Regling mengaku bahwa kunjungannya ke China hari ini merupakan 'konsultasi biasa'. Oleh karena itu, Ia tidak mendapat hasil tertentu yang mempengaruhi EFSF. "Penting bagi China untuk mengetahui rincian paket bailout yang disepakati hari Kamis lalu," ujar Regling.
EFSF memandang China sebagai investor utama sehingga tidak salah jika perwakilannya menyambangi Beijing 1 hari setelah pertemuan. Regling optimis dengan kerjasama jangka panjang dengan pihak China. Surplus perdagangan yang tinggi memungkinkan pemerintah Beijing berinvestasi pada aset berbasis Eropa. Namun Ia membantah bila investasi baru China adalah wujud dari konsesi politik Uni Eropa.
Pertemuan Kamis lalu juga meliputi rencana penambahan sumber dana dalam bailout Eropa hingga 1 triliun euro. Peran China sebagai kolektor obligasi Eropa sangat diharapkan selama program pemulihan berlangsung. Namun wacana keterlibatan China sempat menuai penolakan dari presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Secara tegas, Ia menyatakan bahwa tidak ada pihak luar yang boleh mengganggu independensi Eropa. Setelah pertemuan, Sarkozy berdiskusi via telepon dengan presiden Hu Jintao. Tidak ada yang mengetahui konklusi di balik percakapan keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar