Senin, 14 Februari 2011

Jepang tampaknya harus merelakan predikat 'negara kapitalisasi ekonomi terbesar Asia' jatuh ke tangan China. Setidaknya, laporan terbaru dari Tokyo sudah menunjukkan hal itu.

Perekonomian Jepang saat ini 'hanya' bernilai $5,47 triliun (hingga akhir 2010), atau tidak lebih tinggi dibandingkan ekonomi China yang mencapai $5,8 triliun. Situasi ini dipicu oleh penurunan ekspor dan demand negara Jepang, serentak dengan boom manufaktur di tanah China. Berdasarkan data terbaru dari Tokyo, ekonomi Jepang berkontraksi pada rate tahunan 1,1% (Q3 2010). Growth tersebut turun 0,3% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Beberapa pengamat melihat China berpeluang menggeser Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat. Sedangkan ekonom Jepang sendiri menilai kelesuan ekonomi sebagai imbas krisis dan kebijakan pemerintah yang kurang progresif. Berikut adalah penilaian beberapa analis dalam menyikapi fenomena dua negara:

1. Takeshi Minami, Chief Economist Norichukin Research Institute

"Pemicu kontraksi ekonomi Jepang adalah program stimulus yang habis tempo serta minimnya permintaan luar negeri."

Sulit bagi perekonomian Jepang untuk bangkit pada periode Januari-Maret ini. Memang ekonomi membaik, namun pemulihan juga tidak akan cukup kuat.

2. Duncan Innes-Ker, Economist Intelligence Unit, Beijing

"Infrastruktur Jepang dalam tekanan."

Permintaan domestik dan sektor ekspor turun karena kalah bersaing dengan produsen lain. Negara emerging seperti China menawarkan harga produk jauh lebih murah. Tak ayal, pemasukan ekonomi China lebih banyak berasal dari boom sektor manufaktur.

3. Tom Miller, Kolumnis Media dan Managing Editor GK Dragonomics

"GDP per kepala di China sekitar $4.500, sementara Jepang $40.000."

Kebanyakan rakyat China masih miskin dan lebih banyak warga tinggal di desa daripada kota. Mayoritas warganya tidak hidup dalam kondisi lebih baik dibandingkan kebanyakan warga Jepang. Jadi, perekonomian China tidak mencerminkan kesejahteraan masyarakatnya. Namun, ada segelintir golongan yang situasi finansialnya memang jauh lebih baik.

Tidak ada komentar: