Sementara itu, dollar melemah di sesi New York dengan EUR/USD dan GBP/USD kini diperdagangkan 1.3210 dan 1.5829, dekat level tinggi harian 1.3224 dan 1.5843
Selasa, 07 Februari 2012
Fed’s Bernanke Tegaskan Pentingnya Kestabilan Fiskal
Optimisme Kesepakatan Yunani Kuatkan Euro
CNBC melaporkan Athena kini tengah persiapkan kebijakan reformasi ekonomi yang harus disetujui oleh para pemimpin partai politik Yunani. Ini tentunya isyarat bahwa Athena telah selesaikan diskusi dengan krediturnya atas penyaluran dana bailout. Para petinggi politik Yunani akan bahas kebijakan tersebut hari ini. "Pemerintah telah siapkan dokumen yang akan dibahas oleh para pemimpin partai politik nantinya hari ini," ujar nara sumber CNBC.
Perdana Menteri Lucas Papademos telah bertemu dengan perwakilan Uni Eropa dan IMF di saat pekerja tengah lakukan aksi mogok kerja yang telah menutup pelabuhan, tempat wisata, dan mengganggu transportasi publik. Papademos kini harus berusaha membujuk pimpinan partai politik demi menerima kebijakan reformasi ekonomi demi amankan pencairan dana bailout €130 miliar.
Zona-Euro Dapat Bertahan Tanpa Yunani
"Ketika salah satu anggota keluar dari monetary union maka ini bukan berarti akhir dari segalanya,” tutur Kroes ketika diwawancarai oleh surat kabar Belanda Volkskrant. “Ada persepsi jika salah satu anggota zona-euro keluar maka zona-euro akan bubar; namun ini tidak benar.”
Pemimpin Yunani masih lakukan negosiasi demi sepakati reformasi ekonomi yang diperlukan untuk amankan pencairan dana bailout €130 miliar sehingga bisa mencegah default. Kroes katakan para pemimpin politik Yunani harus sadar bahwa pemerintah Belanda dan Jerman hanya dapat ajukan ide dana bailout kepada rakyatnya jika Yunani bisa tunjukan itikad untuk selesaikan krisis.
Sementara itu, euro melemah di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3101, jauhi level tinggi harian 1.3168
Trend Bullish Sterling Masih Terlihat
Pergerakan GPBUSD terlihat membentuk formasi falling bullish wedge dimana ada kemungkinan pound akan mennguat terhadap dollar. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya upper line berpeluang akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan 1.58394. Sebaliknya jika pound kembali melemah terhadap dollar dan menembus lower line dan support 1.57968 maka ada potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support 1.57704.
Peluang Rebound Euro
Pergerakan EURUSD terlihat berpotensi membentuk formasi falling bullish wedge dimana ada peluang euro akan menguat kembali terhadap dollar. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Pecahnya upper line dan resistan 1.31399 berpeluang akan membawa euro bergerak ke atas menuju resistan berikutnya di kisaran 1.31835. Sebaliknya jika euro melemah dan menembus lower line maka ada kecenderungan support 1.30963 hingga 1.30527 akan di uji oleh pergerakan harga.
Sterling Tegar Kendati di Tengah Kisruh Yunani
Kegagalan kesepakatan tersebut menyebabkan sejumlah investor melikuidasi posisinya di Euro untuk di alihkan sementara ke Poundsterling karena dianggap cukup menguntungkan dan aman sebagai aset beresiko.
Dibanding dengan Euro, pelemahan Sterling juga dapat terbatasi lantaran investor masih digembirakan oleh solidnya data sektor jasa (service PMI) pekan lalu yang telah meredakan kecemasan terhadap ancaman kejatuhan ekonomi Inggris ke jurang resesi. Laporan Service PMI menunjukkan aktivitas sektor jasa Inggris mampu berekspansi dengan laju tercepat dalam 10-bulan di Januari (56.0 vs 54.0), mematahkan estimasi perlambatan ekonomi.
Selain itu dengan hasil survey sektor konstruksi dan manufaktur yang juga menunjukkan pertumbuhan, Sterling berpotensi kembali melanjutkan rally jika data-data ekonomi berikutnya tidak mengindikasikan kondisi ekonomi yang parah. Namun patut diwaspadai pula karena level Sterling saat ini sudah jenuh atau overbought sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi koreksi. Potensi tersebut makin besar terutama jika ternyata BoE (Bank Sentral Inggris) mengejutkan pasar dengan mengumumkan ekspansi target QE (Quantitative Easing) yang lebih besar dari perkiraan pasar.
Yunani Gagal Sepakat, Bursa Asia Tergerus
Hal itu terutama dipengaruhi oleh ketidakpastian terhadap penyelesaian krisis utang Eropa. Meskipun masih ada yang bergerak positif, itupun lantaran pasar masih di dukung oleh optimisme terhadap pendapatan perusahaan yang baik serta pertumbuhan ekonomi global yang mulai pulih.
Kabar kurang menyenangkan datang dari Yunani. Para pemimpin di Athena ternyata gagal merespons rincian bailout dari Uni Eropa dan IMF. Padahal Yunani membutuhkan dana tersebut pada Maret untuk bisa membayar utang dan mencegah gagal bayar.
Di Asia, bursa KOSPI Kor-Sel, yang sempat menguat menjelang pembukaan pasar, akhirnya hanya bersifat tentatif dan kini berbalik melemah dan hanya mencatatkan +0.17% atau hanya +0.34 poin akibat dibatasi oleh berita mengenai penundaan keputusan Yunani. Demikian pula dengan indeks Nikkei-Jepang, indeks akhirnya merosot kembali sebanyak -0.35% atau (-31.67 poin) setelah mencapai level tertingginya selama tiga bulan terakhir akibat penundaan keputusan Yunani dalam menyikapi syarat-syarat bailout kedua, dan kondisi itupun turut mengikis lagi optimisme terhadap pemulihan ekonomi AS.
Permintaan Safe Haven Selamatkan Emas
"Karakteristik emas sebagai aset safe-haven masih kuat," tambahnya. Aktifitas pembelian dari China dan India akhir-akhir ini meningkat. Tertundanya perundingan mengenai Yunani memicu aksi beli, tambahnya. Level resistance terdekat di $1,750/ons.
Bullard: Fed Harus Naikkan Suku Bunga Di Tahun 2013
"Penting untuk mulai menghilangkan akomodasi – meski hanya naik 1% atau 1-1/2%, itu masih kebijakan moneter longgar," ucap Bullard pada wartawan. "Masalahnya adalah mengembalikan tingkat suku bugna ke level normal pada waktu yang tepat. Kita tidak harus menunggu keadaan menjadi seperti yang kita perkirakan." "Jika kita terus menggunakan interpretasi seperti ini, akan sangat sulit bagi AS untuk menaikkan tingkat suku bunga dari dekat nol," ucap Bullard. "Ini dapat menjadi bencana bagi AS."
Senin, 06 Februari 2012
Deadline Yunani Sudah Lewat
"Harus ada kesepakatan dalam waktu dekat … keputusan sekarang berada di tangan pemerintah Yunani,” tutur Altafaj-Tardio Yunani akan hadapi utang €14,4 miliar yang akan jatuh tempo pada bulan Maret. Tanpa dana bailout dan restrukturisasi hutang maka Athena kemungkinan akan ajukan default.
Sementara itu, euro melemah di sesi New York. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3044, dekat level rendah harian 1.3027
Pesanan Pabrik Jerman Naik 1,7%
Yunani Taklukkan Sektor Perbankan Eropa
Partai koalisi Yunani diharuskan menerima persyaratan yang diajukan Uni Eropa, ECBdan IMF yang menginginkan penerapan langkah-langkah penghematan lebih lanjut dan reformasi ekonomi sebelum penyaluran bailout internasional ke-2, yang akan membantu negara mediterania ini membayar hutang-hutangnya yang akan jatuh tempo pada bulan Maret mendatang.
Saham-saham sektor perbankan, yang memiliki eksposur signifikan terhadap hutang negara-negara bermasalah di zona euro, kembali mendapat pukulan telak dalam perdagangan hari awal pekan ini.
Di Perancis, saham Credit Agricole melemah 3,85% diikuti oleh Societe Generale SA yang kehilangan 3,7% dan BNP Paribas SA turun 2,5%, menekan indeks CAC 40 merosot 1,2%. Sedangkan di Frankfurt, di mana indeks DAX turun 0,65% setelah saham Deutsche Bank AG diperdagangkan 2,8% lebih rendah, diikuti Commerzbank AG yang melemah 1,9%.
Sementara indeks FTSE Inggris bergerak sekitar 0,5% lebih rendah seiring kejatuhan 4,4% pada saham Glencore International setelah munculnya pemberitaan yang menyebutkan jika Komisi Persaingan Uni Eropa akan menyelidiki proses merger perusahaan dengan Xstrata PLC.
Sterling Terpuruk Antisipasi Langkah BoE
Data ekonomi Inggris akhir-akhir ini cukup memberikan topangan, namun banyak analis yang masih yakin BoE dapat memperbesar program pembelian aset mereka pada rapat kebijakan moneter hari Kamis pekan ini.
Jika BoE mengumumkan total QE yang lebih besar dari ekspektasi pekan ini, tentunya mata uang Sterling berpotensi terpuruk lebih dalam.
Pemerintah koalisi Yunani sendiri masih mengalami dilemma untuk menerima kondisi yang diberbalukan oleh Uni Eropa agar menerima bantuan sebesar 130 milyar Euro, di satu sisi partai politik utama Yunani kurang menyetujui persyaratan tersebut.
Studi teknikal menunjukkan bahwa Moving Average-200 hari yang berada di area 1.5965 masih perlu ditembus untuk menambah momentum bullish lebih lanjut. Terpantau sejauh ini pair currency GBPUSD masih diperdagangkan di area 1.5732.
Teknikal Emas Tunjukkan Potensi Rebound Ke $1742
Teknikal Rebound ini kemungkinan akan dipicu oleh pembentukan formasi 5 gelombang sejak turun dari area $1762.90 ke area $1720.90 pada grafik, selain itu terdapat analis koreksi Fibonacci yang menunjukkan target level 50% Fibonacci retracement terletak di area $1742.
Meski demikian setelah mengalami rebound, Emas masih rentan anjlok lagi menuju area $1700 sembari menanti perkembangan krisis utang zona Eropa, terutama jika Yunani menghadapi tenggat waktu tanggal 20 Maret, namun belum mendapatkan paket penyelamatan tahap kedua dari Uni Eropa.
Resiko lainnya adalah fokus pada sektor perbankan Eropa yang terimbas krisis utang masih bisa menyusutkan optimisme ekonomi global setelah mendapatkan laporan tenaga kerja AS yang positif.
Pesimisme Eropa Mulai Berkurang
"Fasilitas likuiditas ECB bertenor 3 tahun berhasil pulihkan kepercayaan investor. Beberapa indikator ekonomi terakhir juga isyaratkan akan adanya perbaikan situasi," tulis pernyataan Sentix yang merilis data tersebut. Kepercayaan dunia usaha Jerman, ekonomi terbesar Eropa, melonjak ke level tinggi lima bulan di Januari, yield obligasi pemerintah Italia dan Spanyol juga menurun; ini tentunya dapat berikan harapan bagi Eropa untuk dapat hindari resesi tahun ini. ECB akan kembali lakukan lelang fasilitas likuiditas bertenor 3 tahun pada 28 Februari mendatang.
Dollar Gerogoti Performa Emas
Sterling Masih di Topang Fundamental
Sterling mulai berada di bawah tekanan USD sejak hari Jumat lalu pasca data ketenagakerjaan AS yang dirilis lebih kuat dari ekspektasi. Sehingga munculnya angka tersebut dapat meredam spekulasi peluncuran QE-3 dari Federal Reserve dan mendongkrak daya tarik mata uang AS.
Namun demikian, berbeda dengan Euro, pelemahan Sterling kemungkinan masih dapat terbatas menyusul solidnya data sektor jasa (service PMI) yang telah sedikit meredakan kecemasan terhadap ancaman kejatuhan ekonomi Inggris ke jurang resesi. Laporan CIPS Service PMI menunjukkan aktivitas sektor jasa Inggris mampu berekspansi dengan laju tercepat dalam 10-bulan di Januari (56.0 vs 54.0), mementahkan estimasi perlambatan ekonomi.
Selain itu dengan hasil survey sektor konstruksi dan manufaktur yang juga menunjukkan pertumbuhan, Sterling berpotensi kembali melanjutkan rally penguatan jika data-data ekonomi berikutnya tidak mengindikasikan kondisi ekonomi yang separah dugaan investor.
Super Mario' Selamatkan Eropa
Sejak mengambilalih kursi tertinggi European Central Bank (ECB) November silam, Mario Draghi terbukti mampu membuat manuver berarti. Saat pejabat Eropa lainnya hanya konsisten melakukan seruan normatif, 'Super Mario' sudah membuat beberapa gebrakan. Program pertamanya adalah dengan memposisikan ECB sebagai pihak pemberi pinjaman paling akhir bagi perbankan. Draghi menyadari bahwa tidak mungkin baginya untuk membeli surat hutang beracun dari negara-negara bermasalah. Namun ECB tetap berkomitmen terhadap penyehatan sektoral dengan membuka akses pendanaan bagi bagi bank-bank dengan suku bunga sangat rendah. Dengan elegan, Draghi dan kolega memompa uang lewat pintu belakang ketimbang langsung masuk ke pasar obligasi.
Pria Italia ini langsung memulai program penting dalam satu bulan masa pemerintahannya. Desember lalu, ECB meminjamkan bank-bank dana sekitar 489 miliar euro melalui 'repo' atau kesepakatan pembelian kembali dengan bunga murah. Aktifitas perbankan terbilang membeku saat itu, sehingga langkah ECB sangat diapresiasi. Apalagi secara teoritis, otoritas sebenarnya memberikan pinjaman secara cuma-cuma pada bank. Hasilnya terbilang luar biasa. Berdasarkan data statistik dua pekan lalu, tingkat pinjaman anggota euro ke pihak swasta turun pada rekor persentase paling tajam di bulan Desember.
Pasar saham kawasan juga merespon baik perbaikan kinerja perbankan. Indeks gabungan Eropa Stoxx 600 langsung menapaki jalur penguatan panjang. Stoxx sudah melonjak 20% dari level terendahnya yang tercapai di bulan September.
Kreatifitas Mario Draghi bisa dibilang serupa dengan apa yang dilakukan oleh Ben S. Bernanke pasca krisis 2008 silam. Ia mampu membuat sektor kredit tetap berdenyut di tengah ketidakpercayaan antar pelaku perbankan dan konsumen. Tadinya Jerman sangat tidak sepakat jika ECB menjadi sarana pencetak uang dan pemberi pinjaman utama bagi negara bermasalah. Pertimbangan inflasi turut dijadikan alasan mengapa bank sentral tidak leluasa membeli surat hutang, padahal perekonomian banyak negara sedang kontraksi. Namun keterbatasan itu bisa disiasati Draghi dengan menyuntik dana langsung ke sektor yang menjadi palang pintu perekonomian utama, perbankan.
Meski demikian, upaya Mario Draghi belum ditopang oleh soliditas fiskal kawasan yang mumpuni. Banyak pengamat masih melihat adanya potensi perpecahan euro dalam lima tahun ke depan. Kinerja fiskal, moneter dan perdagangan antar anggota masih sangat timpang. Valuta tunggal gagal mempersempit kesenjangan struktur ekonomi antara negara kuat seperti Jerman dan pion-pion kecil seperti Yunani dan Portugal. Sampai ada suatu formula ampuh untuk mempersatukan komponen keuangan euro zone, usaha Draghi akan menjadi sia-sia.
Wall Street: Waspadai Kejenuhan Indeks
Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatat level terbaik dalam beberapa bulan terakhir. Sementara Nasdaq ditutup pada titik tertinggi sejak lebih dari satu dasawarsa. Data rata-rata pengangguran keluar di atas ekspektasi Jumat lalu, turun dari 8.5% menjadi 8.3%. Adapun angka non-farm payrolls melonjak dari 150,000 ke 243,000, padahal sebelumnya tingkat kenaikan hanya diprediksi sebesar 150,000. Laporan ISM Service Index bulan Januari juga meningkat ke 56.8 dari catatan bulan sebelumnya, 52.6.
Rangkaian indikator fundamental itu bisa mencerminkan betapa roda ekonomi sudah membaik. Daya serap tenaga kerja makin tinggi, sedangkan rerata pengangguran mulai surut. Pekan ini terdapat dua data ekonomi yang bisa mempengaruhi performa saham, yakni laporan sentimen konsumen dan neraca perdagangan negara. Keduanya sama-sama dirilis pada hari Jumat mendatang. Beberapa perusahaan juga masih berhutang laporan earnings kuartal IV, antara lain Coca-Cola (KO), Cisco (CSCO) dan Disney (DIS).
Analis yang disurvei CNN menilai indeks utama Wall Street rentan mengalami koreksi dalam lima hari ke depan. Kombinasi antara minimnya rilis data ekonomi dan penguatan indeks yang terlampau tinggi menjadi pertimbangan khusus. Namun potensi kenaikan tetap ada, terutama bila kesepakatan soal rasio kerugian antara Yunani dan pihak kreditur bisa dicapai pekan ini. Jika harapan terwujud, maka pemerintah Athena bisa mengalihkan perhatian ke agenda bail out baru senilai 145 miliar euro. Sejauh ini, pihak investor hutang Yunani terus menolak proposal penerimaan kerugian yang disodorkan pemerintah. Kondisi politik dalam negeri juga tidak kondusif. Eskalasi perlawanan warga terhadap program efisien baru makin deras mengalir. Lobi-lobi bail out akan sangat terhambat oleh konflik kepentingan dan penolakan warga. Patut diingat bahwa otoritas moneter Eropa hanya akan mengabulkan proposal dana talangan jika seluruh elemen politik mau menerima klausul program pemangkasan tanpa terkecuali.
Adapun sentimen eksternal yang bisa menggerakkan bursa yaitu isu kemunduran ekonomi China. Rilis harga konsumen (inflasi) dan perdagangan luar negeri tirai bambu akan mengkonfirmasi hal tersebut dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diprediksi tidak akan mengubah suku bunga pada peremuannya hari Kamis.
Eropa Terus Cecar Yunani
Perdana Menteri Yunani, Lucas Papademos memberikan sinyal kesepakatan dengan para pimpinan Eropa untuk mendorong tingkat persaingan ekonomi dan memperpanjang pemangkasan anggaran setelah para para pimpinan keuangan Eropa mengatakan kepada mereka adanya tambahan dana bantuan senilai 130 miliar Euro (setara dengan $170 miliar) masih belum akan diberikan.
“Apabila kami melihat bahwa Yunani membuat banyak kesalahan, maka tidak akan ada program bantuan yang baru – dan itu berarti di bulan Maret Anda akan melihat adanya deklarasi kebangkrutan”, dikatakan Jean-Claude Juncker, yang memimpin pertemuan keuangan Eropa, kepada majalah Der Spiegel dalam sebuah wawancara yang dirilis kemarin.
Langganan:
Postingan (Atom)