Kamis, 01 September 2011
Sterling : Berpeluang Menguat, Incar 1.6302-1.6302
Pergerakan GBP terlihat berpotensi dalam pergerakan bearish. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang pound akan menguat. Pecahnya resistan 1.6302 berpotensi akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan 1.6302. Waspadai jika support 1.6205 ditembus dimana ada potensi pound akan meneruskan pergerakan bearishnya dan bergerak menuju support 1.6094.

Stagnasi Ekonomi Dunia Seperti Tahun 70an
Akankah pola September yang suram ini kembali terulang? Seperti kita ketahui fomc meeting di bulan September nanti akan menentukan kebijakan the fed untuk memberikan stimulus atau tidak, tentunya jika stimulus diberikan imbasnya akan positif bagi pasar saham meski tertekan oleh buruknya data makroekonomi.
Menurut analis sekaligus founder Better Capital , Jon Moulton kondisi ekonomi globalsaat ini pada periode stagnasi style tahun 70an, dimana proteksi terhadap aset safe haven seperti obligasi pun kurang aman jika pemerintah tidak mengamankan situasi fiskalnya, selain itu Jon Maulton mengakui aset di negara berkembang tampak lebih baik di jangka menengah dan jangka panjang dibandingkan aset-aset negara maju.
Bulan Agustus Terburuk Wall Street Dalam 10 Tahun
“Dengan volume harian yang rendah dan pasar yang mengikuti data saat ini, harga dapat naik dan turun tajam,” ucap Sal Arnuk, wakil manajer pada Themis Trading. “Kebanyakan investor memilih untuk menunggu hingga volume perdagangan tepat.” Anjloknya saham AT&T memimpin penurunan pada Dow dan S&P500 setelah Dep.Kehakiman menolak pengambilalihan T-Mobile oleh QT&T, mengatakan bahwa merger tersebut akan merugikan konsumen AS. Sebelumnya AT&T berjanji akan menambah pekerja call centar sebanyak 5,000 orang jika akuisisi senilai 39 milyar dollar itu mendapat persetujuan.
Fed's Bullard: QE3 Tergantung Oleh Data
Ekspektasi kian meningkat bahwa bank sentral dapat melonggarkan kebijakan pada pertemuan 2 hari dimulai tanggal 20 September nanti seetlah minutes pertemuan yang lalu menunjukkan sejumlah petinggi mendesak atas langkah yang tegas dan tidak konvensional untuk mendukung perekonomian. "Tergantung data ekonomi di masa depan QE3 adalah salah satu pilihan, namun kita harus mengumpulkan informasi mengenai bagaimana performa ekonomi di semester kedua tahun ini," ucap Bullard terkait program quantitative easing milik Fed yang merupakan pembelian obligasi pemerintah.
Rabu, 31 Agustus 2011
Emas Terkoreksi 0.5%, Bertahan Diatas $1800
Terpantau sejauh ini kontrak Emas untuk bulan Desember, melemah -0.54% ke level $1825.36 per troy ons, menurut sebagian besar analis jika terjadi pelemahan Emas dibawah $1800 akan memicu minat beli para investor untuk mengincar target $1900.
Sementara itu di China, program akumulasi Emas China menjadi perhatian di hari Rabu setelah penasihat bank sentral China berkomentar bahwa Beijing seharusnya meningkatkan kepemilikan komoditi Emas dibanding komoditi lainnya, karena Emas menjadi cadangan strategi yang penting, imbuh Xia Bin, penasihat PBOC.
Obama: Ekonomi Amerika ‘Sakit Kronis’
"Yang kita hadapi adalah krisis ekonomi terparah sejak era 'Great Depression', dan krisis keuangan seperti ini memerlukan waktu yang lama untuk penyembuhannya," ujar Obama.
"Ini adalah situasi di mana ekonomi mengalami sakit jantung, tapi pasiennya hidup, dan pasien tersebut terus pulih namun berjalan lambat," katanya.
Obama muncul dalam acara 'Tom Joyner Morning Show' untuk mendekati para pemilih kulit hitam, setelah Obama menerima kritikan dari pemimpin kaum Afro America bahwa Obama tidak lagi didukung oleh komunitasnya
Obama muncul dalam acara 'Tom Joyner Morning Show' untuk mendekati para pemilih kulit hitam, setelah Obama menerima kritikan dari pemimpin kaum Afro America bahwa Obama tidak lagi didukung oleh komunitasnya
GBPUSD: Potensial Bullish, Bidik 1.6362
Setelah jatuh cukup tajam, hari ini pergerakan pound terlihat berada di atas support. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana ada peluang pound akan menguat dan bergerak ke atas menuju resistan 1.6362 hingga garis tren. Waspadai jika pound menembus support 1.6302 dimana ada potensi pound akan melemah lagi dan bergerak ke bawah menuju support 1.6205.
Emas: Konsolidasi Sampai Ada Kepastian QE3
Demikian pandangan trader yang berbasis di Shanghai. Spot emas kini terpantau di $1,833 per troy ons, anjlok $2.10 dibanding penutupan terdahulu. Trader memperkirakan volume perdagangan tetap kecil sampai ada konfirmasi tentang peluncuran stimulus dari Ben S. Bernanke. Program stimulus baru akan menguntungkan bagi emas.
Bernanke tidak memastikan tentang strategi Quantitative Easing 3 (QE3) pada pidatonya di Jackson Hole pekan lalu. Namun pelaku pasar sudah kadung berharap sang Kepala the Fed memberi kepastian dalam waktu dekat. Minat beli masih terbatas hingga hari Rabu. Seiring pemulihan emas dari level rendah, terlihat pembelian dari produsen perhiasan dan pembeli lain. Namun volume transaksi belum terlalu besar hari ini.
Akhir Kejayaan Emas
Beberapa faktor yang memicu kenaikan harga antara lain:
1. Musim pembelian akhir bulan
2. Spekulasi ketiadaan perubahaan tingkat suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Artinya, suku bunga di Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan tetap rendah untuk beberapa waktu ke depan.
3. Spekulasi suku bunga rendah di AS diperkuat oleh Kepala the Fed wilayah Chicago, Charles Evans.
Secara global, terdapat lonjakan permintaan dari negara-negara konsumen terbesar dunia. India adalah kolektor nomor satu. Wanita India tidak hanya memakai logam mulia sebagai perhiasan. Mereka memilih emas sebagai investasi, tidak peduli apakah harga akan naik atau turun. Menurut CEO Anglogold Ashanti, Mark Cutifani, warga India memposisikan emas sebagai aset investasi (baca:kebutuhan) utama. Sama seperti mereka memandang bahan pangan maupun hunian. Ya, India adalah konsumen emas paling fanatik di dunia. "Pengalaman ribuan tahun membuktikan bahwa emas adalah komoditas yang tidak pernah turun nilainya," ujar Cutifani. Tidak heran jika masyarakat India kini menganggap emas sebagai suatu harta yang wajib dimiliki. Daya tarik sebuah aset bagi warga India sangat tergantung dari tingkat harga. Seandainya inflasi terhenti dan harga emas naik, maka investor India tidak akan menganggap logam mulia ini menarik. Namun jika real estat turun dan harga emas tetap tinggi, konsumen India pasti lebih meminati real estat. Pasalnya, tingkat harga properti lebih murah untuk dibeli dan potensi kenaikan harganya lebih baik dibanding emas. Jadi, patut diwaspadai gejala kejenuhan beli di Asia dan Timur Tengah.
Salah satu kecenderungan yang patut dicermati adalah keterkaitan antara nilai emas dan nilai mata uang fisik. Menurut John LaForge dan Chay Norbom dari Lembaga Riset Ned Davis, harga emas sesungguhnya akan bisa dilihat di pasar uang. "Tren positif emas menunjukkan ketidakpercayaan investor terhadap kredibilitas pemerintah dan bank sentral," ulas lembaga itu. Jika nantinya legitimasi pemerintah (negara maju) pulih, maka nilai tukar mata uang pasti membaik. Saat itu adalah momen dimana emas kehilangan pesonanya.
Selasa, 30 Agustus 2011
Analis Moody’s Perkirakan Pasar Tenaga Kerja AS Masih Lemah
Mengenai imbas ekonomi regional akibat Badai Irene, Mark Zandi perkirakan tidak terlalu signifikan, meskipun banyak bisnis tutup akibat badai tersebut dan kerusakan pada beberapa perumahan namun diperkirakan dapat pulih dengan cepat di bulan Septmber, sehingga pada Oktober dan November ekonomi sudah tidak terkena dampaknya.
Adapun perkiraan analis Moody’s untuk data non farm payroll hari Jumat nanti pada kisaran 25,000 hingga 50,000 pertambahan payroll, masih angka yang positif tapi sangat lemah dan mencerminkan ketidakpastian yang tinggi, apalagi keyakinan para investor sudah rapuh akibat downgrade rating kredit, sehingga menurutnya kongress AS perlu menyediakan dukungan tambahan bagi ekonomi seperti ekspansi pajak penghasilan hingga 2012.
Emas Terkerek Naik Setelah Anjlok 2 Persen
Emas berjangka juga biasanya tertekan jika terdapat sentimen positif pada pasar saham sehingga permintaan atas logam mulia menjadi berkurang. Terpantau sejauh ini kontrak Emas berjangka menguat 0.28% ke level $1793.05 dengan titik tertinggi hari nii di $1800.91.
Koreksi Emas terakhir juga telah memicu pembelian emas fisik dari India dan China, melihat kedepan harga Emas masih berpotensi volatile, sembaru menunggu serangkaian data ekonomi pekan ini diantara lain laporan ISM dan nonfarm payrolls hari Jumat.
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bullish setelah harga rebound dari area $1705 setidaknya mengincar area $1800 - $1812, tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area resisten kunci $1843.
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di $1781 - $1766 - $1750.
GOLD: Terlihat Sideways, Incar 1807.70
Pergerakan emas saat ini terlihat dalam keadaan sideways. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana ada peluang emas akan menguat. Pecahnya resistan 1807.70 berpotensi akan membawa emas menguat dan bergerak menuju resistan 1832.33. Sebaliknya jika support 1783.07 ditembus maka emas cenderung akan melemah dan bergerak ke bawah menuju support 1752.60.
Penjualan Emas di India Akan Naik 25% Selama Festival
Pembelian perhiasan emas, koin, batangan dan medali akan naik menjadi 250 metric ton dalam tiga bulan mendatang hingga 30 November, dibandingkan dengan estimasi 200 ton dalam periode yang sama tahun lalu, ungkap Rajesh Mehta, pimpinan Rajesh Exports, produsen perhiasan emas terbesar India.
Naiknya permintaan di India akan menambah kenaikan harga emas tahun ini. Harga emas sudah reli sebanyak 26% tahun ini dan merupakan performa harga bahan baku terbaik kedua dari 19 bahan baku yang dihimpun oleh Thomson Reuters/Jefferies CRB Index.
Pembelian emas dianggap sebagai keberuntungan selama festival keagamaan di India. Festival tahun ini akan dimulai dengan Ied bulan ini dan berakhir di Oktober dengan Diwali, yang diikuti dengan musim nikah tradisional.
Menanti Aksi Nyata Bernanke
1. Komal Sri-Kumar, Chief Global Strategist TCW
"Efek dari pidato Bernanke belum tuntas."
Pasar saham langsung rally sesaat setelah event tahunan Jackson Hole. Investor berharap the Fed akan merilis stimulus ekonomi baru dalam 45 hari ke depan. September mendatang, pertemuan dua hari akan diadakan guna membahas perkembangan moneter terbaru.
2. Angel Gurria, Head of Organization for Economic Co-operation and Development
"Pemerintah AS dan Eropa sedang berada dalam masa tidak menyenangkan."
Otoritas moneter harus melakukan langkah lebih riil guna menumbuhkan optimisme. Apalagi dampak dari isu defisit dan plafon hutang masih sangat terasa. Lebih lanjut, kesinambungan fiskal masih menjadi pekerjaan rumah bagi bank sentral dan Treasury Department.
3. Glenn Hubbard, Dekan Columbia Business School
"The Fed membutuhkan pemerintah untuk membantu penentuan kebijakan baru."
Pidato Bernanke secara tidak langsung memberi peringatan bagi seluruh jajaran pemerintah supaya tidak bergantung pada bank sentral. Departemen Keuangan harus menyelesaikan urusannya sendiri. Bahkan secara tidak langsung Bernanke mengatakan bahwa "pemerintah harus ikut bekerja untuk mewujudkan penguatan fiskal jangka panjang dan (mungkin) stimulus baru".
4. Jeff Greenberg, Ekonom Nomura Securities, New York
"Jika data tenaga kerja lemah, maka pertemuan (the Fed) September nanti sangat krusial."
Jumat ini, indikator tenaga kerja Amerika dirilis pemerintah. Kenaikan jumlah pengangguran sama artinya dengan alarm bagi the Fed untuk menempuh alternatif baru. Ekonom memperkirakan pertumbuhan tenaga kerja bulan Agustus lebih rendah dibanding bulan terdahulu, sebuah sinyal bahaya untuk pemerintah.
5. Paul Dales, Ekonom Capital Economics
"Tanpa disadari, resiko jangka panjang membayangi Amerika, termasuk ancaman deflasi."
Jepang adalah contoh nyata bagaimana sebuah negara bisa terjebak deflasi setelah mengalami gelembung di sektor perumahan. Sejak saat itu, Jepang tidak pernah pulih seperti sedia kala. Pada sebuah laporan tahun 1999, Bernanke sempat memaparkan pandangannya soal apa yang terjadi di Jepang. Ia menilai bencana ekonomi di negara tersebut adalah buah dari kesalahan pembuat kebijakan. Bila tidak ingin hal serupa menerpa AS, maka bank sentral tidak boleh lalai dalam merancang kebijakan barunya.
Senin, 29 Agustus 2011
Wall Street Pekan Ini: Antara Irene, Bernanke dan Eropa ( penting )
Sejauh ini belum ada indikasi bahwa badai Irene akan mempengaruhi kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS). Hari Jumat lagi-lagi menjadi hari yang krusial bagi investor ekuitas pekan ini. Data tenaga kerja menghantui optimisme pasar!
Sesi perdagangan hari Senin diperkirakan sepi karena sebagian kota New York vakum, listrik mati dan transportasi terhenti. NYSE, Nasdaq dan Nymex mengumumkan bahwa pasar aktif seperti biasa. Patut dicermati bagaimana kinerja saham berbasis asuransi di tengah bencana alam Irene. MetLife (MET), Chubb (CB) dan Allstate (ALL) adalah emiten yang menjadi fokus perhatian investor.
Pada pidatonya akhir pekan lalu, Ben S. Bernanke tidak memberi sinyal stimulus anyar. Namun Ia berkomitmen bahwa pihaknya siap melakukan apapun guna menggenjot roda ekonomi negara. Di lain pihak, pelaku pasar masih harus memperhatikan perkembangan terkini di Eropa. Apalagi Menteri Keuangan Yunani tengah menempuh jalan negosiasi terjal dengan perbankan Eropa. Dari lini komoditas, kedatangan Irene juga rentan mempengaruhi harga minyak.
Berikut adalah agenda ekonomi AS pekan ini:
Senin
- Rilis data personal income and spending jelang pembukaan pasar. Ekonom memperkirakan kedua komponen tersebut naik 0,4% dan 0,5% (briefing.com).
- Pending home sales bulan Juni diterbitkan dengan perkiraan turun 1,4%. Ekspektasi tersebut berlawanan dengan kinerja bulan sebelumnya, naik 1,4%.
Selasa
- Indeks Case-Shiller 20 kota bulan Juni dirilis. Indeks diperkirakan turun 4,7% setelah anjlok 4,51% pada bulan sebelumnya.
- Peritel Barnes & Noble (BKS) dan Dollar General (DG) merilis data kuartalan sebelum bel pembukaan pasar.
Rabu
- Data ADP Employment keluar pukul 8:15 ET. Ekonom memprediksi tambahan 100.000 tenaga kerja baru di bulan Agustus, atau turun dibanding penyerapan bulan sebelumnya, 114.000 orang.
- Departemen Perdagangan melepas data factory orders bulan Juni. Pesanan pabrik diperkirakan turun 1%.
- Institute for Supply Management merilis indeks sektor jasa, yang diperkirakan anjlok ke 53.1.
Kamis
- Departemen Tenaga Kerja merilis klaim awal pengangguran (weekly) di pagi hari. Ekonom memperkirakan klaim turun dari catatan pekan lalu (417.000) ke 408.000.
- Indeks manufaktur Institute for Supply Management bulan Agustus diumumkan. Data tampaknya akan turun ke 47 dari catatan bulan lalu, 48.5.
- Angka pengeluaran konstruksi juga diprediksi hanya naik 0,1% pada bulan Agustus.
Jumat
- Laporan tenaga kerja bulan Agustus disajikan ke publik pada 8.30 pagi. Ekonom memperkirakan rerata pengangguran tetap di 9,1%. Adapun payrolls diprediksi tumbuh 75.000, atau masih di bawah catatan bulan sebelumnya (117.000).
- Campbell Soup (CPB) melepas data pendapatan antar kuartal.
Badai irene Bisa Memakan Biaya $45 miliar
Tidak hanya itu, jika dihitung dari aktifitas ekonomi per hari, maka dalam satu pekan ke depan total kerugian bisa mencapai $45 miliar. Demikian perhitungan Peter Morici, Ekonom dan Profesor Universitas Maryland.
Menurut Consumer Federation of America, kerugian saat ini adalah sebesar $7 miliar. Adapun klaim dari bencana banjir bisa mencapai sekitar $2 miliar, jika dihitung dari kepemilikan asuransi warga di pesisir timur, wilayah yang terdampak gelombang. Namun angka tersebut masih harus dievaluasi karena hujan lebat terus mengguyur kawasan Carolina Utara. Daerah seperti Vermont, New Hamphire dan Masschussetts bisa mengalami bencana serupa.
Peter Morici memperkirakan kerusakan fisik senilai $20 miliar. Namun kerugian dari penghentian aktifitas ekonomi sudah mencapai $25 miliar. Apalagi wilayah pesisir timur mewakili 25% dari kontribusi ekonomi AS. Penutupan beberapa pusat bisnis di Washington, Baltimore, Philadelphia dan New York sangat menghambat aktifitas. Tetapi Morici optimis biaya perbaikan jangka panjang akan menebus kerugian ekonomi tersebut. Ada kecenderungan bahwa warga dan pelaku bisnis akan membangun infrastrukturnya lebih besar dibanding sebelumnya. Dengan demikian, kinerja sektor konstruksi akan melaju lebih pesat. Di samping itu, pesanan konstruksi akan merangsang daya serap tenaga kerja dari wilayah yang sedang mengalami masalah pengangguran.
Analisa pekan ini : Dollar Kuat, Emas Koreksi Sehat
USD/JPY
Pasangan valuta USD/JPY anjlok pada hari Jumat (26/08) pasca pidato Ben S. Bernanke. USD/JPY bergerak sempit di sekitar 76.50 setelah turun dari level high pekan lalu, 77.69. Untuk pekan ini, saya memperkirakan tren naik lagi jika support 76.50 bisa terus terjaga. Seandainya mampu memecah 77.70 (R1), maka USD/JPY bisa menuju 80.00 (R2) dalam waktu dekat.
EUR/USD
Euro diperdagangkan sideways akibat nilai tukar dollar menguat. EUR/USD ditutup pada level 1.4495 hari Jumat lalu ketika berupaya meraih area resisten 1.4500-1.4550. Sentimen saat ini sangat tidak jelas karena begitu banyak pengaruh fundamental. Secara teknikal, jika euro berhasil menembus resisten tersebut di atas, maka peluang untuk ke 1.4700 jadi terbuka. Namun bila jatuh ke bawah 1.4320, tren bearish baru langsung terpicu.
GBP/USD
Poundsterling rebound pada hari Jumat (candle harian) dari level low 1.6207. saya melihat GBP/USD akan diperdagangkan sideways antara 1.6200-1.6500 pekan ini. Mengambil posisi dekat level paling rendah adalah pilihan terbaik saat ini. Belum ada tren lebih lanjut sampai poundsterling memecahkan dua level penting yang saya sebut di atas.
MINYAK MENTAH
Minyak mentah WTI kokoh di 80.00 setelah sempat naik ke 85.00 jelang akhir pekan lalu. Saya melihat support kuat terbangun di 83.00 (S1) dan 81.20 (S2), dan ada kemungkinan diuji kembali. Minyak tampaknya berkonsolidasi dengan resisten atas teridentifikasi di 88.00. Abaikan proyeksi beli Anda jika harga merangsek ke dekat 80.00 lagi!
EMAS
Harga emas anjlok US$210 dari level tertinggi (1912.00) pekan lalu. Koreksi disebabkan oleh kenaikan marjin trading futures emas COMEX oleh CME Group. Pada hari Jumat lalu, Kepala the Fed, Ben S. Bernanke berbicara di Jackson Hole, Wyoming pada acara tahunan. Ia menyebut bahwa pihaknya punya serangkaian alat untuk memulihkan perekonomian. Memang tidak disebut soal kebijakan stimulus, namun harga emas dan indeks Dow Jones berhasil menguat.
Untuk pekan ini, Saya memperkirakan emas mengalami koreksi sideway ke kisaran 1750.00 (S1). Pergerakan lebih cenderung choppy (bergerak terbatas) karena pengaruh fundamental terkini terhadap penguatan dollar. Saya melihat Support 2 (S2) berada di 1730.00 dan menyarankan supaya sabar untuk menunggu peluang beli dari level tersebut.
Sabtu, 27 Agustus 2011
Keputusan Stimulus Ditunda Hingga September
Di saat bersamaan bernanke kemungkinan tidak bisa melakukan hal yang serupa pada tahun lalu untuk memberikan stimulus karena situasi inflasi sudah lebih tinggi selain itu stimulus berupa ZIRP / zero interest rate policy merupakan kebijakan moneter yang revolusioner dan tidak bisa dilakukan berulang kali.
Allen Sinai juga prediksikan pertumbuhan AS masih mengalami tekanan dalam 3 hingga 5 tahun kedepan, dan memang diperlukan kebijakan moneter atau opsi fiskal lainnya untuk memperbaiki laju pemulihan yang lebih cepat.
Tampak senada, Bernanke mengatakan tingkat pertumbuhan masih belum solid untuk menurunkan tingkat pengangguran dan menanggapi pertumbuhan ekonomi AS yang lemah selama semester pertama 2011 masih disebabkan oleh faktor yang bersifat sementara, oleh karena itu The Fed masih menunda tools moneter pemangkasan kuantitatif hingga meeting FOMC berikutnya pada bulan September nanti, dimana meeting tersebut akan diperpanjang selama dua hari.
Bernanke juga mengatakan debat utang fiskal berpotensi meluruhkan keyakinan para investor terhadap AS, meskipun terjadi peningkatan ekonomi secara moderat dan pemulihan dari resesi sebenarnya lebih pesat dibanding estimasi The Fed.
Namun Bernanke juga melihat peluang penurunan harga komoditi yang berimbas pada tingkat inflasi yang masih terkontrol di 2%, berimbas positif untuk memperbaiki kondisi pengeluaran konsumen.
Respon jangka pendek masih negatif terhadap saham, dan positif Emas kemungkinan mengangkat Emas dekati area 1800 – 1864. Tapi di jangka panjang seharusnya positif untuk saham karena tidak ada indikasi kecemasan the fed atas resesi double dip, dan trend jangka panjang Emas akan bergeser pada fokus krisis utang zona Eropa yang masih menghantui.
Greenback Menyerah Pasca Pidato Bernanke
Namun Greenback justru berhasil mendominasi Franc Swiss, dengan melesat ke level tinggi 1-bulan di atas 0.8100 setelah beberapa bank Swiss mengumumkan akan memungut biaya simpanan untuk mata uang Franc.
Sejumlah analis menilai perdagangan choppy dalam pasar mata uang dan pasar lainnya mencerminkan tingginya kekhawatiran terhadap ekonomi AS dan menjaga pandangan bahwa suku bunga AS belum akan beranjak dari rekor rendah untuk beberapa tahun ke depan.
"Dalam jangka panjang, Fed nampaknya masih akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunganya," kata Andrew Busch, analis mata uang senior pada BMO Capital Markets di Chicago. "Kenyataan bahwa kebijakan moneter Fed adalah yang terlonggar di planet ini pada akhirnya akan terus memaksa Dollar bergerak lebih rendah."
Dari sisi fundamental, sebuah laporan pemerintah pada hari Jumat menunjukkan ekonomi AS yang hanya tumbuh 1% pada kuartal ke-2, turun dari perkiraan sebelumnya 1,3%.
Obama Diskusikan Ekonomi Dengan IMF Lagarde
Sentimen Konsumen AS Anjlok di Bulan Agustus
Jumat, 26 Agustus 2011
Warga AS Jauhi Deposito Berjangka
Data rekening yang terdaftar di Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) tercatat naik $343 miliar ke angka $9,8 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terbesar dalam sejarah perbankan AS. FDIC sendiri adalah lembaga perbankan yang memiliki peran seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Indonesia. Demikian laporan lembaga Market Rates Insight.
Meski suku bunga terkini sangat rendah, nasabah cenderung lebih memilih keamanan aset mereka. Oleh karena itu mereka memilih untuk menempatkan uang di rekening bank supaya tetap nilainya tidak berkurang dan bisa diambil sewaktu-waktu. Market Rates Insight melihat ada penarikan uang dari deposito berjangka untuk kemudian dialihkan ke tabungan dan pasar uang. Dana deposito warga AS turun $94 miliar ke $1,9 triliun pada 6 bulan pertama 2011. Sementara jumlah rekening tabungan dan dana di pasar uang melonjak $446 miliar jadi $6,3 triliun. Hal tersebut bisa dipahami mengingat likuiditas uang di tabungan dan pasar uang sangat tinggi. Nasabah bisa mencairkan dana kapanpun jika terjadi hal-hal tertentu, tidak seperti deposito berjangka yang mempunyai persyaratan likuidasi pada periode tertentu.
Bursa Eropa Merosot, Antisipasi Ketiadaan Stimulus Baru
Terpantau sejauh ini indek saham FTSE London melemah -0.69% ke level 5,095.00, sementara bursa saham DAX Jerman melorot -2.20% ke level 5,464.50, dan CAC Paris anjlok -0.72% ke level 3,089.
Bursa saham Jerman tampak paling terpukul akibat rumor larangan short selling yang bakal diikuti Jerman, setelah diteruskannya regulasi tersebut oleh beberapa anggota Uni Eropa bahkan Spanyol, Italia dan Prancis meneruskan regulasi tersebut hingga hari Jumat ini.
Faktor lain yang menekan bursa saham adalah kemungkinan tidak diberikannya stimulus QE3 oleh Federal Reserve, seiring sinyal yang diberikan oleh Thomas Hoenig bahwa The Fed mungkin masih membutuhkan waktu untuk memonitor ekonomi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan untuk pemberian stimulus tahap ketiga. Bahkan Thomas Hoenig mengatakan bahwa beliau masih cukup optimis laju pertumbuhan GDP berada di level 2% s.d 2.5%. Ekspektasi positif ini berimbas pada perubahan ekspektasi stimulus pada pidato Bernanke nanti malam, kemungkinan The Fed hanya memperpanjang periode tingkat suku bunga di level rendah hingga pertengahan 2013 namun menunda stimulus QE3.
Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Inggris Q2
Angka Gross Domestic Product (GDP) kuartal II tumbuh 0,2% pada periode April-Juni 2011. Rasio pertumbuhan lebih rendah dibanding catatan triwulan sebelumnya, +0,5%. Adapun pertumbuhan tahunan juga melambat jadi 0,7% dibanding catatan kuartal I (1,6%).
Rilis GDP kuartal II sejalan dengan apa yang sudah diprediksi oleh analis sebelumnya. Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menyatakan bahwa seharusnya perekonomian kuartal II bisa tumbuh 0,7% jika bencana gempa Jepang tidak mengganggu rantai industri. Jika mengacu pada data tersebut, maka bank sentral tidak punya alasan untuk mengubah tingkat suku bunga dari level 0,5% walaupun inflasi mulai terasa. Inggris masih perlu menggenjot roda ekonomi dengan penerapan interest rate super-rendah.
Spekulasi Pidato Bernanke Lemahkan Dollar
EUR/USD di 1.4428, menjauhi level rendah di 1.4370, sementara USD/JPY di 77.16, sekitar 30 poin di bawah harga pembukaan. “Komentar Bernanke hanya untuk menyatakan beberapa kemungkinan langkah yang diambil agar tidak sepenuhnya mengecewakan pasar ekuiti, namun ia diperkirakan tidak akan melakukan QE3,” menurut Shuichi Kanehira, dealer senior FX di Mizuho Corporate Bank.
Sterling Analysis : Jenuh Jual, Pecah 1.6333 Incar 1.6414
Pergerakan pound terlihat berada di atas garis tren. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang pound akan menguat. Pecahnya resistan 1.6333 berpotensi akan membawa pound menguat dan bergerak ke atas menuju resistan 1.6414. Waspadai jika pound menembus garis trend dan support 1.6260 dimana ada potensi pound akan melemah dan bergerak ke bawah menuju support 1.6176.
Euro analysis : Potensial Bullish, Dari 1.4515 Ke 1.4628
Pergerakan euro pada grafik 4 jam-an terlihat berpotensi membentuk formasi symmetrical triangle dimana ada peluang harga akan bergerak ke atas menuju upper line. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya upper line dan resistan 1.4515 berpotensi akan membawa euro menguat dan bergerak ke atas menuju resistan 1.4628. Waspadai jika euro menembus lower line dimana ada potensi euro akan melemah dan bergerak ke bawah menuju support 1.4260.
Langganan:
Postingan (Atom)