Perdana Menteri Lucas Papademos tadinya dijadwalkan bertemu pemimpin parpol semalam. Namun agenda tersebut ditunda hingga hari Rabu, seperti dilaporkan oleh Kantor Sekretaris Negara. Penundaan semalam adalah yang kali ke dua sejak pemerintah menyetujui program efisiensi yang ditentukan oleh Troika (Uni Eropa, IMF dan ECB). Di dalamnya termasuk klausul pengurangan belanja publik sampai 1,5% dari produk domestik bruto tahun ini. Tanpa implementasi secara disiplin, Yunani tidak akan mendapat dana talangan baru senilai 130 miliar euro sebelum deadline pelunasan hutang terdahulu. Di luar kantor pemerintahan, ribuan pekerja menggelar aksi mogok 24 jam untuk menolak wacana pemangkasan. Aktivitas di segala sektor lumpuh, termasuk kantor pemerintah dan layana transportasi umum.
Seandainya Athena gagal meraih dana segar, maka status 'default' atau bangkrut sudah menanti. Hal ini bisa berujung pada keluarnya Yunani dari keanggotaan euro sekaligus mengguncang pasar keuangan kawasan. Pada pernyataan resminya Senin lalu, Papademos menyebut bahwa ia sedang menghadapi 'dilema akut dan kondisi dramatis'. Program pemangkasan akan membawa tekanan sosial tinggi bagi warga. Namun di sisi lain, kebangkrutan bisa makin memperburuk kondisi ekonomi untuk jangka panjang. "Finalisasi pinjaman sangat penting terhadap upaya penyelamatan negeri kami," ujar Angelos Venizelos, Menteri Keuangan Yunani.
Secara total, Yunani sudah berhutang sampai 300 miliar euro. Di saat negara mengalami resesi seperti sekarang, program pemangkasan akan luar biasa mengikis kualitas hidup warganya. Apalagi kinerja produk domestik bruto sudah stagnan selama bertahun-tahun. Lebih banyak rumah tangga diprediksi jatuh miskin dalam hitungan bulan jika program efisiensi massal jadi diberlakukan.
Pekerjaan rumah lain yang harus dituntaskan pemerintah adalah negosiasi tentang toleransi kerugian yang harus diterima investor dari obligasi terdahulu. Kabar terbaru mengatakan bahwa kesepakatan tinggal menunggu waktu. Jika tidak ada aral melintang, pemegang obligasi akan menerima rasio kerugian di atas 50%. Di dalamnya termasuk ECB, yang menguasai aset beracun Yunani senilai 30-45 miliar euro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar