Rabu, 11 April 2012

Tekanan untuk euro diprediksi berlanju

Euro diperkirakan masih bergerak di bawah tekanan minggu depan setelah pekan lalu jatuh terbesar dalam 11 bulan terhadap yen karena sentimen negatif kenaikan yield obligasi Spanyol.

“Euro juga tertekan menjelang rilis beberapa data pekan depan, yang diperkirakan akan memperlihatkan penurunan pada ekspor Jerman dan melambatnya produktivitas sektor industri Perancis,” tulis tim analis Monex Investindo Futures dalam risetnya.

Hal tersebut, tambahnya, akan menambah bukti bahwa krisis fiskal telah menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.  Obligasi Spanyol diprediksi masih tertekan untuk 3 sesi berturut-turut.

Mata uang bersama 17 negara Eropa turun 3,4% menjadi 106,86 yen di New York, penurunan mingguan terbesar sejak Mei. Euro juga jatuh 1,9% menjadi US$1,3096, dan mencapai US$1,3035 pada 5 April yang adalah level terendah sejak 15 Maret.

Tim yang dipimpin Ariston Tjendra menyatakan sentimen tetap bearish untuk euro karena masih diperdagangkan di bawah moving average 100-200. “Meski demikian, naiknya indikator stokastik dapat mengurangi tekanan turun untuk sementara waktu,” katanya dalam analisis teknis.

Fundamental Analysis, April 11th, 2012

Yen firms on BoJ, Spain debt fears

Investors seeking safety drove the yen to multi-week highs against the dollar and the euro on Tuesday as rising Spanish and Italian bond yields underscored worries about the global economy and the Bank of Japan said it was not considering more monetary stimulus. 
Investors fled from assets perceived as riskier, such as the euro and equities, on worries that global growth could remain sluggish as the euro zone continues to struggle with its persistent debt crisis. 
The euro fell to its lowest against the yen in nearly seven weeks, flirting with its biggest single-day loss against the Japanese currency in five weeks. 
The dollar touched a better than one-month low against the yen, tracking its fifth straight session of losses. 
Further increasing the appeal of safe havens such as the yen and U.S. Treasuries, Spanish bond yields rose to within a whisker of 6 percent and German Bund yields equaled their lowest-ever levels on Tuesday, reflecting worries about the euro zone's sovereign debt crisis.
The FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> of top European shares closed on Tuesday at its lowest since mid-January.
The dollar sank as low as 80.65 yen <JPY=>, its weakest since early March, according to Reuters data. The greenback more recently traded at 80.70 yen, eroding support at the 50-day simple moving average of 80.78 yen. 
The euro also slumped against the yen, hitting an almost seven-week low of 105.47 yen before recovering slightly to trade off 1.22 percent to 105.52 <EURJPY=>.

Dow, S&P fall for fifth day, but Alcoa up late

The selloff in U.S. stocks accelerated on Tuesday, as the Dow and S&P 500 dropped for a fifth day, with the pullback coming on the cusp of earnings season. 
The slide marked the S&P 500's worst day since Dec. 8. The declines were the largest losses this year in terms of both points and percentage drops for each of the three major U.S. stock indexes. 
All S&P 500 sectors ended solidly lower, with industrial and materials names suffering the biggest drops. About 80 percent of shares listed on the New York Stock Exchange and the Nasdaq Stock Market ended lower. 
The major U.S. stock indexes each fell more than 1.5 percent, pushing the S&P 500 below its 50-day moving average of 1,372.30, an area viewed as a significant support level that will make or break the current uptrend. 
The Nasdaq also slid below its 50-day moving average and closed below 3,000 for the first time since March 12.   
Concerns about European debt have resurfaced and could be a catalyst for further declines as the yields on riskier Italian and Spanish debt climbed. U.S.-listed shares of Banco Santander <STD.N> fell 3 percent to $6.51. 
Dow component Alcoa Inc <AA.N> climbed 5.4 percent to $9.82 in extended trading after the aluminum maker reported its quarterly results.
With 5 percent of the S&P 500 components having already reported, profits are seen rising 3.1 percent in the quarter, according to the Thomson Reuters Director's Report. 
The Dow Jones industrial average <.DJI> lost 213.66 points, or 1.65 percent, to 12,715.93 at the close. The Standard & Poor's 500 Index <.SPX> dropped 23.61 points, or 1.71 percent, to 1,358.59. The Nasdaq Composite Index <.IXIC> tumbled 55.86 points, or 1.83 percent, to 2,991.22.

Gold rises 1.2 pct, breaks ranks with equities

Gold rose 1 percent on Tuesday, breaking ranks with equities for a second session, as sharp losses in equities triggered safe-haven buying in the bullion market, which had sustained a recent sell-off. 
The precious metal posted its fourth straight daily rise, its longest streak in two months. Some investors took advantage of the lower prices to re-enter the gold trade. Gold had a sharp price pullback during a recent strong run of U.S. data that dashed hopes of U.S. monetary easing. 
Bullion rose along with safe-haven U.S. Treasury debt prices. Buying accelerated after the U.S. equities benchmark S&P 500 broke below key support before the start of the first-quarter earning season. Technical and options-related buying in gold also helped. 
Spot gold <XAU=> was up 1.2 percent at $1,660.20 an ounce by 3:30 p.m. EDT (1930 GMT), its biggest one-day rise in more than two weeks.  
The metal also rebounded from heavy early losses to set a one-week high of $1,662.60 triggering some momentum buying. 
U.S. gold futures <GCM2> for June delivery settled up $16.80 at $1,660.70.

Technical Analysis, April 11th, 2012

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.2980-1.3190
Down
1.3190
1.3050

1.3120
1.2980
1.3190
1.3260
1.2980
USD/JPY
79.80-81.60
Down
81.60
80.40

81.00
79.80
81.60
82.20
79.80
GBP/USD
1.5750-1.5960
Down
1.5960
1.5820

1.5890
1.5750
1.5960
1.6030
1.5750
USD/CHF
0.9080-0.9290
Up
0.9220
0.9080
0.9150

0.9290
0.9080
0.9290
0.9010
AUD/USD
1.0150-1.0360
Down
1.0360
1.0220

1.0290
1.0150
1.0360
1.0430
1.0150
NIKKEI
9180-9420
Down
9420
9260

9340
9180
9420
9500
9180
HANGSENG
19920-20280
Down
20280
20040

20160
19920
20280
20400
19920
KOSPI
Holiday









GOLD
1646.30-1671.00
Up
1662.80
1646.30
1654.50

1671.00
1646.30
1671.00
1638.00

Ancurnya bursa saham, Membuat comodity gold melejit

  Emas naik sebanyak 1% pada hari Selasa, mematahkan korelasi dengan bursa saham untuk sesi kedua, seiring penurunan pada bursa saham memicu aksi beli safe haven pada pasar emas. Sejumlah investor juga mengambil keuntungan dengan memborong emas pada harga murah. Emas, bersamaa dengan harga obligasi AS, terdorong seiring maraknya aksi beli pasca indeks saham AS S&P 500 menembus ke bawah level support kunci sebelum dimulainya musim earnings kuartal pertama. Aksi beli terkait teknnikal dan options juga turut membantu emas. "Masih ada banyak minat harga strike di atas $1,800 pada kontrak option jangka panjang," ucap Neglia, presiden Tower Trading dan trader lantai bursa option emas COMEX. Emas sejauh ini mengikuti pergerakan pada bursa saham, namun data tenaga kerja AS yang buruk hari Jumat lalu nampaknya mematahkan tren tersebut.

Emas Pulih Diatas $1645, Target Resisten Selanjutnya $1665

Emas berjangka diperdagangkan lebih tinggi seiring aksi short covering dan pembelian Emas bertema bargain hunting mendominasi bursa komoditas yang sempat tertekan oleh aksi jual para investor beberapa waktu lalu.
Setelah para investor kembali dari musim liburan Paskah selama empat hari di Eropa, para pelaku pasar masih merespon negatif data tenaga kerja AS yang lemah serta situasi kenaikan yield obligasi Spanyol yang menandakan krisis utang Eropa masih belum usai.
Situasi diatas meski negatif untuk aset lainnya, namun tampaknya tidak demikian bagi komoditas logam mulia, Emas yang berhasil pulih diatas level $1645 seiring meningkatnya permintaan safe haven akibat eskalasi ketegangan utang Eropa kembali meningkat.
Secara teknikal, setelah tembus diatas level resisten 1641, target resisten selanjutnya yang harus ditembus untuk memicu momentum bullish lebih lanjut tampak di area 1665 sebelum menuju ke strong resisten 1685. Sementara support terdekat ada di area 1641 & 1636.

Selasa, 10 April 2012

Cina Memang Alami Perlambatan


Minggu ini, investor akan disuguhkan oleh serangkaian data ekonomi Cina yang mungkin dapat berikan petunjuk akan performa ekonomi terbesar No.2 di dunia tersebut. Indeks harga konsumen (CPI) yang hari ini dirilis tunjukan kembali naiknya inflasi Cina. CPI tahunan tumbuh 3,6% di bulan Maret, lebih tinggi dari prediksi 3,3% dan publikasi sebelumnya 3,2%. Naiknya inflasi tentu dapat membuat bank sentral Cina (PBOC) untuk lebih berhati-hati menyusun kebijakan moneternya.
Di akhir pekan nanti, data GDP diprediksi akan melambat ke level 8,4% untuk kuartal pertama 2012; lebih rendah dari publikasi sebelumnya 8,9%. Ini memang cukup mencemaskan mengingat data akan menegaskan perlambatan pertumbuhan dalam dua tahun terakhir. Sebagian investor bahkan bertanya-tanya apakah perlambatan akan terus berlanjut hingga ekonomi alami hard landing atau akan berhenti segera dan bangkit kembali sehingga ekonomi hanya alami soft landing.
Kekhawatiran memang cukup beralasan. Perdana Menteri Wen Jibao hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% untuk tahun 2012; masih lebih rendah dari data yang akan dirilis di akhir pekan. Ini berarti pemerintah mungkin enggan untuk berikan stimulus fiskal dalam jumlah besar seperti tahun 2008.
Meski demikian, perlambatan ekonomi Cina tidak perlu terlalu dicemaskan. Negera Tirai Bambu ini tengah alami penyesuaian dari export-led growth menjadiconsumption-lead growth. Ekspor memang telah menjadi mesin penggerak ekonomi utama di Cina sejak beberapa dekade terakhir. Namun, krisis subprime mortgage AS dan berlarutnya krisis utang zona-euro telah membuat pasar ekspor Cina terpukul. AS bahkan telah loloskan Undang-Undang yang dapat meningkatkan tarif impor barang dari Cina. Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, telah serukan Uni Eropa untuk membeli produk buatan Eropa.
Beijing pun kini tengah menggenjot konsumsi untuk bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Kenaikan upah buruh dan pengendalian inflasi merupakan cara untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan meningkatnya daya beli tentu konsumsi akan meningkat, terlebih dengan penduduk Cina yang mencapai 1,3 miliar.
Sulit untuk membayangkan Beijing akan membiarkan ekonomi Cina mengalami hard landing. Biaya ekonomi dan politik yang harus ditanggung terlalu besar. Meskipun ruang manuver kebijakan fiskal dan moneter terbatas namun Beijing tentunya masih bisa memberikan pelonggaran kebijakan yang dapat mencegah terjadinya hard landing.  
Perlambatan ekonomi Cina hanya bersifat soft-landing. Data inflasi yang dirilis juga isyaratkan adanya kenaikan aktivitas ekonomi domestik. Inflasi juga masih berada di bawah target PBOC 4%; ini tentunya akan memberikan ruang bagi bank sentral untuk longgarkan kebijakan moneternya. Masih terlalu dini untuk harapkan penurunan suku bunga namun cukup realistis jika PBOC kembali menurunkan giro wajib minimum perbankan sebagai bentuk pelonggaran.
Data lain yang akan dirilis minggu ini juga menunjukkan geliat ekonomi Cina. Defisit perdagangan diprediksi berkurang menjadi $3 miliar; lebih baik dari publikasi Februari $31,5 miliar. Penyaluran kredit diharapkan bertambah 799 miliar yuan untuk bulan Maret; lebih tinggi dari publikasi sebelumnya 711 miliar yuan. Produksi industri dan penjualan ritel juga diperkirakan alami perbaikan dengan catatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 11,5% dan 15,1%.
Bagaimanapun juga ekonomi Cina memang alami perlambatan dan ini tentunya akan ditegaskan oleh data GDP yang akan dirilis di akhir pekan. Perlambatan Cina tentu akan berdampak negatif bagi harga komoditas mengingat Cina adalah salah satu konsumen komoditas utama dunia, terutama minyak. Dengan demikian, harga minyak harusnya masih akan tertekan hingga akhir pekan.
Analisa Teknikal:
Dari grafik harian, turunnya indikator stokastik dan RSI akan menjaga pelemahan harga minyak di dalam channel bearish. Untuk pekan ini, strategi masih Sell on Rally. Area 102.00 hingga 103.00 cukup bagus sebagai level entry dengan stop-loss di 104.10 (sedikit di atas Moving Average 50). Walaupun MA 100 akan coba membatasi penurunan, namun masih ada peluang bagi minyak untuk mengincar target terdekatnya 100.00 (level psikologis yang juga dekat area trendline). Perlu penurunan di bawah area trendline (garis hijau) untuk bisa membuka peluang keberlanjutan kejatuhan hingga 95.60 (MA 200). 

BOJ Beri Sinyal Kebijakan Baru


BOJ Beri Sinyal Kebijakan BaruGubernur Bank Sentral Jepang mengisyaratkan adanya kebijakan baru pada pertemuan akhir April mendatang. 

Berbicara di hadapan awak media beberapa saat lalu, Masaaki Shirakawa menyatakan siap mengabil langkah yang diperlukan pada pertemuan 27 April nanti. Namun pemerintah akan meninjau berbagai komponen ekonomi terlebih dahulu sebelum memastikan formula baru. Lebih jauh, Shirakawa meminta pelaku pasar tidak mengambil kesimpulan sampai segala sesuatunya benar-benar terbukti. "Kita harus mengurangi perkiraan-perkiraan berlebihan tentang apa yang akan terjadi pada pertemuan berikutnya," ujar Shirakawa.  

Beberapa saat sebelumnya, BOJ menahan suku bunga dan tidak mengutak-atik kebijakannya pasca pertemuan awal pekan. Otoritas tampak berhati-hati menentukan program baru meski tekanan dari pelaku pasar makin memuncak. Ancaman deflasi menjadi pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan oleh bank sentral. Idealnya, BOJ segera merilis kebijakan baru yang lebih suportif terhadap daya saing ekonomi dan tingkat deflasi. 

Spanyol Bersikukuh Terapkan Reformasi Anggaran


Spanyol Bersikukuh Terapkan Reformasi AnggaranPemerintah Spanyol terus berupaya merancang agenda efisiensi untuk mengamankan pinjaman dana dari Uni Eropa. 

Pemerintah hari ini menyatakan siap menghemat anggaran senilai 10 miliar euro. Untuk mencapainya, pemangkasan anggaran akan mencakup beberapa sektor seperti edukasi, kesehatan serta optimalisasi layanan publik. Seusai pertemuan dengan anggota kabinet, Perdana Menteri Mariano Rajoy juga sepakat untuk mempercepat privatisasi bank-bank nasional. 

Sejauh ini, pemerintah baru bisa memastikan rancangan itu yang akan benar-benar diberlakukan. Program efisiensi lain baru diumumkan dalam beberapa pekan mendatang. Di dalamnya termasuk privatisasi beberapa badan usaha milik negara dan pemberlakuan aturan baru yang bisa menaikkan daya saing perekonomian Spanyol.

Reformasi baru diperlukan seiring kecemasan pelaku industri keuangan terhadap kualitas obligasi Spanyol. Satu-satunya jalan untuk menaikkan lagi instrumen hutang negara ini adalah dengan memangkas dfisit dan rasio hutang negara. Pada hari Senin kemarin pemerintah menegaskan kembali tekadnya untuk menciutkan beban defisit jadi 3% dari GDP 2013.

AUD/USD: Di Area Resistance 1.0344


 Bias intraday untuk AUD/USD adalah bullish namun harga saat ini sedang berada di area resistance di 1.0344. Pada saat yang sama, stochastic dan CCI 1 jam telah menunjukkan indikasi jenuh beli. Dengan demikian, jika sinyal bearish muncul dari kedua indikator tersebut sebelum resistance tersebut di atas pecah, maka harga kemungkinan akan mengalami koreksi hingga ke area support di kisaran 1.0310 - 1.0289. Sebaliknya, jika resistance tersebut di atas pecah, AUD/USD kemungkinan akan meneruskan pergerakan bullish hingga kisaran 1.0365 - 1.0389.
Skenario alternatif lain adalah mencari sinyal bullish di kisaran 1.0310 - 1.0289. Jika ada, maka sinyal tersebut kemungkinan akan diikuti oleh rebound kembali ke area 1.0323 - 1.0344. Akan tetapi, skenario bullish ini akan batal jika support di 1.0289 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias menjadi bearish dan harga kemungkinan akan turun menuju 1.0255.
AUD/USD: Di Area Resistance 1.0344

GBP/USD: Dalam Bias Bullish, Uji 1.5925


GBP/USD juga sedang berada di dalam bias bullish. Harga saat ini sedang menguji resistance di 1.5925, yang jika pecah kemungkinan akan memperpanjang rally hingga ke kisaran 1.5946 - 1.5970. Namun stochastic dan CCI 1 jam juga telah memperlihatkan indikasi jenuh beli. Dengan demikian, perhatikan apakah ada sinyal bearish yang muncul sebelum resistance di 1.5925 pecah. Jika ada, maka koreksi kemungkinan akan terjadi hingga ke area support di kisaran 1.5890 - 1.5869.
Bias secara umum masih akan tetap bullish selama support di 1.5869 bertahan. Dengan demikian, jika ada sinyal bullish sebelum support tersebut tembus, harga kemungkinan akan mengalami rebound kembali ke sekitar 1.5903 atau 1.5925. Akan tetapi, skenario bullish ini akan batal jika support di 1.5869 tembus.
GBP/USD: Dalam Bias Bullish, Uji 1.5925

Logam Mulia Kuat


Logam Mulia KuatLogam mulia sebagian besar bergerak kuat di pasar Asia. Pergerakan EUR/USD yang relatif stabil dikarenakan rilis data ekonomi AS yang lemah pekan lalu mengembalikan kembali harapan bagi langkah stimulus selanjutnya dari Bank Sentral. 
EUR/USD di 1.3113 vs 1.3105 hari Senin malam di New York. Komoditi berdenominasi dollar menjadi lebih murah bagi pemilik mata uang lain saat greenback melemah. "Harga emas terdorong oleh harapan dari pelonggaran kebijakan pasca rilis data pekerja AS," jelas analis ANZ, Natalie Robertson. Pergerakan emas pekan ini akan kembali kuat namun ketidak pastian outlook inflasi menyiratkan sikap PBOC yang masih mencemaskan operasional kebijakannya."
Harga emas di $1,650.70/ons, naik $5.40, platinum di $1,620/ons, naik $11, palladium di $648.30/ons, naik $9.30, sementara perak masih di $31.76/ons.

Technical Analysis, April 10th, 2012


CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3000-1.3210
Up
1.3140
1.3000
1.3070

1.3210
1.3000
1.3210
1.2930
USD/JPY
80.50-82.30
Down
82.30
81.10

81.70
80.50
82.30
82.90
80.50
GBP/USD
1.5780-1.5990
Up
1.5920
1.5780
1.5850

1.5990
1.5780
1.5990
1.5710
USD/CHF
0.9050-0.9260
Down
0.9260
0.9120

0.9190
0.9050
0.9260
0.9330
0.9050
AUD/USD
1.0220-1.0430
Up
1.0360
1.0220
1.0290

1.0430
1.0220
1.0430
1.0150
NIKKEI
9350-9590
Down
9590
9430

9510
9350
9590
9670
9350
HANGSENG
20160-20520
Down
20520
20280

20400
20160
20520
20660
20160
KOSPI
264.30-267.60
Down
267.60
265.40

266.50
264.30
267.60
268.70
264.30
GOLD
1627.80-1652.50
Up
1644.30
1627.80
1636.00

1652.50
1627.80
1652.50
1619.50