Jumat, 11 Februari 2011

Good POINT today

MINYAK

Mubarak tolak mundur, minyak bergerak naik

Minyak naik setelah Presiden Mesir Hosni Mubarak menolak mundur hanya mendelegasikan sejumlah kewenangan kepada wakilnya yang dikhawatirkan makin memicu kerusuhan yang bisa mengganggu pasok.  Kontrak berjangka naik sampai 1,2% sesaat setelah Mubarak menegaskan dirinya tidak akan mundur sampai pemilu September. Sementara pelimpahan kewenangan kepada Wakil Presiden Omar Suleiman sedikit menenangkan penentangnya. Departemen Energi AS melaporkan Terusan Suez, yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah, merupakan salah satu dari tujuh tempat transit minyak dunia. Kerusuhan yang terjadi mendorong harga minyak ke level tertinggi dalam 2 tahun. Pada 31 Januari, minyak berakhir pada US$92,19/ barel, tertinggi sejak Oktober 2008, akibat tanker pengangkut minyak yang melewati Terusan Suez terganggu oleh kerusuhan politik. Konsumsi minyak diprediksi naik sepanjang 2011 sebesar 140.000 barel/ hari. OPEC juga akan menambah 400.000 barel per hari, lebih tinggi dari estimasi bulan lalu. Sementara permintaan minyak global bakal naik 1,5 juta barel atau 1,7%, menjadi 89,3 juta per hari. Adapun, proyeksi OPEC konsumsi global tahun ini sebesar 87,7 juta barel.

EUR/USD

Krisis Hutang Dan Rally USD, Lemahkan Euro

Secara umum Euro kembali tertekan lemah di hari Jumat terkait terangkatnya kembali kekhawatiran bahwa Eropa terlihat tidak mampu menangani masalah krisis hutangnya. EUR/USD juga melemah terhadap dollar A.S yang bergerak rally setelah data klaim pengangguran Amerika menurun cukup tajam. Euro bahkan tak bergeming, meskipun kekacauan masih berlangsung di negara Mesir, apalagi setelah ada kabar bahwa Presiden Mubarak menolak mundur dari jabatannya. "Pasar tidak terlalu merisaukan masalah yang terjadi di Mesir untuk saat ini. Pasar tidak bereaksi besar terhadap spekulasi apakah Presiden akan mengundurkan diri atau tidak, dan untuk saat ini belum ada reaksi yang bertentangan," penjelasan Mike Jones, analisa pasar forex pada BNZ FX.

EMAS

Spekulasi The Fed pertahankan bunga bisa menopang emas di pekan depan

Harga emas berpeluang naik pada perdagangan pekan depan. Mayoritas analis dan trader yang disurvei Bloomberg menyebut, spekulasi rencana Federal Reserve mempertahankan suku bunga di dekat 0% akan memacu permintaan investasi emas. Hingga pukul 11.02 WIB, emas untuk kontrak pengiriman April 2011 naik 0,15% dari US$ 1.362,50/troy ounce ke level US$ 1.364,50/troy ounce. Jika, dibandingkan akhir pekan lalu di level US$ 1.349.00/troy ounce, maka sepekan ini harga si kuning sudah melaju 1,15%. Daniel Briesemann, analis Commerzbank AG menyebut, Federal Reserve akan melanjutkan program stimulus sebagai kebijakan moneter seperti rencana semula. Selain itu, tidak ada tanda-tanda The Fed akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diasumsikan. "Keduanya sebagai berita positif bagi harga emas," ujarnya. Survei harga emas mingguan yang dimulai enam tahun lalu itu memiliki keakuratan sekitar 57%. Sementara, 9 Februari lalu, Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke menyebut, angka pengangguran akan kembali ke tingkat yang lebih normal dalam beberapa tahun mendatang. Namun, Amerika Serikat perlu pertumbuhan lapangan kerja yang lebih cepat sebelum para pembuat kebijakan bisa yakin pemulihan ekonomi sudah berjalan. The Fed berencana melanjutkan program stimulus US$ 600 miliar hingga Juni, dan menahan biaya pinjaman di level sangat rendah.

Tidak ada komentar: