Di samping itu, terkenanya stop-loss order di tengah volume perdagangan yang tipis turut membantu Sterling mengurangi pelemahan versus Euro.
"Apresiasi Sterling bukan dipicu fundamental domestik Inggris," kata Chris Walker, analis mata uang UBS. "Dalam kondisi normal tekanan jual masih akan mendera Sterling mengingat adanya prospek pelonggaran kuantitatif lebih lanjut, namun perkembangan di zona Euro nampaknya telah memberikan dukungan."
Meskipun berita-berita positif terbaru dari kawasan Eropa telah membantu memperbaiki sentimen resiko, sejumlah analis melihat jika investor masih ragu untuk mengambil posisi dalam jumlah besar menjelang data penting Inggris pada Rabu mendatang. Setelah Bank of England mempertahankan suku bunga dan target pembelian aset tidak berubah, fokus pasar mulai beralih ke laporan inflasi yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang penambahan QE selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar