Rabu, 13 Juli 2011

Emas Menuju Rekor Penutupan Tertinggi Mingguan


Emas sempat reli ke rekor tertingginya $1574.85 per troy ons, membukukan kenaikan dalam 6 hari berturut, seiring dengan ketakutan krisis utang sovereign Eropa memicu permintaan investasi pada aset yang tergolong aman.
 
Logam mulia melanjutkan kenaikan setelah merebak rumor prospek QE tahap 3 paska rilis FOMC Minutes mengindikasikan adanya pandangan stimulus tambahan yang diperlukan untuk mendongkrak pemulihan ekonomi dari beberapa anggota dewan FOMC pada meeting kebijakan moneter bulan Juni lalu.
 
Potensi QE3 ini menyebabkan dollar melemah terhadap euro dan memicu permintaan pada emas. Para investor biasanya menggunakan emas untuk melindungi nilai / hedging di tengah ketidakpastian ekonomi dan resiko ekonomi akibat bahaya default yang dihadapi Italia , Portugal , Yunani.
 
Faktor – faktor inilah yang menyebabkan Emas terus tertopang dengan level resisten teknikal berikutnya terletak di $1600. Adapun level support di jangka pendek terletak di area 1566 – 1553 – 1541. 

Rebound EUR/USD Hampir Lampaui 1.4100


Eur/dollar berpotensi terkoreksi keatas untuk sementara ini karena para investor bersikap defensive jelang testimony Ben Bernanke. Meskipun efek negatif krisis utang zona Eropa maupun downgrade kredit Irlandia dapat memicu kekhawatiran namun di saat bersamaan dollar AS terpukul oleh rumor prospek pemangkasan kuantitatif tahap 3 / QE3.
 
Prospek QE3 makin meningkat setelah laporan tenaga kerja yang lemah selama dua bulan berturut, para investor akan menunggu sinyal stimulus pada testimony Ben Bernanke nanti malam.
 
Berdasarkan studi teknikal, rebound EUR/USD sedang dalam titik krusial, setelah anjlok ke dekat area 1.3835, harga melampaui resisten 1.4050 mengindikasikan adanya buyer yang mendorong harga ke level psikologis 1.4220 di jangka pendek. Tapi masih dibutuhkan penembusan konsisten diatas area 1.4100 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut.
 
Di sisi bawahnya, level support terdekat terletak di area 1.4050 – 1.3835 – 1.3700.

Sterling Analysis : buka peluang ke 1.6056


GBPUSD mencoba untuk naik sejak sesi Asia, meraih bottom di 1.5908 namun bergerak liar ke 1.5987 dan sejauh ini diperdagangkan lebih rendah di level 1.5951. Fakta ini menyebabkan perubahan view teknikal dan dalam posisi wait n see.
Bias intraday masih netral di jangka pendek, namun selama harga tertahan dibawah trendline resisten pada grafik H1, skenario bearish masih membayangi. Tembus diatas 1.5980 - 1.6000 dapat membuka peluang Buy mengincar target resisten 1.6075. Resisten terkuatnya di area 1.6140 untuk mempertahankan skenario bearish di jangka menengah.
Support terdekat terletak di 1.5780, anjlok dibawah 1.5780 akan mengembalikan skenario bearish yang kuat untuk menguji level support 1.5730.

Sentimen Pasar Mixed Di Awal Sesi Eropa


 Laporan pasar sedikit pulih setelah dirilis laporan pertumbuhan GDP China melampaui perkiraan, meskipun dibayangi kekhawatiran penyebaran krisis Yunani setelah Moody’s melakukan downgrade rating utang Irlandia ke level ‘junk’.
 
Mata uang berisiko seperti Euro, Aussie terkoreksi naik setelah anjlok ke titik terendahnya, seiring pembeli dollar AS kembali bersikap defensive jelang testimony dari Gubernur The Fed Ben Bernanke.
 
EUR/USD untuk sementara ini stabil diatas 1.40, masih diatas 200 day MA di kisaran 1.39. Sejauh ini pergerakan pair EUR/USD mirip dengan rollercoaster setelah anjlok ke 1.3840 akhirnya terkoreksi naik lagi ke levl 1.4052 sejauh ini.
 
Sejalan dengan buruknya fundamental, terutama di 3 negara member Eropa yang dikenal dengan istilah PIIGS (Portugal Irlandia, Italy, Greece, Spain). Kenaikan mungkin masih rapuh karena lembaga pemeringkat Moody’s khawatir bahwa jaminan untuk menghindari default di Irlandia akan menjadi yang terbesar keempat di dunia, dan diprediksikan negara tersebut tidak akan mampu mengumpulkan modal dari swasta setelah program bailoutnya kadaluarsa di tahun 2012. Bagaimanapun pasar masih stabil kembali setelah menteri Keuangan Luxembourg berupaya meyakinkan pasar bahwa tidak akan ada negara anggota zona Eropa yang terkena default. 

Krisis Menguji Daya Tahan Perusahaan


Beberapa negara ekonomi penting kehilangan momentum di pertengahan tahun ini. Amerika Serikat (AS) dan Eropa diterjang oleh masalah hutang dan anggaran. Kondisi kritis dalam perekonomian global bisa diartikan sebagai bahaya bagi prospek bisnis.
Mengacu pada proyeksi ekonomi dunia terkini, perusahaan-perusahaan besar akan sulit untuk bangkit ke periode pra-krisis. Beberapa korporasi bisa bertahan, namun banyak pula yang harus berjuang lebih keras. Daya tahan sektor bisnis dapat diukur pada pekan ini, saat anggota bursa Wall Street merilis data keuangan periode April-Juni. 
 
"Kita tidak akan melihat kenaikan (laba) dramatis seperti kuartal terdahulu," ujar John Carey dari Lembaga Investasi Pioneer. Masalah hutang tidak saja mengganggu kinerja pemerintah. Konsumen juga ikut terimbas kenaikan harga minyak sehingga pengeluaran terbatasi. 
 
Survei Bloomberg terhadap para analis bursa AS memperlihatkan bahwa earnings rata-rata anggota indeks Standard & Poor's akan tumbuh 13% di kuartal II. Meski terbilang sesumbar, rasio tersebut justru masih lebih rendah dibanding fakta kuartal I. Pada triwulan perdana 2011, earnings naik sebanyak 18%. Sementara pada periode pasca krisis 2010 lalu, laba bahkan naik sampai 37%. 
 
Optimisme pasar mulai mencuat saat Alcoa merilis data pendapatan di atas ekspektasi. CEO perseroan bahkan meyakini bahwa prospek permintaan alumunium sangat bagus. Kinerja prima juga ditunjukkan oleh sektor otomotif, saat Volkswagen melansir rekor penjualan di atas 4 juta unit mobil (termasuk Skoda dan Audi). Salah satu sektor yang diuntungkan oleh lonjakan harga komoditas adalah perminyakan dan energi. Perusahaan seperti ExxonMobil dipercaya meraup untung besar dari kenaikan harga minyak di atas $100 per barel. Komponen saham teknologi dan manufaktur tampaknya juga tidak akan kesulitan meraup laba. 
 
Salah satu sektor yang tidak memiliki peluang bagus pada musim earnings kali ini adalah perbankan. Pengetatan aturan finansial dan persyaratan modal lebih besar membuat bank-bank AS sulit meraih profit seperti 1 tahun silam. Apalagi sektor tersebuut terimbas langsung oleh krisis hutang di berbagai kawasan. Artinya, investor menahan diri untuk tidak bertransaksi sehingga marjin laba perusahaan jasa keuangan hampir pasti berkurang.

Klaim Pengangguran Lemahkan Sterling


Sterling turun 30 pips setelah data tunjukan bertambahnya pengangguran di Inggris; ini tentunya makin suramkan outlook ekonomi Inggris yang rapuh.
Klaim pengangguran Inggris bertambah sebanyak 24.500, lebih buruk dari prediksi 15,000 dan revisi publikasi sebelumnya 22.500.

Irlandia: Downgrade Tidak Berdasar!


Irlandia menolak vonis downgrade Moody's terhadap instrumen hutangnya. Menteri keuangan dan sekretaris kabinet memandang keputusan Moody's sebagai hal yang 'tidak berdasar' dan menunjukkan 'putus asa'.
Menurut juru bicara menteri keuangan, Moody's adalah satu-satunya lembaga dari tiga agensi rating yang menetapkan status 'junk' pada Irlandia. Pemerintah menilai bahwa mereka sudah mencapai target dan ketentuan yang diatur oleh Uni Eropa (EU) dan Dana Moneter Internasional (IMF). 
 
Menteri tenaga kerja, Richard Bruton, mengatakan bahwa downgrade Moody's membingungkan. Apalagi Irlandia selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan otoritas. Tetapi pemangkasan rating bisa mencerminkan bahwa Irlandia memang belum cukup sehat. "Perekonomian Kami sudah terkucilkan hingga 2013, keputusan Moody's tidak memperbaiki apapun," kritik Bruton. 
 
Komentar serupa dilontarkan oleh Kepala Kantor Hutang Irlandia (bagian dari Kemenkeu), Oliver Whelan. "Downgrade membuat Kami sulit kembali ke pasar keuangan tahun depan," ujarnya. Whelan menyangkal pendapat Moody's bahwa Irlandia butuh bailout baru pada 2013 mendatang. 
 
Pihak Moody's membela diri dengan menyodorkan berbagai bahan pertimbangan. "Dokumen EU menyebut bahwa terbuka kemungkinan untuk pertolongan dari sektor swasta," ujar Dietmar Hornung, Kepala Analis Irlandia Moody's Investor Service. Pertumbuhan ekonomi diyakini stagnan karena volume permintaan domestik sangat minim. Tetapi Moody's  juga melihat Irlandia masih dalam jalur untuk memenuhi target pemangkasan anggaran 2011. Pada November lalu, negara ini terpaksa menerima pinjaman 67,5 miliar akibat krisis perbankan.

Pasar Menanti Statement Bernanke


Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) malam ini akan berpidato di hadapan panel kongres. Pasar akan mencermati ekspresi dan komentar Ben S. Bernanke tentang perkembangan ekonomi terkini, khususnya menyangkut plafon hutang AS dan krisis Eropa.
Dua isu tersebut kemungkinan besar ditanyakan oleh Komite Layanan Keuangan pada event dengar pendapat malam nanti. Bernanke harus mengutarakan sejauh mana ekonomi AS berjalan di awal semester II, termasuk apakah langkah pelonggaran moneter harus dilanjutkan. Mengingat pada rapat hari Selasa, anggota dewan the Fed memunculkan wacana kebijakan lebih fleksibel. 
 
"Spekulasi soal Quantitative Easing (QE) jilid 3 sudah merebak," tutur Stephen Stanley, Chief Economist Pierpont Securities. Meski sudah mengakhiri program QE 2 pada bulan lalu, the Fed berulangkali memberi sinyak stimulus baru. "Sepertinya Bernanke tidak akan membahas soal program khusus," prediksi Stanley. Gubernur bank sentral diyakin enggan berkomentar soal kenaikan pajak dan pengurangan defisit. Ia sudah menekankan beberapa kali bahwa AS membutuhkan plafon hutang secepat mungkin. 
 
Tidak hanya itu, seperti biasa Bernanke akan menyatakan pemulihan berjalan baik dan ekonomi siap berekspansi pada semester II. Meski demikian, Bernanke dipastikan sulit berkelit dari pertanyaan soal data tenaga kerja. Menyusul rilis data payrolls yang hanya sebesar 18,000 di bulan Juni. Dengar pendapat Gubernur Bank Sentral AS dijadwalkan pada pukul 21.00 WIB.

Euro Analysis : Euro Masih Lemah

Euro masih berada di bawah tekanan bearish yang kuat meskipun terlihat mencoba rebound ke area resistance di 1.4104 seiring sinyal bullish yang diberikan oleh stochastic di grafik H4 jam-an. Waspadai tembus di bawah 1.3962 karena hal tersebut akan memberikan tekanan sehingga Euro kemungkinan akan melemah lagi hingga support berikutnya di 1.3836.


Sterling Analysis : Potensi Bearish Sterling

Sterling berhasil rebound dari support di 1.5778 dan saat ini berada di kisaran support 1.5928 yang juga merupakan level 50% Fibonacci. Stochastic dan CCI bergerak menunjukkan bias netral untuk jangka pendek. Jika harga berhasil turun menembus support di 1.5928 maka sterling berpotensi kembali melemah terhadap USD ke area support minor di 1.5849. Penembusan support minor tersebut akan memberi peluang bagi pergerakan bearish ke 1.5778.


Euro Dihantui Downgrade Spanyol & Italia

Euro masih rentan terkait kecemasan pasar mengenai tindakan Moody’s pada negara zona Eropa lain.

“Dikhawatirkan Moody's akan kembali menurunkan peringkat negara Eropa lain. Hal ini memicu kecemasan pada negara sekitar dan mendorong yield serta bunga pinjaman. Fokus pada yied dan peringkat Spanyol dan Italia,” menurut FXMarketAlerts Team.

“Secara teknikal masih terlihat potensi pelemahan. Support di 1.3700an – trendline tahun 2010-2011, level rendah pivot bulan Maret dan MA  52 week,” menurut penjelasan dari Jamie Saettele CMT, analis teknikal senior DailyFX. “Level resistance jangka pendek di 1.4100.”

EUR/USD bergerak di kisaran 1.3950-1.4036. Euro masih berpotensi menuju level support di 1.3935, 1.3890 dand 1.3840, menurut Valeria Bednarik, kepala analis FXstreet.com. Level resistance di 1.4050.

Logam Mulia


 investasi logam mulia kembali berkilau menyusul rebound euro terhadap dollar. Pelemahan USD memicu aksi beli emas berdenominasi mata uang tersebut. Investor melihat harga saat ini cukup murah dan ideal.
Setelah diperdagangkan pada level 1.3975 kemarin, EUR/USD kini bangkit ke 1.3998. Peran emas sebagai safe haven makin besar, setelah isu hutang Eropa bertambah parah. Alhasil, aset anti-inflasi ini kembali berhasil menembus level tertinggi harian, $1,569.39 ons. Adapun spot emas terpantau di $1,568.10 per ons atau naik 80 sen dibanding penutupan terdahulu. 
 
Serupa dengan emas, logam perak juga masih meraih gain hari ini. Analis sesungguhnya memandang logam kelabu ini bergerak terlalu volatile sehingga harus diwaspadai. Namun spot silver tetap naik 16 sen untuk bertengger di $36.31 per ons. Sedangkan platinum kuat di $1,737 per ons (naik $8) dan palladium meraup $1 ke harga $766 per ons.

Emas Incar Rekor Baru


Emas melejit untuk ditutup di atas $1,562 pada hari Selasa seiring investor mencari safe-haven dari kecemasan bahwa pejabat Eropa gagal menghentikan penyebaran kerisis hutang menuju Italia dan Spanyol. Setelah diperdagangkan flat sepanjang hari, emas tiba-tiba mencuat seiring euro yang turun tajam, memperpanjang rally emas untuk keempat harinya
"JIka kita tinggal di Yunani, kita akan membeli emas sebagai aset yang dapat dipercaya, dan kami tahu Fed ingin melemahkan dollar," ucap Axel Merk, manajer portofolio Merk Investments. "Jika banyak yang percaya bahwa emas adalah mata uang alternatif, harganya akan naik,” ucap Merk.

Selasa, 12 Juli 2011

Emas Terhalang Penguatan Dollar


Emas turun pertama kali dalam 7 hari di London sebagai akibat kekhawatiran krisis hutang Yunani yang dapat menyebar ke negara Uni Eropa lainnya. Kekhawatiran tersebut menguatkan dollar dan membatasi permintaan untuk logam sebagai alternatif investasi.

Dolar naik ke level tertinggi empat bulan terakhir terhadap euro setelah pertemuan menteri keuangan Eropa Uni gagal untuk meredakan krisis hutang yang meningkat di kawasan tersebut. Emas, yang biasanya bergerak berlawanan dengan greenback, kemarin naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu dan hari ini diperdagangkan turun.

"Karena krisis utang di Uni Eropa, euro menunjukkan kelemahan dan itu menekan emas,”  kata Daniel Briesemann, seorang analis di CommerzbankAG di Frankfurt.

Segera pengiriman emas turun $9,35 atau 0,6% menjadi $ 1.544,13 per ons pada jam 10.06 di London. Logam mulia tersebutkemarin menyentuh $1.557,05 yang merupakan harga tertinggi sejak 22 Juni. Emas untuk pengiriman bulan Agustus sebesar  0,3% lebih rendah pada $ 1.544,10 per ons di Comex di New York. 

PM China: Tidak Ada Pelonggaran Moneter


Perdana Menteri China berkomitmen untuk terus menstabilisasi harga. Oleh karena itu, tidak ada niat sedikit pun dari pemerintah guna melonggarkan kebijakan moneter.
Tidak hanya meredam lonjakan harga, Beijing juga tidak ingin terjadi 'fluktuasi besar' pada pertumbuhan ekonomi. Komentar tersebut dilontarkan Wen setelah menggelar pertemuan dengan beberapa pejabat ekonomi penting. Menanggapi soal kabar pelonggaran moneter, Wen jelas tidak menghendaki pelonggaran. Isu inflasi masih menjadi pusat perhatian meski ekonomi sedang melambat. 
 
Sektor properti jadi salah satu fokus kebijakan pemerintah. Sejauh ini pengetatan moneter terbilang berhasil menekan harga rumah di beberapa wilayah. Pernyataan tegas Wen keluar satu hari jelang rilis data penting China, seperti GDP kuartal I, produksi industri Juni dan FAI non-rural.

Tertekan di bawah 1.5860, Target Potensial GBP 1.5345


GBP/USD tidak luput dari imbas sentimen pengalihan resiko pekan ini akibat ketakutan penyebaran krisis zona Eropa, mengakibatkan Poundsterling melemah drastis dari level tertinggi hari ini di 1.5915 hingga ke titik terendahnya 1.5778 di sesi Eropa.
 
Tidak lama setelah dirilis indeks harga inflasi CPI dan RPI, harga merosot ke titik terendah 6-bulan sebelum akhirnya rebound ke 1.5800 sejalan dengan bargain hunting.
 
Berdasarkan studi teknikal, bias intraday masih bearish selama harga bertahan dibawah area 1.5860, setidaknya mengincar area 1.5345 di jangka menengah. Tembus diatas area 1.5860 dapat memicu koreksi keatas lebih lanjut menuju 1.5915 di jangka pendek.
 
Namun secara keseluruhan selama harga bertahan dibawah 1.6140 skenario bearish masih kuat mendorong harga untuk melemah lagi di jangka pendek. 

Cadangan Devisa Cina Kini $3,1 Triliun

Cina laporkan kenaikan cadangan devisa dana penyaluran kredit perbankan; ini tentunya dapat menjadi sinyal tingginya tekanan inflasi di perekonomian terbesar kedua dunia. Namun, ekonom cukup yakin Beijing tidak perlu lanjutkan kenaikan suku bunga tahun ini, terutama dengan pertumbuhan uang yang masih dalam rentang target pemerintah. Cadangan devisa bertambah $152.,8 miliar di kuartal kedua menjadi $3,1975 Triliun. Meski demikian, kenaikan ini lebih kecil dari penambahan $197,3 miliar yang dicatatkan pada kuartal pertama 2011.

Ekonom Standard Chartered, Li Wei, katakan peningkatan cadangan devisa ini bukan karena faktor perdagangan dan investasi asing namun lebih didominasi oleh penyelesaian perdagangan yuan. 80% penyelesaian perdagangan yuan digunakan untuk membayar impor; ini berarti lebih sedikit valas yang diserap dari ekonomi sehingga bank sentral memiliki cadangan valas yang lebih besar.

Data lain yang dirilis People’s Bank of China tunjukkan melonggarnya kondisi moneter pada bulan Juni. Institusi keuangan Cina salurkan kredit CNY633,9 milyar yuan pinjaman baru pada bulan Juni, naik dari publikasi Mei CNY551,6 miliar. Pertumbuhan uang beredar juga naik 15,9%, lebih tinggi dari prediksi 15,2%. Meski demikian, data tersebut masih sesuai dengan target pertumbuhan M2 16% sedangkan penyaluran kredit lebih rendah dari publikasi April CNY739.6 miliar.

Inflasi Inggris Melambat


 Inflasi Inggris tak terduga melambat pada bulan Juni untuk pertama kalinya dalam tiga bulan. Melambatnya inflasi disebabkan karena melemahnya belanja konsumen. Belanja konsumen didominasi oleh barang-barang elektronik seperti televisi, DVD, kamera digital dan permainan anak-anak.
Harga konsumen naik 4,2% dari tahun sebelumnya, demikian catatan dari KantorPusat Statistik Nasional di London (12/7).  Pada bulan ini, harga turun 0,1% yang merupakan penurunan pertama antara Mei dan Juni sejak tahun 2003. Inflasi inti juga mereda.
Gubernur Bank of England, Mervyn King menegaskan kembali pandangannya bahwa inflasi akan melambat menuju  2% sesuai dengan tujuan bank dalam dua tahun ke depan. Bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga utamanya pada rekor terendah pekan lalu untuk mendukung pemulihan, memperluas toleransi di atas target pertumbuhan ekonomi negara tersebut. 

Emas Terhadap Euro Sentuh Rekor Tinggi Baru


Emas menyentuh rekor tertinggi baru dalam Euro, sejalan dengan kekhawatiran atas ketidakmampuan Italia untuk membayarkan jaminan obligasinya.
 
Negara ekonomi terbesar ketiga di Eropa kini terancam default jaminan akibat melejitnya yield obligasi Itali ke rekor tertinggi, suatu sinyalemen bahwa para investor mulai kehilangan keyakinan atas kemampuan negara tersebut.
 
Emas mendapatkan keuntungan paling besar dari kekhawatiran ini, karena para investor secara otomatis mengalihkan portofolio ke Emas ditengah ketidakpastian ekonomi.
 
Terpantau harga Emas yang didenominasi terhadap Euro menyentuh rekor baru€1,110.59 a troy ounce, atau naik 8.5% sepanjang minggu ini.
 
Sedangkan Emas terhadap dollar sedikit terkoreksi karena disaat bersamaan terjadi penguatan dollar lebih dari 100 poin telah memicu ketakutan para investor sehingga menjual kepemilikan emas nya terhadap dollar.

Emas Terhadap Euro Sentuh Rekor Tinggi Baru


Emas menyentuh rekor tertinggi baru dalam Euro, sejalan dengan kekhawatiran atas ketidakmampuan Italia untuk membayarkan jaminan obligasinya.
 
Negara ekonomi terbesar ketiga di Eropa kini terancam default jaminan akibat melejitnya yield obligasi Itali ke rekor tertinggi, suatu sinyalemen bahwa para investor mulai kehilangan keyakinan atas kemampuan negara tersebut.
 
Emas mendapatkan keuntungan paling besar dari kekhawatiran ini, karena para investor secara otomatis mengalihkan portofolio ke Emas ditengah ketidakpastian ekonomi.
 
Terpantau harga Emas yang didenominasi terhadap Euro menyentuh rekor baru€1,110.59 a troy ounce, atau naik 8.5% sepanjang minggu ini.
 
Sedangkan Emas terhadap dollar sedikit terkoreksi karena disaat bersamaan terjadi penguatan dollar lebih dari 100 poin telah memicu ketakutan para investor sehingga menjual kepemilikan emas nya terhadap dollar.

Gold : Waspadai Support Emas

Emas terkoreksi setelah sempat menguat hingga 1556.65 di mana level tersebut menjadi resistance terdekat. Ada potensi terbentuk pola double top di mana konfirmasinya adalah tembusnya support di 1540.68. Jika hal tersebut terjadi maka harga emas kemungkinan akan bergerak turun menuju 1532.24 – 1524.70. Namun secara keseluruhan harga emas masih berada dalam tren naik dan stochastic telah berada di zona jenuh jual sehingga masih ada peluang rebound hingga ke 1556 kecuali jika double top yang disebutkan terkonfirmasi.


Manuver Emas Terhalang Dollar


Harga emas menyusut hari ini (12/07) meski situasi ekonomi global tidak menentu. Penguatan kurs dollar membatasi minat investor terhadap aset logam mulia.
Beberapa jam lalu, spot emas sempat kehilangan $3.10 ke level $1,551.30 per troy ons. Bahkan kini emas terpantau lebih rendah di level $1549. Di saat bersamaan, euro konsisten melemah terhadap dollar. EUR/USD sudah menjauh dari level psikologis 1.40 hari Senin (11/07) akibat kabar hutang Italia. 
 
MF Global merekomendasikan 'beli' emas pada harga $1,522 dengan target kenaikan $1,550 per ons. Lembaga investasi ini tidak melihat akan ada pergerakan dramatis pada aset emas hari ini. Salah satu faktor negatif yang rawan mengikis penguatan adalah pengetatan moneter di China. Pemodal juga harus mewaspadai tekanan dari sisi teknikal. Meski demikian, sentimen safe-haven masih menaungi aset anti-inflasi tersebut. 

Valuta Konsolidasi, Komoditas Bergerak Variatif


USD/JPY

USD/JPY anjlok nyaris sebesar 100 pips hari Jumat lalu (08/07), namun tertopang di area 80.50. Saya melihat support kuat pada level 80.00, sedangkan kisaran atas terbatas di resisten 81.50. USD/JPY akan bergerak sideways dalam range baru karena diprediksi tidak ada petunjuk arah pekan ini. Abaikan proyeksi Anda jika tren berbalik melawan Anda dan bergerak melampaui batas ekstrim!

EUR/USD

Valuta euro melemah ke level 1.4205 pada Jumat lalu (08/07), kemudian berayun naik ke 1.4350 pasca rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Saya melihat bahwa EUR/USD berkonsolidasi pekan ini dan menunjukkan bisa sentimen bullish. Jika level support saat ini (1.4200) bisa dipertahankan, kenaikan bisa kembali terpicu hingga area 1.4450. Abaikan proyeksi beli Anda bila level 1.4200 tertembus.

GBP/USD
Poundsterling untuk sementara waktu ter-support di area 1.5900. Pekan ini, Saya memperkirakan tren berkonsolidasi untuk naik ke sekitar 1.6250. Mengingat penguatan teknikal jangka pendek sedang mereda, Saya menyarankan posisi jual kecuali level support di atas terlampaui!

EMAS

Harga emas melonjak pada hari Jumat (08/07) setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dirilis mengecewakan. Rasio pengangguran tercatat naik hingga level 9,2%. Emas sekali lagi berhasil menarik minat investor hingga mampu melambung ke atas 1545.00. Pekan ini, logam mulia tersebut bisa menguji 1558.00 untuk membentuk formasi double-top bila tren terus berlanjut. Bias hanya dapat berbalik bearish jika level 1531 tertembus akibat kabar positif tentang penuntasan masalah hutang Eropa.

MINYAK

Minyak mentah WTI terpuruk karena angka pengangguran AS menembus 9,2% pada data Jumat lalu. Kecemasan terhadap perlambatan ekonomi akan memangkas permintaan minyak. Khususnya di tengah ancaman profit taking teknikal dari kisaran atas sekitar level 99.00. Pekan ini, jika minyak gagal mencapai ke atas 99.00, Saya memperkirakan koreksi mewarnai pasar. Kemudian menemui support pertama di area 94.50. Support selanjutnya berada di S2 (92.90), bila terlihat sinyal perlambatan ekonomi baru.  

Jumat, 08 Juli 2011

Gold : Jenuh Beli, Uji Support 1,519.55

Pergerakan emas terus menguat tajam dan hari ini terlihat tertahan di bawah area resistan. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang harga emas akan melemah ke bawah dengan menguji area support 1519.55. Waspadai jika resistan 1532.99 ditembus maka harga emas cenderung akan menguat ke atas menuju area 1549.62.


Sterling Analysis : Diatas Trendline, Potensial Uji 1.5992

Pergerakan GBPUSD terlihat berada di atas garis tren. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana ada peluang pound akan menguat. Pecahnya resistan 1.5992 berpotensi akan membawa pound bergerak ke atas dengan menguji area 1.6126. Waspadai jika pound menembus garis trend dan support 1.5909 dimana harga cenderung akan bergerak ke bawah dengan menguji support 1.5827.


Euro analisa : Jenuh Beli (Stochastics), Berpeluang ke 1.4311 – 1.4260

Euro menguat kembali dan saat ini berada di bawah garis median dari Andrew Pitchfrok. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada peluang harga akan melemah menuju area 1.4311 – 1.4260. Waspadai jika garis median dan resistan 1.4364 ditembus dimana ada peluang euro akan menguat menuju area 1.4412.


Kamis, 07 Juli 2011

Dollar Melorot Setelah Memasuki Teritori Overbought


Perbalikan arah mata uang Euro setelah komentar positif Trichet berhasil mengembalikan keyakinan pasar terhadap Portugal.
 
Keputusan ECB untuk menghentikan pembatasan penerimaan kolateral berdasarkan rating kredit telah memastikan system perbankan Portugal kembali aman, karena itu berarti bahwa ECB masih akan tetap memberi pinjaman pada surat berharga yang dijamin oleh pemerintah Portugal.
 
Secara teknikal, indikator Relative Momentum Index / RMI pada mata uang Dollar AS telah memasuki kondisi jenuh beli / overbought disaat bersamaan MACD memberikan sinyal bearish di jangka pendek.
 
Tembus dibawah area 75.15 dapat memicu momentum bearish lebih lanjut mengincar area support kunci di 74.80 dan 74.50 titik terendah dollar AS pada 4 Juli.

Gaji Swasta AS Naik 157,000 di Bulan Juni


Tenaga kerja sektor swasta naik 157,000 di bulan Juni menurut laporan ADP, sekaligus menjadi sinyal pelambatan ekonomi baru – baru ini bersifat temporer.
 
Angka headline ini memberikan kejutan pada Wall Street, setelah kenaikan 2 kali lipat lebih besar dibanding perkiraan ekonom. Saham as berjangka terpantau rebound paska laporan ADP payrolls ini.
 
Laporan ini dapat mengindikasikan data non farm payroll hari Jumat nanti akan lebih positif, sementara tingkat pengangguran masih tetap di 9.1%. Meski secara keseluruhan sektor tenaga kerja AS masih terlihat lemah, namun sudah ada progress untuk penciptaan lapangan kerja.

Euro Melorot Paska Komentar Trichet


Euro anjlok lagi terhadap Dollar setelah Presiden ECB Trichet memberikan pidato bahwa kenaikan bunga ECB yang terbaru dapat mengkontrol tekanan inflasi.
 
Terpantau indeks dollar, menguat 0.19% hari ini diperdagangkan di level 75.57, sementara terhadap euro di level 1.4279 atau anjlok -0.26% dibanding sehari sebelumnya di level 1.4314.
 
Komentar Trichet kali ini lebih berhati-hati untuk menyeimbangkan mandate inflasi dengan permintaan likuiditas dari kawasan Eropa yang bermasalah dengan hutang. Para pelaku pasar masih memperhatikan sikap ECB pada kolateral surat utang Yunani jika terjadi skenario downgrade rating kredit dari sebagian besar lembaga pemeringkat utang.

Resesi Menanti China

Pemerintah China tengah berupaya memperketat ketentuan moneter untuk menghadang tekanan inflasi. Meski demikian, tidak ada yang bisa menjamin bahwa rangkaian langkah yang diambil bisa mencapai hasil yang optimal. Pasalnya, begitu banyak pekerjaan rumah di meja Perdana Menteri Wen Jiabao saat ini. 
Terlepas dari apapun hasil yang diraih dari pengetatan China, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa negeri tirai bambu pada akhirnya akan terjebak dalam resesi. Pandangan tersebut dilontarkan oleh Bill Smead, Chief Investment Officer Smead Capital Management. "Perekonomian China akan berkontraksi dalam dua hingga tiga tahun mendatang," tuturnya kepada CNBC. China sedang berada dalam situasi tidak menguntungkan karena dipaksa menjinakkan inflasi. Di lain pihak, pengetatan sama saja dengan menekan lini kredit. 
 
"Hal itu sama saja dengan mengikis kekuatan ekonomi," ujar Smead antusias. Kenaikan suku bunga sedikit demi sedikit tidak akan menghilangkan masalah. China sendiri baru menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada Rabu malam (06/07). Keputusan itu diambil setelah pemerintah melihat indeks harga konsumen (CPI) bulan Juni, yang akan dirilis pekan depan, bisa naik ke level tertinggi 3-tahun sebesar 6,3%. Adapun angka CPI bulan Mei adalah 5,5%.
 
Smead memandang penyesuaian suku bunga memang langkah terbaik sejauh ini. Terutama untuk menjaga supaya perekonomian tidak terpuruk drastis. Salah satu bahaya yang harus ditangani secara cepat adalah pembengkakan hutang pemerintah daerah. Moody's pekan ini menyebut bahwa total hutang sesungguhnya adalah $540 miliar lebih besar dibanding hasil temuan auditor pusat. Rasio hutang buruk bahkan bisa mencapai 8-10% dari seluruh pinjaman. Kebanyakan dana digunakan untuk proyek pengembangan wilayah, seperti perumahan. Layaknya bom waktu, masalah hutang domestik biasanya baru disadari setelah proyek-proyek itu selesai. Dampaknya adalah ketika pembeli menjadi pihak yang dikenakan beban hutang tersebut. Harga rumah bisa naik hingga beberapa kali lipat di atas pendapatan warga sehingga rentan memicu resesi baru. 

CRUDE OIL: Masih Bullish, Area Potensi Uji 97.87-99.75

Pergerakan minyak mentah terlihat telah melakukan pullback ke bawah. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya resistan 97.87 berpotensi akan membawa harga minyak menguat kembali ke area 99.75. Sebaliknya jika support 95.99 dan neck line ditembus maka harga minyak cenderung akan melemah dan bergerak ke bawah dengan menguji support 94.11.


GOLD : Overbought (Stochastics), Waspadai 1.538.38

Pergerakan emas terlihat menguat terus. Secara teknikal, indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli. Waspadai level 1538.38 jika harga emas tertahan maka ada potensi emas akan melemah dan bergerak ke bawah dengan menguji support 1524.12. Sebaliknya jika resistan 1538.38 ditembus maka harga emas cenderung akan menguat ke atas menuju area 1547.72.


Moody's Kembali Antar EUR/USD

Euro merosot ke level terendah antar sesi terhadap dollar AS hari Kamis (07/07). Koreksi lanjutan terjadi setelah lembaga rating kredit, Moody’s, menurunkan peringkat hutang bank pemerintah Portugal. Moody's sebelumnya telah memangkas rating hutang negara tersebut Selasa malam WIB. Euro terpantau merosot ke level $1.4291, menurut trading platform EBS, setelah diperdagangkan sekitar $1.4320 sebelumnya.

Gold steady on inflation concerns after China rate hike


Spot gold held steady on
Thursday below a two-week high hit in the previous session,
supported by inflation concerns after China raised rates for the
third time this year. 
  
 FUNDAMENTALS 

 * Spot gold was little changed at $1,526.71 an ounce
by 23:38 GMT. It hit a two-week high of $1,533.45 in the previous
session. 

 * U.S. gold GCcv1 edged down 0.1 percent to $1,527.20. 

 * China's rate hike on Wednesday, the third time this year,
made it clear that taming inflation remains a top priority even
as the growth pace of the world's second-largest economy eases.
  
 * Supporting the sentiment, a strike by about 8,000 workers
at Freeport-McMoRan Copper & Gold's mine in Indonesia
entered its fourth day, and is said to have paralysed production
at the mine which holds the world's biggest gold reserve.
  
 * The European Central Bank is set to hike euro zone
interest rates on Thursday and is expected to show no sign of
softening its hard-line stance that Greece must not be allowed
to default on its debts.   

 * Investors are also watching two job market reports from
the United States -- the weekly initial jobless claims and ADP
employment report, which will shed light on the key monthly
non-farm payrolls data due Friday.  
 
 MARKET NEWS 

 * Transportation stocks were among the standouts in another
flat session for U.S. equities on Wednesday, and the sector's
rally could be cause for optimism ahead.  

 * The euro languished at one-week lows versus the dollar in
Asia on Thursday, faced with little recovery prospect as worries
about European sovereign debt problems outweighed a widely
expected interest rate hike by the European Central Bank.  

Zhu Min Jadi Favorit Pendamping Lagarde

China kemungkinan besar mendapat posisi strategis dalam struktur Dana Moneter Internasional (IMF). Sebuah berita menyebut bahwa posisi wakil direktur ke-empat akan diisi oleh figur yang berasal dari negeri tirai bambuAdalah Zhu Min, seorang ekonom China, yang digadang sebagai figur yang dimaksud. Ia sebelumnya sempat menjabat sebagai penasehat khusus untuk mantan Direktur Pelaksana IMF, Dominique Strauss-KahnZhu juga pernah bekerja sebagai Wakil Gubernur Bank Sentral China dan menghabiskan enam tahun di Bank Dunia sebelum bergabung dengan IMF.




Jika berita tersebut memang terbukti, maka penunjukan Zhu Min adalah sebagian dari perubahan yang dibawa oleh Direktur Pelaksana IMF yang baru, Christine Lagarde. Kepala IMF telah berjanji untukmendiversifikasi
 institusi serta memberi peran lebih dalam manajemen bagi negara berkembangWall Street Journal mengatakan penunjukan itu adalah wujud komitmen Lagarde untuk meragamkan struktur IMF dari berbagai budaya dan latar belakang berbeda.

Eksodus ke 'Safe-haven' Tikam Kurs Sterling


Sterling belum juga beranjak dari zona degradasi di hari Kamis bahkan terpantau lemah diantaramajor currencies lainnya dan berkisar dibawah level penting $1.6000.
Faktor utama yang membuat investor enggan untuk mengambil posisi di mata uang Ratu Elisabeth adalah akibat kenaikan suku bunga China dan kekhawatiran penyebaran krisis hutang zona Euro sehingga memaksa investor mengalihkan dana secara masif ke aset yang lebih aman atau safe haven seperti Greenback.
 
Sterling juga terus tertekan akibat ekspektasi kenaikan suku bunga yang makin menjauh mendorong investor menggunakan Cable sebagai mata uang pendanaan. Spekulasi terbaru yang menyebutkan bahwa BoE mungkin akan me-restart program pembelian aset guna merangsang permintaan dalam perekonomian, turut menekan pound.
 
Untuk prospek ke depan penguatan Sterling masih nampak terbatas, mengingat optimisme investor terhadap suku bunga Inggris sudah menyusut karena diperkirakan suku bunga masih akan bertahan di rekor rendah untuk waktu lama.

Logam Mulia Volatile Jelang ECB


Standard Bank, Marc Ground memprediksi logam mulia bergerak volatile, dipicu oleh volatilitas EUR menjelang hasil pertemuan ECB dan komentar Trichet hari ini. Logam mulia terutama emas dan perak sangat rentan, tambah Ground.
Jika ECB menaikkan suku bunga, hal ini mendorong euro dan juga emas yang cenderung bergerak terbalik terhadap USD. Spot emas di $1,527.30/ons, turun $2.10. Perak di $35.95/ons, naik 5 sen dari level penutupan kemarin. 

Sterling Analysis : Potensial ke 1.6044-1.6116

Saat ini, terlihat pound berada di atas support kuat. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish dimana harga cenderung akan bergerak ke atas. Pecahnya resistan 1.6044 berpotensi akan membawa pound menguat kembali dan bergerak ke atas menuju area 1.6116. Sebaliknya jika support 1.5972 ditembus maka support 1.5909 berpotensi akan menjadi target pergerakan berikutnya.


Euro Analysis : Potensial Uji 1.4354-1.4425

Euro melemah tajam setelah tidak berhasil menembus median line dari Andrew Pitchfrok. Hari ini terlihat euro masih bergerak dalam range tipis. Secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada peluang harga akan menguat. Pecahnya resistan 1.4354 berpotensi akan membawa euro bergerak ke atas menuju area 1.4425. Sebaliknya jika support 1.4299 ditembus maka euro cenderung akan meneruskan tren bearishnya menuju support 1.4244.


Abaikan ECB Meeting


Euro kembali merosot terhadap Dollar AS dan masih terpantau bergerak di kisaran negatif di hari Kamis.
Euro terpuruk terutama akibat meluasnya sentimen negatif pasar karena negara Portugal saat ini menjadi negara Uni Eropa ke-2 setelah Yunani yang diturunkan peringkat kreditnya ke status ‘junk’ atau sampah oleh lembaga pemeringkat Moody’s.
 
Sontak kondisi ini kembali memicu kekhawatiran meluasnya krisis hutang zona Eropa, ditambah lagi negara China kemarin diluar perkiraan menaikkan suku bunga. Dua faktor tersebut mendorong investor beralih ke mata uang safe havenseperti Franc Swiss, Yen Jepang dan Dollar AS.
 
Aksi hindar resiko di pasar juga makin meningkat setelah beberapa hari lalu angka manufaktur zona Eropa dan penjualan ritel muncul mengecewakan sehingga kondisi ini meredam rally Euro.
 
Namun pelemahan lebih dalam bisa terbatasi karena hari ini akan ada pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga. Sementara adanya sinyal bahwa pengetatan lebih lanjut dari ECB akan terjadi tahun ini, turut memberi dukungan bagi Euro.

Inflasi dan Hutang Lambungkan Emas


Harga  naik untuk menetap di atas $ 1,529 pada hari Kamis (07/07). Kenaikan suku bungaChina membuat tekanan inflasi kembalidalam sorotan. Adapun kecemasan terhadap hutang zonaEropa memicu investor membeli safe-haven.

Setelah naik bersama dengan minyak dan biji-bijian, emas naik lagi pada hari Rabu (06/07) meski sempat koreksi tipis. Penguatan emas
 melemahkan dollarAS.
Spot emas tengah berada di sekitar $ 1.530 per ons, naik dibandingkan harga di sesi New York pada hari Selasa, $ 1,515.70Kontrak berjangka emas diAmerika Serikat (AS) untuk pengiriman bulan Agustus ditutup naik $ 16.50 ke $ 1,529.20 per ounce.

Kecemasan Hutang, Inflasi Dorong Emas


Harga emas naik pada hari Rabu, seiring kenaikan suku bunga Cina menjadikan kecemasan inflasi sebagai fokus utama, dan seiring kekhawatiran mengenai hutang zona Eropa memicu aksi beli safe-haven. Emas naik kendati penurunan tipis pada komoditas lainnya serta menepis penguatan dollar seiring aksi hindar resiko mendorong harga emas ke level tinggi range perdagangan dalam 2 bulan.
 "Cina telah beberapa kali menaikkan persyaratan modal dalam beberapa bulan terakhir, bagaimanapun, inflasi meningkat, sehingga artinya kita tidak dapat menghasilkan uang dengan hanya memegang uang tunai," ucap Carl Firman analis VM Group. "Banyak kalangan menengah baru di Cina telah terbiasa. Dan ada banyak permintaan untuk menyimpan emas dalam situasi seperti ini.