Sulitnya EUR untuk keluar dari kawasan merah terutama akibat lambatnya perkembangan penanganan masalah utang baik di Eropa maupun di Amerika. Selain itu meningkatnya ketegangan politik di kawasan Eropa, juga menambah kecemasan bahwa krisis hutang akan semakin berlarut-larut. Bahkan berita positif kemenangan besar partai oposisi dalam pemilu Spanyol, yang akan memberi jalan bagi reformasi fiskal, belum mampu juga memacu optimisme terhadap penyelesaian masalah ekonomi.
Dan pesimisme makin bertambah setelah gagalnya kesepakatan ‘super komite’ anggota parlemen AS untuk mencapai kesepakatan pemangkasan defisit anggaran AS. Dan tentunya berita negatif ini merupakan pukulan bagi kepercayaan pasar yang sudah dialami selama berminggu-minggu akibat krisis utang zona Euro yang belum juga tuntas.
Alhasil, Euro masih akan terus larut dalam keterpurukan seiring berlarutnya krisis utang Eropa yang penanganannya sampai kini belum bisa diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar