Selasa, 06 September 2011

EURUSD Mengantisipasi Keputusan Suku Bunga ECB


EURUSD Mengantisipasi Keputusan Suku Bunga ECB euro/dollarsejauh ini belum keluar dari range trading nya namun mengakhiri pekan kemarin dengan anjlok 300 poin. Melihat kedepan akankah range terbawahnya ditembus?
Pekan ini akan dipenuhi dengan kalender ekonomi yang cukup sibuk terdiri dari beberapa keputusan suku bunga, Krisis utang Yunani kembali menjadi tema di market, setelah Yunani gagal memenuhi kewajiban Uni Eropa serta IMF. Ekonom senior IMF juga mengatakan default akan terjadi dalam waktu dekat, selain itu di AS gambaran sektor tenaga kerja semakin suram setelah laporan non payroll dirilis di angka nol.
Berikut ini outlook beberapa event yang bakal mempengaruhi Eur/usd :
  1. Final Services PMI: para pelaku pasar akan memperhatikan downgrade laporan manufaktur PMI, laporan dibawah 50.0 mengindikasikan kontraksi.
  2. Sentix Investor Confidence: Setelah setahun angka ini dirilis di teritori positif, indikator ekonomi ini terakhir anjlok -13.5 point, angka yang negatif mencerminkan pesimisme analis dan investor yang dijajaki.
  3. Retail Sales: Laporan ini diekspektasikan masih positif, dimotori oleh kenaikan volume penjualan Jerman, sedangkan anak untuk kawasan keseluruhan diperkirakan menunjukkan pertumbuhan untuk dua bulan berturut.
  4. Revised GDP: Berdasarkan laporan estimasi awal, pertumbuhan ekonomi zona Eropa hanya tumbuh 0.2% di Q2. Namun setelah terindikasi laporan pertumbuhan Jerman melambat ke 0.1%, kemungkinan laporan zona Eropa juga tidak mengalami perubahan.
  5. Germany Factory Orders: Cukup kontras dengan laporan indikator lainnya, produksi industri bulan lalu dirilis mengecewakan dengan penurunan sekitar 1.1%, namun laporan pekan ini diekspektasi mengalami sedikit kenaikan.
  6. German Trade Balance: Meskipun trade balance zona Eropa mengalami defisit, namun Jerman menikmati surplus yang cukup besar.
  7. Rate Decision: Diperkirakan belum ada perubahan tingkat suku bunga pada 1.50%, seiring dengan pelambatan yang cukup signifikan begitu juga halnya penurunan laju inflasi, terutama core inflation. Trichet juga menyebutkan ekspektasi inflasi masih dipelajari, para pelaku pasar memprediksi Trichet sedikit melonggarkan ekspektasi inflasi dimana resiko masih seimbang dan ketidakpastian cukup tinggi. Estimasi CPI flash yang terakhir menunjukkan laju inflasi tahunan berada di level 2.5%, meskipun cukup tinggi untuk rate cut namun sudah cukup untuk mempertahankan level suku bunga ECB. Mata uang euro kemungkinan anjlok duluan mengantisipasi event ini.
  8. French Industrial Production: Ekonomi terbesar kedua di Eropa mengalami fluktuasi produksi industri, bulan lalju anjlok 1.6%, namun pekan ini diperkirakan naik lagi.
Kesimpulan secara keseluruhan EURUSD masih bearish akibat system perbankan yang masih rapuh terutama di Yunani, imbasnya euro/dollar masih memiliki ruang untuk jatuh tergantung pada hasil konferensi pers Trichet nanti, jika beliau masih agresif dalam hal suku bunga, maka choppy trading masih dapat berlanjut, dimana harga akan sulit anjlok dibawah range terbawahnya.

Krisis Hutang Zona Euro Kian Mencemaskan


Krisis Hutang Zona Euro Kian Mencemaskan  EURO anjlok ke level rendah 1-bulan versus Dollar AS di seluruh bursa pada hari Senin seiring meningkatnya kecemasan krisis hutang zona Euro yang dipicu memburuknya kondisi fiskal Yunani dan Italia, ditambah kekalahan telak partai berkuasa Jerman dalam pemilu regional hari Minggu.
Yield obligasi pemerintah Italia melonjak hingga mendekati level puncak 1-bulan seiring kian bertambahnya tekanan terhadap ekonomi terbesar ke-3 zona Euro tersebut untuk segera membenahi kondisi fiskalnya. Ketidakmampuan Italia untuk memenuhi komitmen anggaran sejauh ini terus menyakiti pasar obligasi negara ini.
Penundaan perundingan antara Uni Eropa/IMF dengan Yunani pada minggu lalu juga telah menimbulkan keraguan investor mengenai kemampuan Athena dalam mencapai target pemangkasan defisit anggaran yang diperlukan untuk mengamankan penyaluran bailout.
Sementara kekalahan telak partai Christian Democrats pimpinan Angela merkel dalam pemilu di wilayah Mecklenburg-Vorpommern turut menambah beban Euro mengingat hasil pemungutan suara tersebut mengindikasikan turunnya popularitas kanselir Jerman dan meningkatnya ketidakpuasan masyarakat Jerman yang harus berkontribusi dalam dana talangan zona Euro.
"Bias negatif Euro masih domiman akibat berita-berita negatif yang muncul, namun belum ada cukup katalis untuk menekannya hingga di bawah $1.4000," kata Geoffrey Yu, analis mata uang UBS.
Sejumlah analis teknikal menilai penembusan di bawah retracement 61,8% dari rally Juli-Agustus di $1.4110 telah menambah tekanan negatif, sementara MA 200-hari di sekitar $1.4010 akan bertindak sebagai support kunci bagi Euro.

Emas Incar Posisi Puncak


Emas Incar Posisi Puncak Emas berpotensi menuju kisaran $ 1.930/ons lalu $ 1.970/ons, menurut analisis teknis Barclays Capital. Logam mulia menembus level resistensi psikologis di $ 1.900/ons, di sekitar level $ 1,912.29/ons pada 23 Agustus.
"Emas pulih dari level rendah, namun aset safe haven diantaranya emas masih mendapat keuntungan dari ketidakpastian global," menurut catatan Morgan Stanley. Data payrolls AS hari Jumat yang mengecewakan, diikuti oleh kondisi ekonomi Eropa yang lemah menambah kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi dan juga resesi. Prospek ekonomi yang suram turut mendukung emas yang dianggap sebagai alat penyimpan nilai terutama selama kondisi keuangan yang bergejolak. Spot emas di $ 1,897.80/ons, turun $ 2,50 dari penutupan lalu.
Barclays Capital mengharapkan perak akan mengikuti emas dan menguji level puncak di $ 44.23/ons. Target selanjutnya di $ 46/ons. Spot perak di    $ 42.87/ons, sama dengan level penutupan. 

Kecemasan Global Lambungkan Emas


Kecemasan Global Lambungkan Emas Hargaemas kembali melambung ke atas ,900 per ons hari Senin seiring berkembangnya eskpektasi AS akan mengimplementasikan QE3 pasca data payrolls yang buruk hari Jumat lalu, sementara kecemasan krisis hutang Eropa kembali mencuat.
Analis Standard Bank Walter de Wet mengatakan penentuan hari Rabu yang dapat mengurangi kebebasan pemeirntah Jerman untuk membiayai bantuan terhadap negara terserang krisis seperti Yunani meningkatkan minat terhadap safe-haven seperti emas, sementara pertemuan European Central Bank hari Kamis akan terus menjadi fokus. "Ada ekspektasi berkembang di pasar bahwa ada respon kebijakan dari ECB pada tahapan tertentu."

BOK Akan Tahan Bunga

BOK Akan Tahan Bunga BOK diperkirakan akan manahan suku bunga untuk bulan ketiga pada hari Kamis terkait ketidakpastian eksternal yang meningkat lebih besar dibandingkan dengan kekhawatiran mengenai inflasi. Lima belas dari 18 analis yang disurvei oleh Dow Jones mengatakan BOK  akan menahan bunga di kisaran 3,25%, tiga analis memperkirakan suku bunga naik 25bp menjadi 3,50%, di lihat dari inflasi yang tinggi yang berada di level tinggi tiga tahun di 5,3% untuk bulan Agustus. "Tingkat inflasi yang kuat dan pertumbuhan produksi industri yang lemah menimbulkan merupakan tantangan besar bagi BOK. Keputusan suku bunga dijadwalkan akan dirilis hari Kamis pukul 08.00 WIB. 

G7 Berusaha Dorong Pertumbuhan


G7 Berusaha Dorong Pertumbuhan Menteri Keuangan Grup G7, yang cemas mengenai resiko terhadappertumbuhan global, nampaknya pekan ini akan setuju untuk menahan agar kebjakan moneter tetap akomodatif, memperlambat konsolidasi fiskal di negara-negara yang memungkinkan dan mengimplementasikan reformasi struktural, menurut sumber G7. Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, Perancis, Italia, dan Inggris (G7) akan bertemu pada hari Jumat pada pelabuhan Marseilles di Perancis untuk mendiskusikan tindakan apa yang akan diambil untuk mendorong pertumbuhan global yang sedang melambat.
"Permasalahan utamanya adalah perlambatan pada perekonomian global dan cara terbaik untuk menangani itu," menurut seorang sumber yang terkait denganpertemuan. Ia juga mengatakan bahwa ada pemikiran diantara negara-negara G7 bahwa perekonomian global telah memasuki masa paling sulit sejak runtuhnya Lehman Brothers dan ada resiko resesi – baik secara teknikal, yang terlihat dari kontraksi selama 2 kuartal, atau dengan pertumbuhan yang positif namun output yang melebar. 

Senin, 05 September 2011

Gold May Top $6,000, Silver $600: Asset Manager


Gold prices may reach $6,200 per ounce in a bull run which will “end all major bull markets,” Urs Gmuer, asset manager at Dolefin, a Swiss investment advice firm, told CNBC.




Gmuer’s prediction is based on analysis of the last major gold boom of the 1970s, during which gold prices rose from $35 per ounce to $850 per ounce. Gmuer said that in the current bull run, prices would be pushed upwards by a protracted period of global economic difficulty—potentially lasting years—during which investors would continue to search for so-called safe havens.
“Gold prices have risen over the last few years, as the macroeconomic picture has become worse. The deterioration of the fundamental situation has now gone even further.
“Purchases by investors of gold will be based on fears of systemic risk or banking crashes,” Gmuer said.
The investment manager said that as no "safe" currencies remain, cautious investors had no choice but to opt for precious metals.
“The ultimate currency, which has stood the test of time, which has no political support behind it, is gold. Nobody can print gold out of a machine or a PC.
What the Swiss National Bank did two-and-a-half weeks ago, increasing the supply of the Swiss franc, means the safe currencies are all gone. That is why gold will have a revival,” he said.
Gmuer said the precious metal had entered a “super-cycle,” which he likened to the 1998-to-2000 boom in technology media and telecommunications.
He added, “This bull trend will end all the other major bull markets,” and singled out debt capital as an asset class for which demand and prices would decline.
However, Gmuer denied that high and rising gold prices could be indicative of a bubble. “If everybody is saying a particular asset is a bubble, that reflects the fact that most people have disposed of it,” he said.
Other calculations indicate that gold prices could peak at $3,500 or $4,000 per ounce. This is based on historical data regarding the long-term ratio of gold prices to the global money supply.
On Sept. 2, gold [GCCV1  1899.30    22.40  (+1.19%)    peaked at $1884.60.

Silver Set for 14-Fold Price Rise?
In addition, Gmuer said silver is set for an even greater upward run than gold, with the market due to correct a distortion in its pricing of silver in relation to gold.
Gold and silver currently price at a ratio of around 45:1. However, Gmuer said declining silver output over the last 60 years—as a result of inventory depletion and mine closures—meant silver supplies currently outnumber gold by a ratio of less than 10:1, thus indicating a market correction is due.
Once this occurs, Gmuer said silver prices would settle at 6.7 percent to 10 percent of gold prices. This implies that if gold reaches $6,200 per ounce, silver could peak at $620 per ounce.
On Sept. 2, silver [SICV1  42.92    -0.149  (-0.35%)  peaked at $43.24.


Gmuer added that markets for all precious metals were benefiting from the surge in demand for commodities, food, and energy from developing countries.
“Since World War II, the world population has almost quadrupled. However, most of the increase was in countries that had closed political systems, such as the Soviet Union, China and India," he said. “When these countries started to open up in the 1990s, these people saw they could increase their level of well-being. It is pent-up demand.”

Emas Stabil Dekat $1900


Emas Stabil Dekat $1900 Harga Spot emas perlahan tapi terus menguat sejauh ini bertengger dekat level rekor tertinggi  bulan lalu di $1900 seiring dengan kecemasan pertumbuhan global memicu para investor membuang aset berisiko untuk membeli aset safe haven yang relative aman.
Likuiditas akan kembali jadi isu di kondisi perdagangan choppy / berombak naik turun karena pasar AS ditutup libur hari buruh.
Laporan tenaga kerja AS hari jumat lalu yang buruk menjadi penopang utama harga emas, karena data tersebut telah memicu spekulasi pemangkasan moneter lebih lanjut yang dapat membebani dollar AS.
Di Eropa, fokus pasar pada pasar keuangan seiring pembuat kebijakan sedang memproses ratifikasi perubahan dana bailout zona Eropa, yang dikenal dengan istilah EFSF. Konstitusi Jerman juga akan memainkan peranan penting terkait legalitas paket penyelamatan Yunani.
Para pelaku pasar melihat penembusan Emas ke rekor harga tertinggi hanya masalah waktu ditengah kekacauan pasar keuangan dunia. Emas selalu dipertimbangkan sebagai alternative aset yang memiliki nilai tinggi ditengah ketidakpastian ekonomi.
Satu-satunya katalis negatif di hari Senin, adalah pengumuman oleh Shanghai goldExchange bahwa mereka akan menaikkan margin requirement serta menerapkan limit batas atas dan batas bawah untuk perdagangan kontrak Emas dan perak, yang mulai efektif hari Jumat. Margin untuk Emas akan dinaikkan menjadi 13% dari sebelumnya 12%, sementara margin untuk perak dinaikkan menjadi 16% dari sebelumnya 15%.

Moody’s Masih Pertimbangkan Downgrade Perbankan Inggris


Moody’s Masih Pertimbangkan Downgrade Perbankan Inggris Moody’s masih kaji kemungkinan pemangkasan (downgrade) peringkat kredit perbankan inggris akibat reformasi sektor perbankan yang akan diumumkan pemerintah minggu depan. “Moody siap downgrade peringkat beberapa bank besar di Inggris setelah Komisi Independen Perbankan (ICB) terbitkan laporan 12 September mendatang,” lapor Sky News.
Laporan ICB merupakan pengkajian atas reformasi industri perbankan Inggris yang diprediksi akan melukai divisi trading demi lindungi pembayar pajak dari krisis keuangan di masa depan. Dalam menanggapi laporan Sky News, Moody’s katakan belum merubah posisinya setelah 2 Agustus silam utarakan kemungkinan pemangkasan peringkat beberapa bank Inggris.
"Seperti yang diumumkan 2 Agustus, review atas lembaga keuangan Inggris masih berlanjut. Ini juga akan pertimbangkan proposal ICB dan dampaknya. Kami akan umumkan hasil review,” ujar juru bicara Moody’s.
Sementara itu, bursa saham Inggris melemah 3,3%, dimana kejatuhan didominasi oleh sektor perbankan. Royal Bank of Scotland bahkan merosot 12,3% ke level 21.78. Di lain pihak, GBP/USD juga melemah, diperdagangkan 1.6088, dekat level rendah harian 1.6061

IMF: Outlook Ekonomi Global Memburuk


IMF: Outlook Ekonomi Global Memburuk DanaMoneyer Internasional (imf) desak AS dan Eropa untuk abaikan kebijakan penghematan fiskal dan berikan stimulus seraya peringatkan Ekonomi Globalhadapi "ancaman penurunan." Christine Lagarde, manajer direktur IMF, katakan outlook ekonomi global memburuk selama musim panas. "Jelas, ada krisis kepercayaan yang perburuk situasi. Tindakan perlu diambil untuk pastikan vicious circles terputus,” ujar Lagarde.
"Pilihan kebijakan terbatas karena telah banyak amunisi yang digunakan pada tahun 2009. Namun, jika pemerintah, institusional, dan bank sentral bekerja sama maka kita akan hindari resesi," ujar Lagarde kepada harian Der Spiegel. Lagarde utarakan AS masih punya ruang untuk abaikan kebijakan penghematan dalam jangka pendek dan perkenalkan kebijakan yang dapat gairahkan aktivitas ekonomi yang konsisten dengan strategi utang kredibel dalam jangka menengah. Lagarde juga katakan Eropa harus rem kebijakan penghematan fiskal dan beralih kepada kebijakan pro-pertumbuhan hingga bahaya berlalu.
Sementara itu, bursa saham dunia masih terpuruk pada perdagangan Senin. Bursa saham Inggris (FTSE) melemah 2,2% sedangkan Jerman (DAX) dan Perancis (CAC 40) masing-masing anjlok 3,6% dan 3,5%.

Gold today

Setelah cukup lama tertahan di atas support, hari ini emas terlihat menguat cukup tajam dan harga berpeluang bergerak ke atas untuk menyentuh 161.8% Fibonacci pada resistan 1922.33. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Jika emas tertahan kuat di bawah resistan 1922.33 maka ada peluang emas akan terkoreksi.


Emas Lanjutkan Penguatan

Euro analysis

Pergerakan euro terlihat terkoreksi cukup tajam sejak jumat dan hari ini euro menguat tipis terhadap dollar. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada potensi euro akan menguat. Pecahnya resistan 1.41847 berpotensi akan membawa euro menguat kembali dan bergerak ke atas menuju resistan 1.42671. Waspadai jika euro tertahan kuat dibawah resistan 1.41847 maka euro cenderung akan melemah kembali dan bergerak menuju support 1.41023.


Euro Perlahan Bangkit

Pengangguran, Pangkal Menuju Resesi Besar


Pengangguran, Pangkal Menuju Resesi BesarSekali lagi, indikator tenaga kerja Amerika Serikat konsisten lesu. Pasar investasi mulai mewaspadai  peluang resesi baru, resesi yang dipicu oleh ketiadaan lapangan kerja. Beberapa pengamat ekonomi berbagi pandangannya soal apa yang terjadi di pasar tenaga kerja 'Paman Sam'. Semua sepakat bahwa pemerintah harus benar-benar mengambil peran pemulihan pada garis terdepan. 
1. Stephen Freedman, Head of Investment Strategy UBS Wealth Management
"Para ekonom menyadari benar bahwa ancaman resesi lebih tinggi dibanding dua bulan lalu."
Freedman berharap bahwa ada konfirmasi dari pemerintah bahwa pasar tenaga kerja masih kondusif. Pidato presiden Barack Obama bisa membri optimisme ke pasar, terlepas dari apakah rencananya bisa mendapat restu dari kongres.
2. Alice Schroeder, Penulis dan Mantan Analis Asuransi Papan Atas
"Dimanakah lapangan kerja?"
Hari ini bukanlah momen yang tepat untuk merayakan hari buruh. Jumlah peluang kerja kian tipis dan perusahaan masih enggan menyewa orang baru. Neraca keuangan korporasi terlalu diperketat sehingga tidak ada pos dana untuk membayar SDM berkualitas. Tidak heran jika aksi reaksi 'pecat dan panggil' merebak di sektor bisnis. Perusahaan terlalu pelit untuk mempermanenkan karyawan karena pertimbangan beban biaya tunjangan dan asuransi. Padahal sesungguhnya tidak demikian. Biaya rekrutmen justru lebih besar, mulai dari wawancara, tes kesehatan, training hingga praktek langsung. Semua menguras waktu dan biaya.
Di tengah ketidakpastian, wajar saja perusahaan enggan merekrut SDM secara permanen. Tidak ada yang bisa menjamin kondisi bisnis tetap mendukung sampai beberapa waktu ke depan. Pelaku bisnis tidak mau memecat tenaga kerja saat usaha sedang lesu karena tentu butuh biaya tunjangan dan kompensasi besar. Oleh karena itu, diperlukan kepastian ekonomi secara gradual. Dengan demikian korporasi tidak lagi ragu memakai jasa warga usia produktif dan tidak perlu memikirkan pemecatan.
3. Mohamed El-Erian, CEO PIMCO (Lembaga investor obligasi terbesar dunia)
"Angka apapun yang dipakai, pasar tenaga kerja AS berada di puncak krisis."
Dampak krisis pengangguran meliputi aspek ekonomi, politik dan sosial. Jika situasi buruk terus berlanjut, pengangguran akan merusak sistem atau bahkan merusak kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Warga masih harus berkutat dengan kenaikan harga bahan bakar, tagihan rumah tangga hingga kredit rumah. Pada akhirnya, kemiskinan adalah apa yang harus diterima kebanyakan warga non-pekerja.

Analisa pekan ini


USD/JPY
USD/JPY masih stagnan di sekitar level support 76.50 pekan lalu. Pelaku pasar memperkirakan intervensi lagi pekan ini, mengingat kurs yen sudah naik selama 3 bulan sejak lonjakan terakhir Mei lalu. Saya melihat support kuat di area 76.50 dan USD/JPY berpeluang rebound ke 80.00 karena berita fundamental. Abaikan proyeksi jual Anda jika USD/JPY menembus level tersebut di atas.
EUR/USD
Pekan lalu, EUR/USD turun dan menemukan support di area 1.4200. Kami memperkirakan tren berbalik naik dan memulai konsolidasi pekan ini. Saya membidik target di kisaran 1.4450 dalam 1 pekan dari koreksi alami euro. Abaikan proyeksi beli Anda jika EUR/USD terbenam ke kisaran 1.4160.   
GBP/USD
GBP/USD nyaman di garis EMA 200 pada level 1.6131 dan siap rebound. Berdasarkan studi teknikal, poundsterling akan mencoba kembali level bawah 1.6150 di awal pekan sebelum nantinya naik lagi. Saya memperkirakan konsolidasi terjadi dalam 1-2 pekan sebelum Sterling kembali menyambangi 1.6400.
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI masih bergerak dalam tren sideways besar pada fase koreksi. Harga terpantau turun dari level tertinggi pekan lalu, 89.91, akibat kinerja ekonomi AS yang buruk dan stagnasi data pengangguran. Pekan ini, Saya memperkirakan minyak diperdagangkan lebih rendah seraya bergerak antara level 83.00 dan 90.00. Trader disarankan masuk posisi dari level paling rendah guna menghindari ayunan harga. Saya memilih untuk menjual di awal pekan pada kisaran harga 87.50, sambil diiringi oleh manjemen resiko yang ketat.
EMAS
Harga emas melonjak lagi pekan lalu akibat pesimisme soal outlook ekonomi Amerika Serikat (AS). Alhasil, harga emas kembali ditutup pada level tertinggi mingguan pada hari Jumat. Investor sudah mencerna kabar kenaikan marjin yang diberlakukan oleh CME Group 2 pekan lalu sehingga emas kembali dibanjiri minat safe haven.
Pekan ini, Saya melihat tren melemah di kisaran atas dengan resisten 1900.00 membatasi pergerakan. Berdasarkan studi teknikal, emas berpeluang kembali ke Support 1 (1830.00) untuk melengkapi pola teknikal. Seandainya terjadi isu fundamental luar biasa, maka emas dapat kembali naik ke Support 2 (1810). Namun emas cenderung membentuk double-tops terlebih dulu di 1910.00 sebelum menapaki tren penurunan.

Jumat, 02 September 2011

Pola Swing Emas Berpotensi Berlanjut Sampai Akhir September


Pola Swing Emas Berpotensi Berlanjut Sampai Akhir SeptemberSeperti yang dapat kita perhatikan pada price action emas, terdapat pola Konsolidasi naik turun, dan dilanjutkan menguat, setelah itu terkonsolidasi kembali dan menguat lagi, kemungkinan besar pola ini masih akan berlanjut seiring fokus pasar masih pada krisis utang zona Eropa.
Event yang paling dekat ditunggu oleh para pelaku pasar adalah tanggal 7 September, dimana akan diadakan rapat pemerintah Jerman untuk mengambil keputusan pembelian surat utang negara Uni Eropa yang bermasalah.
Setelah itu para investor akan menunggu rapat FOMC untuk menentukan kebijakan stimulus moneter AS pada tanggal 22 September. Menjelang event ini Emas masih berpotensi tertopang seiring dengan tingginya permintaan investasi Emas.

AS Mungkin Sudah Berada Dalam Resesi, Menurut Professor Harvard


AS Mungkin Sudah Berada Dalam Resesi, Menurut Professor HarvardEkonom Harvard vetran dan mantan Presiden NBER, Martin Feldstein mengatakan bahwa ekonomi as sedang melambat, kemungkinan menuju resesi karena situasi semakin buruk saat ini tampak dari sektor manufaktur, keyakinan rumah tangga yang goyah tampak dari pasar perumahan yang masih terpuruk, serta tingginya tingkat pengangguran.
Meurut Martin Feldstein, kebijakan ekspansif dari The Fed juga tidak akan terlalu banyak berpengaruh karena kuncinya adalah bangkitnya sektor perumahan sehingga pengeluaran konsumen bisa meningkat kembali sehingga perusahaan-perusahaan manufaktur AS memiliki alasan untuk menyewa pekerja melanjutkan produksi. Selama permintaan konsumen tidak tampak, maka korporasi juga enggan menambah lapangan kerja, urainya.
Secara keseluruhan, hal ini negatif bagi dollar AS, namun menurut martin Feldstein pelemahan dollar AS justru akan mempercepat laju pemulihan ekonomi alasannya adalah ekspor akan semakin pesat meskipun ekspor hanya menyumbang 10% dari GDP AS, namun kenaikan ekspor dalam 4 triwulan terakhir telah menyumbang 50% pertumbuhan GDP selama periode tersebut.

Dollar AS Perkasa Jelang Data Tenaga Kerja AS


Dollar AS Perkasa Jelang Data Tenaga Kerja ASDollar menanjak terhadap mata uang major di hari Jumat, menjelang laporan tenaga kerja kunci AS yang diharapkan dapat menyediakan petunjuk lebih lanjut atas ekonomi negara adidaya tersebut.
Penguatan sejak hari Kamis kemarin ditopang oleh laporan aktivitas manufaktur yang melampaui perkiraan di bulan Agustus sementara data Eropa malah mengecewakan. Para investor sementara ini masih bersikap wait & see sembari menunggu laporan nonfarm payrolls.
Ekonom mengekspektasikan ekonomi as mendapatkan tambahan 75,000 tenaga kerja di bulan Agustus, lebih kecil dibanding pertambahan di bulan sebelumnya sebesar 117,000, sementara laju tingkat pengangguran bertahan di 9.1%.
Respon para pelaku pasar kemungkinan akan besar jika terdapat deviasi / selisih sebesar 75,000 keatas, atau 65,000 kebawah. Skenario nya jika terjadi kejutan kenaikan ke 150,000 berarti ada selisih 75k dibandign ekspektasi, maka kemugnkinan besar terjadi spike harga diatas 40 point pada pair currency seperti usd/jpy, atau sebaliknya jika terjadi kejutan penurunan ke 10,000 berarti ada selisih 65,000 dibanding ekspektasi maka pair eur/USD dapat melonjak keatas sekitar 40 poin beberapa menit setelah data rilis.
Adapun untuk pertambahan / penurunan laporan non farm payrolls dibawah deviasi tidak akan terlalu mengejutkan dan kemungkinan telah diantisipasi para pelaku pasar sebelumnya.

Gold: Terus Terapresiasi, Bidik Resistance di 1871.96

 Emas terapresiasi secara signifikan pada sesi perdagangan hari ini. Saat ini emas terlihat membidik area resistance dikisaran 1871.96. Pecahnya level resistance tersebut membuka peluang penguatan lanjutan menuju area 1912.05 yang merupakan level tertinggi saat ini. Sementara itu, waspadai koreksi yang mungkin terjadi menuju area support dikisaran 1839.75 jika resistance tersebut bertahan. Hal tersebut juga diperkuat oelh kondisi CCI and Stochastic yang berada dalam area overbought.


Gold: Terus Terapresiasi, Bidik Resistance di 1871.96

sterling analysis : Potensial Terus Bearish, Uji Support 1.6094

 Pound terus melemah terhadap dollar dan saat ini masih ada potensi meneruskan pergerakan bearishnya hingga support 1.6094. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 1.6205 berpotensi akan membawa pound menguat dan bergerak ke resistan 1.6302.


GBPUSD:  Potensial Terus Bearish, Uji Support 1.6094

Kamis, 01 September 2011

Euro analysis : Lemah Tajam, Uji Support di 1.4369

 Euro melemah cukup tajam dan saat ini terlihat sedang menguji support 1.4369. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang euro akan menguat. Jika Euro tertahan kuat di atas support 1.4369 maka harga cenderung akan menguat dan bergerak ke atas menuju resistan 1.4451. Waspadai jika euro berhasil menembus support 1.4369 dimana ada peluang euro akan bergerak ke bawah menuju support 1.4267.


EURUSD: Lemah Tajam, Uji Support di 1.4369

Sterling : Berpeluang Menguat, Incar 1.6302-1.6302

Pergerakan GBP terlihat berpotensi dalam pergerakan bearish. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang pound akan menguat. Pecahnya resistan 1.6302 berpotensi akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan 1.6302. Waspadai jika support 1.6205 ditembus dimana ada potensi pound akan meneruskan pergerakan bearishnya dan bergerak menuju support 1.6094.


GBPUSD: Berpeluang Menguat, Incar 1.6302-1.6302
GBPUSD: Berpeluang Menguat, Incar 1.6302-1.6302

Stagnasi Ekonomi Dunia Seperti Tahun 70an


Stagnasi Ekonomi Dunia Seperti Tahun 70an Berdasarkan sejarah historis, kinerja pasar saham di bulan September secara rata-rata sangat buruk sejak tahun 1896 dengan rata-rata penurunan sebesar 1.07%, sedangkan rata-rata penguatan untuk keseluruhan bulan-bulan lainnya berada di 0.71%.
Akankah pola September yang suram ini kembali terulang? Seperti kita ketahui fomc meeting di bulan September nanti akan menentukan kebijakan the fed untuk memberikan stimulus atau tidak, tentunya jika stimulus diberikan imbasnya akan positif bagi pasar saham meski tertekan oleh buruknya data makroekonomi.
Menurut analis sekaligus founder Better Capital , Jon Moulton kondisi ekonomi globalsaat ini pada periode stagnasi style tahun 70an, dimana proteksi terhadap aset safe haven seperti obligasi pun kurang aman jika pemerintah tidak mengamankan situasi fiskalnya, selain itu Jon Maulton mengakui aset di negara berkembang tampak lebih baik di jangka menengah dan jangka panjang dibandingkan aset-aset negara maju.

Bulan Agustus Terburuk Wall Street Dalam 10 Tahun


Bulan Agustus Terburuk Wall Street Dalam 10 TahunBursaSaham AS ditutup naik pada sesi yang volatile hari Rabu untuk mencetak rally hari keempat, namun kendati demikian Wall Street mencetak bulan terburuk sejak Mei lalu. Agustus menjadi bulan yang sangat volatile untuk saham. Pasar menderita beberapa kali penurunan tajam menyusul downgrade oleh S&P, berlanjutnya kecemasan di Eropa dan timbulnya kembali kecemasan mengenai resesi global. Sementara itu, investor mengambil kesempatan untuk membeli saham-saham yang sudah anjlok menyusul data ekonomi yang bagus, membantu mengurangi penurunan sepanjang bulan. Namun, kenaikan masih belum cukup untuk membuat saham mencetak kenaikan pada level bulanan, ketiga indeks utama turun lebih dari 4% masing-masing.
“Dengan volume harian yang rendah dan pasar yang mengikuti data saat ini, harga dapat naik dan turun tajam,” ucap Sal Arnuk, wakil manajer pada Themis Trading. “Kebanyakan investor memilih untuk menunggu hingga volume perdagangan tepat.” Anjloknya saham AT&T memimpin penurunan pada Dow dan S&P500 setelah Dep.Kehakiman menolak pengambilalihan T-Mobile oleh QT&T, mengatakan bahwa merger tersebut akan merugikan konsumen AS. Sebelumnya AT&T berjanji akan menambah pekerja call centar sebanyak 5,000 orang jika akuisisi senilai 39 milyar dollar itu mendapat persetujuan.

Fed's Bullard: QE3 Tergantung Oleh Data


Fed's Bullard: QE3 Tergantung Oleh Data  Federal Reserve dapat meluncurkan QE3 tergantung pada data ekonomi namun sebelumnya harus memastikan bahwa inflasi telah mereda, ucap pejabat senior Fed pada surat kabar Asahi hari Rabu. Fed harus memastikan apakah outlook ekonomi masih berada dalam jalur yang benar pada rapat kebijakan bulan depan dan mempertimbangkan apakah QE3 dibutuhkan, ucap Presiden Fed bagian St. Louis James Bullard dalam wawancaranya.
Ekspektasi kian meningkat bahwa bank sentral dapat melonggarkan kebijakan pada pertemuan 2 hari dimulai tanggal 20 September nanti seetlah minutes pertemuan yang lalu menunjukkan sejumlah petinggi mendesak atas langkah yang tegas dan tidak konvensional untuk mendukung perekonomian. "Tergantung data ekonomi di masa depan QE3 adalah salah satu pilihan, namun kita harus mengumpulkan informasi mengenai bagaimana performa ekonomi di semester kedua tahun ini," ucap Bullard terkait program quantitative easing milik Fed yang merupakan pembelian obligasi pemerintah.

Rabu, 31 Agustus 2011

Emas Terkoreksi 0.5%, Bertahan Diatas $1800


Emas Terkoreksi 0.5%, Bertahan Diatas $1800Harga spot Emas anjlok 0.5% di hari Rabu, terkoreksi dari reli 2.6% pada sehari sebelumnya seiring kekecewaan atas data consumer confidence AS dan sentimen ekonomi yang buruk di zona Eropa menopang minat safe haven Emas.
Terpantau sejauh ini kontrak Emas untuk bulan Desember, melemah -0.54% ke level $1825.36 per troy ons, menurut sebagian besar analis jika terjadi pelemahan Emas dibawah $1800 akan memicu minat beli para investor untuk mengincar target $1900.
Sementara itu di China, program akumulasi Emas China menjadi perhatian di hari Rabu setelah penasihat bank sentral China berkomentar bahwa Beijing seharusnya meningkatkan kepemilikan komoditi Emas dibanding komoditi lainnya, karena Emas menjadi cadangan strategi yang penting, imbuh Xia Bin, penasihat PBOC.

Obama: Ekonomi Amerika ‘Sakit Kronis’


Obama: Ekonomi Amerika ‘Sakit Kronis’Presiden Amerika Barack Obama menyatakan perEkonomian AS saat ini sedang mengalami 'sakit kronis' seperti sakit jantung, meskipun bisa selamat namun tidak sembuh total dengan cepat. Ada beberapa pekerjaan utama yang harus dilakukan.
"Yang kita hadapi adalah krisis ekonomi terparah sejak era 'Great Depression', dan krisis keuangan seperti ini memerlukan waktu yang lama untuk penyembuhannya," ujar Obama.
"Ini adalah situasi di mana ekonomi mengalami sakit jantung, tapi pasiennya hidup, dan pasien tersebut terus pulih namun berjalan lambat," katanya.
Obama muncul dalam acara 'Tom Joyner Morning Show' untuk mendekati para pemilih kulit hitam, setelah Obama menerima kritikan dari pemimpin kaum Afro America bahwa Obama tidak lagi didukung oleh komunitasnya

GBPUSD: Potensial Bullish, Bidik 1.6362

Setelah jatuh cukup tajam, hari ini pergerakan pound terlihat berada di atas support. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana ada peluang pound akan menguat dan bergerak ke atas menuju resistan 1.6362 hingga garis tren. Waspadai jika pound menembus support 1.6302 dimana ada potensi pound akan melemah lagi dan bergerak ke bawah menuju support 1.6205.


GBPUSD: Potensial Bullish, Bidik 1.6362

Emas: Konsolidasi Sampai Ada Kepastian QE3


Emas: Konsolidasi Sampai Ada Kepastian QE3Harga emas akan berkonsolidasi di dekat level saat ini. Harga stagnan setidaknya sampai ada kejelasan soal kabar stimulus dari Amerika Serikat (AS).
Demikian pandangan trader yang berbasis di Shanghai. Spot emas kini terpantau di $1,833 per troy ons, anjlok $2.10 dibanding penutupan terdahulu. Trader memperkirakan volume perdagangan tetap kecil sampai ada konfirmasi tentang peluncuran stimulus dari Ben S. Bernanke. Program stimulus baru akan menguntungkan bagi emas.
Bernanke tidak memastikan tentang strategi Quantitative Easing 3 (QE3) pada pidatonya di Jackson Hole pekan lalu. Namun pelaku pasar sudah kadung berharap sang Kepala the Fed memberi kepastian dalam waktu dekat. Minat beli masih terbatas hingga hari Rabu. Seiring pemulihan emas dari level rendah, terlihat pembelian dari produsen perhiasan dan pembeli lain. Namun volume transaksi belum terlalu besar hari ini.  

Akhir Kejayaan Emas


Menerka Akhir Kejayaan Emas  emas kembali menanjak di awal pekan terakhir bulan Agustus. Apabila dianalisa lebih dalam, terdapat setidaknya tiga alasan yang menyebabkan fenomena tersebut.
Beberapa faktor yang memicu kenaikan harga antara lain:
1. Musim pembelian akhir bulan
2. Spekulasi ketiadaan perubahaan tingkat suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Artinya, suku bunga di Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan tetap rendah untuk beberapa waktu ke depan. 
3. Spekulasi suku bunga rendah di AS diperkuat oleh Kepala the Fed wilayah Chicago, Charles Evans.
Secara global, terdapat lonjakan permintaan dari negara-negara konsumen terbesar dunia. India adalah kolektor nomor satu. Wanita India tidak hanya memakai logam mulia sebagai perhiasan. Mereka memilih emas sebagai investasi, tidak peduli apakah harga akan naik atau turun. Menurut CEO Anglogold Ashanti, Mark Cutifani, warga India memposisikan emas sebagai aset investasi (baca:kebutuhan) utama. Sama seperti mereka memandang bahan pangan maupun hunian. Ya, India adalah konsumen emas paling fanatik di dunia. "Pengalaman ribuan tahun membuktikan bahwa emas adalah komoditas yang tidak pernah turun nilainya," ujar Cutifani. Tidak heran jika masyarakat India kini menganggap emas sebagai suatu harta yang wajib dimiliki. Daya tarik sebuah aset bagi warga India sangat tergantung dari tingkat harga. Seandainya inflasi terhenti dan harga emas naik, maka investor India tidak akan menganggap logam mulia ini menarik. Namun jika real estat turun dan harga emas tetap tinggi, konsumen India pasti lebih meminati real estat. Pasalnya, tingkat harga properti lebih murah untuk dibeli dan potensi kenaikan harganya lebih baik dibanding emas. Jadi, patut diwaspadai gejala kejenuhan beli di Asia dan Timur Tengah.
Salah satu kecenderungan yang patut dicermati adalah keterkaitan antara nilai emas dan nilai mata uang fisik. Menurut John LaForge dan Chay Norbom dari Lembaga Riset Ned Davis, harga emas sesungguhnya akan bisa dilihat di pasar uang. "Tren positif emas menunjukkan ketidakpercayaan investor terhadap kredibilitas pemerintah dan bank sentral," ulas lembaga itu. Jika nantinya legitimasi pemerintah (negara maju) pulih, maka nilai tukar mata uang pasti membaik. Saat itu adalah momen dimana emas kehilangan pesonanya.

Selasa, 30 Agustus 2011

Analis Moody’s Perkirakan Pasar Tenaga Kerja AS Masih Lemah


Analis Moody’s Perkirakan Pasar Tenaga Kerja AS Masih LemahChiefEkonom Moody’s Mark Zandi mengatakan ekonomi AS dan Eropa sangat dekat dengan resesi oleh karena itu the fed seharusnya menginisiasi ronde ketiga dari quantitative easing. Tampak senada, IMF juga memangkas proyeksipertumbuhan gdp as tahun ini menjadi 1.6% dari sebelumnya 2.5%, sementara proyeksi di Eropa juga dipangkas oleh IMF menjadi 1.9% dari sebelumnya 2%.
Mengenai imbas ekonomi regional akibat Badai Irene, Mark Zandi perkirakan tidak terlalu signifikan, meskipun banyak bisnis tutup akibat badai tersebut dan kerusakan pada beberapa perumahan namun diperkirakan dapat pulih dengan cepat di bulan Septmber, sehingga pada Oktober dan November ekonomi sudah tidak terkena dampaknya.
Adapun perkiraan analis Moody’s untuk data non farm payroll hari Jumat nanti pada kisaran 25,000 hingga 50,000 pertambahan payroll, masih angka yang positif tapi sangat lemah dan mencerminkan ketidakpastian yang tinggi, apalagi keyakinan para investor sudah rapuh akibat downgrade rating kredit, sehingga menurutnya kongress AS perlu menyediakan dukungan tambahan bagi ekonomi seperti ekspansi pajak penghasilan hingga 2012. 

Emas Terkerek Naik Setelah Anjlok 2 Persen


Emas Terkerek Naik Setelah Anjlok 2 Persen Emasberhasil rebound di hari Selasa seiring dengan aksi bargain hunting setelah harga anjlok lebih dari 2 persen kemarin, namun meredanya kekhawatiran resesi di AS masih batasi penguatan.
Emas berjangka juga biasanya tertekan jika terdapat sentimen positif pada pasar saham sehingga permintaan atas logam mulia menjadi berkurang. Terpantau sejauh ini kontrak Emas berjangka menguat 0.28% ke level $1793.05 dengan titik tertinggi hari nii di $1800.91.
Koreksi Emas terakhir juga telah memicu pembelian emas fisik dari India dan China, melihat kedepan harga Emas masih berpotensi volatile, sembaru menunggu serangkaian data ekonomi pekan ini diantara lain laporan ISM dan nonfarm payrolls hari Jumat.
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bullish setelah harga rebound dari area $1705 setidaknya mengincar area $1800 - $1812, tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area resisten kunci $1843.
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di $1781 - $1766 - $1750.

GOLD: Terlihat Sideways, Incar 1807.70

 Pergerakan emas saat ini terlihat dalam keadaan sideways. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana ada peluang emas akan menguat. Pecahnya resistan 1807.70 berpotensi akan membawa emas menguat dan bergerak menuju resistan 1832.33. Sebaliknya jika support 1783.07 ditembus maka emas cenderung akan melemah dan bergerak ke bawah menuju support 1752.60.


GOLD: Terlihat Sideways, Incar 1807.70

Penjualan Emas di India Akan Naik 25% Selama Festival


Penjualan Emas di India Akan Naik 25% Selama FestivalPermintaanemas di India, pemakai emas terbesar dunia, akan meningkat 255 selama berlangsungnya musim festival tahun ini seiring dengan ekspektasi pembeli bahwa harga emas akan reli karena investasi safe haven, menurut Rajesh Exports Ltd.
Pembelian perhiasan emas, koin, batangan dan medali akan naik menjadi 250 metric ton dalam tiga bulan mendatang hingga 30 November, dibandingkan dengan estimasi 200 ton dalam periode yang sama tahun lalu, ungkap Rajesh Mehta, pimpinan Rajesh Exports, produsen perhiasan emas terbesar India.
Naiknya permintaan di India akan menambah kenaikan harga emas tahun ini. Harga emas sudah reli sebanyak 26% tahun ini dan merupakan performa harga bahan baku terbaik kedua dari 19 bahan baku yang dihimpun oleh Thomson Reuters/Jefferies CRB Index.
Pembelian emas dianggap sebagai keberuntungan selama festival keagamaan di India. Festival tahun ini akan dimulai dengan Ied bulan ini dan berakhir di Oktober dengan Diwali, yang diikuti dengan musim nikah tradisional.