinya terhadap Dollar AS pada hari Jumat setelah senat Italiamerestui langkah-langkah penghematan baru yang termasuk ke dalam RUU anggarannegara 2012, sehingga akan memperlancar parlemen dalam memberikan persetujuan akhir. Meski begitu, situasi genting di zona Euro masih menyisakan resiko bagi mata uang tunggal ini untuk kembali terperosok.
Tekanan jual yang terus mendera Euro sejak awal pekan mulai menunjukkan tanda-tanda mereda seiring kembali stabilnya situasi politik di Italia dan Yunani. Mantan anggota komisi Eropa, Mario Monti, telah mendapat dukungan penuh untuk menggantikan PM Italia Silvio Berlusconi. Sedangkan dari Yunani dikabarkan jika PM terpilih Lucas Papademos telah membentuk kabinet baru dan akan segera menggelar rapat untuk membahas rencana langkah-langkah penghematan.
"Pasar forex nampaknya masih menantikan kepastian pengangkatan Monti dan Italia harus memperlihatkan komitmennya dalam menerapkan kebijakan fiskal yang diperlukan. Dan jika itu yang terjadi, maka Euro akan memperoleh dukungan tambahan," kata Audrey Childe-Freeman, kepala strategi forex pada JPMorgan Private Bank. "Meski begitu krisis masih jauh dari selesai dan volatilitas di pasar forex mungkin masih akan terjadi selama beberapa minggu ke depan."
Sementara dari sudut pandang teknikal, penembusan di bawah level terendah hari Kamis berpotensi membalikkan keadaan dan menenggelamkan Euro hingga ke level terendah Oktober di area $1.3145. Namun sebelum itu terjadi, Euro harus terlebih dahulu melewati support di sekitar $1.3405, yang merupakan 76,4% retracementdari rally $1.3145-$1.4248.
Risk Appetite Bantu Pemulihan Sterling
Di samping itu, terkenanya stop-loss order di tengah volume perdagangan yang tipis turut membantu Sterling mengurangi pelemahan versus Euro.
"Apresiasi Sterling bukan dipicu fundamental domestik Inggris," kata Chris Walker, analis mata uang UBS. "Dalam kondisi normal tekanan jual masih akan mendera Sterling mengingat adanya prospek pelonggaran kuantitatif lebih lanjut, namun perkembangan di zona Euro nampaknya telah memberikan dukungan."
Meskipun berita-berita positif terbaru dari kawasan Eropa telah membantu memperbaiki sentimen resiko, sejumlah analis melihat jika investor masih ragu untuk mengambil posisi dalam jumlah besar menjelang data penting Inggris pada Rabu mendatang. Setelah Bank of England mempertahankan suku bunga dan target pembelian aset tidak berubah, fokus pasar mulai beralih ke laporan inflasi yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang penambahan QE selanjutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)