Rabu, 12 Oktober 2011

Klaim Pengangguran Legakan Sterling


Klaim Pengangguran Legakan SterlingSterling menguat di sesi London setelah data tunjukkan berkurangnya klaim pengangguran di bulan September; ini tentunya dapat berikan harapan akan keberlanjutan pemulihan Inggris terutama setelah BoE berikan stimulus moneter. Klaim pengangguran berkurang menjadi 17.500 lebih baik dari prediksi 24.700 dan publikasi sebelumnya 19.100.
Meski demikian, bagusnya data klaim pengangguran belum cukup untuk mengubah outlook ekonomi Inggris yang suram dan ini terlihat dari naiknya tingkat pengangguran ke level 8,1% di bulan Agustus. Trader melihat ada tawaran jual di area 1.5660/70 dan 1.5700, dengan resistensi kunci 1.5716, harga tertinggi 29 September.
Sterling sempat sentuh level rendah 14 bulan, 1.5270,  pekan lalu setelah Bank of England aktifkan program Quantitative Easing. Analis melihat pemulihan sterling dalam beberapa hari terakhir akibat aksi profit-taking dan short-covering atas terlampau melimpahnya posisi short-sterling. 

Slovakia Dapat Voting Ulang Ratifikasi ESFS Segera


Slovakia Dapat Voting Ulang Ratifikasi ESFS Segera Pembicaraan antara partai koalisi pemerintah dengan oposisi atas waktu voting ulang ratifikasi ESFS akan dirampungkan nanti malam dan voting dapat dilakukan segera, menurut juru bicara salah satu partai berkuasa di Slovakia. "Idealnya kami ingin lakukan voting ulang pada hari Kamis," uajr Michal Lukac, juru bicara partai Slovak Christian Democratic Union. Analis prediksi parlemen akan setujui ratifikasi ESFS dalam voting ulang.
Parlemen Slovakia kemarin menolak ekspansi wewenang ESFS dan tunjukkan mosi ketidak-percayaan terhadap pemerintahan berkuasa. Pemerintah dan parlemen sebelumnya tidak mencapai kesepakatan atas partisipasi Slovakia dalam dana bailout Eropa.
Mikulas Dzurinda, pimpinan SDKU-DS dan juga menteri luar negeri Slovakia, tengah memimpin negosiasi agar ratifikasi ESFS dapat diloloskan parlemen dalam voting ulang. Robert Fico, ketua partai Smer-Social Democraci, akan wakili partai oposisi dalam negosiasi. Perdana Menteri Iveta Radicova akan menjabat sebagai pimpinan pemerintahan sementara hingga Presiden Ivan Gasparovic putuskan untuk menunjuk kabinet baru atau umumkan pemilu lebih cepat. "Menyepakati pemilu lebih cepat merupakan solusi atas kebuntuan sekarang," ujar Jan Pociatek, petinggi Smer. "Tergantung hasil pembicaraan dengan partai koalisi pemerintah; voting ulang EFSF mungkin terjadi akhir pekan ini."
Sementara itu euro menguat di sesi London, EUR/USD kini diperdagangkan 1.3790 dekat level tinggi harian 1.3800

10 Rekomendasi Juncker bagi Eropa


10 Rekomendasi Juncker bagi Eropa  Chairman Eurogroup mengkritisi perkembangan resolusi masalah Eropa. Dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Handelsblatt, Jean-Claude Juncker mengajukan 10 cara untuk memecahkan krisis kawasan.
Jucker mengatakan sesudah 'Troika' merilis hasil audit terhadap Yunani, otoritas harus mulai berdiskusi serius. Terutama untuk membahas partispasi sektor swasta dalam upaya penjaminan hutang Yunani. Ketika ditanya apakah Ia mempunyai rekomendasi khusus untuk memecahkan krisis, Juncker menawarkan 10 langkah strategis, yaitu:
1. Merilis formula pendanaan baru jika dimungkinkan.
2. Memastikan prospek pemulihan hutang Yunani. Jika tidak, maka Eropa harus memikirkan langkah lain, yang baru diputuskan setelah mempelajari dampaknya terhadap kawasan dan wilayah luar Eropa.
3. Ketegasan dalam pengawasan konsolidasi anggaran, salah satunya adalah sanksi otomatis bagi negara yang gagal memenuhi kinerja budget sesuai ketentuan.
4. Cetak biru bagi rekapitalisasi perbankan. Bank-bank yang berada di bawah pengawasan harus terlebih dahulu mencari dana di pasar modal. Jika masih gagal juga, negara harus memutuskan apakah bank-bank itu layak mendapat suntikan modal. Lebih lanjut, pembayar pajak berhak mendapat dividen dari stimulus perbankan tersebut.
5. Memberlakukan pajak transaksi keuangan.
6. Mempromosikan program pertumbuhan bagi negara-negara yang bermasalah.
7. Pemberlakuan batas anggaran yang berbeda bagi negara Eropa. Sulit diterima akal jika Eropa terbagi ke dalam dua kategori, negara penerima dan negara pemberi.
8. Peraturan pasar keuangan yang lebih kuat.
9. Merancang cara baru untuk menyikapi kinerja lembaga rating.
10. Pembentukan pemerintah ekonomi Eropa. Sudah banyak negara yang mendukung gagasan ini.

Performa Bursa Regional Kuat


Performa Bursa Regional KuatSebagian besar bursa saham regional menguat dengan HSI +1.3%, Shanghai Composite +3.0%, Sensex +1.2% dan Kospi +0.8%, namun Nikkei -0.4% dan S&P/ASX -0.6%. 
Sementara di pasar mata uang, EUR/USD di 1.3654 dari 1.3640 hari Selasa (11/10) di New York, EUR/JPY di 104.72 dari Y104.52 dan USD/JPY di 76.68 dari 76.65. Data core machinery orders Jepang bulan Agustus naik 11%, kenaikan tertajam tahun tahun ini vs prediksi kenaikan 4.7% dan penurunan 8.2% pada bulan Juli akibat permintaan yang meningkat untuk produk teknologi sehingga menaikkan ekspektasi investasi bisnis dapat mendorong pemulihan. Angka pengangguran Korea Selatan bulan September naik menjadi 3.2% vs 3.1% pada bulan Agustus. Produksi industri India bulan Agustus meningkat 4.1% dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan +5.0% dan revisi kenaikan bulan Juli sebesar +3.8%.
Sementara itu hasil survey yang dilakukan oleh Westpac-Melbourne Institute mengenai sentimen konsumen naik 0.4% pada bulan Oktober vs kenaikan bulan September sebesar 8.1%. Data housing finance Australia bulan Agutus naik menjadi 1.2% vs ekspektasi kenaikan 1.0%. Spot emas di $1,667.10/ons, naik $3.90 vs penutupan New York. Minyak Nymex bulan November turun 25 sen menjadi $85.56/barrel.

Earnings Q3: Beda Sektor, Beda Performa


Earnings Q3: Beda Sektor, Beda Performa Wall Street menyambut musim earnings di tengah krisis ekonomiberkepanjangan. Meski kinerja perusahaan masuk bursa diyakini tetap positif, efek masalah hutang eurozone pasti tetap berpengaruh terhadap kinerja korporasi Amerika Serikat (AS). Rilis earnings beberapa pekan ke depan bisa memastikan asumsi tersebut.
Perusahaan asal Amerika akan membuka kran data pendapatan bulan ini. Kemudian disusul oleh korporasi berbasis zona Eropa dan wilayah Asia. Sektor perbankan dipastikan terdampak oleh kemunduran ekonomi lintas benua sepanjang kuartal III lalu. Namun seberapa besar krisis ekonomi kali ini berpengaruh terhadap kinerja emiten manufaktur dan jasa?
Pelaku industri yang pertama kali terimbas perlambatan ekonomi adalah produsen bahan baku dan komoditi. Material alam adalah komponen utama yang menopang berbagai lini industri di dunia. Tidak heran bila produsen sektor ini akan menjadi pihak pertama yang merasakan efek krisis sistemik Eropa. Industri alumunium misalnya, jika permintaan terhadap bahan baku ini anjlok, maka bisa diasumsikan bahwa ada yang salah dengan industri otomotif, permesinan hingga pesawat terbang (pengguna alumunium terbesar).
Untuk urusan produksi bahan baku, Alcoa Inc (NYSE:AA) adalah pemain utama. Meski tingkat permintaan terhadap produknya dari Eropa anjlok selama kuartal III, Alcoa masih mampu melipatgandakan earnings hingga tiga kali lipat dibanding jumlah yang mereka dapat tahun lalu. Permintaan besar dari China berkontribusi besar bagi tingkat pendapatan Alcoa yang menembus $172 juta. Pos revenues juga terpantau naik sebanyak 21% menjadi $6,4 miliar. Sayangnya catatan itu tidak cukup menumbuhkan optimisme investor. Harga saham turun pada sesi perdagangan non-reguler pasca data diterbitkan. Pemodal melihat peningkatan earnings tidak cukup untuk mengulang perolehan laba yang dicetak pada kuartal sebelumnya, khususnya di tengah potensi resesi double-dip kali ini. Produsen material lain diprediksi merilis hasil kinerja yang tidak jauh berbeda dibanding Alcoa dalam beberapa pekan mendatang. Seandainya tingkat pendapatan tidak merosot, beberapa korporasi diyakini tetap harus memangkas outlook untuk kuartal berikutnya.
Situasi lebih buruk bahkan harus dihadapi emiten perbankan Amerika. Jika tahun lalu bisa melaba dari perbaikan performa operasional, tidak demikian halnya dengan pencapaian kuartal III 2011. Beberapa analis Wall Street bahkan berani bertaruh bahwa pemain besar sektor perbankan siap merugi tahun ini. Bisnis investasi obligasi dan komoditi diyakini menjadi titik lemah operasional bank-bank AS. Meski tetap mendapat pemasukan dari biaya adaministrasi dan penyimpanan, bank tidak leluasa menggenjot pendapatan dari strategi komersial. Geliat sektor perbankan jauh lebih pasif akibat berbagai masalah ekonomi lintas benua, Yunani dengan masalah moneternya dan AS dengan konflik soal plafon hutang dan defisit yang tidak kunjuang tuntas.
Berkaca pada asumsi tadi, tidak heran bila nantinya pelaku pasar melihat perbankan besar tidak menghasilkan apa-apa selama triwulan III. Goldman Sachs Inc bahkan disebut rawan merugi untuk kali ke dua sejak krisis finansial besar 2008 lalu. Untuk mendapat konfirmasi lebih jelas mengenai kinerja perbankan, Wall Street bisa berpedoman pada rilis earnings JPMorgan Chase &Co Kamis besok. Raksasa keuangan seperti Citigroup Inc, Bank of America Corp dan Goldman Sachs menyusul kemudian. Sedangkan dari Eropa, parameter kinerja sektoral bisa dilihat dari sejauh mana Deutsche Bank AG, perusahaan Jerman, bertahan di tengah badai krisis kawasan (earnings 25 Oktober) .

Tanpa Slovakia, EFSF Bisa tetap Berjalan


Tanpa Slovakia, EFSF Bisa tetap BerjalanNegara Eropa yang tengah berkutat dengan masalah hutang tidak perlu pesimis menyikapi aksi parlemen Slovakia kemarin. Tanpa partisipasi negara ini, mekanisme EFSF kemungkinan besar bisa tetap berjalan.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Austria, Michael Spindelegger, pada sebuah wawancara radio hari Rabu (12/10). "Jika Slovakia tidak meloloskan (reformasi EFSF), maka Kita harus evaluasi ulang," ujarnya. Spindelegger mengajukan dua cara supaya peluncuran EFSF bisa tetap berjalan. Pertama dengan mencicil pembayaran dana sesuai jumlah yang ditentukan. Namun gagasan ini masih harus digodok agar tidak terbentur ketentuan dalam kesepakatan hukum Eropa.
Gagasan ke dua jauh lebih merepotkan, yakni membatalkan seluruh konsep wacana ekspansi EFSF dan merancang perjanjian baru. Spindelegger melijat hal ini sangat membuang waktu dan tenaga sehingga harus menjadi opsi terakhir. "Janganlah Kita berspekulasi tentang hal ini," urainya. Menlu Austria masih berkeyakinan bahwa pejabat legislatif Slovakia dapat mengubah pemikiran demi kebaikan kawasan. Parlemen di Bratislava masih memiliki waktu sampai 23 Oktober untuk merestui rencana ekspansi EFSF dan banyak pihak yakin hal tersebut bisa terwujud.

Kisruh Slovakia Akan Halangi Euro ke $1.37


Kisruh Slovakia Akan Halangi Euro ke $1.37Kini fokus pasar dunia berpaling ke Slovakia. Para menteri negara itu menyatakan, negara akan menyetujui perubahan pada minggu ini menyusul adanya perpecahan diantara petinggi di parlemen Slovakia terkait rencana ekspansi EFSF.
Slovakia adalah negara terakhir dari 17 anggota Uni Eropa yang diharapkan menyetujui rencana peningkatan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) senilai €440 milyar, sebagai upaya menanggulangi memburuknya krisis hutang kawasan.
Namun karena adanya perpecahan dalam partai koalisi Slovakia, ini akan berpotensi menimbulkan kekhawatiran terhadap kebuntuan voting, sehingga dikhawatirkan negara Slovakia tidak ikut berpartisipasi dalam program ekspansi EFSF.
Dan selama bergulirnya ketidakpastian ini, rally EUR kembali akan terbatas bahkan tidak menutup kmungkinan memicu berlanjutnya aksi profit taking pada Euro dengan aksi jual investor.
Secara teknikal meskipun indikator Stochastic-harian EUR masih up trend, koreksi lanjutan mungkin saja bisa terjadi, dan dapat menyeret EUR ke area $1.3600 guna melanjutkan ke level $1.3560 hingga $1.3500.
Sementara penguatan EUR meskipun akan terbatas oleh sentimen negatif dari Slovakia, rebound akan membawa EUR setidaknya ke $1.3680 untuk melanjutkan ke level $1.3700 hingga $1.3780.

EUR/USD: Memasuki Fase Konsolidasi, Sideways di 1.3568 – 1.3697

EUR/USD terlihat memasuki fase konsolidasi, bergerak sideway di kisaran antara 1.3568 – 1.3697. Akselerasi ke atas 1.3617 kemungkinan akan mendorong euro untuk menguji resistance di 1.3697. Waspadai tembusnya support di 1.3528 karena hal tersebut berpotensi akan mengubah bias menjadi bearish dengan sasaran di support selanjutnya di 1.3439.


EUR/USD: Memasuki Fase Konsolidasi, Sideways di 1.3568 – 1.3697

Analis Skeptis Dengan Performa Dollar


Analis Skeptis Dengan Performa Dollar Survei Bloomberg terakhir tunjukkan analis masih skeptis dengan performa dollar meskipun greenback telah catatkan performa kwartalan terbaiknya sejak 2008. Survei tunjukkan reli dollar tidak akan berlanjut hingga penutupan tahun 2011 akibat lambatnya pemulihan ekonomi AS yang dapat dorong Federal Reserve suntikan lebih banyak stimulus moneter. Hasil rerata dari 36 perusahaan yang disurvei Bloomberg perkirakan EUR/USD akan diperdagangkan 1.3387 dan  USD/JPY ditransaksikan 76.6 pada akhir tahun.
Indikator ekonomi -mulai dari tenaga kerja, perumahan, dan pendapatan masyarakat- tunjukkan ekonomi terbesar dunia mungkin dapat tergelincir kembali ke dalam jurang resesi sehingga dapat paksa Fed aktifkan program Quantitative Easing. Analisprediksi program QE III dapat lemahkan dollar.
"Fed dapat pertimbangkan untuk menambah stimulus moneternya menjelang penutupan tahun 2011 dan dapat aktifkan kembali program pembelian obligasi di awal 2012," ujar John Normand, strategis JPMorgan. "Dollar akan alami retracement moderat dari level saat ini. Investor terlalu banyak memiliki posisi long dollar,” ungkap Normand seraya utarakan EUR/USD dan USD/JPY dapat raih 1.38 dan 75 pada akhir tahun.

Emas Siap Uji Level $ 1.705

Emas Siap Uji Level $ 1.705 Pergerakan harga emas masih kuat. Logam mulia siap menguji level $1,705 per troy ons dalam beberapa hari mendatang, menurut analis MF Global. Penguatan logam mulia terdorong oleh kekhawatiran investor atas kondisi kesehatan zona eropa dan permintaan fisik yang meningkat. Fokus pasar masih pada perkembangan di zona eropa. Perminataan emas fisik dari India juga meningkat dalam waktu dekat setelah musim hujan berakhir, katanya. Tekanan pelemahan dapat berasal dari data perekonomian yang lemah, namun perdagangan emas masih positif. Spot emas di $1,664.63/ons, naik $1.43 dari level penutupan. Harga emas berada di atas level $1,700/ons pada 23 September.

Selasa, 11 Oktober 2011

Emas Tergelincir Menanti Slovakia


Emas Tergelincir Menanti Slovakia Harga emas tergelincir dari level tinggi harian seiring investor nantikan hasil voting parlemen Slovakia untuk setujui dana bailout Eropa. Dari 17 negara anggota zona-euro hanya Slovakia yang belum ratifikasi ekspansi wewenang Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (FSFS). Kemarin, empat partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan Slovakia gagal selesaikan perselisihan dengan anggota parlemen pemberontak; ini tentunya dapat ancam penundaan langkah untuk bendung krisis utang Eropa.
"Rencana untuk akhiri krisis utang Eropa tentu berdampak negatif untuk emas, namun sampai investor percaya rencana Eropa dapat bekerja maka emas masih akan didukung," ujar Wang Xiaoli, strategis Citic Futures. "Kita juga berada dalam periode permintaan emas musiman dan ini tentunya akan menopang harga emas." Di India, konsumen terbesar dunia, periode puncak permintaan dimulai pada bulan Agustus dengan perayaan Idul Fitri, terus di bulan Oktober dengan Diwali, dan diikuti musim pernikahan. Di Cina, pembeli terbesar kedua, permintaan biasanya meningkat selama liburan Nasional pada awal Oktober hingga Tahun Baru Imlek di bulan Januari.

Peralihan Tren Emas


Membaca Peralihan Tren EmasHargaemas melonjak di awal bulan Oktober. Kombinasi antara pelemahan kurs dollar dan krisis hutang di wilayah Eropa sangat mendukung kinerja komoditi logam mulia. Pasca konsolidasi sesaat, emas tampaknya sudah siap menuju level lebih tinggi.
Futures emas bulan Desember ditutup naik tajam ke high 3-pekan pada Senin kemarin (10/10). Aset anti-inflasi ini diuntungkan oleh penurunan indeks dollar dibarengi penguatan harga minyak mentah. Investor logam mulia kemarin memilih perspektif bullish berdasarkan fakta di pasar, ketimbang kabar kemajuan penyelesaian krisis hutang Eropa. Emas pengiriman Desember terpantau naik $37.50 per ons menjadi $1,673.30. Sementara spot emas melonjak $33 ke level $1,6725.25 per ons. Adapun perak pengiriman Desember menguat $0.997 ke level $31.99 per ons.
Kabar positif dari kawasan Eropa membuat rally indeks dollar berakhir. Momentum bagi 'the greenback' memudar selama bulan Oktober. Sementara futures minyak mentah naik tajam akibat dukungan dari momentum teknikal, yang memperlihatkan bahwa harga pekan lalu sudah masuk kategori 'low' jangka pendek.
Salah satu fakta menarik yang terjadi kemarin adalah emas tetap kuat meski selera berisiko membaik di pasar. Trader komoditi ternama, Dennis Gartman, mempunyai pandangan khusus tentang hal ini. "Dalam 6 bulan belakangan, pergerakan minyak searah dengan saham," ujarnya. Menurut Gartman, sekarang ada kemungkinan perubahan tren. Tetapi semua baru sebatas 'mungkin' karena butuh konfirmasi lebih lanjut untuk memastikan perubahan korelasi antar produk investasi.
Di samping itu, pasar sudah tidak terlalu percaya dengan apa yang dilakukan oleh Nicolas Sarkozy dan Angela Merkel. Seperti diketahui kedua kepala negara berniat mengumumkan paket komprehensif guna menyelesaikan krisis. Namun detil program baru bisa diumumkan hingga G20 Summit, yang dijadwalkan berlangsung awal November mendatang. Sampai saat itu tiba, emas tidak punya alasan untuk turun harga. Singkat kata, investor tidak mencerna berita kemajuan negosiasi hutang kawasan dan hanya akan tergerak oleh sebuah sikap konkrit otoritas Eropa. Spot emas saat ini terpantau di $1,680 per ons, atau tidak jauh dari target terdekat, $1,700.

Emas Pecah $1700, Picu Bullish Lanjutan

Setelah Emas berhasil mematahkan resisten $1678, target level $1700 hanya tinggal selangkah lagi untuk memicu bullish lanjutan ke area $1770. Sementara koreksi Emas akan menyeret ke $1655 dan $1635 hingga $1625 atau terkuatnya di area $1600.

Demand Tinggi, Emas Kian Cemerlang


Demand Tinggi, Emas Kian CemerlangPermintaan emas di Asia meningkat, menurut analis senior UOB KayHian, Helen Lau. "Permintaan emas oleh konsumen ritel dan untuk investasi masih kuat didorong oleh harga emas yang sempat menurun selama hari libur National Day pekan lalu. Hari Senin (10/10) spot emas naik 2.4% dan emas terus melanjutkan gain terkait tindakan investor yang terus memburu logam mulia sebagai alat lindung nilai selama terjadi gejolak ekonomi di pasar.
Emas di $1,679.95 per troy ons, $4.05 lebih tinggi dari level penutupan dan naik 9.6% dari level rendah bulan September di $1,533.23/ons. Trader Asia mengatakan trend kenaikan emas untuk jangka panjang masih kuat dan pasar siap untuk bergerak ke level tinggi baru setelah harga kembali stabil pasca penjualan besar-besaran yang dilakukan bulan September. Harga emas merosot tajam pada bulan September setelah partisipan pasar melikuidasi posisi long untuk menutup kerugian di pasar lain diantaranya ekuiti dan komoditi industri.

Emas: Level $1700 Tinggal Selangkah Lagi


Emas: Level $1700 Tinggal Selangkah Lagi   HargaEmas kembali melanjutkan rally-nya di hari Selasa (11/10) hingga menguat ke level $1684.36 - platform Reuters, berkat minat beli Emas kembali terus meningkat terkait sentimen positif di pasar.
Rebound harga emas terutama berkat sentimen positif yang masih tinggi di pasar dunia setelah para pemimpin negara Perancis dan Jerman berjanji dan sepakat akan mengeluarkan langkah-kebijakan baru di akhir bulan guna memecahkan masalah krisis utang zona euro.
Secara teknikal setelah Emas berhasil mematahkan resisten $1678, target berikutnya di level $1700 hanyalah tinggal selangkah lagi untuk memicu bullish lanjutan ke area $1770.
Sementara koreksi Emas akan menyeret logam mulia ini ke kisaran $1655 dan $1635 hingga $1625 serta akan di tahan dengan support kuat di area $1600.

Euro analysis : Bias Bullish Potensial, Resistance di 1.3697

EUR/USD kembali berada dalam bias bullish. Pullback terjadi menguji support di 1.3617. Stochastic telah memberikan indikasi jenuh jual sehingga ada kemungkinan harga akan mengalami rebound dengan sasaran resistance di 1.3697. Pullback lanjutan hingga ke 1.3528 mungkin saja terjadi jika harga tembus ke bawah 1.3617. Level 1.3528 perlu mendapat perhatian karena level itu merupakan level 50% Fibonacci retracement. Bias akan tetap bullish selama level support tersebut masih bertahan. Selain itu, area trendline juga merupakan patokan apakah bias akan tetap bullish atau tidak. Waspadai jika trendline tersebut tembus karena akan berpotensi mengubah bias menjadi bearish.


EUR/USD: Bias Bullish Potensial, Resistance di 1.3697

Sterling : Masih Bullish, Potensi Koreksi di Area1.5606


GBP/USD masih berada dalam tren naik meskipun koreksi terjadi mendekati support di 1.5606. Stochastic dan CCI memperlihatkan kondisi jenuh jual sehingga kemunculan sinyal bullish dari keduanya akan membuka peluang rebound hingga 1.5649, jika support di 1.5606 tetap bertahan. Akselerasi ke atas 1.5649 berpotensi mendorong cable hingga ke 1.5687.
Waspadai tembusnya support di 1.5606 karena akan berpotensi memperdalam koreksi hingga ke support selanjutnya di 1.5563, sementara tembusnya support ini kemungkinan akan menekan sterling hingga ke 1.5525 dan berpotensi mengubah bias menjadi bearish.
 GBP/USD: Masih Bullish, Potensi Koreksi di Area1.5606

Demand Tinggi, Emas Kian Cemerlang


Demand Tinggi, Emas Kian CemerlangPermintaan emas di Asia meningkat, menurut analis senior UOB KayHian, Helen Lau. "Permintaan emas oleh konsumen ritel dan untuk investasi masih kuat didorong oleh harga emas yang sempat menurun selama hari libur National Day pekan lalu. Hari Senin (10/10) spot emas naik 2.4% dan emas terus melanjutkan gain terkait tindakan investor yang terus memburu logam mulia sebagai alat lindung nilai selama terjadi gejolak ekonomi di pasar.
Emas di $1,679.95 per troy ons, $4.05 lebih tinggi dari level penutupan dan naik 9.6% dari level rendah bulan September di $1,533.23/ons. Trader Asia mengatakan trend kenaikan emas untuk jangka panjang masih kuat dan pasar siap untuk bergerak ke level tinggi baru setelah harga kembali stabil pasca penjualan besar-besaran yang dilakukan bulan September. Harga emas merosot tajam pada bulan September setelah partisipan pasar melikuidasi posisi long untuk menutup kerugian di pasar lain diantaranya ekuiti dan komoditi industri.

Analisa Mingguan (10-14 Okt 2011): Valuta & Komoditi Waspadai QE


Analisa mingguan 10 Oktober 2011
USD/JPY
USD/JPY diperdagangkan dalam rentang sempit antara 76.50 dan 77.50 tanpa tren optimis. Pasangan mata uang ini bergerak sideways karena minim sentimen, yang bisa membawanya keluar dari range konsolidasi ketat. Long traders harus mengontrol risiko pada kisaran 76.00, untuk berjaga jika USD/JPY terkoreksi akibat berita buruk.  
EUR/USD 
Euro telah menapaki pemulihan teknikal pasca jatuh ke level terendah 1.3144. Pekan ini Saya melihat ada peluang bagus untuk mengambil posisi beli di area 1.3250 jika EUR/USD sempat melemah. Mengacu pada dukungan berita fundamental ihwalQuantitative Easing (QE) baru, euro dapat berkonsolidasi dan pulih secara bertahap ke area 1.3700 dalam waktu dekat.
GBP/USD
GBP/USD memperlihatkan rebound kuat pada chart harian dari level bawah 1.5271, sekaligus bereaksi terhadap berita program QE dari Bank of England. Pekan ini Kami memperkirakan poundsterling naik ke kisaran 1.5450 dan memberi peluang posisi beli baru. Resisten atas potensial terletak di 1.5650 (R1) dan 1.5750 (R2). Ambil posisi dari titik paling ekstrim dari level-level tersebut untuk mengambil keuntungan. Namun kendalikan risiko jika harga memecah salah satu level tadi! 
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI mencetak rekor rendah tahunan di 74.93 sebelum rebound pekan lalu. Tren pasar sangat sulit dibaca karena harga bergerak liar. Minyak terjebak di antara dua sentimen berlawanan, yakni pelemahan tingkat permintaan dan pelonggaran kuantitatif pemerintah negara maju. Harga akan konsolidasi sidewayantara 79.00 dan 84.00 pekan ini. Sementara resisten atas kemungkinan berada di kisaran 85.00 sebelum nantinya turun karena alasan teknikal. Saya memilih untuk mengambil posisi jual dari level atas, dengan disertai manajemen risiko terkendali.    
EMAS 
Harga emas konsolidasi di antara 1600.00 dan 1680.00 pekan lalu. Emas bisa bergerak ke dua arah, tergantung pada berita fundamental di awal pekan ini. Namun Kami memilihposisi ‘jual’ berdasarkan chart harian seraya membidik level 1600.00 guna membangun support baru. Minat beli masih merebak meski harga aset lain juga turun. Saya menetapkan support kuat di area 1560.00!  

Wall Street Pekan Ini: Musim Earnings Telah Tiba


Wall Street Pekan Ini: Musim Earnings Telah Tiba Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengawali kuartal IV dengan positif. Pekan lalu Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat gain 2.26%, adapun S&P 500 dan NASDAQ index bahkan menguat lebih dari 3%. Tetapi tidak ada yang bisa menjamin rapor Wall Street 5 bisa bertahan minggu ini.
Pertama, investor harus terlebih dahulu mencermati fokus perhatian utama untuk 5 hari ke depan. Ya, Eropa memang masih patut diperhatikan. Namun pelaku pasar Wall Street tidak boleh mengabaikan kinerja bisnis dan industri dalam negeri. Salah satu indikator yang bisa dijadikan acuan adalah earnings (pendapatan) korporasi. Beberapa perusahaan besar siap melepas laporan keuangan kuartal III pekan ini. Selain Alcoa (NYSE:AA) dan JPMorgan Chase (JPM), direksi Pepsico (PEP) dan Google (GOOG) juga akan melakukan hal serupa.
Earnings perusahaan komponen S&P500 diprediksi naik 13% sepanjang kuartal III lalu (sumber:Thomson Reuters). Sementara tingkat revenue diyakini menembus 10% pada triwulan kemarin. Lebih lanjut, investor tidak boleh terpaku pada rilis data pendapatan saja. Patut disimak bagaimana proyeksi bisnis setiap perusahaan hingga penghujung tahun, khususnya di tengah krisis multi-kawasan sekarang ini. JPMorgan Chase akan jadi perusahaan pertama yang melaporkan earnings pada hari Kamis. Pengamat dan analis harus cermat mengamati sejauh mana krisis hutang Eropa berdampak pada nilai aset dan prospek bisnis sektor perbankan.
Setelah dikejutkan oleh kabar downgrade Italia dan Spanyol oleh Fitch Ratings, entah berita apa lagi yang menyeruak dari tanah Eropa pekan ini. Krisis benua biru menjadi duri di lantai bursa lintas benua. Sulit berharap Wall Street tampil fenomenal pekan ini kecuali ada sesuatu yang luar biasa dilakukan otoritas Eropa.
Pada hari Rabu mendatang (12/10), the Fed akan menghelat pertemuan (minutes). Pelaku pasar bisa menyimak sejauh mana kemajuan yang didapat dari program konversi obligasi senilai $400 miliar atau lazim disebut 'operation twist'. Sementara data ekonomi penting baru keluar di akhir pekan saat klaim pengangguran dan neraca perdagangan Agustus diumumkan Kamis (13/10). Adapun laporan retail sales, harga ekspor impor, sentimen konsumen dan investaris bisnis baru dilepas hari Jumat (14/10).

Emas Stabil Setelah Komitmen Eropa Mencuat


Emas Stabil Setelah Komitmen Eropa Mencuat Harga emas bertahan stabil hari Selasa, setelah mengalami reli lebih dari 2% di sesi sebelumnya, mengikuti penguatan bursa saham dan komoditi yang dilingkupi harapan baru untuk resolusi terhadap krisis hutang di zona Eropa.
Spot emas naik menjadi $1,682.59 per troy ounce diawal perdagangan hari ini, tertingginya selama lebih dari 2 minggu.
Kontrak emas AS bergerak naik 0.2% menjadi $1,673.70.
Societe Generale mengatakan emas masih bertahan bullish untuk perkiraan emas walau sempat melemah, tetapi perkiraan harga rata-rata untuk 2012 ternyata turun dari $2,275 menjadi $2,175.
Uni Eropa pada hari Senin menunda pertemuan minggu ini untuk memberikan jeda waktu solusi atas krisis hutang Yunani, setelah Yunan mengatakan bahwa Negara tersebut telah menyelesaikan pembahasan dengan para pemberi pinjaman internasional terkait pembayaran yang diperlukan untuk menghindari kejatuhan ekonomi negara.

Jumat, 07 Oktober 2011

Jerman-Perancis Berupaya Menyatukan Visi


Jerman-Perancis Berupaya Menyatukan Visi Perbedaan pandangan antara Jerman dan Perancis mengenai pendanaan sektor perbankan Eropa dan cara membatasi dampak krisis Yunaniterhadap pasar keuangan akan coba disatukan dalam pertemuan penting pada hari Minggu mendatang di Berlin.
Di bawah tekanan kuat pasar dan AS, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy akan mencoba untuk menjembatani perbedaan yang tajam tentang bagaimana menggunakan fasilitas keuangan zona Euro dalam melawan krisis hutang yang telah mengancam pemulihan ekonomi global.
Sebuah sumber Jerman mengatakan bahwa Paris berniat menggunakan €440 milyar dana penyelamatan zona Euro untuk merekapitalisasi bank-bank mereka sendiri, yang memiliki eksposur terbesar atas hutang zona Euro. Sedangkan Berlin bersikeras bahwa dana tersebut hanya akan digunakan sebagai upaya terakhir bila negara sudah tidak mampu menyediakan dana.
"Perancis mungkin telah salah dalam memahami EFSF. Menurut kami, bank harus terlebih dulu berupaya mengumpulkan modal dari pasar, baru kemudian meminta bantuan dari pemerintah. Bantuan Eropa dapat diberikan hanya jika pemerintah tidak lagi mampu menyediakan cukup dana," kata sumber itu.
Paris sendiri tidak memberi tanggapan atas komentar tersebut.

Emas Fluktuatif Paska Laporan Tenaga Kerja AS


Emas Fluktuatif Paska Laporan Tenaga Kerja ASEmasberjangka diperdagangkan cukup stabil dalam kondisi choppy trading paska laporan tenaga kerja AS yang dirilis melampaui ekspektasi selama bulan September.
Reli emas sempat terjadi begitu data tenaga kerja AS dirilis positif dilanjutkan dengan koreksi ke area $1647 per troy ons, namun sejauh ini kembali terkerek naik ke level $1650 per troy ons.
Secara teknikal, titik – titik krusial Emas masih terletak di kisaran $1707 untuk menandakan momentum bullish kembali terpicu. Adapun disisi bawahnya, level terendah bulan September di level $1535, akan menjadi titik penentu bagi Emas untuk mengindikasikan tekanan turun lebih lanjut.

GBPUSD Netral Cenderung Menguat


 Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun setelah harga tembus diatas area 1.5500 akibat false break dibawah 1.5345 seharusnya berpotensi memicu tekanan bullish menguji area 1.5715.
Support terdekat tampak di area 1.5500, anjlok secara konsisten dibawah area tersebut berpotensi menambah tekanan bearish menguji area 1.5345, namun momentum bearish belum cukup kuat jika harga tidak berhasil tembus dan closing daily dibawah area 1.5270.
GBPUSD Netral Cenderung Menguat

EURUSD Incar 1.3690 Dalam 5 Gelombang Koreksi


Harga kini dalam fase koreksi keatas setelah momentum bullish terpicu oleh penembusan diatas area resisten 1.3465, untuk mengincar target area 1.3690.
Di sisi bawahnya, pergerakan berbalik dibawah 1.3370 dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi tidak jelas di jangka pendek namun tekanan bearish baru bisa terpicu jika harga berhasil anjlok secara konsisten dibawah area support kunci 1.3290 - 1.3240.
EURUSD Incar 1.3690 Dalam 5 Gelombang Koreksi

Analis: Waktunya Beli Saham AS


Analis: Waktunya Beli Saham ASSaham Amerika Serikat (AS) bergerak liar sekitar 7 pekan terakhir karena berbagai faktor. Investor perlahan menjauhi portofolio saham dan berburu safe haven. Tetapi Wall Street sesungguhnya masih menjadi tempat yang nyaman untuk dinaungi.
"Saham sedang kurang diminati, tetapi akan ada aliran dana masuk lagi sehingga bursa saham kembali atraktif," ujar Bob Baur, Chief Global Economist di Principal Global Investors. Baur beberapa waktu lalu sempat menetapkan peluang resesi sebesar 40% di Amerika Serikat (AS). "Pasar saat ini membutuhkan data ekonomi yang positif," ujar Baur. Sayangnya rilis data ekonomi terbaru belum mewakili kondisi komponen ekonomi dalam negeri yang sebenarnya. Contoh nyata adalah data ISM jasa terakhir, yang masih muncul di atas perkiraan dan tetap di atas level 50. Sedangkan laporan jobless claims naik sebanyak 6.000, atau belum masuk zona pertumbuhan tenaga kerja ideal. Oleh karena itu, AS membutuhkan rilis data yang konsisten positif beberapa bulan ke depan.
Sejauh ini Baur melihat harga saham sudah menyesuaikan dengan efek terburuk dari krisis Yunani. Level sekarang tampak menarik karena sudah terlampau rendah. "Saham teknologi memiliki karakter defensif di tengah guncangan," ujarnya. Sementara itu prospek keuntungan bisa berasal dari saham dengan rasio bunga dividen dan kesehatan likuiditas yang baik.

Waspadai Support Emas 1650

Emas terkoreksi dan menguji area support dikisaran 1650.10 dimana pecahnya level support tersebut berpeluang memicu pergerakan bearish menuju area 1632.15 hingga area bullish trendline. Hal tersebut terkonfirmasi oleh kondisi CCI and Stochastic yang saat ini cenderung bergerak turun. Waspadai rebound yang mungkin terjadi membidik area 1666.15 jika support tersebut bertahan. 


Waspadai Support Emas 1650

Gold

Rentan pada penguatan dollar merespon data non farm payroll, namun basis permintaan fisik dari China & India masih topang apresiasi bila terjadi fluktuasi dibawah 1640, sehingga rekomen akumulasi beli incar target 1673 & 1707

Nikkei : RSI & Stochastic Picu Koreksi


Secara teknikal setelah rally selama 3 hari, indeks Nikkei Jepang kemungkinan sudah mengalami overbought dan berpotensi mengalami setidaknya koreksi minor di jangka pendek.
Dengan indikator Stochastic dan RSI yang down trend, memungkinkan indeks terkoreksi ke area 8600, 8560 hingga 8500. Sementara rebund lanjutan Nikkei akan terbatas pada 8670 dan 8700 atau pada level 8740 
Resistance Level : 8670, 8700, 8740
Support Level      : 8600, 8560, 8500
Trading Range     : 8560 – 8700

RSI & Stochastic Picu Koreksi Nikkei

sterling analysis : Potensial Bearish Saat Dekat 1.5492

Sterling masih berada di bawah tekanan meskipun saat ini pullback tengah terjadi ke resistance di 1.5492. Stochastic dan CCI mendekati area jenuh beli dan jika sinyal bearish muncul sebelum resistance 1.5492 pecah maka sterling kemungkinan akan kembali tertekan hingga 1.5375. Tembus ke bawah level tersebut berpotensi menyeret sterling hingga ke 1.5271. Waspadai akselerasi ke atas 1.5492 karena hal tersebut akan menggagalkan skenario bearish dengan membuka peluang rebound hingga ke 1.5609.


GBP/USD: Potensial Bearish Saat Dekat 1.5492

Euro analysis : Terindikasi Jenuh Beli, Bidik 1.3270

 Pullback yang terjadi pada EUR/USD tidak mampu menembus trendline turun yang terlihat di chart H4. Stochastic dan CCI telah memberikan indikasi jenuh beli sehingga bias menjadi bearish kembali untuk hari ini dengan sasaran ke support 1.3270 jika harga kembali turun ke bawah 1.3411. Tembus ke bawah 1.3270 akan berpotensi menekan Euro hingga ke 1.3144. Skenario bearish ini harus mewaspadai akselerasi ke atas trendline karena hal tersebut akan membawa bias bullish ke resistance di 1.3551.


EUR/USD: Terindikasi Jenuh Beli,  Bidik 1.3270

Mengapa Peran Perbankan (Eropa) Begitu Penting?


'Mengapa Peran Perbankan (Eropa) Begitu Penting?'Bursa global mencatat penguatan berarti akibat sentimen dari Eropa hari Kamis (06/10). Meski resolusi Yunani belum terkonfirmasi, seruan Angela Merkel mengenai prospek sektor perbankan cukup membawa optimisme. Seberapa penting perbaikan kinerja bank Eropa bagi pelaku investasi regional?
Kanselir Jerman meminta seluruh negara Uni Eropa melakukan langkah terkoordinasi guna membantu operasional lembaga perbankan. Dengan menyuntik likuiditas baru ke bank, maka lalu lintas peminjaman bisa berjalan lancar. Bank tidak kesulitan lagi memberi pinjaman ke pihak lain hingga pada akhirnya bank tersebut bisa melaba lagi. Perbaikan kinerja perbankan seperti ini adalah cara paling logis guna mencegah penyebaran krisis. Lebih jauh, Merkel berpendapat bahwa keputusan membantu bank adalah sebuah investasi terbaik yang dapat dilakukan pemerintah.
"Kita tidak boleh ragu membantu supaya kerusakan sistem lebih parah tidak terjadi," ujar Merkel di Berlin kemarin. Rekapitalisasi bank harus dimulai dari manajemen perusahaan itu sendiri. Penataan kembali kecukupan modal dan penerapan efisiensi adalah sesuatu yang patut. Jika perbaikan internal tidak cukup dalam upaya penyehatan modal, maka pemerintah bisa turun tangan memberi suntikan dana baru. Oleh karena itu, Merkel berharap ada inisiatif dari pihak bank untuk memperbaiki kinerjanya.
Seperti diketahui bahwa perbankan Eropa tidak hanya terancam merugi, namun sudah sampai pada ambang kebangkrutan. Kerugian utama berasal dari pelemahan nilai obligasi dari negara-negara dengan masalah hutang, seperti Yunani. Penurunan kualitas obligasi yang dikuasai oleh bank otomatis membuat aset mereka tergerus. Penyebaran krisis hutang sejauh ini membuat arus pinjaman antar bank menjadi stagnan. Seandainya kondisi ini berlanjut, lebih banyak bank diyakini tidak mampu mempertahankan kecukupan modal dan stabilitas neraca keuangan. Untuk menilai sejauh mana sebuah bank bisa bertahan di tengah krisis, European Banking Authority (EBA) menggelar uji stress. Dengan begitu, otoritas bisa menilai bank mana saja yang bisa bertahan walau diterjang kerugian besar dari obligasi Yunani. Sebanyak 8 bank gagal di babak awal stress test 3 bulan silam, sementara 16 bank lainnya diwajibkan untuk menambah rasio kecukupan modal. Sayangnya hasil uji stress tersebut diabaikan oleh khalayak keuangan karena bank-bank peserta relatif tidak terlalu terdampak oleh kerugian obligasi Yunani. Atas dasar itu, EBA sudah siap menghelat uji stress baru dengan materi tes yang lebih valid. 
Program kemandirian perbankan kemarin juga diserukan oleh Presiden European Central Bank, Jean-Claude Trichet. Dalam pidato terakhir di masa jabatannya, Trichet menghimbau bank-bank supaya berusaha lebih keras untuk menambah kecukupan modal masing-masing. Caranya adalah dengan menjaga konsistensi pendapatan, menurunkan insentif bagi direksi dan meraup dana segar dari pasar modal. Jika memang segala upaya internal gagal, maka pemerintah bisa turun tangan membantu bank-bank itu. Trichet bahkan menawarkan likuiditas pada European Financial Stability Facility (EFSF) bagi bank besar yang kesulitan likuiditas. Klausul peminjaman dana pada sektor perbankan regional sendiri sudah tercantum dalam alokasi dana EFSF sejak awal, yang jatahnya mencapai 200 miliar euro. Pemerintah Eropa menyadari benar bahwa perbaikan sistematis tidak hanya terpusat pada kesehatan moneter negara anggota, tetapi turut mencakup perbaikan kinerja institusi bank.
Stabilitas kinerja perbankan bisa menjadi penawar efektif bagi kasus penyebaran krisis hutang. Jika bank-bank bisa bertahan dari dampak hutang Yunani, lalu lintas likuiditas antar negara tidak akan mandek. Mengingat rantai investasi dan kemitraan perbankan lintas benua saling terkait, baik dengan Asia maupun kawasan Amerika. Tidak heran jika segala upaya konkrit pejabat Eropa untuk menyehatkan perbankan dapat menjadi pembangkit gairah pasar.

Soal Bunga ECB, Opini Pasar Terbagi


Soal Bunga ECB, Opini Pasar Terbagi Bank Sentral Eropa (ECB) akan menghelat pertemuan rutin membahas tingkat suku bunga hari ini (06/10). Opini pasar terbelah dalam menyikapi keputusan otoritas moneter Eropa beberapa jam ke depan.
Sebagian investor yakin ECB akan memangkas suku bunga demi mendukung arus pinjaman perbankan. Faktor krisis Yunani dan perlambatan ekonomi turut berperan dalam pengambilan keputusan nanti malam. Namun lebih banyak pelaku pasar bersikap skeptis dan melihat ECB tidak akan menjilat ludahnya sendiri. Beberapa bulan sebelumnya, Jean-Claude Trichet dengan percaya diri menaikkan suku bunga ke level saat ini, 1,5%. Asumsinya, kondisi ekonomi Eropa sudah membaik dan sudah waktunya bagi ECB untuk mematok bunga lebih tinggi.
Jelang meeting, kurs valuta euro terpantau kokoh versus dollar. Nilai tukar tidak banyak bergerak karena peluang pemangkasan suku bunga kini cukup besar. EUR/USD sekarang terpantau di 1.3328 atau masih dalam posisi kuat pasca komitmen Jerman terhadap sektor perbankan. Negara ini menyatakan siap menolong kinerja bank dalam negeri jika diperlukan serta membuka kemungkinan penggunaan bailout regional guna membantu operasional bank-bank Eropa.
Survei Reuters pekan lalu, 56 dari 75 ekonom memperkirakan ECB akan menahan suku bunga. Sementara 13 ekonom bertaruh penurunan bunga sebanyak 25 bps dan 7 di antaranya memprediksi pemangkasan 50 bps. JPMorgan bahkan berani memperkirakan penurunan bunga sampai 50 bps karena ECB dipandang perlu mengendalikan inflasi. Wajar jika dalam beberapa jam mendatang nilai tukar euro sulit bergeming. Seandainya otoritas urung memangkas suku bunga, maka EUR/USD kemungkinan naik melampaui stop loss antara 1.3400 dan 1.3450.

Uni Eropa Benahi Perbankan, Obama Desak Lakukan Tindak Cepat


Uni Eropa Benahi Perbankan,  Obama Desak Lakukan Tindak Cepat  LangkahUni Eropa untuk membantu sektor perbankan bertambah cepat di hari Kamis seiring presiden AS Barack Obama mendesak pemimpin di Eropa untuk bertindak lebih cepat dalam menangani krisis hutang yang mengancam pemulihan global. Badan eksekutif Uni Eropa mengatakan akan meluncurkan rencana bagi negara anggota untuk menkoordinasikan rekapitalisasi bank mereka, seiring pertemuan permimpin Eropa di London untuk kembali menilai ketahanan modal dari bank yang terbukti sehar di bulan Juli.
European Central Bank menyelamatkan bank komersil dengan menaikkan likuiditas, memberikan pinjaman jangka panjang yang murah untuk bank-bank yang mulai kekeringan modal seiring rendahnya optimisme pasar. Langkah ini diambil di tengah kecemasan bahwa Yunani, negara paling tertekan oleh hutang di Eropa, akan mengalami default dalam beberapa bulan kedepan, memicu serangkaian reaksi downgrade dan kebangkrutan bank. "Saat ini kami sedang meminta negara anggota untuk melakukan aksi terkoordinasi untuk merekapitalisasi perbankan dan menghilangkan aset berbahaya," ucap presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.

Emas Bertahan Di Level Tinggi


Emas Bertahan Di Level Tinggi Emas bertahan di atas level $1,600 per troy ons and penguatan logam mulia jangka panjang masih kuat meski selama bulan September sempat dihujani aksi jual, menurut laporan dari UOB KayHian. "Kami yakin harga emas masih positif dan berpeluang untuk naik 30% di tahun 2012 menjadi $2,200/ons," tambahnya.
Emas mendapat dorongan dari tindakan investor yang membeli logam mulia sebagai alat lindung terhadap inflasi dan volatilitas pasar meski harga sempat bergerak tajam. Bank sentral turut melakukan pembelian untuk mendukung harga. "China, yang merupakan pemilik emas terbesar di dunia  belum melaporkan jumlah kepemilikan emas sejak 2009, yang dicurigai merupakan pemilik emas terbesar." Spot emas diperdagangkan di $1,654.15/ons, naik $3.85 dari level penutupan namun telah turun 14% dari rekor tinggi yang tercapai pada 6 September.