"Terima kasih!", ujar Romney pada akun
Twitternya sesaat pasca kepastian diraih. Keberhasilannya itu adalah
buah dari kerja keras eks-petinggi Bain Capital dalam meraup donasi dan
simpati berbagai kalangan termasuk miliarder Donald Trump. Ia juga
merilis video kampanye baru, yang isinya mengecam pemborosan yang
dilakukan pihak Obama dalam upaya penyelamatan korporasi Amerika.
Senjata utama Romney untuk memukul Obama tak lain adalah proposal
pelonggaran pajak untuk pelaku bisnis supaya roda ekonomi kembali
berputar.
Rivalitas keduanya November mendatang
diprediksi sangat ketat. Hasil poll Gallup nasional terbaru
memperlihatkan popularitas Obama hanya tinggal dua poin persentasi di
atas Romney. Pertimbangan pemilih masih tertuju pada kinerja pasar
tenaga kerja yang justru memburuk di bawah kepemimpinan Obama. Sebagai
perbandingan, rata-rata pengangguran Amerika pada Januari 2009 (sebelum
Obama menjadi presiden) adalah sebesar 7,8%. Sementara kini rasio warga
tanpa pekerjaan telah melonjak hingga 8,1%.
Jika Romney benar-benar terpilih,
beberapa nama siap menjadi pendampingnya di kursi wakil presiden. Di
antaranya Senator Marco Rubio (Florida), Paul Ryan (Wisconsin), Chris
Christie (New Jersey) dan Bobby Jindal (Gubernur Louisiana). Romney akan
diresmikan sebagai kandidat Presiden dari Partai Republik pada 27
Agustus di Tampa, Florida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar