Pelaku pasar memang berharap adanya
langkah koordinatif dari bank-bank sentral utama benua biru dalam upaya
pemulihan sistem keuangan kawasan. Akan tetapi, belum ada sebuah
komitmen bersama untuk memajukan kerjasama seperti itu. Jika memang
nantinya ECB jadi memangkas bunga, berapapun kisarannya, sentimen pasar
finansial akan biasa saja. Mengingat penyesuaian bunga sudah dipandang
sebagai sesuatu yang wajib dilakukan saat ini. Turunnya suku bunga
memang selalu disambut baik, namun kabar tersebut tidak akan mampu
mengimbangi kecemasan soal Spanyol dan Italia.
Pada pertemuan beberapa bulan ke
belakang, ECB sempat merilis kebijakan kontroversial yakni program
pembelian obligasi pemerintah senilai miliaran euro. Di dalamnya
termasuk aset hutang negara pesakitan seperti Spanyol dan Italia. Hal
itu sulit terulang karena rentan menjadi sesuatu yang percuma sekarang
ini. Apalagi pemimpin euro secara prinsip sudah setuju untuk menggunakan
dana European Stability Mechanism (ESM) dalam pembelian aset hutang
pemerintah di pasar sekunder pasca aktivasi ESM 9 Juli mendatang. Sejak
kesepakatan itu diumumkan pekan lalu, bunga obligasi Spanyol dan Italia
berangsur surut.
Mario Draghi juga tengah meneliti sejauh
mana efektivitas program Long Term Refinancing Operation (LTRO), yang
sudah berlangsung dalam 2 tahap. ECB menggelontorkan lebih dari 1
triliun euro ke dalam sistem perbankan mulai akhir tahun lalu. Inilah
mengapa bank sentral tidak akan mengeluarkan kebijakan baru dalam waktu
dekat sebelum melakukan evaluasi terhadap program terdahulu. Apalagi
otoritas telah mengucurkan dana luar biasa besar dalam
operasi-operasinya sehingga dewan gubernur harus berpikir ulang sebelum
merilis kebijakan berbasis pendanaan. Jadi, pertemuan malam nanti hanya
menjadi forum penentuan suku bunga, tidak lebih dari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar