Rabu, 30 Mei 2012

Waspadai Kekuatan Finansial Yang Merobohkan Euro ke 1.2160

Salah satu pelajaran yang diambil dari krisis utang Eropa yang telah berumur 4-tahun dan hingga saat ini masih menjadi momok untuk zona Eropa adalah konsep mata uang tunggal yang tidak akan berhasil jika tetap dipertahankan dengan platform seperti saat ini.

Suatu kebijakan moneter yang terintegrasi di seluruh kawasan Eropa tanpa dibarengi dengan kebijakan fiskal yang sama ternyata malah membawa malapetaka untuk perekonomian, seperti yang terbukti pada situasi zona Eropa saat ini.

Terlepas dari kekuatan market yang menghancurkan nilai Euro, para pemangku kebijakan Eropa sudah berupaya untuk memberikan pondasi bagi masa depan Euro yang lebih aman melalui pakta-pakta fiskal yang berpotensi mengarah pada satu menteri keuangan namun sisi buruknya pemerintah individu akan kehilangan power untuk menambah pengeluaran ataupun mengurangi pajak, dengan kata lain zona Eropa semakin dekat mengarah pada negara federal seperti Amerika Serikat.

Kesatuan politik memang dibutuhkan jika Euro ingin selamat dari badai krisis, tanpa hal tersebut, akan sangat sulit karena adanya perbedaan kebijakan pengeluaran fiskal di setiap negara member, disertai dengan laju kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda di tiap negara akan kembali memicu kecemasan proyek Eropa yang gagal.

Namun sayangnya kesatuan fiskal secara menyeluruh bukanlah hal yang diinginkan oleh negara member, khususnya Jerman yang merupakan negara paling disegani sekaligus menjadi pemimpin Eropa, melalui Angela Merkel yang paling disegani pemimpin Eropa lainnya semakin jelas menunjukkan bahwa integrasi politik yang menyeluruh bukanlah solusi yang diinginkan oleh Uni Eropa.

Alih-alih memikirkan dilemma tersebut, para pemangku kebijakan Eropa masih harus menghadapi tantangan efek berantai (contagion) dari default Yunani, terutama jika Yunani tidak mau menerima prasyarat bailout nya dan disaat bersamaan pemerintah Spanyol terpaksa harus menyelamatkan salah satu bank terbesar di negara nya, Bankia, dengan jumlah utang yang melampaui ekspektasi semua orang, dan mengakibatkan keraguan atas kemampuan Spanyol untuk selamat tanpa adanya bailout internasional.

Ketegangan Spanyol makin meningkat setelah biaya jaminan (CDS) terhadap default utang Spanyol meningkat ke level rekor tertinggi di level 560 bps, sementara yield obligasi tenor 10-tahun Spanyol naik ke 6.44% mendekati level 7%, suatu level yield obligasi yang sama dengan negara Eropa lainnya seperti Portugal dan Irlandia yang akhirnya menyerah dan meminta bailout internasional. Dengan situasi seperti ini tentunya para pemimpin Eropa akan menghadapi permintaan bailout dalam skala yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Pelajaran yang dapat diambil adalah dengan kehancuran ekonomi Eropa serta berbagai masalah yang menimpa mata uang Euro menimbulkan pertanyaan di benak para investor dan pelaku pasar, apakah proyek Uni Eropa dan konsep mata uang tunggal merupakan proyek yang tidak dipersiapkan secara penuh untuk didukung oleh masyarakat Eropa sendiri?

Sejak Euro menjadi mata uang tunggal Uni Eropa tahun 2002 ternyata sangat sulit sekali melakukan koordinasi fiskal antara negara. Banyak negara anggota yang memiliki defisit anggaran jauh lebih tinggi dari kesepakatan yang ditetapkan (3 persen dari PDB).

Koordinasi moneter Uni Eropa hanya bisa efektif jika didukung oleh koordinasi fiskal. Sayangnya hal itu sangat sulit terjadi karena masing-masing negara memiliki kewajiban sosial dan ekonomi yang berbeda. Pilihan lain negara Eropa yang tidak memiliki disiplin fiskal terpaksa harus dikeluarkan dari Uni Eropa. Alternatif yang lebih baik adalah penurunan nilai Euro ke 1.0 – 1,1 dollar AS per euro. Walaupun Euro lemah sangat tidak disukai Jerman, tetapi kebijakan itu akan memperkuat daya saing negara-negara Eropa dan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Eropa yang bermasalah dengan hutang seperti PIGS.

Studi Teknikal EUR/USD

Setelah terkoreksi dari swing low 2012 di 1.2624, diekspektasikan masih ada potensi rebound untuk redakan kondisi oversold ke resisten 1.2910 dan level psikologis 1.3000 sebelum akhirnya dapat melanjutkan pelemahan menuju 1.2624 dan target berikutnya di 1.2500. Hanya penembusan diatas area 1.3000 baru bisa menetralkan kondisi bearish saat ini.

Kebalikannya dengan mata uang AS, pemulihan indeks Dollar telah melampaui area resisten kunci 81.78 (Swing high 13 January), sehingga memasuki area overbought dan berpeluang terkoreksi namun tidak lebih rendah dari 79.80.

 

 EURUSD Daily Chart


Tidak ada komentar: