Berota bahwa sektor jasa AS melambat ke
rendahnya selama 2-1/2 tahun di bulan Juni sejalan dengan kekhawatiran
pasar bahwa krisis hutang Eropa mengikis pertumbuhan ekonomi global.Pasar saat ini menantikan data penting
non-farm payroll yang memperlihatkan kinerja sektor tenaga kerja AS.
Para ekonomi tidak berharap data payroll tersebut yang dilaporkan untuk
bulan Juni akan melepas kekhawatiran bahwa pemulihan akan kekurangan
daya.
Jumat, 06 Juli 2012
Kontrak Minyak Turun Pasca Data
GBP/USD: Dalam Kisaran 1.5498 – 1.5583, Waspadai Penembusan 1.5498
GBP/USD bergerak di antara support 1.5498
dan resistance di 1.5535 setelah melemah cukup tajam kemarin.
Preferensi hari ini adalah bearish terutama jika support di 1.5498
tembus. Jika itu terjadi, GBP/USD diperkirakan akan melanjutkan
pergerakan bearish hingga ke kisaran 1.5470 – 1.5436.
Di sisi lain, stochastic dan CCI 1 jam
memperlihatkan indikasi jenuh jual. Waspadai kemungkinan pullback ke
area resistance di kisaran 1.5535 – 1.5574. Bias intraday masih akan
tetap bearish selama resistance di 1.5574 bertahan. Dengan demikian,
GBP/USD bisa saja akan kembali bergerak bearish jika ada sinyal/pola
bearish yang muncul di kisaran 1.5535 – 1.5574.
Bias intraday akan berubah menjadi
bullish jika resistance di 1.5574 pecah. Jika itu terjadi, GBP/USD
kemungkinan akan bergerak naik menuju kisaran 1.5592 – 1.5622.
EUR/USD: Masih Bearish, Uji 1.2363 Hingga Kisaran 1.2304 – 1.2231
View kami agak panjang untuk analisis
teknikal EUR/USD kali ini karena rally bearish yang terjadi kemarin.
EUR/USD masih berada di dalam tekanan bearish yang kuat dan saat ini
tengah menguji support di 1.2363 sebagaimana yang terlihat pada chart
H4. Perhatian utama kami adalah support tersebut, yang jika tembus
kemungkinan akan memicu kembali momentum bearish diikuti oleh pergerakan
bearish menuju kisaran 1.2304 – 1.2231.
Di sisi lain, stochastic dan CCI 4 jam
telah memperlihatkan indikasi jenuh jual, bahkan sinyal bullish mulai
terlihat pada CCI. Dengan demikian, ada kemungkinan akan terjadi
pergerakan pullback dengan sasaran area resistance di kisaran 1.2463 –
1.2525. Skenario bearish alternatif lain adalah mencari sinyal/pola
bearish di kisaran tersebut karena bias jangka menengah masih akan tetap
bearish selama resistance di 1.2525 bertahan. Skenario ini harus
mewaspadai kemungkinan pecahnya resistance di 1.2525 karena hal tersebut
diperkirakan akan mengubah bias jangka menengah menjadi bullish
sehingga ada kemungkinan harga akan naik menuju kisaran 1.2564 –
1.2626.
Orientasi Kebijakan Potensial Hanya Untuk Jangka Pendek
Melihat tingginya harapan pasar terhadap
adanya pelonggaran kebijakan dari beberapa bank sentral utama dunia,
sepertinya optimisme mulai tumbuh dikalangan para investor bahwa para
bank sentral tersebut tidak akan tinggal diam menghadapi dampak yang
disebabkan oleh krisis hutang Eropa. Yang menjadi pertanyaan adalah:
apakah langkah-langkah tersebut akan berdampak positif dalam waktu
dekat?
Bila kita bercermin pada harapan kepada
Federal Reserve Bank beberapa pekan lalu, dengan harapan akan munculnya
QE3, yang ternyata berujung pada Operation Twist, maka masih ada
segelintir orang yang merasa bahwa QE3, apapun bentuknya dan dibelahan
manapun program serupa akan berasal, pesimisme di beberapa kalangan
masih akan bertahan.
Selain itu, bila kita merujuk pada
aktivitas sektor manufaktur di beberapa negara ekonomi utama dunia
seperti China, AS dan Eropa, sepertinya langkah yang akan diambil masih
terpusat pada kepentingan negara masing-masing. Proteksi yang dilakukan
Apple sebagai contoh, melihat dari betapa takut dan khawatirnya akan
persaingan dengan alasan pelanggaran hak paten, perusahaan tersebut
terus berusaha menekan masuknya produk-produk pesaing. Tentunya hal ini
bukan sebuah contoh mutlak.
Lalu, bagaimana harapan langkah-langkah
yang akan diambil para bank sentrak dunia tersebut terkait data-data
ekonomi yang akan dirilis pekan ini, tepatnya pada 5 Juli 2012, seperti
data jobs dari AS. Apakah bank-bank sentral dunia tersebut akan
membenahi perekonomian mereka terlebih dahulu atau langsung memberikan
bantuan kepada Eropa yang dianggap merupakan penyebab utama kejatuhan
pemulihan ekonomi dunia, atau melakukan sebagaimana layaknya China yang
mungkin tidak terlihat sebagai negara dengan perekonomian yang tertutup,
tetapi dengan kebijakan internal negara tersebut yang memberikan
instruksi kepada otonomi bank pemerintah yang relatif besar untuk
memperlonggar kebijakan kepada bank-bank kecil lainnya akan dilakukan
oleh negara lainnya? Ataukah hal ini juga akan dilakukan seperti halnya
Uni Eropa untuk membantu Spanyol dalam menyelamatkan sektor
perbankannya? Tentunya kedua hal tersebut masih menjadi gambaran bahwa
conflict of interest antar para bank sentral tersebut.
Bila kita melihat ke sisi dalam dari
suatu pemerintahan, tentunya pengecualian untuk China, masalah internal
politik untuk Eropa dan AS sepertinya masih akan membayangi
langkah-langkah yang akan menguntungkan beberapa pihak partai politik
untuk mendulang suara. Lalu bagaimana dengan masyarakat yang merasakan
dampak langsung dari kebijakan politik yang diambil? Apakah akan sejalan
dengan kehendak warga negara di negara masing-masing?
Beberapa pertanyaan pun masih menggantung
untuk jangka waktu dekat ini adalah: (1). Bagaimana China akan
menanggulangi dampak inflasi yang disebabkan tingginya harga perumahan
disana ditengah pelonggaran kebijakan perbankan. (2). Bagaimana badan
administrasi Obama yang tengah sibuk mengatasi masalah politik dalam
pemilu yang akan datang ditengah desakan perubahan ekonomi di AS untuk
mengatasi masalah pengangguran disana, terlebih saat pasar mulai
meragukan kepastian QE3 setelah beberapa saat lalu telah mengecewakan
pasar, dengan alih-alih melakukan pelonggaran kebijakan, tetapi malah
kembali melakukan penjualan obligasi jangka pendek untuk kemudian
membeli kembali obligasi-obligasi jangka panjang? (3). Bagaimana dengan
Jerman sebagai pemilik kekuatan yang tertinggi untuk ekonominya dengan
situasi yang tergolong kondusif dibandingkan dengan negara lainnya,
apakah Jerman setuju untuk membantu dengan mengatakan bahwa seharusnya
persyaratan untuk bantuan diperketat dengan tujuan agar negara-negara
yang dililit masalah hutang tersebut agar mandiri?
Apabila dengan asumsi sebagaimana yang
dijabarkan diatas, langkah-langkah konkrit yang akan diambil oleh para
bank sentral sepertinya masih merupakan upaya jangka pendek untuk
mengatasi masalah. Dan bukan tidak mungkin peran conflict of interest
bisa saja terjadi.
Jangan Berharap Kejutan dari ECB
Pelaku pasar memang berharap adanya
langkah koordinatif dari bank-bank sentral utama benua biru dalam upaya
pemulihan sistem keuangan kawasan. Akan tetapi, belum ada sebuah
komitmen bersama untuk memajukan kerjasama seperti itu. Jika memang
nantinya ECB jadi memangkas bunga, berapapun kisarannya, sentimen pasar
finansial akan biasa saja. Mengingat penyesuaian bunga sudah dipandang
sebagai sesuatu yang wajib dilakukan saat ini. Turunnya suku bunga
memang selalu disambut baik, namun kabar tersebut tidak akan mampu
mengimbangi kecemasan soal Spanyol dan Italia.
Pada pertemuan beberapa bulan ke
belakang, ECB sempat merilis kebijakan kontroversial yakni program
pembelian obligasi pemerintah senilai miliaran euro. Di dalamnya
termasuk aset hutang negara pesakitan seperti Spanyol dan Italia. Hal
itu sulit terulang karena rentan menjadi sesuatu yang percuma sekarang
ini. Apalagi pemimpin euro secara prinsip sudah setuju untuk menggunakan
dana European Stability Mechanism (ESM) dalam pembelian aset hutang
pemerintah di pasar sekunder pasca aktivasi ESM 9 Juli mendatang. Sejak
kesepakatan itu diumumkan pekan lalu, bunga obligasi Spanyol dan Italia
berangsur surut.
Mario Draghi juga tengah meneliti sejauh
mana efektivitas program Long Term Refinancing Operation (LTRO), yang
sudah berlangsung dalam 2 tahap. ECB menggelontorkan lebih dari 1
triliun euro ke dalam sistem perbankan mulai akhir tahun lalu. Inilah
mengapa bank sentral tidak akan mengeluarkan kebijakan baru dalam waktu
dekat sebelum melakukan evaluasi terhadap program terdahulu. Apalagi
otoritas telah mengucurkan dana luar biasa besar dalam
operasi-operasinya sehingga dewan gubernur harus berpikir ulang sebelum
merilis kebijakan berbasis pendanaan. Jadi, pertemuan malam nanti hanya
menjadi forum penentuan suku bunga, tidak lebih dari itu.
Pangkas! ECB Berduet PBOC Potong Bunga
Sementara tingkat suku bunga pinjaman
Cina juga dipotong sebanyak 31 basis poin menjadi 6%, dan tingkat suku
bunga tabungan dipangkas sebanyak 25 basis poin menjadi 3% efektif
terhitung mulai hari Jumat. Bank Sentral China (PBOC) juga mengambil
langkah lain untuk menurunkan suku bunga pinjaman dengan memangkas batas
bawah pinjaman menjadi 70% dari 80%. Pasca langkah dari kedua bank sentral
tersebut, pasar justru kian khawatir karena pelongaran moneter yang
dilakukan oleh ECB dan PBOC justru memicu kecemasan dan ketakutan global
terhadap memburuknya ekonomi dunia.
Sterling Amblas Maski BOE Tak Pangkas
Melambatnya laju inflasi yang diikuti
juga oleh merosotnya aktivitas sektor manufaktur, jasa dan kontruksi
telah memaksa para pembuat kebijakan Inggris untuk bertindak cekal –
mencegah dan menangkal terhadap ancaman krisis hutang zona Euro.Oleh sebab itu, meskipun tidak memangkas suku bunga, di bawah perintah Gubernur Mervyn King, Monetary Policy Committee
tetap mengambil kebijakan dengan menambah target pembelian aset sebesar
£50 milyar ($78milyar) menjadi £375 milyar untuk jangka waktu 4 bulan.Tidak lama setelah pengumuman tersebut, Sterling drop hingga ke $1.5498 setelah akhirnya hari ini pulih kembali ke $1.5520-an.
Emas Menguat Menjelang Laporan Jobs AS
Bank sentral Eropa memangkas tingkat suku
bunga untuk tercatat di rekor bawahnya hari Kamis, sebagaimana
diperkirakan, untuk melanjutkan jeda perekonomian di kawasan Eropa
tetapi mungkin akan menimbulkan langkah lainnya seperti pembelian
obligasi pemerintah atau membanjiri perbankan dengan bantuan likuditas.
Bank sentral China juga memangkas tingkat
suku bunga untuk kedua kalinya di pekan ini hari Kamis, melanjutkan
upayanya untuk mengangkat ekonomi yang kuartal lalu mengalami
kemerosotan kinerja pertumbuhan sejak terjadinya krisi ekonomi global.
Technical Analysis, July 6th, 2012
CURRENCY
|
RANGE
|
TREND
|
RESISTANCE
|
SUPPORT
|
BUY
|
SELL
|
OBJ
|
CUT
|
EUR/USD
|
1.2290-1.2500
|
Down
|
1.2500
|
1.2360
|
1.2430
|
1.2290
|
1.2500
| |
1.2570
|
1.2290
| |||||||
USD/JPY
|
79.10-80.90
|
Up
|
80.30
|
79.10
|
79.70
|
80.90
|
79.10
| |
80.90
|
78.50
| |||||||
GBP/USD
|
1.5430-1.5640
|
Down
|
1.5640
|
1.5500
|
1.5570
|
1.5430
|
1.5640
| |
1.5710
|
1.5430
| |||||||
USD/CHF
|
0.9590-0.9800
|
Up
|
0.9730
|
0.9590
|
0.9660
|
0.9800
|
0.9590
| |
0.9800
|
0.9520
| |||||||
AUD/USD
|
1.0180-1.0390
|
Down
|
1.0390
|
1.0250
|
1.0320
|
1.0180
|
1.0390
| |
1.0460
|
1.0180
| |||||||
NIKKEI
|
8930-9140
|
Down
|
9140
|
9000
|
9070
|
8930
|
9140
| |
9210
|
8930
| |||||||
HANGSENG
|
19660-20020
|
Down
|
20020
|
19780
|
19900
|
19660
|
20020
| |
20140
|
19660
| |||||||
KOSPI
|
246.70-250.00
|
Down
|
250.00
|
247.80
|
248.90
|
246.70
|
250.00
| |
251.10
|
246.70
| |||||||
GOLD
|
1592.30-1617.10
|
Down
|
1617.10
|
1600.60
|
1608.80
|
1592.30
|
1617.10
| |
1625.30
|
1592.30
|
Fundamental Analysis, July 6th, 2012
Euro slips across the board after ECB cuts rates
The euro slumped broadly on Thursday, hitting a one-month low against the dollar after the European Central Bank cut its main interest rate to a record low and reduced its deposit rate to zero to help tackle the euro zone debt crisis.
Analysts said although the market had been positioned for a 25-basis-point-cut in the ECB'S main refinancing rate, the cut in the deposit rate - effectively encouraging banks to lend funds to each other overnight - caught some by surprise.
That view was reinforced after European Central Bank President Mario Draghi said at a press conference after the rate announcement that the ECB sees a weakening of growth for the euro zone and that downside risks to growth are materializing.
But Draghi said the ECB's bond-buying program and other such crisis measures are strictly temporary, resisting pressures to reactivate the plan to ease funding costs for countries mired in the euro zone debt crisis. [ECB RATES/BONDS]
The euro <EUR=> was last down 1.07 percent against the dollar at $1.2388, after falling as low as $1.2362. Against the yen, the euro was 1 percent lower at 98.98 yen <EURJPY=>.
The dollar posted a two-week high against the yen after U.S. employment data showed signs of hope for the labor market. The dollar was last up 0.06 percent at 79.88 yen <JPY=>.
Earlier in the session the euro briefly jumped after the Chinese central bank unexpectedly cut its benchmark interest rates in the latest attempt to protect the world's second-largest economy from signs of slowing growth.
But the main focus remained the ECB. Many market players said the rate cut would not tackle structural problems within the euro zone, and the single currency could come under further selling pressure.
The dollar also climbed to a one-month high against the Swiss franc <CHF=> and was last up 1.03 percent at 0.9690.
Wall St rally ends, caution before jobs report
U.S. stocks edged down on Thursday as economic stimulus measures by major central banks failed to excite investors before a U.S. jobs report expected to show tepid growth.
After the S&P 500 index's strongest three-day run this year, investors stepped back, leaving the broad index and the Dow modestly lower and the Nasdaq essentially flat.
Trading volume was light after the July 4th U.S. market holiday and before the government's June nonfarm payrolls report on Friday.
The data is expected to show Europe's debt crisis is weighing heavily on the U.S. economy. Analysts expect the economy added 90,000 jobs last month, a level that won't make much of a dent in the grim unemployment situation.
Financial stocks weighed on Wall Street, with Dow component JPMorgan Chase <JPM.N> falling 4.2 percent to $34.38 and Bank of America Corp <BAC.N> off 3 percent at $7.82.
The S&P Financial index <.GSPF> and the KBW Banks index <.BKX> fell about 1.5 percent. Financial shares have often taken the brunt of selling during the European crisis, though they experienced a good run during the recent rally.
Wall Street was little impressed by the actions in China, Europe and Britain to loosen monetary policy, which sent the euro lower against the U.S. dollar.
Stocks also derived little benefit from reports on Thursday showing hopeful signs about U.S. hiring by private employers. Markets give more weight to the broader monthly report from the U.S. Labor Department.
The Dow Jones industrial average <.DJI> was down 47.15 points, or 0.36 percent, at 12,896.67. The Standard & Poor's 500 Index <.SPX> was down 6.44 points, or 0.47 percent, at 1,367.58. The Nasdaq Composite Index <.IXIC> was up 0.04 point at 2,976.12.
Losses in the Nasdaq were limited by Apple Inc <AAPL.O>, which rose 1.8 percent to $609.94, and Google Inc <GOOG.O>, up 1.4 percent at $595.92.
Gold falls after cenbank easing, eyes US payrolls
Gold fell on Thursday on a dollar rally and frustrations over a lack of more aggressive market stimulus from central banks after China, Europe and Britain eased their monetary policies.
Bullion, which has tumbled several times this year after the Federal Reserve did not mention easing, was under pressure again after the top three central banks loosened monetary policy and signaled a growing level of alarm about the world economy.
Gold's inflation-hedge appeal was weakened by the prospect of a global economic slowdown.
Still, gold has gained almost 4 percent since last Friday on hopes of more Fed action after data showed U.S. manufacturing shrank in June for the first time in nearly three years.
Some dealers also stayed on the sidelines ahead of Friday's closely watched U.S. nonfarm payrolls report.
Spot gold <XAU=> was down 0.5 percent at $1,607.69 an ounce by 2:27 p.m. EDT (1827 GMT).
U.S. gold futures for August delivery <GCQ2> settled down $12.40 at $1,609.40 an ounce. Trading volume after Wednesday's U.S. Independence Day holiday was about 10 percent below average, preliminary Reuters data showed.
Oil Drops as ECB’s Draghi Says Economic Risks Remain
Crude dropped in New York after the dollar rose against the euro as European Central Bank President Mario Draghi said economic risks remain after the bank cut rates to a record low.
Futures fell 0.5 percent as the dollar reached a one-month high against the common currency. Draghi said there were “downside risks†to the euro-area’s economic outlook. Prices briefly advanced after an Energy Department report showed that U.S. crude supplies fell 4.27 million barrels to 382.9 million last week, the biggest decrease since December.
Crude for August delivery fell 44 cents to settle at $87.22 a barrel on the New York Mercantile Exchange. Prices are down 12 percent this year.
There was no floor trading yesterday because of the U.S. Independence Day holiday. Transactions since the last close were booked with today’s trades for settlement purposes.
Some “downside risks to the euro-area economic outlook have materialized,†Draghi said at a press conference in Frankfurt after lowering the main refinancing rate and the deposit rate by 25 basis points to 0.75 percent and zero respectively. “Economic growth in the euro area continues to remain weak with heightened uncertainty weighing on both confidence and sentiment,†he said.
Nikkei likely to slide after ECB rate cut fails to inspire
Japan's Nikkei share average is likely to slide on Friday after fresh monetary easing in Europe and China failed to boost investor appetite for risk, with market players bracing for U.S. jobs data later in the day.
The European Central Bank cut rates to a record low of 0.75 percent, while China and Britain also loosened policy, but share prices in Europe and on Wall Street dipped.
The Nikkei fell 0.3 percent to 9,079.80 on Thursday, coming off a two-month closing high marked on Wednesday and retreating ahead of its 75-day moving average at 9,158.
A fall in the euro against the yen after the ECB rate hike could hit exporters with high exposure to Europe such as Canon <7751.T> and some other precision machinery makers.
Seoul shares seen holding as investors eye Samsung, U.S. data
Seoul shares are seen mixed on Friday morning, as investors wait on fresh jobs data from the United States despite action by central banks to boost the flagging global economy.
Industry bellwether Samsung Electronics Co <005930.KS> estimated its April-June operating profit at a record 6.7 trillion won ($5.9 billion), in line with forecasts, powered by
strong sales of its Galaxy smartphones
The European Central Bank cut its main refinancing rate to a record low of 0.75 percent on Thursday as widely expected, while remaining coy on additional "non-standard" measures such as bond-buying or flooding banks with more liquidity.
In a surprise move by Beijing, Chinese policymakers lowered its lending rate by 31 basis points to 6 percent following another unanticipated rate cut last month.
Investors will be closely monitoring Friday's U.S. non-farm payrolls data for the month of June.
The Korea Composite Stock Price Index (KOSPI) <.KS11> ticked 0.06 percent lower to close at 1,875.49 points on Thursday.
Hong Kong shares seen weak, China banks under pressure
Hong Kong shares are poised for a tepid start on Friday despite central bank easing in China and in Europe as investors remain concerned that global economic growth may be worse than feared.
Chinese banking shares, which carry hefty weights on Hong Kong benchmark indices are seen under pressure on worries that the People's Bank of China's second cut in interest rates in two months will further erode net interest margins.[ID:nL3E8I53C9]
The Hang Seng index <.HSI> ended up 0.5 percent on Thursday helped largely by a late-session rally in financials and local bluechips such as Cheung Kong Holdings <0001.HK>.
Elsewhere in Asia, Japan's Nikkei <.N225> was little changed while South Korea's KOSPI <.KS11> was down 0.4 percent as of 0045 GMT.
Source : Reuters
Langganan:
Postingan (Atom)