"Peringatan Fed, memburuknya kecemasan akan zona-euro dan perbankan memicu penguatan dollar,” ujar Geoffrey Yu, strategis UBS. "Investor bahkan mulai likuidasi asetnya di negara berkembang mulai dari real Brazil hingga rand Afrika Selatan.”
"Kami prediksi penguatan dollar akan berlanjut,” ungkap Ian Stannard, analis Morgan Stanley. "Kejatuhan EUR/USD di bawah $1.35 telah buka peluang range perdagangan $1.30-1.35 dalam beberapa bulan mendatang," kata Neil Mellor, strategis Bank of New York Mellon. Societe Generale Cross Asset Research bahkan utarakan hedge funds telah tingkatkan posisi short euro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar