Rabu, 08 Februari 2012

Emas Uji Resisten Kunci $1750


Emas Uji Resisten Kunci $1750Harga spot Emas terkoreksi setelah menguji level resisten kunci $1750 per troy ons di hari Rabu, namun gagal tembus secara konsisten diatas area tersebut karena para investor masih menunggu hasil kesepakatan Yunani untuk menerima program penghematan anggaran dan langkah reformasi sebagai ganti mendapatkan dana bantuan senilai 130 milyar Euro.
Emas masih berpotensi terkoreksi ke harga lebih rendah jika Yunani berhasil meraih kesepakatan, karena hal tersebut akan mengurangi daya tarik safe haven Emas dan dollar, meskipun di jangka panjang krisis utang zona Eropa secara keseluruhan masih menopang sentimen di Emas.
Katalis positif Emas lainnya di jangka panjang adalah bank sentral di berbagai belahan dunia masih menjalankan kebijakan moneter yang akomodatif bagi perekonomian.
Analisa teknikal untuk sementara ini mengindikasikan potensi Emas jatuh lagi ke area $1730. Pelemahan emas sebelumnya ke area $1710 telah memicu pembelian Emas fisik di Asia, namun aksi beli tersebut telah menyusut setelah harga sentuh level resisten $1750.

Waspadai Support Emas 1742

 Pergerakan emas terlihat berada di area resistan kuat dimana ada kecenderungan harga akan terkoreksi ke bawah. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish. Pecahnya support 1742.83 cenderung akan membawa harga emas melemah dan bergerak menuju support 1736.57. Sebaliknya jika emas menguat dan menembus resistan 1750.58 maka ada peluang emas akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya di kisaran 1763.10.


Waspadai Support Emas 1742

Popolaritas Kanselir Jerman Meningkat


Popolaritas Kanselir Jerman Meningkat Dukungan untuk partai yang dipimpin oleh Kanselir Jerman AngelaMerkel naik ke level tertinggi sejak 2009, menurut survei harian Forsa. Ini tentunya isyaratkan dukungan atas kebijakan Merkel dalam tanggulangi krisis utang zona-euro. Partai yang dipimpin Merkel, Christian Democrats naik dua poin menjadi 38% sedangkan partai koalisi Merkel, Free Democrats, tetap di level 3%. Sementara itu, partai oposisi Social Democrats tidak berubah di level 27%.
Peringkat Merkel alami perbaikan sejak Desember ketika Jerman serukan disiplin anggaran di zona-euro dan menolak berikan lebih banyak dana untuk melawan krisis utang. Kondisi ini tentunya berbeda ketika rakyat Jerman marah atas besarnya dana bailout yang diberikan kepada Yunani, Irlandia, dan Portugal pada 2010 silam. Popularitas Merkel juga ditopang oleh turunnya tingkat pengangguran ke level terendah dalam dua dekade terakhir.
Sementara itu, euro menguat di sesi London. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3276, jauhi level rendah harian 1.3241

Emas Perpanjang Rally


Popolaritas Kanselir Jerman MeningkatHargaemas kembali memperpanjang gain sepanjang sesi perdagangan Asia hari Rabu (08/02). Demikian pula dengan komoditi tembaga yang terdongkrak oleh optimisme penyelesaian krisis Yunani.
Futures emas acuan pengiriman April naik $2.40 per ons atau 0,1% untuk ditransaksikan pada level $1,751.2 per ons. Harga menguat dibanding penutupan hari Selasa kemarin, $1,748.40 yang tercatat di Comex, New York. Saat ini emas terpantau di sekitar $1.748 (grafik Reuters).
Dengan demikian, emas sudah menguat 1,4% sejak kemarin di tengah kabar kesepakatan Yunani dalam waktu dekat. Athena diprediksi segera menerima bailout senilai $130 miliar dari pihak Uni Eropa, IMF dan ECB.
Sementara itu, kontrak silver menguntit kinerja emas dengan penguatan sebanyak 0,2% ke $34.52 per ons. Harga naik dari penutupan Selasa, yang tercatat di $34.19. Adapun komoditi tembaga turut terangkat sebesar 0,3% sekaligus memupus koreksi sebelumnya. Futures tembaga Maret naik 1,2% ke $3.92 per pon atau lebih tinggi dibanding penutupan New York, $3.88.

Bantuan China untuk Eropa Tinggal Menunggu Waktu


Bantuan China untuk Eropa Tinggal Menunggu Waktu China tampaknya segera menyediakan dana segar untuk membantu pemulihan Eropa. Likuiditas dari Beijing akan ditaruh dalam instrumen European Financial Stability Facility (EFSF).
Menurut Ekonom Institut Ilmu Sosial China, Yuan Gangming, pemerintah Wen Jiabao harus menanamkan modalnya karena punya kepentingan di wilayah Eropa. Dengan membantu pemulihan krisis, China akan mendapat timbal balik dari partisipasinya mengingat Eropa adalah mitra dagang terbesar negeri tirai bambu.
China adalah pemilik cadangan devisa terbesar dunia dengan jumlah mencapai $3 triliun. Indikasinya bisa dilihat dari jalinan baik antara Wen Jiabao dan Angela Merkel, yang terlihat akrab saat mengunjungi wilayah manufaktur Guandong pekan lalu. Wilayah ini dikenal sebagai pusat produksi perangkat elektronik, sepatu dan mainan terbesar.
Idealnya, China akan menginvestasikan beberapa puluh miliar euro secara bertahap hingga genap menjadi sekitar 100 miliar euro. Menurut Gangming, China akan mengambil peran untuk menopang daya pinjam IMF melalui program dana talangan lembaga tersebut.
Sikap China terhadap krisis Eropa sangat dinanti oleh banyak pihak. Investasi miliaran euro adalah sentimen terbaik bagi pelaku ekonomi global, terutama dalam meredam kecemasan isu hutang negara bermasalah. Sebagai kompensasinya, Eropa akan membuka jalur perdagangan lebih luas dibanding apa yang sudah diraih China hari ini. "Investasi China (ke EFSF) juga relatif aman karena negara Eropa termasuk kaya," ujar Gangming. Ia melihat kunjungan Merkel pekan lalu sudah memperjelas apa yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Pada Forum Ekonomi Dunia September silam, Perdana Menteri Wen Jiabao sudah menawarkan bantuan untuk Eropa. Sebagai imbalan, China meminta Eropa mengakui status China sebagai pasar ekonomi dalam World Trade Organization sebelum 2016. "Ketulusan bisa dilihat dari bagaimana seorang teman membantu teman lainnya," ujar Wen diplomatis kala itu. Namun tampaknya Beijing ingin 'jual mahal' seraya menanti pihak benua biru bersikap aktif mendekatinya. Sebagaimana terlihat dari pernyataan Wakil Menteri Keuangan Zhu Guangyao pada pertemuan G-20 dua bulan berselang. "Terlalu dini bagi China untuk memutuskan partisipasi dalam pembelian obligasi Eropa," tutur Guangyao. Sekarang pihak euro yang dikoordinasi oleh Angela Merkel sudah benar-benar meminta belas kasih. Tidak ada alasan lagi bagi China untuk menunda bantuan, kecuali ada kekuatan lain yang tidak menghendaki hal tersebut.

Bail Out, Sebuah Dilema bagi Pemerintah Yunani


Bail Out, Sebuah Dilema bagi Pemerintah Yunani Pejabat keuangan Yunani berada di bawah tekanan untuk mencapai mufakat soal proposal pemangkasan anggaran baru. Ancaman default dan aksi protes membayangi perjalanan pemerintah.
Perdana Menteri Lucas Papademos tadinya dijadwalkan bertemu pemimpin parpol semalam. Namun agenda tersebut ditunda hingga hari Rabu, seperti dilaporkan oleh Kantor Sekretaris Negara. Penundaan semalam adalah yang kali ke dua sejak pemerintah menyetujui program efisiensi yang ditentukan oleh Troika (Uni Eropa, IMF dan ECB). Di dalamnya termasuk klausul pengurangan belanja publik sampai 1,5% dari produk domestik bruto tahun ini. Tanpa implementasi secara disiplin, Yunani tidak akan mendapat dana talangan baru senilai 130 miliar euro sebelum deadline pelunasan hutang terdahulu. Di luar kantor pemerintahan, ribuan pekerja menggelar aksi mogok 24 jam untuk menolak wacana pemangkasan. Aktivitas di segala sektor lumpuh, termasuk kantor pemerintah dan layana transportasi umum.
Seandainya Athena gagal meraih dana segar, maka status 'default' atau bangkrut sudah menanti. Hal ini bisa berujung pada keluarnya Yunani dari keanggotaan euro sekaligus mengguncang pasar keuangan kawasan. Pada pernyataan resminya Senin lalu, Papademos menyebut bahwa ia sedang menghadapi 'dilema akut dan kondisi dramatis'. Program pemangkasan akan membawa tekanan sosial tinggi bagi warga. Namun di sisi lain, kebangkrutan bisa makin memperburuk kondisi ekonomi untuk jangka panjang. "Finalisasi pinjaman sangat penting terhadap upaya penyelamatan negeri kami," ujar Angelos Venizelos, Menteri Keuangan Yunani.
Secara total, Yunani sudah berhutang sampai 300 miliar euro. Di saat negara mengalami resesi seperti sekarang, program pemangkasan akan luar biasa mengikis kualitas hidup warganya. Apalagi kinerja produk domestik bruto sudah stagnan selama bertahun-tahun. Lebih banyak rumah tangga diprediksi jatuh miskin dalam hitungan bulan jika program efisiensi massal jadi diberlakukan.
Pekerjaan rumah lain yang harus dituntaskan pemerintah adalah negosiasi tentang toleransi kerugian yang harus diterima investor dari obligasi terdahulu. Kabar terbaru mengatakan bahwa kesepakatan tinggal menunggu waktu. Jika tidak ada aral melintang, pemegang obligasi akan menerima rasio kerugian di atas 50%. Di dalamnya termasuk ECB, yang menguasai aset beracun Yunani senilai 30-45 miliar euro.

Technical Analysis Febuary 8th 2012

CURRENCY
RANGE
TREND
RESISTANCE
SUPPORT
BUY
SELL
OBJ
CUT
EUR/USD
1.3160-1.3370
Up
1.3370
1.3160
1.3230

1.3370
1.3160
1.3300
1.3090
USD/JPY
76.00-77.80
Up
77.80
76.00
76.60

77.80
76.00
77.20
75.40
GBP/USD
1.5800-1.6010
Up
1.6010
1.5800
1.5870

1.6010
1.5800
1.5940
1.5730
USD/CHF
0.9000-0.9210
Down
0.9280
0.9070

0.9140
0.9000
0.9210
0.9210
0.9000
AUD/USD
1.0700-1.0910
Up
1.0910
1.0700
1.0770

1.0910
1.0700
1.0840
1.0630
NIKKEI
8850-9060
Up
9060
8850
8920

9060
8850
8990
8780
HANGSENG
20620-20950
Up
20950
20620
20730

20950
20620
20840
20510
KOSPI
259.00-262.30
Up
262.30
259.00
260.10

262.30
259.00
261.20
257.90
GOLD
1731.80-1756.50
Up
1756.50
1731.80
1740.00

1756.50
1731.80
1748.30
1723.50

Selasa, 07 Februari 2012

Fed’s Bernanke Tegaskan Pentingnya Kestabilan Fiskal


Fed’s Bernanke Tegaskan Pentingnya Kestabilan FiskalPimpinan Federal Reserve, Ben S. Bernanke, kembali tegaskan pentingnya kestabilan fiskal bagi ekonomi AS. "AS harus pastikan rasio utang terhadap GDP turun secara bertahap atau setidaknya tetap stabil. Kondisi dapat cepat berubah jika investor kehilangan kepercayaan atas kemampuan pemerintah dalam mengelola kebijakan fiskal," ujar Bernanke kepada Kongress. Bernanke juga peringatkan krisis utang Eropa dapat perlambat pertumbuhan ekonomi global dan masih menjadi hambatan bagi pemulihan AS.
Sementara itu, dollar melemah di sesi New York dengan EUR/USD dan GBP/USD kini diperdagangkan 1.3210 dan 1.5829, dekat level tinggi harian 1.3224 dan 1.5843 

Optimisme Kesepakatan Yunani Kuatkan Euro


Optimisme Kesepakatan Yunani Kuatkan Euro Euro menguat di sesi New York seiring merebaknya harapan akan tercapainya kesepakatan antara pimpinan politik Yunani untuk setujui kebijakan reformasi ekonomi lebih lanjut. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3180, jauhi level rendah harian 1.3089
CNBC melaporkan Athena kini tengah persiapkan kebijakan reformasi ekonomi yang harus disetujui oleh para pemimpin partai politik Yunani. Ini tentunya isyarat bahwa Athena telah selesaikan diskusi dengan krediturnya atas penyaluran dana bailout. Para petinggi politik Yunani akan bahas kebijakan tersebut hari ini. "Pemerintah telah siapkan dokumen yang akan dibahas oleh para pemimpin partai politik nantinya hari ini," ujar nara sumber CNBC.
Perdana Menteri Lucas Papademos telah bertemu dengan perwakilan Uni Eropa dan IMF di saat pekerja tengah lakukan aksi mogok kerja yang telah menutup pelabuhan, tempat wisata, dan mengganggu transportasi publik. Papademos kini harus berusaha membujuk pimpinan partai politik demi menerima kebijakan reformasi ekonomi demi amankan pencairan dana bailout €130 miliar.

Zona-Euro Dapat Bertahan Tanpa Yunani


Zona-Euro Dapat Bertahan Tanpa Yunani Zonaeuro dapat bertahan meskipun Yunani terpaksa keluar, menurut Komisioner Eropa Neelie Kroes. “Jika Yunani keluar, zona-euro tidak akan alami kesulitan,” ujar Kroes yang mengawasi sektor telekomunikasi dan internet di 27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa.
"Ketika salah satu anggota keluar dari monetary union maka ini bukan berarti akhir dari segalanya,” tutur Kroes ketika diwawancarai oleh surat kabar Belanda Volkskrant. “Ada persepsi jika salah satu anggota zona-euro keluar maka zona-euro akan bubar; namun ini tidak benar.”
Pemimpin Yunani masih lakukan negosiasi demi sepakati reformasi ekonomi yang diperlukan untuk amankan pencairan dana bailout €130 miliar sehingga bisa mencegah default. Kroes katakan para pemimpin politik Yunani harus sadar bahwa pemerintah Belanda dan Jerman hanya dapat ajukan ide dana bailout kepada rakyatnya jika Yunani bisa tunjukan itikad untuk selesaikan krisis.
Sementara itu, euro melemah di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3101, jauhi level tinggi harian 1.3168

Trend Bullish Sterling Masih Terlihat

Pergerakan GPBUSD terlihat membentuk formasi falling bullish wedge dimana ada kemungkinan pound akan mennguat terhadap dollar. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya upper line berpeluang akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan 1.58394. Sebaliknya jika pound kembali melemah terhadap dollar dan menembus lower line dan support 1.57968 maka ada potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support 1.57704.


Trend Bullish Sterling Masih Terlihat

Peluang Rebound Euro

Pergerakan EURUSD terlihat berpotensi membentuk formasi falling bullish wedge dimana ada peluang euro akan menguat kembali terhadap dollar. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya upper line dan resistan 1.31399 berpeluang akan membawa euro bergerak ke atas menuju resistan berikutnya di kisaran 1.31835. Sebaliknya jika euro melemah dan menembus lower line maka ada kecenderungan support 1.30963 hingga 1.30527 akan di uji oleh pergerakan harga.


Peluang Rebound Euro

Sterling Tegar Kendati di Tengah Kisruh Yunani


Sterling Tegar Kendati di Tengah Kisruh YunaniHingga sesi siang di hari Selasa (7/2) Sterling terpantau masih kokoh berkeliaran di area $1.58 meskipun pasar diliputi sentimen negatif pasca gagalnya kesepakatan Yunani terhadap persyaratan bailout terbaru.
Kegagalan kesepakatan tersebut menyebabkan sejumlah investor melikuidasi posisinya di Euro untuk di alihkan sementara ke Poundsterling karena dianggap cukup menguntungkan dan aman sebagai aset beresiko.  
Dibanding dengan Euro, pelemahan Sterling juga dapat terbatasi lantaran investor masih digembirakan oleh solidnya data sektor jasa (service PMI) pekan lalu yang telah meredakan kecemasan terhadap ancaman kejatuhan ekonomi Inggris ke jurang resesi. Laporan Service PMI menunjukkan aktivitas sektor jasa Inggris mampu berekspansi dengan laju tercepat dalam 10-bulan di Januari (56.0 vs 54.0), mematahkan estimasi perlambatan ekonomi.
Selain itu dengan hasil survey sektor konstruksi dan manufaktur yang juga menunjukkan pertumbuhan, Sterling berpotensi kembali melanjutkan rally jika data-data ekonomi berikutnya tidak mengindikasikan kondisi ekonomi yang parah. Namun patut diwaspadai pula karena level Sterling saat ini sudah jenuh atau overbought sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi koreksi. Potensi tersebut makin besar terutama jika ternyata BoE (Bank Sentral Inggris) mengejutkan pasar dengan mengumumkan ekspansi target QE (Quantitative Easing) yang lebih besar dari perkiraan pasar.

Yunani Gagal Sepakat, Bursa Asia Tergerus


Yunani Gagal Sepakat, Bursa Asia Tergerus Secara umum pasar dunia hari ini (Selasa, 7/2) terlihat lesu dan enggan untuk melanjutkan rally, bahkan di bursa Asia ada beberapa indeks yang bergerak di zona negatif.
Hal itu terutama dipengaruhi oleh ketidakpastian terhadap penyelesaian krisis utang Eropa. Meskipun masih ada yang bergerak positif, itupun lantaran pasar masih di dukung oleh optimisme terhadap pendapatan perusahaan yang baik serta pertumbuhan ekonomi global yang mulai pulih.
Kabar kurang menyenangkan datang dari Yunani. Para pemimpin di Athena ternyata gagal merespons rincian bailout dari Uni Eropa dan IMF. Padahal Yunani membutuhkan dana tersebut pada Maret untuk bisa membayar utang dan mencegah gagal bayar.
Di Asia, bursa KOSPI Kor-Sel, yang sempat menguat menjelang pembukaan pasar, akhirnya hanya bersifat tentatif dan kini berbalik melemah dan hanya mencatatkan +0.17% atau hanya +0.34 poin akibat dibatasi oleh berita mengenai penundaan keputusan Yunani. Demikian pula dengan indeks Nikkei-Jepang, indeks akhirnya merosot kembali sebanyak -0.35% atau (-31.67 poin) setelah mencapai level tertingginya selama tiga bulan terakhir akibat penundaan keputusan Yunani dalam menyikapi syarat-syarat bailout kedua, dan kondisi itupun turut mengikis lagi optimisme terhadap pemulihan ekonomi AS.