Rabu, 19 Oktober 2011

Aneh Tapi Nyata, Pembelian 200 Ton Emas India Tidak Pengaruhi Harga Emas


Aneh Tapi Nyata, Pembelian 200 Ton Emas India Tidak Pengaruhi Harga EmasPembelian Emas oleh India terakhir sebesar 200 ton Emas, tampaknya tidak berpengaruh pada trend harga Emas internasional, sebabnya kemungkinan pembelian Emas tersebut tidak dilakukan pada pasar publik, demikian menurut pernyataan Reserve Bank of India.
Ketika India borong Emas, hasilnya dianggap berpotensi memicu kenaikan harga Emas meskipun sudah cukup tinggi, apalagi melihat sejarah sebelumnya aksi beli bank sentral India dan Russia sebelumnya mampu mengangkat Emas cukup signifikan.
Namun kondisi saat ini cukup berbeda dimana reaksi para pelaku pasar Emas terhadap fundamental ekonomi jauh lebih besar dibanding sebelumnya. Berdasarkan penelitian IMF, harga emas cenderung merespon pengumuman spesifik yang terjadwal di AS dan kawasan Eropa, contohnya seperti pengumuman suku bunga AS, laporan inflasi.
Bagaimanapun menurut laporan Reserve Bank of India, ditengah ketidakpastian keuangan global, harga emas masih cenderung stabil dan layak dijadikan alternative safe haven.

Emas Mungkin Jatuh ke $1480 Terindikasi Pola Grafik & Penurunan Volume


Emas Mungkin Jatuh ke $1480 Terindikasi Pola Grafik & Penurunan VolumeHarga Emas terpantau melemah di bursa sejak laporan ekonomi dari Jerman dan Inggris gagal menopang emas untuk tembus diatas area resisten $1680 per tory ons.
Laporan ZEW indeks Jerman merupakan pengukur sentimen investor telah anjlok ke -48.3 di bulan September, sekaligus merupakan level terendah sejak November 2008. Hal ini juga memicu bahwa ekonomi terbesar di Eropa tersebut terancam menuju resesi.
Emas telah membentuk wedge pattern selama beberapa hari terakhir disertai dengan penurunan volume mengindikasikan pola klasik rising wedge. Hal ini berarti Emas ada peluang besar untuk jatuh.
Bagaimanapun kapan hal itu terjadi dan targetnya koreksi kebawahnya seberapa jauh, dapat kita ambil berdasarkan asumsi.
Pola rising wedge dalam kondisi downtrend dengan volume yang menurun, secara teknikal akan diikuti dengan pelemahan Emas, namun masih dibutuhkan penembusan dibawah area wedge pattern area $1625 - $1580.
Dengan kemungkinan pemicunya adalah hasil rapat KTT Uni Eropa pada tanggal 23 Oktober, target pola tersebut masih terletak di area $1480 per troy ons. 

GBP/USD: Overbought, Potensi Support di 1.5725 – 1.5675


 Pullback terjadi pada GBP/USD, namun tekanan bearish masih terlihat seiring kondisi jenuh beli yang terlihat pada stochastic dan CCI 1 jam. Oleh karena itu, pullback yang terjadi kemungkinan akan tertahan di kisaran resistance 1.5775. Jika harga tembus ke bawah support yang berada di 1.5725 maka bias intraday untuk GBP/USD akan kembali menjadi bearish dengan sasaran di support selanjutnya di 1.5675.
Waspadai akselerasi ke atas 1.5775 karena hal tersebut kemungkinan besar akan memicu momentum bullish dan cable akan berpeluang menguji kembali resistance di 1.5820.
GBP/USD: Overbought, Potensi Support di 1.5725 – 1.5675

EUR/USD: Dikisaran 1.3782, Momentum Bullish Berkurang

 EUR/USD mengalami pullback dan saat ini tengah berada di kisaran support 1.3782. Kondisi stochastic dan CCI 1 jam yang telah berada di area jenuh beli merupakan pertanda bahwa momentum bullish mulai berkurang, sehingga untuk saat ini kecil kemungkinan pullback akan berlanjut hingga ke resistance di 1.3851. Sebaliknya, penembusan support di 1.3782 yang diiringi sinyal bearish dari stochastic dan CCI merupakan sinyal bagi pergerakan bearish dengan target di support 1.3713. Akan tetapi, waspadai kemungkinan akselerasi ke atas 1.3851 karena hal tersebut akan memicu kembali momentum bullish yang bisa mendorong EUR/USD naik hingga 1.3913EUR/USD: Dikisaran 1.3782, Momentum Bullish Berkurang

Eropa Kendalikan Wall Street


Eropa Kendalikan Wall Street Rapor kinerja keuangan perbankan Amerika Serikat (AS) dirilis tidak seburuk ekspektasi pasar. Saham perbankan memimpin rally Wall Street sesi hari Selasa (18/10).
Indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average naik 180.05 poin atau 1.6% ke 11,577.05. Sementara Standard & Poor's meraih 24.52 poin atau 2%ke 1,225.38, dekat level tertinggi 2-bulan. Adapun Nasdaq Composite Index melonjak 42.51 poin atau 1.63% ke 2,657.43. Sektor perbankan menjadi primadona semalam, KBW bank index melonjak 5.6%
Optimisme tentang penyelesaian hutang Eropa menjadi headline pasar semalam. Gairah investor mengoleksi saham finansial juga pulih sehingga Bank of America naik 10,1% menjadi $6.64 per lembar. Sementara Goldman Sachs juga meraih 5,5% gain untuk mencapai harga $102.25 pasca laporan keuangan. "Sentimen Eropa sejak dua pekan silam ternyata belum pudar," ujar Larry Peruzzi, Senior Equity Trader, Cabrera Capital Markets, Boston. Ia menilai tidak mengejutkan pula jika nantinya sentimen berbalik negatif karena keluar kabar tidak mengenakkan dari kawasan itu. Pendapat serupa diungkapkan oleh Stephen Massocca, Fund Manager di Wedbush Morgan, San Francisco. "terdapat banyak short covering di menit-menit akhir perdagangan," ujarnya. Masocca melihat kabar Eropa lebih penting bagi investor dibanding earnings awal pekan ini. "Segala kabar dari Eropa menjadi alasan bagi pemodal untuk masuk dan keluar posisi, bukan hal lain," ulasnya.

Krisis Yunani Picu Tragedi Kemanusiaan


Krisis Yunani Picu Tragedi KemanusiaanKrisis hutang Yunani memaksa pemerintah negara tersebut untuk melakukan pemangkasan budget secara 'kejam'. Bukan hanya mengikis tingkat kesejahteraan warga, kebijakan pusat bahkan mulai memicu masalah kemanusiaan.
Seperti diketahui, pemerintah memangkas berbagai pengeluaran termasuk tunjangankesehatan. Warga yang sudah masuk dalam kategori pengangguran kini harus berjuang lebih guna mendapat akses perawatan medis. Mengingat makin banyak kepala keluarga yang sudah tidak memiliki jaminan pengobatan dari negara. "Dulu tidak sulit mendapat layanan dokter pribadi dan rumah sakit, sekarang banyak orang tidak punya asuransi," keluh Giorgios Papadakis, seorang pengelola klinik Doctors of the World di ibukota Yunani. Papadakis adalah seorang anggota grup dokter dari seluruh dunia, yang tadinya berperan memberi layanan kesehatan bagi imigran. Namun sekarang banyak warga Yunani yang datang ke kliniknya untuk meminta bantuan. "Kami memiliki misi global, tetapi saat ini Kami harus bertindak secara lokal bagi masyarakat Yunani," ujar Papadakis.
Salah satu pasien yang tengah ditangani Papadakis adalah warga pengangguran bernama Maria Mihalakakou (57 tahun). Ia tidak mampu membayar biaya konsultasi ke klinik umum seharga 5 euro ($7), sehingga harus mendatangi klinik cuma-cuma. Maria sudah datang ke klinik Papadakis dalam satu tahun belakangan karena tidak punya asuransi. "Untuk membeli roti saja Saya tidak mampu, apalagi membeli obat," ujarnya.
Menurut Nikitas Kanakis, Kepala Doctors of the World, menilai tragedi kemanusiaan ini dipicu oleh penurunan tingkat kesejahteraan warga. Organisasinya mencatat pendaftaran 30 ribu pasien dalam satu tahun terakhir, dan 35% di antaranya adalah warga lokal. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, kaum imigran mendominasi jumlah pasien. Rasio pasien asal Yunani satu tahun lalu hanya sebesar 6%. "Dua atau tiga tahun silam, kasus yang dialami warga Yunani hanya sedikit, sekarang jauh lebih banyak," ulas Kanakis. Masalah kekurangan gizi pada anak-anak menjadi penyumbang kasus kesehatan terbesar saat ini.
Kota Perama adalah stereotype valid atas dampak pemangkasan anggaran ala Athena. Dengan tingkat pengangguran antara 60% dan 70%, Perama bisa menjadi cermin kecil tentang bagaimana kebijakan pemerintah telah menggerus daya hidup warga kecil. Lonjakan jumlah pasien sudah sejalan dengan angka pemotongan tunjangan yang berjumlah sangat besar.
Studi sebuah jurnal medis Inggris, The Lancet, menyebut bahwa situasi layanan kesehatan Yunani sampai dalam taraf 'mencemaskan'. Anggaran rumah sakit turun sampai 40% sehingga jumlah staf medis berkurang, suplai obat terhambat dan biaya berobat melambung tinggi. Tidak heran jika terdapat kenaikan sebesar 14% dari warga yang mengaku tingkat kesehatannya menjadi 'buruk' dan 'sangat buruk' antara tahun 2007 dan 2009. Kondisi sosial Yunani sejatinya bisa makin parah karena masalah kejahatan, tuna wisma, kebangkrutan dan bunuh diri juga dilaporkan meningkat.

Inflasi Inggris akan Tembus Rekor Baru


Inflasi Inggris akan Tembus Rekor Baru  Data inflasi Inggris akan dilepas pada hari Selasa ini (18/10). Indeks harga konsumen diprediksi menembus level tertinggi dalam tiga tahun terakhir!
Menurut proyeksi beberapa ekonom yang disurvei media Guardian, CPI akan mencapai 4,9% di bulan September. Ekspektasi tersebut jauh di atas inflasi Januari yang tercatat sebesar 4,5%. Kenaikan tarif energi menjadi salah satu faktor pemicu lonjakan harga. Perusahaan seperti Scottish & Southern Energy, E.ON, British Gas dan Scottish Power telah menyesuaikan harga untuk produk energi yang mereka jual.
Jika ramalan itu terbukti, maka inflasi Inggris melampaui target Bank of England, yang menetapkan inflasi ideal pada level 5%. Namun inflasi tinggi bukan menjadi kecemasan utama otoritas saat ini, pelonggaran kuantitatif masih pilihan utama dalam upaya percepatan ekonomi dalam negeri.
"Bukan tidak mungkin rilis inflasi hari ini menembus 5,0%," ujar Howard Archer, Kepala Ekonom Eropa dan Inggris, IHS Global Insight. Archer yakin bahwa puncak inflasi tengah terjadi dan harga konsumen akan susut jelang akhir tahun. CPI juga akan berbalik ke level awal pada 2012 mendatang akibat pengaruh kebijakan pajak pertambahan nilai, depresiasi mata uang dan penurunan harga energi, komoditi dan pangan.

Jim Rogers Peringatkan Bahaya Stagflasi Ekonomi


Jim Rogers Peringatkan Bahaya Stagflasi EkonomiJim Roges meyakini bahwa Amerika Serikat akan mengalami periode stagflasi yang lebih buruk dibanding kondisi tahun 1970, dimana hal ini masih positif untuk komoditas dan mata uang sementara buruk bagi saham dan emerging markets.
Stagflasi merupakan kondisi inflasi yang tinggi namun dikombinasi oleh pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Alasan Jim Rogers atas tinggnya inflasi adalah langkah pemerintah AS yang terus mencetak uang, serta menerbikan obligasi tambahan.
Bagaimanapun Jim Rogers mengatakan opini tersebut melalui wawancaranya dengan Wall Street Journal, karena dia sendiri masih membeli komoditas Emas dan dollar AS, untuk mengantisipasi stagflasi yang menurutnya masih berpeluang terjadi.

im Rogers Peringatkan Bahaya Stagflasi Ekonomi


Jim Rogers Peringatkan Bahaya Stagflasi EkonomiJim Roges meyakini bahwa Amerika Serikat akan mengalami periode stagflasi yang lebih buruk dibanding kondisi tahun 1970, dimana hal ini masih positif untuk komoditas dan mata uang sementara buruk bagi saham dan emerging markets.
Stagflasi merupakan kondisi inflasi yang tinggi namun dikombinasi oleh pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Alasan Jim Rogers atas tinggnya inflasi adalah langkah pemerintah AS yang terus mencetak uang, serta menerbikan obligasi tambahan.
Bagaimanapun Jim Rogers mengatakan opini tersebut melalui wawancaranya dengan Wall Street Journal, karena dia sendiri masih membeli komoditas Emas dan dollar AS, untuk mengantisipasi stagflasi yang menurutnya masih berpeluang terjadi.

Kepemilikan Obligasi Cina Turun di Agustus


Kepemilikan Obligasi Cina Turun di AgustusCina negara pemberi pinjaman kepada AS, mengurangi kepemilikan obligasi di bulan Agustus dalam 1 dekade seiring adanya pemangkasan hutang oleh Standard & Poor yang membawa yield obligasi tersebut ke rekor rendahnya.
Ekonomi negara terbesar ke 2 tersebut memangkas posisi sekuritas pemerintah AS sebanyak $36.6 miliar atau 3.1%, menjadi $1.14 triliun, menurut data Departemen Keuangan yang dirilis kemarin di Washington. Pada saat yang sama, data tersebut menunjukkan kepemilikan obligasi asing total naik 2% menjadi $4.57 triliun seiring investor global yang mencari perlindungan dari kisruhnya pasar keuangan yang mengikuti penurunan tersebut. 

Bernanke: Bank Sentral Mungkin akan Hilangkan Gelembung Aset


Bernanke: Bank Sentral Mungkin akan Hilangkan Gelembung Aset   GubernurFederal Reserve Ben Bernanke pada hari Selasa mengatakan bahwa bank sentral mungkin harus menggunakan kebijakan moneternya untuk menghilangkan gelembung aset, meski harus menghadapi regulasi. "Kemungkinan bahwa kebijakan moneter dapat digunakan secara langsung untuk mendukung stabilitas keuangan, setidaknya pada margin, seharusnya tidak diabaikan," ucapnya pada konferensi di Boston Federal Reserve Bank.
Bernanke tidak secara langsung berbicara mengenai outlook perekonomian AS atau kebijakan moneter, memberikan pemikiran mengenai bagaimana bank sentral bertindak ketika krisis keuangan terjadi. Krisis telah membuat stabilitas keuangan menjadi prioritas bank sentral seperti kesehatan makroekonomi, menambah pentingnya regulasi untuk melindungi dari resiko sistemik, ucapnya.

Inflasi Inggris Melonjak di Bulan September


Inflasi Inggris Melonjak di Bulan September Inflasi Inggris akhirnya keluar pada rekor tinggi baru hari ini. Consumer Price Index melampaui target inflasi tahunan Bank of England yang ditetapkan sebesar 2,0%.
CPI September naik 5,2% dibanding bulan yang sama tahun 2010 silam. Inflasi juga naik dibanding level tahunan yang tercapai pada Agustus lalu, yakni 4,5%. Angka inflasi kali ini serupa dengan rekor yang tercapai pada September 2008 lalu, demikian laporan kantor statistik nasional Inggris.
Adapun inflasi bulanan naik 0,6% di bulan September atau melampaui perkiraan analis (0,4%). Sementara ekspektasi inflasi tahunan adalah 4,9%. Komponen gas dan listrik menjadi komponen penyumbang kenaikan tertinggi. Otoritas moneter bulan lalu baru saja memberlakukan lagi pelonggaran kuantitatif dengan harapan bahwa inflasi akan turun dalam beberapa bulan ke depan.

Selasa, 18 Oktober 2011

Sterling Bergerak Naik Terkait Komentar Feds


Sterling Bergerak Naik Terkait Komentar Feds Sterling telah bergerak reli terhadap dollar AS diawal sesi perdagangan, naik lebih dari 50 pips dari level rendahnya kemarin 1.5729. Saat ini, harga berada di 1.5773, dengan resistance terdekat di 1.5780, pergerakan turun seperti yang terlihat di grafik per jam.
Pergerakan naik tersebut terjadi setelah komentar dari Feds Chicago, Evans, yang justru berlawanan dengan komentar pejabat Feds lainnya, Richmond. Sementara dikatakan bahwa akan terjadi pergerakan penarikan stimulus dari AS akan terjadi, Evans justru mengatakan bahwa akan ada pelonggaran kebijakan moneter.

Senin, 17 Oktober 2011

Emas Dapat Raih 1697

Harga emas terapresiasi menguji resistance yang berada di 1691.20. Akselerasi ke atas resistance tersebut berpotensi mengangkat harga emas hingga ke 1697.06. Namun, stochastic dan CCI telah memberikan indikasi overbought sehingga ada kemungkinan akan terjadi koreksi hingga ke support di 1685.34 sebelum meneruskan pergerakan bullish. Waspadai tembus ke bawah support tersebut karena kemungkinan akan diiikuti oleh koreksi yang lebih dalam hingga ke 1678.78.Emas Dapat Raih 1697

GBP/USD: Uptrend, Koreksi Mungkin Terjadi di 1.5785

GBP/USD secara umum masih berada dalam uptrend. Koreksi terjadi menguji support di 1.5785 seiring stochastic  dan CCI yang mulai memberikan indikasi jenuh jual. Kemunculan sinyal bullish dari kedua indikator tersebut akan membuka peluang rebound hingga ke resistance di 1.5851, jika support 1.5785 bertahan. Akan tetapi, waspadai tembusnya support tersebut karena kemungkinan besar akan memicu koreksi yang lebih dalam hingga ke support selanjutnya di 1.5720GBP/USD: Uptrend, Koreksi Mungkin Terjadi  di 1.5785

Euro Lanjutkan Pelemahan Paska Data Ekonomi


Euro Lanjutkan Pelemahan Paska Data EkonomiReli mata uang Euro terhenti dari titik tertinggi 1-bulannya terhadap dollar AS setelah juru bicara Jerman mengejutkan harapan investor atas solusi definitive terkait problem utang zona Eropa.
Pelemahan berlanjut setelah laporan indikator manufaktur kawasan New York mengalami kontraksi untuk 5 bulan berturut di bulan Oktober.
Terpantau sejauh ini pair currency EURUSD, tertekan -0.73% ke level 1.3776, setelah meraih titik tertingginya hari ini di level 1.3913, dan titik terendahnya di level 1.3766.
Melihat kedepan para pelaku pasar masih menunggu pidato Jurgen Stark , anggota ECB didepan parlemen Eropa urusan Ekonomi dan Moneter, Brussel pada pukul 21.35 WIB. 

Earnings Tidak Akan Seburuk Perkiraan


Earnings Tidak Akan Seburuk Perkiraan Rilis earnings pekan ini akan menutup sentimen yang dipicu oleh resolusi krisis Eropa. Perusahaan-perusahaan kelas berat siap menyajikan kinerja keuangan tiga pekan silama secara berurutan.
Banyak pengamat memangkas proyeksi pertumbuhan usaha korporasi besar. Pertimbangan utamanya adalah perlambatan ekonomi, khususnya menyangkut masalah hutang Eropa. Namun seorang analis justru berpendapat sebaliknya; mayoritas earnings akan dirilis positif.
"Saya kira pertumbuhan earnings (rata-rata) korporasi besar akan melampaui 14%," ujar Michael McCarthy, Chief Market Strategist, CMC Markets. Kepada CNBC, McCarthy mengungkapkan prediksinya dengan mengacu pada rilis data retail sales Jumat lalu yang positif. Tidak heran jika nantinya earnings korporasi meningkat secara mengejutkan. Data makroekonomi tersebut memang sedikit banyak mampu menjadi indikasi kinerja perusahaan dalam suatu periode.
Analisa McCarthy berlawanan dengan ekspektasi analis yang disurvei Thomson Reuters. Secara rata-rata, analis responden memangkas proyeksi kenaikan pendapatan usaha kuartal III dari 17% menjadi 12,4%.
Angka penjualan ritel September naik dengan gain bulanan terbesar sejak Februari silam (1,1% dibanding Agustus). Sebelumnya indeks ISM manufaktur juga dirilis positif menjadi 51.6 dari 50.6. Idealnya, earnings memang harus sejalan dengan peningkatan kinerja dua data ekonomi kunci tersebut. Sementara saham-saham yang bisa mematahkan ekspektasi analis antara lain Goldman Sachs (GS), Microsoft (MSFT) dan Bank of America (BAC).

Analisa Mingguan (17-21 Okt 2011): Performa Emas & Euro Masih Rapuh


USD/JPY
USD/JPY terombang-ambing antara 76.00-78.00 sebelum terjebak dalam range lebih kecil di tengah dua level tersebut. Tidak ada cara lagi untuk memprediksi tren, mengingat tren teknikal sudah tidak bergerak. Investor sedang hilang kepercayaan dan minat terhadap pasangan mata uang ini, setidaknya sampai nanti ada petunjuk fundamental yang mampu mengarahkan harga!
EUR/USD
Euro mampu menguji level bidikan Saya, 1.3700, pekan lalu kemudian naik sampai 1.3894. Saya melihat resisten kuat di 1.3950 untuk pekan ini. Namun EUR/USD kemungkinan bergerak sideways antara 1.3700-1.3950. Euro sudah menguat akibat kabar komitmen pemimpin Eropa untuk menyelesaikan masalah hutang. Akan tetapi sentimen tidak akan bertahan lama jika tiada aksi konkrit dari tekad tersebut.  
GBP/USD
GBP/USD bisa merangsek lebih tinggi dibanding harga saat ini hingga membentuk titik puncak di awal-awal pekan. Saya menetapkan resisten kuat di sekitar 1.5870 sementara support teridentifikasi di area 1.5700. Kami memilih untuk berburu posisi ‘jual’ di pertengahan pekan dengan terlebih dulu mengamati pola reversal atas. Abaikan proyeksi jual Anda bila harga bertahan di atas area 1.5950.  
MINYAK MENTAH
Harga minyak mentah WTI naik sampai level tertinggi dalam 3 pekan terakhir. Penguatan terjadi di tengah rilis data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang positif dan momen pertemuan G20. Harga menguat dan ditutup pada level 87.20 di akhir pekan lalu. Tren terlihat kuat, namun Saya masih memperkirakan kenaikan bisa sampai ke atas 90.00 di awal pekan ini, sebelum nantinya kembali terkoreksi. Saya memilih untuk berburu posisi jual setelah tengah pekan, adapun target berada di support 83.00.  
EMAS
Harga emas berbalik bullish pekan lalu setelah investor bereaksi terhadap perkembangan krisis Eropa. Beberapa bank sentral seperti Thailand, Bolivia dan Tajikistan giat mengoleksi emas hingga mencapai volume akumulatif 18,2 ton di bulan Agustus. Pekan ini Saya melihat emas kembali menginjak area atas, sekitar level 1695.00. Namun penguatan tersebut kemungkinan mendapat tekanan jual dekat resisten 1700.00. Secara keseluruhan, Saya memperkirakan emas diperdagangkan antara 1650.00-1700.00. Abaikan proyeksi jual Anda jika emas tembus dan bertahan di atas 1700.00.   

Harga Spot Emas Menanjak


Harga Spot Emas MenanjakHarga emas menanjak di sesi Eropa dan diekspektasikan masih mampu lanjutkan penguatan pekan ini seiring tingginya aksi beli emas fisik terutama di Asia serta adanya optimisme solusi krisis utang zona Eropa menyebabkan para investor berani mengambil resiko.
Pasar saham Eropa dan pasar komoditi lainnya seperti minyak mentah berjangka juga masih bertahan di teritori positif. Emas yang biasanya dilihat sebagai investasi safe haven, akhir-akhir ini bergerak searah dengan aset berisiko, sehingga para analis melihat potensi penguatan Emas lebih lanjut seiring keyakinan telah pulih terutama setelah pembuat kebijakan Eropa berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap krisis utang.
Katalis positif lainnya, Emas fisik yang telah mendapatkan permintaan solid menjelang Diwali festival di India yang merupakan periode pembelian emas signifikan di negara tersebut.
Laporan Morgan Stanley juga melihat potensial bullish Emas, dimana mereka merekomendasikan akumulasi beli Emas di level saat ini.

IMF Optimis Menanti Resolusi Eropa


IMF Optimis Menanti Resolusi Eropa Kecemasan resesi terus beredar di pasar keuangan memasuki kuartal IV. Tetapi investor tidak perlu khawatir karena pejabat institusi Eropa sudah menyiapkan skenario komprehensif untuk menyelesaikan krisis.
Keyakinan tersebut dilontarkan oleh John Lipsky, Wakil Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF). "Jelas terlihat adanya risiko," ujar Lipsky kepada CNBC. Tetapi Ia menyerukan supaya semua pihak bisa bersabar menanti paket penyelamatan yang siap dicetuskan pada 23 Oktober mendatang.
Langkah pertama yang diambil terkait dengan pembentukan konsep 'tembok pelindung'. Fungsinya adalah untuk melindungi negara-negara yang tidak mengalami masalah hutang tetapi terdampak oleh krisis kawasan saat ini. Di dalamnya juga mencakup skenario rekapitalisasi perbankan, supaya bank bisa kembali memberi pinjaman untuk memacu pertumbuhan bisnis.
Adapun tujuan utama dari peluncuran paket penyelamatan adalah kesehatan fiskal Yunani. Dalam hal ini, Lipsky melihat otoritas bisa mengambil langkah khusus bagi pemulihan Yunani, di samping alokasi dana bailout dalam jumlah paling besar. "Hal yang terpenting adalah komitmen bersama petinggi Eropa sudah ada," tutup Lipsky.

G20 Siapkan Langkah Kongkrit


G20 Siapkan Langkah Kongkrit Euro menguat di awal perdagangan sesi Asia setelah para menteri keuangan G20 berjanji untuk menekan kekhawatiran atas krisis utang yang sedang berlangsung. Para pejabat Uni Eropa mengatakan kepada wartawan progres sedang dibuat untuk melakukan rencana yang komprehensif guna mengatasi masalah utang. Pada akhir KTT Uni Eropa 23/24 Oktober, pengambil keputusan diharapkan dapat mengusung rencana tersebut dan membawanya pada pertemuan G20 tanggal 3 November.
Menteri Keuangan Perancis Baroin menunjukkan sikap tegas dengan menyatakan bahwa pembicaraan sedang menuju pada rencana yang lebih konkret untuk mengurangi beban utang Yunani dan mencegah penularan ke negara-negara seperti Spanyol, Italia atau bahkan Prancis dengan cara membantu bank-bank Eropa yang paling rapuh.
Menteri Keuangan AS Geithner mengatakan bahwa sangat mengharapkan keputusan yang tepat bagi krisis Eropa. "Geithner mengulangi penolakannya atas jumlah dana IMF yang berasal dari negara-negara berkembang, namun ia mengindikasikan bahwa Washington akan mendukung penggunaan sumber daya yang ada untuk melengkapi strategi yang dirancang oleh Eropa.

Greenback Manfaatkan Ketidakpastian Eropa


Greenback Manfaatkan Ketidakpastian Eropa  Greenbackkembali menunjukkan dominasinya versus Euro dan sebagian besar rival-rival utamanya pada hari Senin pasca juru bicara Kanselir Jerman AngelaMerkel mengikis harapan bahwa para pemimpin Eropa akan mampu menghasilkan solusi yang komprehensif untuk mengatasi krisis hutang zona Euro pada pertemuan puncak akhir pekan ini.
Indeks Dollar, yang mengukur performa Greenback terhadap 6 mata uang utama lainnya, diperdagangkan pada kisaran 76.993, naik dari 76.645 yang ditorehkan pada akhir sesi perdagangan AS hari Jumat.
Euro terpantau merosot ke level $1.3770 atau sekitar 0,8% di bawah harga pembukaan hari ini. Mata uang Jepang juga melemah 0,19% untuk ditawarkan pada kisaran ¥77.25. Sedangkan Pound, Franc dan Aussie rata-rata juga bergerak sekitar 0,5% lebih rendah.
Steffen Seibert, juru bicara Merkel, pada hari Senin memperingatkan bahwa tercapainya solusi untuk menyelesaikan semua masalah yang melanda kawasan Eropa pada pertemuan puncak di Brussels hari Minggu nampaknya hanya akan menjadi "mimpi". Para petinggi terus berjuang untuk mengatasi semua masalah yang ada, namun bukan berarti semuanya akan terselesaikan pada pertemuan nanti, tambahnya.
"Pernyataan Seibert ada benarnya, dan harapan terhadap 'solusi yang komprehensif" mungkin telah sedikit berlebihan, "kata Chris Walker, analis mata uang UBS. "Para pembuat kebijakan mungkin akan cenderung untuk meredam harapan pasar selama beberapa hari ke depan, yang berpotensi mendatangkan resiko kekecewaan yang signifikan." 

Emas Menguat di Sesi London


Emas Menguat di Sesi LondonHarga emas menguat sembari investor nantikan langkah konkret Eropa untuk atasi krisis utang zona-euro. Pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 harapkan KTT Eropa pada 23 Oktober mendatang dapat berikan rencana komprehensif untuk atasi tantangan saat ini.
"Emas belum tunjukan daya tarik safe-haven dalam beberapa minggu terakhir," ujar Ong Yi Ling, analis Phillip Futures. "Jika kita melihat aset berisiko lanjutkan reli maka emas berpotensi lewati resisten 1700."
Sementara itu, survey Bloomberg tunjukan dua puluh dari 25 analis prediksi emas akan bullish minggu ini akibat berlarutnya krisis utang Eropa, dan perlambat pertumbuhan ekonomi dunia yang akan tingkatkan permintaan terhadap logam mulia. "Kondisi makro-ekonomi, risiko sistemik dan moneter dunia belum alami perubahan; ini tentunya masih dapat pacu reli emas,” tutur Mark O'Byrne, direktur eksekutif GoldCore Ltd.
Di lain pihak, bank sentral juga masih lanjutkan aksi beli emas. Total pembelian emas oleh Thailand, Bolivia, dan Tajikistan mencapai 18,2 ton di bulan Agustus, menurut data IMF terakhir.  “Kejatuhan harga emas merupakan peluang yang baik untuk beli,” ujar Edel Tully, analis UBS.

AS Tolak Rencana Memperkuat Dana IMF


AS Tolak Rencana Memperkuat Dana IMF  Proposal untuk melipatgandakan dana IMF sebagai bagian dari respon pihak internasional terhadap krisis hutang Eropa mendapat tentangan dari AS dan lainnya pada hari Jumat, mengubur ide tersebut untuk saat ini dan menempatkan beban kembali pada Eropa. Rencana yang didukung oleh sejumlah negara berkembang ini timbul seiring menteri keuangan dan pejabat bank sentral negara G20 bertemu di Paris untuk mendiskusikan ancaman krisis hutang Eropa pada perekonomian dunia.
Salah satu sumber G20 mengatakan petinggi dari negara berkembang mendukung penambahan dana senilai 350 milyar dollar pada International Monetary Fund. Menteri Keuangan Timothy Geithner dan mitra dari Kanada serta Australia mengeluarkan respon yang dingin terhadap ide tersebut. Pemegang saham dominan IMF, termasuk AS, Jepang, Jerman dan Cina, merasa dana senilai 380 milyar dollar sudah cukup. "IMF memiliki dana subtansial yang belum tersalurkan," ucap Geithner. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble setuju bahwa krisis hutang zona Eropa harus diselesaikan oleh pihak Eropa sendiri, dan optimis pemimpin Uni Eropa akan menghasilkan rencana yang dapat meyakinkan pasar di pertemuan tanggal 23 Oktober nanti.

Emas Bergerak Di Area Positif


Emas Bergerak Di Area PositifLogam mulia diperdagangkan mix dengan emas yang bergerak di wilayah positif. Level tinggi logam mulia saat ini di $1,683.40/ons. "Emas masih bergerak di kisaran tinggi dan menunggu permintaan baru yang akan mendorong pasar," kata CEO Sharps Pixley, Ross Norman.
Emas telah gain sekitar $250 sampai hari ini. Beberapa analis mengatakan periode pembelian emas saat ini dikombinasikan dengan penguatan pasar fisik mengindikasikan bahwa aksi beli merupakan yang terkuat sejak tahun 2009. Spot emas di $1,680.20/ons, naik 40 sen, perak di $32.28/ons, naik 12 sen dan palladium di $623/ons,naik $2. Platinum di $1,547/ons, turun $5 dari level penutupan.

Wall Street Pekan Ini: Earnings Dulu, Baru Eropa

Wall Street Pekan Ini: Earnings Dulu, Baru EropaDi tengah proses rekonsiliasi hutang Eropa, Wall Street berupaya mendongkrak performa komponen sahamnya. Meski miskin sentimen makroekonomi, tiga indeks utama bisa berharap pada rilis data pendapatan korporasi (earnings).

Earnings Q3: Beda Sektor, Beda Performa


Earnings Q3: Beda Sektor, Beda Performa Wall Street menyambut musim earnings di tengah krisis ekonomiberkepanjangan. Meski kinerja perusahaan masuk bursa diyakini tetap positif, efek masalah hutang eurozone pasti tetap berpengaruh terhadap kinerja korporasi Amerika Serikat (AS). Rilis earnings beberapa pekan ke depan bisa memastikan asumsi tersebut.
Perusahaan asal Amerika akan membuka kran data pendapatan bulan ini. Kemudian disusul oleh korporasi berbasis zona Eropa dan wilayah Asia. Sektor perbankan dipastikan terdampak oleh kemunduran ekonomi lintas benua sepanjang kuartal III lalu. Namun seberapa besar krisis ekonomi kali ini berpengaruh terhadap kinerja emiten manufaktur dan jasa?
Pelaku industri yang pertama kali terimbas perlambatan ekonomi adalah produsen bahan baku dan komoditi. Material alam adalah komponen utama yang menopang berbagai lini industri di dunia. Tidak heran bila produsen sektor ini akan menjadi pihak pertama yang merasakan efek krisis sistemik Eropa. Industri alumunium misalnya, jika permintaan terhadap bahan baku ini anjlok, maka bisa diasumsikan bahwa ada yang salah dengan industri otomotif, permesinan hingga pesawat terbang (pengguna alumunium terbesar).
Untuk urusan produksi bahan baku, Alcoa Inc (NYSE:AA) adalah pemain utama. Meski tingkat permintaan terhadap produknya dari Eropa anjlok selama kuartal III, Alcoa masih mampu melipatgandakan earnings hingga tiga kali lipat dibanding jumlah yang mereka dapat tahun lalu. Permintaan besar dari China berkontribusi besar bagi tingkat pendapatan Alcoa yang menembus $172 juta. Pos revenues juga terpantau naik sebanyak 21% menjadi $6,4 miliar. Sayangnya catatan itu tidak cukup menumbuhkan optimisme investor. Harga saham turun pada sesi perdagangan non-reguler pasca data diterbitkan. Pemodal melihat peningkatan earnings tidak cukup untuk mengulang perolehan laba yang dicetak pada kuartal sebelumnya, khususnya di tengah potensi resesi double-dip kali ini. Produsen material lain diprediksi merilis hasil kinerja yang tidak jauh berbeda dibanding Alcoa dalam beberapa pekan mendatang. Seandainya tingkat pendapatan tidak merosot, beberapa korporasi diyakini tetap harus memangkas outlook untuk kuartal berikutnya.
Situasi lebih buruk bahkan harus dihadapi emiten perbankan Amerika. Jika tahun lalu bisa melaba dari perbaikan performa operasional, tidak demikian halnya dengan pencapaian kuartal III 2011. Beberapa analis Wall Street bahkan berani bertaruh bahwa pemain besar sektor perbankan siap merugi tahun ini. Bisnis investasi obligasi dan komoditi diyakini menjadi titik lemah operasional bank-bank AS. Meski tetap mendapat pemasukan dari biaya adaministrasi dan penyimpanan, bank tidak leluasa menggenjot pendapatan dari strategi komersial. Geliat sektor perbankan jauh lebih pasif akibat berbagai masalah ekonomi lintas benua, Yunani dengan masalah moneternya dan AS dengan konflik soal plafon hutang dan defisit yang tidak kunjuang tuntas.
Berkaca pada asumsi tadi, tidak heran bila nantinya pelaku pasar melihat perbankan besar tidak menghasilkan apa-apa selama triwulan III. Goldman Sachs Inc bahkan disebut rawan merugi untuk kali ke dua sejak krisis finansial besar 2008 lalu. Untuk mendapat konfirmasi lebih jelas mengenai kinerja perbankan, Wall Street bisa berpedoman pada rilis earnings JPMorgan Chase &Co Kamis besok. Raksasa keuangan seperti Citigroup Inc, Bank of America Corp dan Goldman Sachs menyusul kemudian. Sedangkan dari Eropa, parameter kinerja sektoral bisa dilihat dari sejauh mana Deutsche Bank AG, perusahaan Jerman, bertahan di tengah badai krisis kawasan (earnings 25 Oktober) .

Sabtu, 15 Oktober 2011

Peluang Buy on Dips USDJPY


 Bias intraday masih bullish di jangka pendek terutama jika harga berhasil tembus secara konsisten diatas area 77.50, menguji area resisten 77.85.
Support terdekat tampak di area 76.60, anjlok lagi dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas, namun selama harga mampu bertahan diatas area 76.30 skenario bullish intraday masih utuh.
Peluang Buy on Dips USDJPY

Bloomberg: Pelaku Pasar Masih Bullish di Emas


Bloomberg: Pelaku Pasar Masih Bullish di EmasHargaEmas berbalik positif setelah pelemahan hari Kamis namun gagal menembus diluar trading range seiring harga tertahan oleh dollar AS yang masih stabil. Kenaikan Emas yang searah dengan pasar saham melanjutkan korelasi perdagangan yang cukup kuat dengan aset berisiko seperti Euro dan berlawanan arah dengan dollar.
Penguatan Emas untuk hari kedua berturut masih terpicu oleh kecemasan krisis utang Eropa dan meningkatnya permintaan Emas fisik menjelang festival religius di India, secara keseluruhan Emas memasuki tahun ke-11 dalam kondisi trend bullish secara berturut-turut dalam periode tahun tersebut, dengan rekor tertinggi di level $1923 pada 6 September lalu.
Semenjak meraih rekor tertinggi, Emas telah anjlok tajam membukukan pelemahan terbesar hingga 20%, penurunan terbesar dalam 3 tahun terakhir. Melihat kedepan, menurut survey Bloomberg sebagian besar pelaku pasar masih mengekspektasikan emas untuk menguat pekan depan, terakhir kalinya hasil survey menunjukkan para trader dan analis sangat bullish, Emas meroket 21 persen ke titik all time highnya dalam 8 minggu.
Beberapa bank sentral juga tampak melakukan akselerasi pembelian Emas, diantara lain Thailand, Bolivia, dan Tajikistan secara total telah membeli emas hingga 18.2 ton, berdasarkan data IMF yang terakhir.

Wall St Cemerlang Di Akhir Pekan


Wall St Cemerlang Di Akhir Pekan  Sahamsaham di Wall Street diperdagangkan menguat pada hari Jumat setelah angka penjualan ritel AS dirilis lebih baik dari perkiraan, ditambah kuatnya laporan earnings Google di tengah meningkatnya optimisme terhadap penyelesaian masalah hutang zona Euro.
Indeks Dow Jones Industrial Average berhasil melakukan rally dan melesat lebih dari 100 poin di awal sesi, dengan saham Alcoa dan Hewlett-Packard mencatat kenaikan terbesar di antara saham-saham blue-chip lainnya.
S&P 500 dan Nasdaq Composite juga bergerak lebih tinggi dengan masing-masing mengumpulkan 1,26% dan 1,33%. Seluruh sektor S&P diperdagangkan pada teritori positif dengan dipimpin sektor energi dan teknologi.
Data ekonomi AS yang dirilis Departemen Perdagangan hari Jumat memperlihatkan penjualan ritel bulan September yang tumbuh lebih baik dari perkiraan dengan 1,1%, yang merupakan rebound terkuat dalam 7 bulan terakhir. Angka bulan sebelumnya juga direvisi naik menjadi 0,3%. Sementara para ekonom dalam sebuah survey memperkirakan penjualan hanya akan mencatat kenaikan 0,7%.

Bursa Eropa Tertopang Harapan G20


Bursa Eropa Tertopang Harapan G20Pasar saham Eropa menunjukkan kinerja solid di hari Jumat, setelah mengalami awal yang buruk akibat para investor menaruh harapan besar pada hasil rapat menteri keuangan G20 di Paris untuk memberikan detail rencana membantu krisis utang sovereign Eropa.
Para investor berharap, khususnya rapat tersebut dapat memberikan detail rencana rekapitalisasi bank regional dan juga peningkatan kapasitas pinjaman talangan IMF.
Sentimen positif ini diekspektasikan berlanjut pada indeks saham Wall Street, meskipun lembaga pemeringkat S&P telah memangkas peringkat kredit Spanyol dari AA- dari sebelumnya AA. Meski demikian indeks saham Spanyol IBEX 35, terpantau melorot 0.9% underperform dibanding saham eropa lainnya.
Selain itu lembaga pemeringkat lain Fitch Rating juga turut mendowngrade 4 bank Eropa, diantara lain Lloyds Banking Group, dan Royal Bank of Scotland serta UBS. Lloyds Banking Group terpantau melorot 1%, sementara BNP Paribas melemah 3.7%, dan Deutsche bank anjlok 2.1% dan UBS turun 0.9%.

Jumat, 14 Oktober 2011

Retail Sales Perkuat Kinerja Wall Street


Retail Sales Perkuat Kinerja Wall StreetFutures saham Amerika Serikat (AS) berada dalam jalur penguatan pada hari Jumat (14/10). Rilis data retail sales membantu indeks bergerak naik signifikan.
Laporan penjualan ritel naik sebanyak 1,1% pada bulan September lalu. Dow Jones Industrial Average naik 134 poin ke 11,526. Sementara futures S&P500 juga melonjak 15,80 poin ke 1,213.70. Nasdaq berhasil meraup gain 27 poin untuk bertengger di 2,353.

Channel Bullish Menjaga Momentum GBPUSD


 Bias intraday masih bullish sejak terpicu momentum bullish akibat false breakdown dibawah 1.5330. Bagaimanapun masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.5865 untuk melanjutkan skenario bullish mengincar area 1.5925 di jangka pendek.
Support terdekat ada di area 1.5795, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut membuka peluang koreksi kebawah menguji area 1.5685 namun hanya pelemahan dibawah area 1.5645 baru bisa mengancam skenario bullish intraday saat ini.
Channel Bullish Menjaga Momentum GBPUSD

Akankah EURUSD Lanjutkan Penguatan ke 1.3935?


Bias intraday masih netral di jangka pendek namun bila kita mengacu pada grafik H1, harga telah tembus diatas resisten penting 1.3830 mengindikasikan bias intraday teknikal secara keseluruhan masih kuat keatas terutama jika harga mampu tembus secara konsisten diatas area 1.3890 untuk menguji area 1.3935.
Di sisi bawahnya, anjlok secara konsisten dibawah area 1.3685 seharusnya dapat memicu koreksi kebawah mengincar area strong support 1.3490 - 1.3565.
Akankah EURUSD Lanjutkan Penguatan ke 1.3935?

Kanselir Merkel Tidak Tunjukkan Sikap Konsisten


Kanselir Merkel Tidak Tunjukkan Sikap KonsistenBanyak pihak berharap forum G20 bulan depan bisa membawa angin segar bagi upaya pemulihan Eropa. Tetapi tidak demikian halnya dengan kanselir Jerman, Angela Merkel. Pernyataan yang Ia buat di hadapan petinggi kawasan berbeda 180 derajat dengan apa yang Ia paparkan di depan rakyat Jerman. 
Merkel menyatakan tidak akan ada perubahan kebijakan dramatis dari forum G20. "Tidak akan ada kejutan," ujar Merkel pada sebuah pidato di konferensi trade union, Karlsruhe. Statement Merkel sangat berbeda dengan keyakinan yang Ia utarakan bulan ini bersama Nicolas Sarkozy. Pada sebuah kesempatan, Prancis dan Jerman menyebut bahwa kedua negara sedang mempersiapkan rencana besar guna menyelesaikan krisis Eropa. Resolusi itu akan dirilis pada forum G20 bulan November mendatang, sesuai janji kedua kepala negara.
Berbicara di depan anggota kaum buruh IG Metall di bagian selatan Karlsruhe, Merkel mengatakan bahwa Jerman hanya akan mengambil langkah besar, hanya bila lebih banyak manfaat dibanding kerugiannya. Sang kanselir sekali lagi menyalahkan kebijakan negara-negara bermasalah Eropa, yang lebih banyak berhutang tanpa mampu menggenjot daya saing. Situasi tersebut berlangsung bertahun-tahun dan seluruh anggota euro harus terkena dampaknya saat ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, Jerman tidak bisa menemukan solusi hanya dalam satu malam.
Di akhir pidatonya, Merkel meminta pemimpin Eropa untuk menentukan sikap terhadap sektor perbankan. Opsi untuk membiarkan bank bangkrut hanya bisa diambil tanpa efek yang dapat merusak sistem keuangan kawasan.

Spanyol: Downgrade karena Situasi Eropa Semata


Spanyol: Downgrade karena Situasi Eropa Semata Spanyol baru saja menerima downgrade obligasi dari Standard & Poor's hari ini. Seakan tidak menerima, negara tersebut menegaskan bahwa situasi ekonomi kawasan adalah biang dari penurunan kinerja fiskal Spanyol.
Rating Spanyol dipangkas dari AA menjadi AA+ oleh S&P, menyusul hal serupa yang dilakukan oleh Fitch pekan lalu. S&P memonitor reformasi struktural dan konstitusional di negara tersebut yang bertujuan untuk memangkas defisit anggaran. Namun Spanyol melihat S&P tidak objektif karena tidak memperhitungkan perubahan yang dilakukan pemerintah guna memperluas lapangan kerja. Menurut Menteri Ekonomi Elena Salgado, meski nantinya Spanyol harus melakukan rekapitalisasi memakai uang rakyat, rasio hutang negara tetap tergolong rendah. Salgado tidak melihat negerinya gagal menjaga kesehatan fiskal, namun situasi Eropa terkini membuat negara tersebut sulit berbuat lebih banyak.
Pendapat Salgado diperkuat oleh opini juru bicara Komisaris Ekonomi Eropa, Amadeu Alfataj. "Spanyol telah melakukan langkah penting dalam neraca keuangannya demi memenuhi persyaratan otoritas," ujar Alfataj. Sepanjang 2010, Spanyol dipandang mampu menjaga target defisit yang disepakati. Alfataj menganggap memang benar jika ada risiko keuangan dalam negeri, tetapi pemerintah berhasil menutupinya dengan baik.
Perdana Menteri Jose Luis Zapatero tengah berupaya memangkas defisit budget menjadi 6% tahun ini. Pasalnya pada 2010 silam, defisit tercatat mencapai 9,2%. Sikap S&P hari ini kian memperkuat anggapan bahwa Spanyol rawan menyusul Yunani, Irlandia dan Portugal ke dalam daftar negara yang harus di bail out oleh Uni eropa dan IMF.