Senin, 12 September 2011

Wall Street Pekan Ini: Cemaskan Yunani, Berharap ke Inflasi


Wall Street Pekan Ini: Cemaskan Yunani, Berharap ke Inflasi Pasar saham Amerika Serikat (AS) Jumat lalu terkoreksi tajam akibat rumor 'default' negara yunani. Tidak ada yang tahu pasti kapan spekulasi tersebut bisa terkonfirmasi. Namun pekan ini bursa ekuitas harus tetap menerima kenyataan bahwa krisis hutang sudah menggerogoti indeks utama.
Dow Jones anjlok lebih dari 2% Jumat lalu. Begitu pula dengan S&P dan Nasdaq yang masing-masing kehilangan 1,7% dan 0,5% di akhir pekan. Untuk Dow dan S&P, kinerja tersebut menandai 6 koreksi mingguan dalam 7 pekan terakhir.
Pekan ini investor harus mewaspadai volatilitas. Situasi sekarang sangat sulit diprediksi, sehingga setiap kabar kecil akan memicu respon pasar. Makroekonomi akan tetap menjadi pedoman utama bagi investor, khususnya perkembangan isu hutang Eropa. Sedangkan dari dalam negeri, rilis angka inflasi AS dapat menjadi motor penggerak utama. Pada Kamis mendatang, Departemen Perdagangan melepas indeks harga konsumen terbaru. CPI menjadi sangat penting karena bisa mempengaruhi hasil pertemuan bank sentral medio September ini. Jika terdapat bukti adanya deflasi, maka the Fed diyakini segera pro-aktif menggenjot ekonomi AS.
Berikut adalah agenda ekonomi AS pekan ini:
Senin
- CEO Bank of America, Brian Moynihan, berbicara pada konferensi investor Barclays di New York. Pelaku ekonomi akan mencari petunjuk tentang strategi terbaru perseroan guna memulihkan kinerja operasional.
Selasa
- Data ekspor-impor bulan Agustus dirilis pagi hari.
- Peritel Best Buy (NYSE:BBY) akan merilis laporan earnings-nya sebelum bel pembukaan.
- Indeks Harga Produsen (PPI), indikator inflasi, dipublikasikan oleh Departemen Perdagangan. Indeks bulan Agustus diprediksi tetap sama dengan data bulan Juli lalu, +0,2%. Adapun PPI inti (tanpa perhitungan pangan dan energi)diperkirakan naik 0,2% setelah bulan sebelumnya juga naik 0,4%.
Rabu
- Departemen Perdagangan juga merilis data retail sales yang diperkirakan naik 0,2% pada bulan Agustus (survei briefing.com). Satu bulan sebelumnya, data ini melonjak 0,5%. Sementara penjualan tanpa menyertai sektor otomotif diyakini naik 0,3%.
- Data inventaris bisnis dirilis pagi hari dengan estimasi kenaikan 0,5%.
Kamis
- Consumer Price Index diperkirakan naik 0,2% pada bulan Agustus. Satu bulan sebelumnya, data ini naik 0,5%. Ekonom memperkirakan CPI inti naik 0,2% atau same dengan catatan bulan sebelumnya.
- Data tunjangan pengangguran antar pekan diperkirakan turun menjadi 410.000 dibanding catatan pekan sebelumnya, 414.000.
- Empire Manufacturing Survey dirilis jelang bel pembukaan. Data manufaktur regional diperkirakan naik menjadi -4 pada bulan September, dibanding angka bulan Agustus (-7.7).
- Data industrial output dan capacity utilitization Agustus juga dirilis. Menyusul Philadelphia Fed Index bulan September dan regional reading on manufacturing.
- Research In Motion (RIMM) mempublikasikan laporan earnings pasca penutupan pasar.
Jumat
- Data awal sentimen konsumen bulan September dirilis oleh University of Michigan. Ekonom memperkirakan data ini naik menjadi 56.3 dari 55.7.

Tidak ada komentar: