Rabu, 13 Juli 2011
Oil : Waspadai Resisten Minyak 97.99
Minyak mentah mengalami rebound dan saat ini tengah menguji resistance di area 97.99. Stochastic dan CCI 4 jam-an berada di kondisi jenuh beli sehingga membuka peluang koreksi ke 95.72 jika resistance di 97.99 bertahan dan muncul sinyal bearish dari stochastic dan CCI tersebut. Sebaliknya akselerasi ke atas 97.99 berpotensi mendorong harga minyak hingga ke 99.40.
Penolakan Terhadap Nuklir Jepang Meningkat
"Kita harus mengurangi ketergantungan nuklir step by step dan akhirnya kita bisa melakukan tanpa energi yang bersumber dari nuklir." Papar Kan hari ini di Tokyo.
Penolakan terhadap tenaga nuklir meningkat di Jepang empat bulansetelah gempa berkekuatan 9 SR yang mengakibatkan tsunami dan membuatlumpuh Tokyo. Plant Electric Power Co 's Fukushima Dai-Ichi memicu terjadinya kecelakaan nuklir terburuk dalam 25 tahunterakhir. Surat kabar Asahi mengatakan kemarin bahwa 77 % responden jajak pendapat mendukung pemberhentian pemakaian tenaga nuklir, naik dari 74% bulan lalu.
Tidak Ada Rencana Kongkret Pada Pertemuan Uni Eropa
“Tidak ada rencana yang nyata pada pertemuan khusus tersebut. Lebih prioritas adalah para menteri keuangan untuk menyetujui paket bantuan baru bagi Yunani.” Kata juru bicara pemerintah Jerman.
Perwakilan Uni Eropa mengatakan pada Reuters bahwa pertemuan khusus akan diadakan pada Jum’at (15/7) di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap menyebarnya krisis hutang di wilayah Eropa. Selain itu pertemuan juga akan membahas tentang struktur kesepakatan bantuan baru bagi Yunani.
Perbankan Jerman Optimis Dengan Hasil Stress-Test, Spanyol Was-Was
Bank milik pemerintah, HSH Nordbank, kemungkinan akan memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 sekitar 5,5% berdasarkan skenario stress-testterberat, sedikit di atas batas minimum 5% yang diperlukan. Sedangkan rasio NordLB diperkirakan akan berada pada kisaran 5%-6%. Sementara bank-bank seperti Deutsche Bank AG, Commerzbank AG, Hypo Real Estate, WestLB, BayernLB, LBBW, Deka, DZ Bank, WGZ, Landesbank Berlin dan Helaba, diperkirakan akan memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 minimal 6%.
Dari Spanyol, 2 bank komersial kemungkinan akan mengalami kegagalan dalam stress-test sektor perbankan dengan skenario terberat, menurut laporan ABC hari Rabu tanpa menyebutkan sumber berita tersebut. Sejumlah bank tabungan Spanyol atau cajasjuga diperkirakan akan mengalami hal serupa, ABC menambahkan.
Hasil stress-test dari 91 bank-bank Eropa dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat mendatang. Perbankan Eropa diharuskan untuk memiliki rasio kecukupan modal Core Tier 1 di atas 5% dari aktiva tertimbang dalam kasus terjadi krisis ekonomi yang parah dan goyahnya pasar selama 2 tahun ke depan. Core Tier 1 merupakan level kualitas tertinggi yang akan menunjukkan kemampuan sebuah bank dalam menutupi kerugian di masa depan.
Gold : Emas Incar Bollinger Band
Gold terdongkrak naik sejak sesi Asia hari ini, meraih puncak 1574.85, namun diperdagangkan sedikit lebih rendah di 1571.75 sejauh ini dan sedang menguji level tertinggi tanggal 2 Mei di area 1576.90. Tembus diatas area tersebut dapat memicu momentum bullish lebih lanjut mengincar upper bollinger band pada grafik Daily yang sejauh ini diperdagangkan dilevel 1596.
Bias arah masih netral di jangka pendek, namun pola Double Top membuka peluang koreksi Emas, terutama setelah slow stochastics pada grafik daily berada di teritori jenuh beli / overbought. Namun penurunan Emas jika terjadi dapat dipertimbangkan temporary dan bersifat koreksi seiring dengan indikator MACD yang masih bullish, MACD biasanya cukup akurat untuk memperkirakan trend intermediate / jangka menengah emas seperti yang dapat kita lihat di grafik Daily sebelumnya setiap MACD crossing over keatas, harga Emas tertopang dengan baik.
Di sisi bawahnya, level support terletak di area 1566 - 1553 - 1541.
Emas Menuju Rekor Penutupan Tertinggi Mingguan
Logam mulia melanjutkan kenaikan setelah merebak rumor prospek QE tahap 3 paska rilis FOMC Minutes mengindikasikan adanya pandangan stimulus tambahan yang diperlukan untuk mendongkrak pemulihan ekonomi dari beberapa anggota dewan FOMC pada meeting kebijakan moneter bulan Juni lalu.
Potensi QE3 ini menyebabkan dollar melemah terhadap euro dan memicu permintaan pada emas. Para investor biasanya menggunakan emas untuk melindungi nilai / hedging di tengah ketidakpastian ekonomi dan resiko ekonomi akibat bahaya default yang dihadapi Italia , Portugal , Yunani.
Faktor – faktor inilah yang menyebabkan Emas terus tertopang dengan level resisten teknikal berikutnya terletak di $1600. Adapun level support di jangka pendek terletak di area 1566 – 1553 – 1541.
Rebound EUR/USD Hampir Lampaui 1.4100
Prospek QE3 makin meningkat setelah laporan tenaga kerja yang lemah selama dua bulan berturut, para investor akan menunggu sinyal stimulus pada testimony Ben Bernanke nanti malam.
Berdasarkan studi teknikal, rebound EUR/USD sedang dalam titik krusial, setelah anjlok ke dekat area 1.3835, harga melampaui resisten 1.4050 mengindikasikan adanya buyer yang mendorong harga ke level psikologis 1.4220 di jangka pendek. Tapi masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4100 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut.
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di area 1.4050 – 1.3835 – 1.3700.
Sterling Analysis : buka peluang ke 1.6056
GBPUSD mencoba untuk naik sejak sesi Asia, meraih bottom di 1.5908 namun bergerak liar ke 1.5987 dan sejauh ini diperdagangkan lebih rendah di level 1.5951. Fakta ini menyebabkan perubahan view teknikal dan dalam posisi wait n see.
Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun selama harga tertahan dibawah trendline resisten pada grafik H1, skenario bearish masih membayangi. Tembus diatas 1.5980 - 1.6000 dapat membuka peluang Buy mengincar target resisten 1.6075. Resisten terkuatnya di area 1.6140 untuk mempertahankan skenario bearish di jangka menengah.
Support terdekat terletak di 1.5780, anjlok dibawah 1.5780 akan mengembalikan skenario bearish yang kuat untuk menguji level support 1.5730.
Sentimen Pasar Mixed Di Awal Sesi Eropa
Mata uang berisiko seperti Euro, Aussie terkoreksi naik setelah anjlok ke titik terendahnya, seiring pembeli dollar AS kembali bersikap defensive jelang testimony dari Gubernur The Fed Ben Bernanke.
EUR/USD untuk sementara ini stabil diatas 1.40, masih diatas 200 day MA di kisaran 1.39. Sejauh ini pergerakan pair EUR/USD mirip dengan rollercoaster setelah anjlok ke 1.3840 akhirnya terkoreksi naik lagi ke levl 1.4052 sejauh ini.
Sejalan dengan buruknya fundamental, terutama di 3 negara member Eropa yang dikenal dengan istilah PIIGS (Portugal Irlandia, Italy, Greece, Spain). Kenaikan mungkin masih rapuh karena lembaga pemeringkat Moody’s khawatir bahwa jaminan untuk menghindari default di Irlandia akan menjadi yang terbesar keempat di dunia, dan diprediksikan negara tersebut tidak akan mampu mengumpulkan modal dari swasta setelah program bailoutnya kadaluarsa di tahun 2012. Bagaimanapun pasar masih stabil kembali setelah menteri Keuangan Luxembourg berupaya meyakinkan pasar bahwa tidak akan ada negara anggota zona Eropa yang terkena default.
Krisis Menguji Daya Tahan Perusahaan
Mengacu pada proyeksi ekonomi dunia terkini, perusahaan-perusahaan besar akan sulit untuk bangkit ke periode pra-krisis. Beberapa korporasi bisa bertahan, namun banyak pula yang harus berjuang lebih keras. Daya tahan sektor bisnis dapat diukur pada pekan ini, saat anggota bursa Wall Street merilis data keuangan periode April-Juni.
"Kita tidak akan melihat kenaikan (laba) dramatis seperti kuartal terdahulu," ujar John Carey dari Lembaga Investasi Pioneer. Masalah hutang tidak saja mengganggu kinerja pemerintah. Konsumen juga ikut terimbas kenaikan harga minyak sehingga pengeluaran terbatasi.
Survei Bloomberg terhadap para analis bursa AS memperlihatkan bahwa earnings rata-rata anggota indeks Standard & Poor's akan tumbuh 13% di kuartal II. Meski terbilang sesumbar, rasio tersebut justru masih lebih rendah dibanding fakta kuartal I. Pada triwulan perdana 2011, earnings naik sebanyak 18%. Sementara pada periode pasca krisis 2010 lalu, laba bahkan naik sampai 37%.
Optimisme pasar mulai mencuat saat Alcoa merilis data pendapatan di atas ekspektasi. CEO perseroan bahkan meyakini bahwa prospek permintaan alumunium sangat bagus. Kinerja prima juga ditunjukkan oleh sektor otomotif, saat Volkswagen melansir rekor penjualan di atas 4 juta unit mobil (termasuk Skoda dan Audi). Salah satu sektor yang diuntungkan oleh lonjakan harga komoditas adalah perminyakan dan energi. Perusahaan seperti ExxonMobil dipercaya meraup untung besar dari kenaikan harga minyak di atas $100 per barel. Komponen saham teknologi dan manufaktur tampaknya juga tidak akan kesulitan meraup laba.
Salah satu sektor yang tidak memiliki peluang bagus pada musim earnings kali ini adalah perbankan. Pengetatan aturan finansial dan persyaratan modal lebih besar membuat bank-bank AS sulit meraih profit seperti 1 tahun silam. Apalagi sektor tersebuut terimbas langsung oleh krisis hutang di berbagai kawasan. Artinya, investor menahan diri untuk tidak bertransaksi sehingga marjin laba perusahaan jasa keuangan hampir pasti berkurang.
Klaim Pengangguran Lemahkan Sterling
Irlandia: Downgrade Tidak Berdasar!
Menurut juru bicara menteri keuangan, Moody's adalah satu-satunya lembaga dari tiga agensi rating yang menetapkan status 'junk' pada Irlandia. Pemerintah menilai bahwa mereka sudah mencapai target dan ketentuan yang diatur oleh Uni Eropa (EU) dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Menteri tenaga kerja, Richard Bruton, mengatakan bahwa downgrade Moody's membingungkan. Apalagi Irlandia selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan otoritas. Tetapi pemangkasan rating bisa mencerminkan bahwa Irlandia memang belum cukup sehat. "Perekonomian Kami sudah terkucilkan hingga 2013, keputusan Moody's tidak memperbaiki apapun," kritik Bruton.
Komentar serupa dilontarkan oleh Kepala Kantor Hutang Irlandia (bagian dari Kemenkeu), Oliver Whelan. "Downgrade membuat Kami sulit kembali ke pasar keuangan tahun depan," ujarnya. Whelan menyangkal pendapat Moody's bahwa Irlandia butuh bailout baru pada 2013 mendatang.
Pihak Moody's membela diri dengan menyodorkan berbagai bahan pertimbangan. "Dokumen EU menyebut bahwa terbuka kemungkinan untuk pertolongan dari sektor swasta," ujar Dietmar Hornung, Kepala Analis Irlandia Moody's Investor Service. Pertumbuhan ekonomi diyakini stagnan karena volume permintaan domestik sangat minim. Tetapi Moody's juga melihat Irlandia masih dalam jalur untuk memenuhi target pemangkasan anggaran 2011. Pada November lalu, negara ini terpaksa menerima pinjaman 67,5 miliar akibat krisis perbankan.
Pasar Menanti Statement Bernanke
Dua isu tersebut kemungkinan besar ditanyakan oleh Komite Layanan Keuangan pada event dengar pendapat malam nanti. Bernanke harus mengutarakan sejauh mana ekonomi AS berjalan di awal semester II, termasuk apakah langkah pelonggaran moneter harus dilanjutkan. Mengingat pada rapat hari Selasa, anggota dewan the Fed memunculkan wacana kebijakan lebih fleksibel.
"Spekulasi soal Quantitative Easing (QE) jilid 3 sudah merebak," tutur Stephen Stanley, Chief Economist Pierpont Securities. Meski sudah mengakhiri program QE 2 pada bulan lalu, the Fed berulangkali memberi sinyak stimulus baru. "Sepertinya Bernanke tidak akan membahas soal program khusus," prediksi Stanley. Gubernur bank sentral diyakin enggan berkomentar soal kenaikan pajak dan pengurangan defisit. Ia sudah menekankan beberapa kali bahwa AS membutuhkan plafon hutang secepat mungkin.
Tidak hanya itu, seperti biasa Bernanke akan menyatakan pemulihan berjalan baik dan ekonomi siap berekspansi pada semester II. Meski demikian, Bernanke dipastikan sulit berkelit dari pertanyaan soal data tenaga kerja. Menyusul rilis data payrolls yang hanya sebesar 18,000 di bulan Juni. Dengar pendapat Gubernur Bank Sentral AS dijadwalkan pada pukul 21.00 WIB.
Euro Analysis : Euro Masih Lemah
Euro masih berada di bawah tekanan bearish yang kuat meskipun terlihat mencoba rebound ke area resistance di 1.4104 seiring sinyal bullish yang diberikan oleh stochastic di grafik H4 jam-an. Waspadai tembus di bawah 1.3962 karena hal tersebut akan memberikan tekanan sehingga Euro kemungkinan akan melemah lagi hingga support berikutnya di 1.3836.
Sterling Analysis : Potensi Bearish Sterling
Sterling berhasil rebound dari support di 1.5778 dan saat ini berada di kisaran support 1.5928 yang juga merupakan level 50% Fibonacci. Stochastic dan CCI bergerak menunjukkan bias netral untuk jangka pendek. Jika harga berhasil turun menembus support di 1.5928 maka sterling berpotensi kembali melemah terhadap USD ke area support minor di 1.5849. Penembusan support minor tersebut akan memberi peluang bagi pergerakan bearish ke 1.5778.
Euro Dihantui Downgrade Spanyol & Italia
“Dikhawatirkan Moody's akan kembali menurunkan peringkat negara Eropa lain. Hal ini memicu kecemasan pada negara sekitar dan mendorong yield serta bunga pinjaman. Fokus pada yied dan peringkat Spanyol dan Italia,” menurut FXMarketAlerts Team.
“Secara teknikal masih terlihat potensi pelemahan. Support di 1.3700an – trendline tahun 2010-2011, level rendah pivot bulan Maret dan MA 52 week,” menurut penjelasan dari Jamie Saettele CMT, analis teknikal senior DailyFX. “Level resistance jangka pendek di 1.4100.”
EUR/USD bergerak di kisaran 1.3950-1.4036. Euro masih berpotensi menuju level support di 1.3935, 1.3890 dand 1.3840, menurut Valeria Bednarik, kepala analis FXstreet.com. Level resistance di 1.4050.
Logam Mulia
Setelah diperdagangkan pada level 1.3975 kemarin, EUR/USD kini bangkit ke 1.3998. Peran emas sebagai safe haven makin besar, setelah isu hutang Eropa bertambah parah. Alhasil, aset anti-inflasi ini kembali berhasil menembus level tertinggi harian, $1,569.39 ons. Adapun spot emas terpantau di $1,568.10 per ons atau naik 80 sen dibanding penutupan terdahulu.
Serupa dengan emas, logam perak juga masih meraih gain hari ini. Analis sesungguhnya memandang logam kelabu ini bergerak terlalu volatile sehingga harus diwaspadai. Namun spot silver tetap naik 16 sen untuk bertengger di $36.31 per ons. Sedangkan platinum kuat di $1,737 per ons (naik $8) dan palladium meraup $1 ke harga $766 per ons.
Emas Incar Rekor Baru
"JIka kita tinggal di Yunani, kita akan membeli emas sebagai aset yang dapat dipercaya, dan kami tahu Fed ingin melemahkan dollar," ucap Axel Merk, manajer portofolio Merk Investments. "Jika banyak yang percaya bahwa emas adalah mata uang alternatif, harganya akan naik,” ucap Merk.
Selasa, 12 Juli 2011
Emas Terhalang Penguatan Dollar
Dolar naik ke level tertinggi empat bulan terakhir terhadap euro setelah pertemuan menteri keuangan Eropa Uni gagal untuk meredakan krisis hutang yang meningkat di kawasan tersebut. Emas, yang biasanya bergerak berlawanan dengan greenback, kemarin naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu dan hari ini diperdagangkan turun.
"Karena krisis utang di Uni Eropa, euro menunjukkan kelemahan dan itu menekan emas,” kata Daniel Briesemann, seorang analis di CommerzbankAG di Frankfurt.
Segera pengiriman emas turun $9,35 atau 0,6% menjadi $ 1.544,13 per ons pada jam 10.06 di London. Logam mulia tersebutkemarin menyentuh $1.557,05 yang merupakan harga tertinggi sejak 22 Juni. Emas untuk pengiriman bulan Agustus sebesar 0,3% lebih rendah pada $ 1.544,10 per ons di Comex di New York.
PM China: Tidak Ada Pelonggaran Moneter
Tidak hanya meredam lonjakan harga, Beijing juga tidak ingin terjadi 'fluktuasi besar' pada pertumbuhan ekonomi. Komentar tersebut dilontarkan Wen setelah menggelar pertemuan dengan beberapa pejabat ekonomi penting. Menanggapi soal kabar pelonggaran moneter, Wen jelas tidak menghendaki pelonggaran. Isu inflasi masih menjadi pusat perhatian meski ekonomi sedang melambat.
Sektor properti jadi salah satu fokus kebijakan pemerintah. Sejauh ini pengetatan moneter terbilang berhasil menekan harga rumah di beberapa wilayah. Pernyataan tegas Wen keluar satu hari jelang rilis data penting China, seperti GDP kuartal I, produksi industri Juni dan FAI non-rural.
Tertekan di bawah 1.5860, Target Potensial GBP 1.5345
Tidak lama setelah dirilis indeks harga inflasi CPI dan RPI, harga merosot ke titik terendah 6-bulan sebelum akhirnya rebound ke 1.5800 sejalan dengan bargain hunting.
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bearish selama harga bertahan dibawah area 1.5860, setidaknya mengincar area 1.5345 di jangka menengah. Tembus diatas area 1.5860 dapat memicu koreksi keatas lebih lanjut menuju 1.5915 di jangka pendek.
Namun secara keseluruhan selama harga bertahan dibawah 1.6140 skenario bearish masih kuat mendorong harga untuk melemah lagi di jangka pendek.
Cadangan Devisa Cina Kini $3,1 Triliun
Ekonom Standard Chartered, Li Wei, katakan peningkatan cadangan devisa ini bukan karena faktor perdagangan dan investasi asing namun lebih didominasi oleh penyelesaian perdagangan yuan. 80% penyelesaian perdagangan yuan digunakan untuk membayar impor; ini berarti lebih sedikit valas yang diserap dari ekonomi sehingga bank sentral memiliki cadangan valas yang lebih besar.
Data lain yang dirilis People’s Bank of China tunjukkan melonggarnya kondisi moneter pada bulan Juni. Institusi keuangan Cina salurkan kredit CNY633,9 milyar yuan pinjaman baru pada bulan Juni, naik dari publikasi Mei CNY551,6 miliar. Pertumbuhan uang beredar juga naik 15,9%, lebih tinggi dari prediksi 15,2%. Meski demikian, data tersebut masih sesuai dengan target pertumbuhan M2 16% sedangkan penyaluran kredit lebih rendah dari publikasi April CNY739.6 miliar.
Inflasi Inggris Melambat
Harga konsumen naik 4,2% dari tahun sebelumnya, demikian catatan dari KantorPusat Statistik Nasional di London (12/7). Pada bulan ini, harga turun 0,1% yang merupakan penurunan pertama antara Mei dan Juni sejak tahun 2003. Inflasi inti juga mereda.
Emas Terhadap Euro Sentuh Rekor Tinggi Baru
Negara ekonomi terbesar ketiga di Eropa kini terancam default jaminan akibat melejitnya yield obligasi Itali ke rekor tertinggi, suatu sinyalemen bahwa para investor mulai kehilangan keyakinan atas kemampuan negara tersebut.
Emas mendapatkan keuntungan paling besar dari kekhawatiran ini, karena para investor secara otomatis mengalihkan portofolio ke Emas ditengah ketidakpastian ekonomi.
Terpantau harga Emas yang didenominasi terhadap Euro menyentuh rekor baru€1,110.59 a troy ounce, atau naik 8.5% sepanjang minggu ini.
Sedangkan Emas terhadap dollar sedikit terkoreksi karena disaat bersamaan terjadi penguatan dollar lebih dari 100 poin telah memicu ketakutan para investor sehingga menjual kepemilikan emas nya terhadap dollar.
Emas Terhadap Euro Sentuh Rekor Tinggi Baru
Negara ekonomi terbesar ketiga di Eropa kini terancam default jaminan akibat melejitnya yield obligasi Itali ke rekor tertinggi, suatu sinyalemen bahwa para investor mulai kehilangan keyakinan atas kemampuan negara tersebut.
Emas mendapatkan keuntungan paling besar dari kekhawatiran ini, karena para investor secara otomatis mengalihkan portofolio ke Emas ditengah ketidakpastian ekonomi.
Terpantau harga Emas yang didenominasi terhadap Euro menyentuh rekor baru€1,110.59 a troy ounce, atau naik 8.5% sepanjang minggu ini.
Sedangkan Emas terhadap dollar sedikit terkoreksi karena disaat bersamaan terjadi penguatan dollar lebih dari 100 poin telah memicu ketakutan para investor sehingga menjual kepemilikan emas nya terhadap dollar.
Gold : Waspadai Support Emas
Emas terkoreksi setelah sempat menguat hingga 1556.65 di mana level tersebut menjadi resistance terdekat. Ada potensi terbentuk pola double top di mana konfirmasinya adalah tembusnya support di 1540.68. Jika hal tersebut terjadi maka harga emas kemungkinan akan bergerak turun menuju 1532.24 – 1524.70. Namun secara keseluruhan harga emas masih berada dalam tren naik dan stochastic telah berada di zona jenuh jual sehingga masih ada peluang rebound hingga ke 1556 kecuali jika double top yang disebutkan terkonfirmasi.
Manuver Emas Terhalang Dollar
Beberapa jam lalu, spot emas sempat kehilangan $3.10 ke level $1,551.30 per troy ons. Bahkan kini emas terpantau lebih rendah di level $1549. Di saat bersamaan, euro konsisten melemah terhadap dollar. EUR/USD sudah menjauh dari level psikologis 1.40 hari Senin (11/07) akibat kabar hutang Italia.
MF Global merekomendasikan 'beli' emas pada harga $1,522 dengan target kenaikan $1,550 per ons. Lembaga investasi ini tidak melihat akan ada pergerakan dramatis pada aset emas hari ini. Salah satu faktor negatif yang rawan mengikis penguatan adalah pengetatan moneter di China. Pemodal juga harus mewaspadai tekanan dari sisi teknikal. Meski demikian, sentimen safe-haven masih menaungi aset anti-inflasi tersebut.
Valuta Konsolidasi, Komoditas Bergerak Variatif
USD/JPY
USD/JPY anjlok nyaris sebesar 100 pips hari Jumat lalu (08/07), namun tertopang di area 80.50. Saya melihat support kuat pada level 80.00, sedangkan kisaran atas terbatas di resisten 81.50. USD/JPY akan bergerak sideways dalam range baru karena diprediksi tidak ada petunjuk arah pekan ini. Abaikan proyeksi Anda jika tren berbalik melawan Anda dan bergerak melampaui batas ekstrim!
EUR/USD
Valuta euro melemah ke level 1.4205 pada Jumat lalu (08/07), kemudian berayun naik ke 1.4350 pasca rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Saya melihat bahwa EUR/USD berkonsolidasi pekan ini dan menunjukkan bisa sentimen bullish. Jika level support saat ini (1.4200) bisa dipertahankan, kenaikan bisa kembali terpicu hingga area 1.4450. Abaikan proyeksi beli Anda bila level 1.4200 tertembus.
GBP/USD
Poundsterling untuk sementara waktu ter-support di area 1.5900. Pekan ini, Saya memperkirakan tren berkonsolidasi untuk naik ke sekitar 1.6250. Mengingat penguatan teknikal jangka pendek sedang mereda, Saya menyarankan posisi jual kecuali level support di atas terlampaui!
EMAS
Harga emas melonjak pada hari Jumat (08/07) setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dirilis mengecewakan. Rasio pengangguran tercatat naik hingga level 9,2%. Emas sekali lagi berhasil menarik minat investor hingga mampu melambung ke atas 1545.00. Pekan ini, logam mulia tersebut bisa menguji 1558.00 untuk membentuk formasi double-top bila tren terus berlanjut. Bias hanya dapat berbalik bearish jika level 1531 tertembus akibat kabar positif tentang penuntasan masalah hutang Eropa.
MINYAK
Minyak mentah WTI terpuruk karena angka pengangguran AS menembus 9,2% pada data Jumat lalu. Kecemasan terhadap perlambatan ekonomi akan memangkas permintaan minyak. Khususnya di tengah ancaman profit taking teknikal dari kisaran atas sekitar level 99.00. Pekan ini, jika minyak gagal mencapai ke atas 99.00, Saya memperkirakan koreksi mewarnai pasar. Kemudian menemui support pertama di area 94.50. Support selanjutnya berada di S2 (92.90), bila terlihat sinyal perlambatan ekonomi baru.
Jumat, 08 Juli 2011
Gold : Jenuh Beli, Uji Support 1,519.55
Pergerakan emas terus menguat tajam dan hari ini terlihat tertahan di bawah area resistan. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang harga emas akan melemah ke bawah dengan menguji area support 1519.55. Waspadai jika resistan 1532.99 ditembus maka harga emas cenderung akan menguat ke atas menuju area 1549.62.
Sterling Analysis : Diatas Trendline, Potensial Uji 1.5992
Pergerakan GBPUSD terlihat berada di atas garis tren. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana ada peluang pound akan menguat. Pecahnya resistan 1.5992 berpotensi akan membawa pound bergerak ke atas dengan menguji area 1.6126. Waspadai jika pound menembus garis trend dan support 1.5909 dimana harga cenderung akan bergerak ke bawah dengan menguji support 1.5827.
Euro analisa : Jenuh Beli (Stochastics), Berpeluang ke 1.4311 – 1.4260
Euro menguat kembali dan saat ini berada di bawah garis median dari Andrew Pitchfrok. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang harga akan melemah menuju area 1.4311 – 1.4260. Waspadai jika garis median dan resistan 1.4364 ditembus dimana ada peluang euro akan menguat menuju area 1.4412.
Kamis, 07 Juli 2011
Dollar Melorot Setelah Memasuki Teritori Overbought
Keputusan ECB untuk menghentikan pembatasan penerimaan kolateral berdasarkan rating kredit telah memastikan system perbankan Portugal kembali aman, karena itu berarti bahwa ECB masih akan tetap memberi pinjaman pada surat berharga yang dijamin oleh pemerintah Portugal.
Secara teknikal, indikator Relative Momentum Index / RMI pada mata uang Dollar AS telah memasuki kondisi jenuh beli / overbought disaat bersamaan MACD memberikan sinyal bearish di jangka pendek.
Tembus dibawah area 75.15 dapat memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area support kunci di 74.80 dan 74.50 titik terendah dollar AS pada 4 Juli.
Gaji Swasta AS Naik 157,000 di Bulan Juni
Angka headline ini memberikan kejutan pada Wall Street, setelah kenaikan 2 kali lipat lebih besar dibanding perkiraan ekonom. Saham as berjangka terpantau rebound paska laporan ADP payrolls ini.
Laporan ini dapat mengindikasikan data non farm payroll hari Jumat nanti akan lebih positif, sementara tingkat pengangguran masih tetap di 9.1%. Meski secara keseluruhan sektor tenaga kerja AS masih terlihat lemah, namun sudah ada progress untuk penciptaan lapangan kerja.
Euro Melorot Paska Komentar Trichet
Terpantau indeks dollar, menguat 0.19% hari ini diperdagangkan di level 75.57, sementara terhadap euro di level 1.4279 atau anjlok -0.26% dibanding sehari sebelumnya di level 1.4314.
Komentar Trichet kali ini lebih berhati-hati untuk menyeimbangkan mandate inflasi dengan permintaan likuiditas dari kawasan Eropa yang bermasalah dengan hutang. Para pelaku pasar masih memperhatikan sikap ECB pada kolateral surat utang Yunani jika terjadi skenario downgrade rating kredit dari sebagian besar lembaga pemeringkat utang.
Resesi Menanti China
Terlepas dari apapun hasil yang diraih dari pengetatan China, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa negeri tirai bambu pada akhirnya akan terjebak dalam resesi. Pandangan tersebut dilontarkan oleh Bill Smead, Chief Investment Officer Smead Capital Management. "Perekonomian China akan berkontraksi dalam dua hingga tiga tahun mendatang," tuturnya kepada CNBC. China sedang berada dalam situasi tidak menguntungkan karena dipaksa menjinakkan inflasi. Di lain pihak, pengetatan sama saja dengan menekan lini kredit.
"Hal itu sama saja dengan mengikis kekuatan ekonomi," ujar Smead antusias. Kenaikan suku bunga sedikit demi sedikit tidak akan menghilangkan masalah. China sendiri baru menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada Rabu malam (06/07). Keputusan itu diambil setelah pemerintah melihat indeks harga konsumen (CPI) bulan Juni, yang akan dirilis pekan depan, bisa naik ke level tertinggi 3-tahun sebesar 6,3%. Adapun angka CPI bulan Mei adalah 5,5%.
Smead memandang penyesuaian suku bunga memang langkah terbaik sejauh ini. Terutama untuk menjaga supaya perekonomian tidak terpuruk drastis. Salah satu bahaya yang harus ditangani secara cepat adalah pembengkakan hutang pemerintah daerah. Moody's pekan ini menyebut bahwa total hutang sesungguhnya adalah $540 miliar lebih besar dibanding hasil temuan auditor pusat. Rasio hutang buruk bahkan bisa mencapai 8-10% dari seluruh pinjaman. Kebanyakan dana digunakan untuk proyek pengembangan wilayah, seperti perumahan. Layaknya bom waktu, masalah hutang domestik biasanya baru disadari setelah proyek-proyek itu selesai. Dampaknya adalah ketika pembeli menjadi pihak yang dikenakan beban hutang tersebut. Harga rumah bisa naik hingga beberapa kali lipat di atas pendapatan warga sehingga rentan memicu resesi baru.
CRUDE OIL: Masih Bullish, Area Potensi Uji 97.87-99.75
Pergerakan minyak mentah terlihat telah melakukan pullback ke bawah. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 97.87 berpotensi akan membawa harga minyak menguat kembali ke area 99.75. Sebaliknya jika support 95.99 dan neck line ditembus maka harga minyak cenderung akan melemah dan bergerak ke bawah dengan menguji support 94.11.
GOLD : Overbought (Stochastics), Waspadai 1.538.38
Pergerakan emas terlihat menguat terus. Secara teknikal, indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Waspadai level 1538.38 jika harga emas tertahan maka ada potensi emas akan melemah dan bergerak ke bawah dengan menguji support 1524.12. Sebaliknya jika resistan 1538.38 ditembus maka harga emas cenderung akan menguat ke atas menuju area 1547.72.
Moody's Kembali Antar EUR/USD
Gold steady on inflation concerns after China rate hike
Spot gold held steady on
Thursday below a two-week high hit in the previous session,
supported by inflation concerns after China raised rates for the
third time this year.
FUNDAMENTALS
* Spot gold was little changed at $1,526.71 an ounce
by 23:38 GMT. It hit a two-week high of $1,533.45 in the previous
session.
* U.S. gold GCcv1 edged down 0.1 percent to $1,527.20.
* China's rate hike on Wednesday, the third time this year,
made it clear that taming inflation remains a top priority even
as the growth pace of the world's second-largest economy eases.
* Supporting the sentiment, a strike by about 8,000 workers
at Freeport-McMoRan Copper & Gold's mine in Indonesia
entered its fourth day, and is said to have paralysed production
at the mine which holds the world's biggest gold reserve.
* The European Central Bank is set to hike euro zone
interest rates on Thursday and is expected to show no sign of
softening its hard-line stance that Greece must not be allowed
to default on its debts.
* Investors are also watching two job market reports from
the United States -- the weekly initial jobless claims and ADP
employment report, which will shed light on the key monthly
non-farm payrolls data due Friday. MARKET NEWS
* Transportation stocks were among the standouts in another
flat session for U.S. equities on Wednesday, and the sector's
rally could be cause for optimism ahead.
* The euro languished at one-week lows versus the dollar in
Asia on Thursday, faced with little recovery prospect as worries
about European sovereign debt problems outweighed a widely
expected interest rate hike by the European Central Bank. Zhu Min Jadi Favorit Pendamping Lagarde
China kemungkinan besar mendapat posisi strategis dalam struktur Dana Moneter Internasional (IMF). Sebuah berita menyebut bahwa posisi wakil direktur ke-empat akan diisi oleh figur yang berasal dari negeri tirai bambu. Adalah Zhu Min, seorang ekonom China, yang digadang sebagai figur yang dimaksud. Ia sebelumnya sempat menjabat sebagai penasehat khusus untuk mantan Direktur Pelaksana IMF, Dominique Strauss-Kahn. Zhu juga pernah bekerja sebagai Wakil Gubernur Bank Sentral China dan menghabiskan enam tahun di Bank Dunia sebelum bergabung dengan IMF.
Jika berita tersebut memang terbukti, maka penunjukan Zhu Min adalah sebagian dari perubahan yang dibawa oleh Direktur Pelaksana IMF yang baru, Christine Lagarde. Kepala IMF telah berjanji untukmendiversifikasi institusi serta memberi peran lebih dalam manajemen bagi negara berkembang. Wall Street Journal mengatakan penunjukan itu adalah wujud komitmen Lagarde untuk meragamkan struktur IMF dari berbagai budaya dan latar belakang berbeda.
Jika berita tersebut memang terbukti, maka penunjukan Zhu Min adalah sebagian dari perubahan yang dibawa oleh Direktur Pelaksana IMF yang baru, Christine Lagarde. Kepala IMF telah berjanji untukmendiversifikasi institusi serta memberi peran lebih dalam manajemen bagi negara berkembang. Wall Street Journal mengatakan penunjukan itu adalah wujud komitmen Lagarde untuk meragamkan struktur IMF dari berbagai budaya dan latar belakang berbeda.
Eksodus ke 'Safe-haven' Tikam Kurs Sterling
Faktor utama yang membuat investor enggan untuk mengambil posisi di mata uang Ratu Elisabeth adalah akibat kenaikan suku bunga China dan kekhawatiran penyebaran krisis hutang zona Euro sehingga memaksa investor mengalihkan dana secara masif ke aset yang lebih aman atau safe haven seperti Greenback.
Sterling juga terus tertekan akibat ekspektasi kenaikan suku bunga yang makin menjauh mendorong investor menggunakan Cable sebagai mata uang pendanaan. Spekulasi terbaru yang menyebutkan bahwa BoE mungkin akan me-restart program pembelian aset guna merangsang permintaan dalam perekonomian, turut menekan pound.
Untuk prospek ke depan penguatan Sterling masih nampak terbatas, mengingat optimisme investor terhadap suku bunga Inggris sudah menyusut karena diperkirakan suku bunga masih akan bertahan di rekor rendah untuk waktu lama.
Logam Mulia Volatile Jelang ECB
Jika ECB menaikkan suku bunga, hal ini mendorong euro dan juga emas yang cenderung bergerak terbalik terhadap USD. Spot emas di $1,527.30/ons, turun $2.10. Perak di $35.95/ons, naik 5 sen dari level penutupan kemarin.
Sterling Analysis : Potensial ke 1.6044-1.6116
Saat ini, terlihat pound berada di atas support kuat. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana harga cenderung akan bergerak ke atas. Pecahnya resistan 1.6044 berpotensi akan membawa pound menguat kembali dan bergerak ke atas menuju area 1.6116. Sebaliknya jika support 1.5972 ditembus maka support 1.5909 berpotensi akan menjadi target pergerakan berikutnya.
Langganan:
Komentar (Atom)